1. Profil Perusahaan
Bank Century sebelumnya dikenal dengan nama Bank Century intervest Corporation yang
didirikan oleh Robert Tantular pada tahun 1989. Kisah Bank Century berawal dari tahun 1989
ketika didirikan, hingga 20 November 2008 saat ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank
Gagal. PT Bank Century Tbk didirikan berdasarkan Akta No. 136 tanggal 30 Mei 1989 yang
dibuat Lina Laksmiwardhani, SH, notaris pengganti Lukman Kirana, SH, notaris di Jakarta.
Disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C.2-
6169.HT.01.01.TH 89 tertanggal 12 Juli 1989. Didaftarkan kePengadilan Negeri Jakarta
Selatan pada 2 Mei 1991 dengan No. 284/Not/1991. Bank Century adalah sebuah bank swasta
yang dibentuk dari tiga bank yaitu Bank Picco, Bank CIC, dan Bank Danpac.
Masalah yang terjadi di Bank Century merupakan masalah internal yang dilakukan oleh
pihak manajemen bank yang berhubungan dengan klien mereka :
Penyimpangan dan untuk peminjam $ 2,8 milyar (Rp 1,4 triliun Bank Century pelanggan
dan pelanggan delta Antaboga Securities Indonesia adalahRp 1,4 Triliiun).
Penjualan produk-produk investasifiktif Antaboga Delta Securities Indonesia. Jika produk
tidak perlu mendaftar BI dan Bappepam LK.
Kedua Point tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Nasabah Bank
Century dan Uang para nasabah pun yang ada di Bank Century tidak bisa dicairkan dan tidak
ada uang tidak dibayar oleh pelanggan.
Setelah tanggal 13 November 2008, Pelanggan Bank Century tidak dapat melakukan
transaksi dalam bentuk devisa, kliring dan tidak dapat mentransfer juga tidak bisa karena Bank
Century tidak mampu untuk melakukannya. Bank hanya dapat mentransfer
uangketabungan.Jadi uang itu tidak bisa keluar dari bank. Hal ini terjadi pada semua pelanggan
Bank Century.
Nasabah bank yang merasa dikhianati dan dirugikan karena banyak menyimpan uang di
bank century, tapi sekarang bank tersebut tidak bisa dilikuidasi. Pelanggan mengasumsikan
bahwa Bank Century Memperjual belikan produk investasi ilegal. Alasannya adalah investasi
dipasarkan Antaboga Century Bank tidak terdaftar di Bapepam LK. Dan benar manajemen
Bank Century tahu bahwa produk adalah ilegal. Kasus ini dapat mempengaruhi bank lain, di
mana orang tidak percaya bahwa mereka lebih terhadap sistem perbankan nasional. Kasus Bank
Century, sehingga bisa menyakiti bank di Indonesia, bahkan dunia.
Berdasarkan kasus Bank Century diatas menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap
perekonomian Indonesia sendiri. Karena menyeret banyak pejabat-pejabat penting. Dan lebih
khususnya adalah masalah pergerakan harga saham yang terus mengalami penurunan akibat
dari dampak sistemik kasus Bank Century ini.
Kebangkrutan PT Bank Century Tbk tidak mungkin terjadi begitu saja, ada beberapa hal
yang menyebabkan kebangkrutan bank century antara lain penyimpangan manajemen dan
pengawasan BI yang tidak efektif yang diduga menjadi penyebab utama bank itu akhirnya
mengalami kebangkrutan. Beberapa Penyebab bangkrutnya bank Century :
Penyimpangan Manajemen
Modus kejahatan perbankan yang diduga dilakukan manajemen Bank Century adalah
penempatan dana yang sembrono di pasar uang (money market). Hal ini terlihat dari
penyimpangan yang dilakukan manajemen Bank Century yang memiliki kewajiban surat
berharga valas sebesar US$ 210 juta. Kasus itu menunjukkan manajemen Bank Century tidak
mengindahkan prinsip kehati-hatian perbankan.
BI ternyata pernah memberikan kelonggaran aturan kepada Bank Century, yakni dengan memasukkan
surat-surat berharga (SSB) yang macet ke kategori lancar. Hal itu dilakukan agar Bank Century tidak
perlu menyisihkan provisi (pencadangan) atas SSB yang macet itu, sehingga tidak menggerus
modalnya.
Kisah pemberian fasilitas pendanaan bermula ketika Bank Century mengalami kesulitan
likuiditas pada Oktober 2008. Manajemen Bank Century mengirim surat kepada Bank
Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2008. Mereka meminta fasilitas laporan aset senilai Rp 1
triliun. Direktur Pengawasan Perbankan Zainal Abidin, yang mendapat tembusan permohonan
dari Bank Century, mengirimkan laporan tertulis kepada Boediono dan Fadjrijah pada 30
Oktober 2008.
Century tak memenuhi syarat untuk mendapat fasilitas pendanaan jangka pendek.
Penyebabnya, masalah kesulitan likuiditas Century sudah mendasar akibat penarikan dana
nasabah dalam jumlah besar secara terus-menerus. Century juga insolvent karena rasio
kecukupan modal (CAR)-nya hanya 2,02 persen. Padahal, sesuai dengan aturan Nomor
10/26/PBI/2008 tertanggal 30 Oktober 2008, syarat untuk mendapat bantuan itu adalah CAR
harus 8 persen.
Ini yang membuat audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Century menyimpulkan adanya
ketidaktegasan Bank Indonesia terhadap bank milik Robert Tantular itu. Bank Indonesia diduga
mengotak-atik peraturan yang dibuat sendiri agar Century bisa mendapat Fasilitas Pinjaman
Jangka Pendek (FPJP).