Bab 6 2
Bab 6 2
Bangsa Indonesia lahir dan bangkit melalui sejarah perjuangan bangsa
yang pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang. Akibat penjajahan, bangsa Indonesia sangat mend
erita, tertindas lahir dan batin, mental dan materiil, mengalami kehancuran
di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan hingga sisa-
sisa kemegahan dan kejayaan Nusantara seperti Sriwijaya dan Majapahit yang dimiliki rakyat
di bumi pertiwi, sirna dan hancur tanpa sisa.
Kerajaan Majapahit merupakan cikal bakal negara Indonesia. Majapahit
yang keberadaannya sekitar abad XIII sampai abad XV adalah kerajaan besar
yang sangat berjaya, terlebih pada masa pemerintahan Mahapatih Gajah Mada yang wafat
di sekitar 1360-an. Gajah Mada adalah Mahapatih Majapahit yang sangat disegani, dialah
yang berhasil menyatukan Nusantara yang terkenal dengan ”Sumpah Palapa”
(sumpah
yang menyatakan tidak akan pernah beristirahat atau berhenti berpuasa sebelum Nusantara bersa
tu).
a. Ir. Soekarno
Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Moh. Hatta merupakan organisat
oris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan
wakil presiden pertama di Indonesia.
Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau
hasrat tertentu. Para pendiri negara bersemangat berjuang
untuk kemerdekaan Indonesia. Pelajar bersemangat belajar untuk menyongsong masa depan dan
untuk pembangunan bangsa Indonesia.
Apabila kita maknai
lebih jauh tentang semangat dan komitmen kebangsaan, pendiri negara memiliki
jiwa, semangat, dan nilai-nilai
yang sangat tinggi terhadap bangsa dan negara. Jiwa, semangat, dan komitmen dalam perjuangan
merebut kemerdekaan disebut juga sebagai nilai-nilai kejuangan 45.
Untuk memperoleh gambaran tentang nilai-nilai 45 yang berkembang pada setiap zamannya,
diadakan periodisasi sebagai berikut.
Sejak dahulu, Nusantara dimiliki oleh kerajaan yang merdeka dan berdaulat. Kehidupan dala
m kerajaan juga diisi oleh kerukunan dan kedamaian antara pemeluk agama, baik Hindu, Bud
dha, Islam, Katolik, Kristen, Konghucu dan Penganut Kepercayaan. Pada waktu itu, sudah mu
lai timbul jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan, yaitu kesadaran harga diri,
jiwa merdeka, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kerukunan hidup
umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.
Tahap awal perjuangan nasional ditandai
dengan lahirnya Budi Utomo (1908), Serikat Dagang Islam/Serikat Islam (1912). Pada Tahun
1928, terjadilah Sumpah Pemuda
yang merupakan manifestasi tekad dan keinginan bangsa Indonesia dalam menemukan dan mene
ntukan identitas, rasa harga diri sebagai bangsa,
rasa solidaritas menuju persatuan dan kesatuan bangsa lalu menjurus pada kemerdekaan dan ked
aulatan bangsa.
Jepang menjajah Indonesia tahun 1942-1945. Akibat penjajahan Jepang,
rakyat Indonesia mengalami penderitaan. Namun, penggemblengan pemuda dapat menimbulkan
semangat yang kukuh dan memupuk militansi yang tinggi
untuk merdeka. Penggemblengan oleh Jepang menimbulkan hikmah dan manfaat
untuk merebut kemerdekaan.
3) Periode III:
Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus
1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Lahirnya negara Republik Indone
sia tidak diterima pihak Belanda. Belanda
ingin menjajah kembali. Mulailah bangsa Indonesia melakukan perjuangan dalam segala bidang.
Bangsa Indonesia mencintai perdamaian tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Oleh
karenanya, bangsa Indonesia berjuang
dengan mengangkat senjata, berjuang dalam bidang politik dan melakukan diplomasi.
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan melahirkan nilai-nilai operasional yang memperkuat
jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan, terutama
rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk berkorban demi tanah air, bangsa
dan negara. Perjuangan bangsa Indonesia sampai ke periode ketiga ini
diberi nama sebagai Jiwa, Semangat, dan nilai-nilai 45.
4) Periode IV:
Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan
Pada saatini, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah kecil. Tantangan menjaga k
eutuhan dan kejayaan bangsa dapat datang dari dalam dan luar negeri. Malas, korupsi, pemberon
takan, dan krisis ekonomi merupakan tantangan yang berasal dari dalam dan harus
dihadapi oleh seluruh anggota masyarakat. Penjajahan secara fisik pada saat ini kemungkinanny
a sangat kecil terjadi, tetapi ancaman dari luar yang bersifat nonfisik seperti gaya hidup, datang
nya ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila janganlah dianggap sebelah mata.
Untuk menghadapi semua tantangan tersebut, jiwa dan semangat 45 patut kiranya untuk tetap
dipertahankan. Semangat 45 adalah dorongan dan manifestasi dinamis dari jiwa 45
yang membangkitkan kemauan
untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa, menegakkan kedaulatan
rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
Nilai-
nilai yang terdapat dalam Pancasila, Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan UUD 1945
merupakan nilai dasar dari jiwa dan semangat 45. Nilai-nilai 45 lahir dan berkembang dalam
perjuangan bangsa Indonesia dan merupakan daya dorong mental spiritual yang kuat untuk men
capai kemerdekaan. Tujuan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut.
1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Jiwa dan semangat merdeka
3. Nasionalisme
4. Patriotisme
5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
7. Persatuan dan kesatuan
8. Anti penjajah dan penjajahan
9. Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri
10. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya
11. Idealisme kejuangan yang tinggi
12. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara
13. Kepahlawanan
14. Sepi ing pamrih rame ing gawe
15. Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan
16. Disiplin yang tinggi
17. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
Majelis Permusyawaratan Rakyat telah membuat ketetapan bahwa Negara Kesatuan Republik In
donesia tidak boleh diganggu
gugat. Bentuk negara kesatuan bagi Indonesia sudah dianggap final. Bagaimana bentuk kesatuan
Indonesia, dapat diawali dengan pemahaman bahwa
walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, bangsa Indonesia
adalah satu kesatuan. Menurut data Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan pada tahun 2010,
di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Kesatuan itu dapat dipandang dari 4 segi,
yaitu politik, pertahanan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Berdasarkan Deklarasi Juanda, Indonesia menganut konsep negara kepulauan
yang berciri Nusantara (archipelagic state). Konsep itu kemudian diakui dalam Konvensi H
ukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention on the Law of the Sea) ya
ng ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia kemudian meratifikasi
UNCLOS 1982 tersebut dengan menerbitkan Undang- Undang Nomor 17 Tahun
1985. Sejak itu, dunia
internasional mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan. Berkat pandangan visioner dalam
Deklarasi Djuanda, bangsa Indonesia akhirnya memiliki tambahan wilayah seluas 2.000.000 km
2, termasuk sumber daya alam yang dikandungnya.