Anda di halaman 1dari 12

NILAI DARAH

BLOOD VALUE
Azki Afidati Putri Anfa 1)*, Nadyatul Khaira Huda2), Nurul Fathjri Rahmayeny3)
Rifqi Ramadhana4), Selvi Nur Afni5)
1)
NIM. 1410422025, Kelompok V A, Praktikum Fisiologi Hewan
2)
NIM. 1410422015, Kelompok V A, Praktikum Fisiologi Hewan
3)
NIM. 1410422045, Kelompok V A, Praktikum Fisiologi Hewan
4)
NIM. 1410421001, Kelompok V A, Praktikum Fisiologi Hewan
5)
NIM. 1410422041, Kelompok V A, Praktikum Fisiologi Hewan
*
Koresponden : azkianfa05@gmail.com

Abstract
An experiment on blood value was done from Wednesday, September 14th 2016 in Teaching II
Laboratory, Faculty of Mathematic and Science, Andalas University. The experiment was to
known about method and technique measured standard of blood value was included blood cell ‘s
quantity, hematocrit value, hemoglobin value, and index ablosute of blood, to comprehend and
interpretation blood value as a physicology concept. We use Sahli method to measure the
hemoglobin and use EDTA 10% for coantigulan. Sahli method is a method commonly used and
is the simplest method that works for examination hemoglobin levels. The results shown that
quantity of eryctrocyte Fejervarya cancrivora is 2.100.000 mm3 and Mus musculus 7.450.000 is
mm3. The Quantity of leucocyte Fejervarya cancrivora 7750 mm3 and Mus musculus is 6700
mm3. Hematocrit value of Fejervarya cancrivora is 7% and Mus musculus is 8%. Hemoglobin
value of Fejervarya cancrivora is 29 g/dl and Mus musculus is 35 g/dl. The MCV value of
Fejervarya cancrivora is 333,3 x 10-6 fl and Mus musculus is 10,74x 10-6 fl, MCH value of
Fejervarya cancrivora is 13,8 x 10-6 pg and Mus musculus is 4,7 x 10-6 pg, and MCHC value of
Fejervarya cancrivora is 41,42 g/dl and Mus musculus is 43,75 g/dl.

Keyword: Blood value, eryctrocyte, hematocrit, hemoglobin, leucocyte

PENDAHULUAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada ditemukan glukosa dan kolesterol (Dahelmi,
semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi 1991).
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang Fungsi utama dari darah adalah
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut oksigen yang diperlukan oleh
mengangkut bahan kimia hasil metabolisme, sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga
dan juga sebagai pertahanan terhadap virus menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
dengan darah diawali dengan kata haemo mengandung berbagai bahan penyusun
atau hemato yang berasal dari bahasa yunani sistem imun yang bertujuan
haima yang berarti darah (Evelyn, 2005). mempertahankan tubuh dari berbagai
Darah terdiri atas plasma yang penyakit. Cara melihat perbedaan dari sel
mengandung air sekitar 90%. Hormon dan darah dengan plasma dapat dilakukan
produk seluler lainnya juga ada dalam dengan cara sentrifugasi tabung hematokrit
plasma. Plasma mengandung protein plasma berisi darah yang telah diberi bahan anti
meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. pembekuan. Eritrosit, leukosit, plasma
Protein plasma bertindak sebagai buffer dapat dilihat untuk bagian yang berwarna
yang membantu menstabilkan pH darah, merah merupakan eritrosit, selapis tipis
juga penting untuk menjaga tekanan osmotik warna putih merupakan kumpulan sel-sel
serta kekentalan plasma. Berbagai ion dan darah putih ( leukosit) can cairan kuning
seperti Sodium, Chlorida dan bikarbonat merupakan plasma (Widayati, 2010)
juga ada dalam plasma, disamping itu juga Pada hewan vertebrata, sel darah
merah umumnya berbentuk lonjong berinti
dan bikonveks. Struktur eritrosit terdiri atas Penentuan kadar Hemoglobin
membran sel yang merupakan dinding sel menggunakan metoda hematin asam
substansi seperti spons yang stroma. Sel (metoda sahli). Di antara metode yang
darah merah berisi bermacam- macam, paling sering digunakan di laboratorium dan
substransi diantaranya enzim, glukosa, yang paling sederhana adalah metode sahli,
garam-garam organik dan anorganik dan yang lebih canggih adalah metode
(Dahelmi, 1991). cyanmethemoglobin. Pada metode Sahli,
Leukosit adalah sel darah yang hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi
mengandung inti, disebut juga sel darah globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen
putih. Leukosit terdiri dari dua golongan yang ada di udara dioksidasi menjadi
utama, yaitu agranular dan granular. ferriheme yang akan segera bereaksi dengan
Leukosit agranular mempunyai sitoplasma ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang
yang tampak homogen, dan intinya juga disebut hematin atau hemin yang
berbentuk bulat atau berbentuk ginjal. berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini
Leukosit granular mengandung granula dibandingkan dengan warna standar (hanya
spesifik (yang dalam keadaan hidup berupa dengan mata telanjang (Bachyar, 2002).
tetesan setengah cair) dalam sitoplasmanya Pada metoda Sahli ini dilakukan
dan mempunyai inti yang memperlihatkan dengan mencampurkan HCl 0,1 N, maka
banyak variasi dalam bentuknya. Leukosit Hemoglobin akan berubah menjadi hematin
dapat melakukan gerakan amuboid dan asam berwarna coklat. Reaksinya dilakukan
melalui proses diapedesis leukosit dapat dalam sebuah tabung. Dari tingginya kolom
meninggalkan kapiler dengan menerobos campuran dalam tabung dapat ditentukan
antara sel-sel endotel dan menembus kadar Hb (Wulangi, 1993).
kedalam jaringan penyambung (Effendi, Analisa kuantitatif terhadap
2003). komposisi komponen–komponen darah
Perhitungan sel darah merah dikenal dengan analisa nilai darah (blood
menggunakan larutan hayem, larutan hayem value). Dalam analisa tersebut, komposisi
ini memiliki cara kerja merusak sel-sel lain komponen-komponen darah disajikan dalam
yang ada di dalam sel darah selain sel darah bentuk parameter kuantitatif yang disebut
merah. Perhitungan sel darah putih nilai darah. Parameter-parameter utama
menggunakan larutan turk yang berfungsi yang diukur meliputi kuantitas eritrosit dan
untuk pengenceran, melisiskan eritrosit, dan leukosit, trombosit, kadar hemoglobin, nilai
mencegah koagulasi darah, selain itu larutan hematokrit, konsentrasi protein total, dan
turk berfungsi sebagai pewarna leukosit indeks absolut darah. Indeks absolut darah
karena adanya gentian violet yang terdiri atas MCV (ukuran volume rata-rata
terkandung dalam larutan turk tersebut eritrosit), MCH (berat hemoglobin rata-rata
(Patria, Praseno dan Silvana, 2013). per unit eritrosit), dan MCHC (konsentrasi
Nilai Hematokrit adalah volume hemoglobin per satuan volume eritrosit)
semua eritrosit dalam 100 ml darah yang (Santoso, 2009).
dipisahkan dari plasma dengan memutarnya Adapun tujuan praktikum kali ini
di dalam tabung khusus yang nilainya yaitu untuk mengetahui metode dan teknik
dinyatakan dalam % dari volume darah. pengukuran nilai darah (blood value) standar
Penentuannya dilakukan dengan mengisi yang meliputi nilai hematokrit dan kadar Hb
tabung hematokrit dengan darah yang diberi darah. Selain itu juga untuk dapat
zat antikoagulan agar tidak menggumpal, memahami dan menginterpretasikan nilai
kemudian dilakukan sentrifus sampai sel-sel darah sesuai konsep-konsep fisiologis.
mengumpul di dasar. Nilai hematokrit
merupakan petunjuk yang sangat baik untuk PELAKSANAAN PRAKTIKUM
menentukan jumlah eritrosit dan kadar Waktu dan Tempat
hemoglobin dalam sirkulasi darah Praktikum nilai darah dilaksanakan pada
(Frandson, 1996). hari Rabu, 21 September 2016 pukul 08 -
11.00 WIB di Laboratorium Pendidikan II
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas tutup dengan kaca penutupnya secara benar
Andalas, Padang. hingga saling berlekatan satu sama lain.
Kemudian dipipetkan sampel dalam pipet
Alat dan Bahan thoma dengan menggunakan kontrol ujung
Adapun alat yang digunakan adalah pipet jari pada bagian pangkal pipet dan dibiarkan
kapiler, apendorf, standar skala sahli, pipet larutan mengalir memenuhi ruang dalam
thoma, pipet hemoglobin, tabung reaksi, hemositometer. Hindari volume yang
pipet tetes, hemositometer, skala hematokrit, berlebihan dan tidak ada gelembung udara.
suntik, gunting bedah, jarum bedah, bak Setelah itu, dibiarkan sample tersebut
bedah, mikroskop dan sentrifus. Adapun selama 2-3 menit lalu letakkan di mikroskop
bahan yang digunakan yaitu Rana sp, Mus dan hitung jumlah eritrosit yang terlihat pada
musculus, larutan Hayem, larutan Turk, lima kotak menengah. Disajikan data dalam
EDTA 10%, HCl dan aquadest. bentuk grafik perbandingan antar spesies.
Kuantitas eritrosit yang sebenarnya dihitung
Cara Kerja dengan rumus :
1. Pengambilan Sampel Darah SDM : Ne x P
Untuk pengambilan sampel darah pada 0,02
Fejervarya cancrivora dilakukan decapitasi Dimana :
terlebih dahulu pada bagian leher SDM : Kuantitas eritrosit per mm3
menggunakan gunting, kemudian ambil Ne : Kuantitas eritrosit yang terhitung
darah menggunakan jarum suntik yang P : Angka pengenceran (200 kali)
sudah dibilas dengan EDTA 10% dan 0,02 : Volume total darah dalam lima
masukkan kedalam apendorf. Untuk kotak yang dihitung.
pengambilan sampel darah pada Mus
musculus, dilakukan dislokasi vertebrae Menghitung Jumlah Leukosit
terlebih dahulu untuk mematikan hewan Diambil sampel darah sama dengan
tersebut, kemudian bedah perut hewan ini prosedur pada penghitungan eritrosit. Lalu
hingga tampak organ bagian dalam, dengan digunakan pipet thoma untuk
selanjutnya ambil darah pada bagian jantung leukosit, sampel darah dihisap hingga skala
dan pembuluh darah menggunakan jarum 0.5 lalu dibersihkan bagian luar pipet dengan
suntik dan masukkan kedalam apendorf tissue atau kapas dan dilanjutkan dengan
yang telah dibilas dengan larutan EDTA menghisap larutan turk hingga skala 101.
10%. Dipegang pipet secara horizontal lalu
digoyangkan pelan-pelan hingga larutan
2. Menghitung Jumlah Sel Darah (Eritrosit homogen. Kemudian disediakan
dan Leukosit) hemositometer yang bersih dan tutup dengan
Menghitung Jumlah Eritrosit kaca penutupnya hingga saling berlekatan
Dilakukan pengambilan sampel darah dan dengan pelan-pelan, dialirkan sampel
dengan suntikan yang telah dibilas dengan dari pipet ke ruang dalam hemositometer
EDTA 10% dan dimasukkan ke dalam hingga memenuhi seluruh ruangan (hindari
tabung sampel darah yang juga telah dibilas kelebihan volume) dan tidak ada gelembung
dengan EDTA. Selanjutnya disiapkan pipet udara. Dibiarkan 2-3 menit lalu diletakkan di
thoma dari kit hemositometer, isap sampel mikroskop dan dihitung jumlah leukosit
darah dengan menggunakan pipet tersebut yang terlihat pada 4 kotak besar pada
hingga skala 0.5, dengan menggunakan hemositometer. Kuantitas leukosit yang
pipet yang sama, hisaplah larutan hayem sebenarnya dapat dihitung dengan rumus
secara hati-hati hingga larutan dalam pipet berikut ini :
mencapai skala 101. Hindari adanya
gelembung udara. Pegang pipet secara SDP : Nl x P
horizontal lalu aduk pelan-pelan dengan 0,4
digoyangkan pipet beberapa kali hingga
larutan menjadi homogen. Setelah homogen SDP : Nl x P
lalu disediakan hemositometer yang bersih, Dimana : 0,4
SDP : Nl x P
0,4
SDP : Kuantitas leukosit per mm3 HCl yang ada didalam tabung untuk
Ni : Kuantitas leukosit yang terhitung membersihkan sisah sampel darah yang
P : Angka pengenceran (20 kali) masih ada didalamnya. Kemudian diaduk
0,4 : Volume total darah yang dihitung campuran darah tersebut hingga homogen
dan larutan menjadi coklat tua atau sama
3. Menghitung Nilai Hematokrit (Packed dengan warna pada warna standar. Setelah
Cell Volume, PCV) itu ditambah aquades setetes demi setetes
Dilakukan pengambilan sampel darah dan diaduk dengan batang pengaduk dengan
dengan memipetkan tabung hematokrit terus memperhatikan warna larutan hingga
dengan jari pada bagian pembuluh darah tercapai kesamaan warna dengan warna
atau jantung hewan yang telah ditentukan standar yang ada pada hemometer Sahli.
atau dapat juga dengan memipetkan sampel Persamaan warna larutan dengan warna
darah yang telah ditampung dalam tabung standar harus dicapai dalam waktu 3-5 menit
sampel darah. Tabung hematokrit diisi setelah saat darah dan HCl bercampur (saat
hingga lebih dari setengahnya, tetapi jangan memasukkan sampel darah ke dalam
sampai penuh. Kemudian ditutup salah satu tabung). Dibaca kadar hemoglobin darah
lubang tabung dengan parasin dan dengan menggunakan skala yang ada
diletakkan pada sentrifus secara tepat. Lalu ditabung dalam satuan g/dl dan disajikan
dilakukan sentrifugasi terhadap sampel data dalam bentuk grafik perbandingan antar
darah dengan kecepatan 100 rpm selama 15 spesies.
menit. Setelah disentrifus, angkat tabung
secara cermat dan dihitung kadar hematokrit 4. Analisis Indeks Absolut Darah (Absolute
dengan menggunakan skala hematokrit dan Indices)
dinyatakan dalam persen dan diajikan data Mean Corpuscular Volume (MCV; volume
dalam bentuk grafik perbandingan antar rata-rata per unit eritrosit)
spesies. MCV (fl) : Kadar hematokrit(dalam desimal) x 1000
Jumlah eritrosit (dalam 1012/l)
3. Menghitung Kadar Hemoglobin Dengan
Metode Sahli
Disediahkan sampel darah hewan percobaan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH;
dan ditampung dalam tabung sampel darah berat hemoglobin rata-rata per unit eritrosit)
yang telah dibilas EDTA 10%. Kemudian
dimasukkan 5 tetes HCl 0.1 N ke dalam MCH (pg) : Kadar Hemoglobin (g/dl) x 10
tabung pengencer hemometer. Selanjutnya Jumlah eritrosit (dalam 1012/l)
sampel darah diisap dengan menggunakan
pipet hemoglobin sampai garis tanda 20 ul
dan dihapus sisa darah yang melekat di luar Mean Corpuscular Hemoglobin
ujung pipet. Lalu dialirkan sampel darah Concentration (MCHC, konsentrasi Hb
tersebut ke dalam tabung hemometer dan rata-rata per satuan total volume eritrosit)
jangan sampai ada gelembung udara Jangan
lupa catat waktu pertama memasukkan MCHC (g/dl) : Kadar Hemoglobin (g/dl)
sampel tersebut ke dalam tabung, setelah itu Kadar hematokrit
dibilas pipet tersebut secara cermat dengan

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Menghitung Jumlah Sel Darah (Eritrosit dan Leukosit)
Tabel 1. Kuantitas Eritrosit pada Fejervarya cancrivora dan Mus musculus
Hewan Jumlah Eritrosit
No
Percobaan (/mm3)
Fejervarya
1
cancrivora
2.100.000
2 Mus musculus 7.450.000

Grafik 1. Kuantitas Eritrosit pada Fejervarya cancrivora dan Mus musculus


8,000,000
7,450,000
7,000,000

Kuantitas eritrosit (sel/mm3)


6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,100,000
2,000,000
1,000,000
0
Fejervarya Mus musculus
cancrivora

Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah Pada eritrosit yang diamati terdapat
dilaksanakan dapat dilihat jumlah eritrosit eritrosit pada masing-masing objek. Eritrosit
dari Fejervarya cancrivora dan Mus pada mamalia berukuran lebih besar
musculus. Pada tabel dan grafik dapat dilihat dibandingkan dengan amphibi hal ini
bahwa kadar eritrosit dari Mus musculus didukung oleh pendapat Brown (1989)
lebih tinggi dari kadar eritrosit pada bahwa eritrosit pada mamalia mempunyai
Fejervarya cancrivora. Jumlah eritrosit inti dan berukuran lebih besar dibandingkan
pada Mus musculus pada praktikum dengan amphibi. Komponen-komponen
berjumlah 7,45 juta per mm darah. Hal ini penyusun eritrosit terdiri dari 60% air dan
sesuai dengan Smith dan Mangkoewidjojo 40% konjungsi protein yang membentuk
(1988) bahwa jumlah eritrosit total pada Mus protein dan heme.
musculus berkisar antara 7,2-9,6 juta per mm
darah.

Tabel 2. Kuantitas Leukosit pada Fejervarya cancrivora dan Mus musculus


Hewan Jumlah Leukosit
No.
Percobaan (/mm3)
Fejervarya
1
cancrivora
7750
2 6700 Mus musculus
Grafik 2. Kuantitas Leukosit pada Fejervarya cancrivora dan Mus musculus
8,000

Kuantitas leukosit (sel/mm3 )


7,800 7,750
7,600
7,400
7,200
7,000
6,800 6,700
6,600
6,400
6,200
6,000
Fejervarya Mus musculus
cancrivora

Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah mati yang meningkatkan permeabilitas
dilaksanakan dapat dilihat jumlah leukosit sinusoid sumsum tulang sehingga sumsum
dari Fejervarya cancrivora dan Mus tulang akan mengeluarkan granulosit dan
musculus. Pada tabel dan grafik dapat dilihat monosit kedalam peredaran darah.
bahwa kadar leukosit dari Mus musculus Jumlah leukosit pada tiap-tiap
lebih rendah dari kadar leukosit pada spesies serta perbedaan musim
Fejervarya cancrivora. Darah putih ini mempengaruhi jumlah leukosit. Hal ini
merupakan unit aktif pertahanan tubuh, hal dinyatakan Shermer dalam Arserim and
ini dinyatakan oleh Sadikin (2001), peran mermer (2008) bahwa perbedaan suhu dan
butir darah putih adalah sebagai unit yang musim akan mempengaruhi jumlah
aktif dalam sistem pertahanan tubuh serta leukosit pada hewan. Pada suhu yang
melindungi tubuh dari infeksi. Hewan yang tinggi organisme patogen akan
terinfeksi akan mempunyai jumlah butir berkembang cepat sehingga hewan akan
darah putih yang melebihi batas normal beradaptasi terhadap serangan organisme
(leukositosis) yang disebabkan oleh patogen sehingga hewan akan
pengeluaran zat-zat tertentu dari benda asing menghasilkan leukosit lebih banyak.
yang masuk ke dalam tubuh dan jaringan

Tabel 3. Nilai Hematokrit Fejervarya cancrivora dan Mus musculus


No Hewan Percobaan Nilai Hematokrit (%)
Fejervarya
1 7
cancrivora
2 Mus musculus 8

Grafik 3. Nilai Hematokrit Fejervarya cancrivora dan Mus musculus


8
8
8
8

Kadar hematokrit (%)


8
7
7
7
7
7
7
6
Fejervarya Mus musculus
cancrivora

Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah dalam darah yang diambil dalam volume
dilaksanakan dapat dilihat dari tabel dan tertentu. Untuk tujuan ini, darah diambil
grafik 3, bahwa kadar Fejervarya dengan semperit dalam suatu volume yang
telah ditetapkan dan dipindahkan kedalam
cancrivora lebih rendah dibandingkan Mus
suatu tabung khusus berskala hematokrit.
musculus. Hal ini disebabkan karena Pengukuran hematokrit ini, darah tidak
hematokrit berhubungan dengan jumlah boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus
eritrosit, apabila jumlah eritrosit besar maka diberi antikoagulan. Setelah tabung tersebut
nilai hematokrit besar pula. Hal in sesuai diputar dengan kecepatan dan waktu
pernyataan dari Frandzon dalam Isroli tertentu, maka SDM akan mengendap.
(2002) haematokrit akan meningkat dengan
meningkatnya jumlah sel darah merah.
Menurut Sadikin (2001) ,
hematokrit adalah persentase volume
seluruh sel darah merah (SDM) yang ada di

Tabel 4. Kadar hemoglobin pada Fejervarya cancrivora dan Mus musculus


Hewan Kadar Hemoglobin
No.
Percobaan (gr/dL)
Fejervarya
1
cancrivora
29
2 Mus musculus 35

Grafik 4. Kadar hemoglobin pada Fejervarya cancrivora dan Mus musculus


40
35
35
29

Kadar hemoglobin (gr/dl)


30

25

20

15

10

0
Fejervarya Mus musculus
cancrivora

Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah eritrosit normal 6,8 juta/mm3 dan kadar
dilaksanakan dapat dilihat dari tabel dan hemoglobinnya yaitu 13 g/ml darah.
grafik kadar hemoglobin dari Fejervarya Kapasitas angkut darah pada kelompok
cancrivora dan Mus musculus. Kadar Hb hewan mamalia terestrial dan aves yaitu
Mus musculus lebih tinggi dibandingkan
15-20 ml O2/100 ml darah.
Fejervarya cancrivora karena habitat juga Fungsi dari hemoglobin ini untuk
mempengaruhi kadar Hb yang dimiliki mengikat oksigen. Menurut Tortora dan
oleh suatu organisme. Fejervarya Derrickson (2009) hemoglobin mengikat O2
cancrivora merupakan hewan untuk membentuk oksihemoglobin, O2 yang
poikiloterm sedangkan Mus musculus melekat ke Fe2+ didalam hem. Afinitas
homoiterm. Menurut Abdo (2013), pada hemoglobin bagi O2 dipengaruhi oleh pH,
amfibi jumlah eritrosit akan meningkat suhu, dan dan konsentrasi 2,3-difosfogliserat
apabila berada di lingkungan yang (2,3-DPG). 2,3-DPG dan H+ bersaing
dingin sedangkan pada mamalia tidak dengan O2 dalam pengikatan ke hemoglobin
terjadi karena suhu tubuhnya relatif di deoksigenasi, yang menurunkan afinitas
hemoglobin bagi O2 dengan memindahkan
konstan. posisi 4 rantai polipeptida (struktur
Menurut Santoso (2009) kuatener) .
menuliskan pada tikus dengankuantitas

Tabel 5. Perhitungan nilai absolut darah Fejervarya cancrivora dan Mus musculus
Hewan MCHC
No. MCV (fL) MCH (pg)
Percobaan (g/dL)
Fejervarya
1. 333,3 x10-6 13,8x10-6 41,42
cancrivora

2. Mus musculus 10,74x10-6 4,7x10-6 43,75

Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah Fejervarya cancrivora lebih tinggi dari Mus
dilaksanakan dapat diketahui nilai MCV, musculus sedangkan pada nilai MCHC pada
MCH, MCHC dari Fejervarya cancrivora Mus musculus lebih tinggi dari Fejervarya
dan Mus musculus yang ada pada tabel 5. cancrivora. Jumlah hemoglobin rata-rata per
Pada tabel 5, nilai MCV dan MCH pada unit sel darah merah (MCH) katak juga
memiliki pola yang hampir sama dengan bahkan jika dibandingkan dengan vertebrata
MCV yaitu cendrung lebih besar dari pada lain
mencit. Menurut Wulangi (1993), dengan Menurut Oehadian (2012), nilai
ukuran sel darah merah yang kecil sehingga eritrosit normal pada mamalia yaitu berkisar
menjadikan luas permukaan per unit eritrosit antara 4.5 juta – 10 juta / μL dan nilai MCV
lebih besar pada Mamalia luas permukaan normal berkisar antara 84 – 96 fl. Pada darah
eritrosit cendrung lebih kecil dari-ada sampel ini mengalami kekurangan eritrosit
vertebrata lain, namun dengan banyaknya dan MCV lebih dari 100 fl, berdasarkan
jumlah eritrosit yang disintesis maka literatur jika MCV lebih dari 100 fl maka
akansemakin luas bidang totaal fiksasi dikategorikan sebagai anemia makrositik .
hemoglobin di permukaan sel darah merah,

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum nilai 2. Indeks nilai absolut darah, nilai MCV dan
darah adalah : MCH pada Fejervarya cancrivora lebih
1. Jumlah sel darah eritrosit, nilai tinggi dari Mus musculus sedangkan pada
nilai MCHC pada Mus musculus lebih tinggi
hematokrit dan kadar Hb pada Mus
dari Fejervarya cancrivora.
musculus lebih tinggi dari pada Fejervarya
cancrivora. Jumlah sel darah leukosit pada
Mus musculus lebih rendah dari pada
Fejervarya cancrivora.
DAFTAR PUSTAKA

Abdo, K. S. A. 2013. Impact of cold Patria, Dimas Aldi, Praseno, Koen dan
Stress on haematological and Silvana Tana. 2013. Kadar
biochemical parameters of Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit
yemeni toad ( Bufo tamicus). Puyuh (Coturnix coturnix japonica
RJBPS 4 (3): 1059-1063 Linn.) Setelah Pemberian Larutan
Kombinasi Mikromineral (Cu, Fe, Zn,
Arserim SK, A Mermer. 2008. Hematology Co) Dan Vitamin (A, B1, B12, C)
of the Uludag Frog, Rana dalam Air Minum. Buletin Anatomi
macrocnemis Boulenger, 1885 in dan Fisiologi Volume XXI, Nomor 1,
Uludag National Park (Bursa Maret 2013
Turkey). E.U.J Fisheries &
Aquatic Science.(1):39-46 Sadikin, M. 2001. Biokimia darah. Jakarta:
Widya Medika.
Bachyar. dkk, 2002. Penilaian Status Gizi.
Buku Kedokteran EGC.Jakarta Santoso, P. 2009. Buku Ajar Fisiologi
Hewan. Padang: Universitas Andalas.
Brown, Esther M. and H. Dieter Dellman.
1989. Buku Teks Histologi Veteriner. Smith, J.B., Mangkoewidjojo, S. 1988.
Jakarta : Penerbit Universitas Pemeliharaan, Pembiakan dan
Indonesia. Penggunaan Hewan Percobaan di
Daerah Tropis. Tikus Laboratorium
Dahelmi. 1991. Fisiologi Hewan. Padang: (Rattus norvegicus). Penerbit
UNAND. Universitas Indonesia. Jakarta.

Effendi Z. 2003. Peranan Leukosit sebagai Tortora, G.J. dan Derrickson, B.H. 2009.
Anti Inflamasi Alergik dalam Tubuh. Principles of Anatomy and
Universitas Sumatera Utara: Fakultas Physiology. Asia: John Wiley and
Kedokteran. Sons Company.

Evelyn, C Pearce. 2005. Anatomi Dan Widayati, D.T. 1999. Pengaruh Penambahan
Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Sel-Sel Kumulus pada Media
Gamedia. terhadap Kemampuan Maturasi Oosit,
Fertilisasi, dan Perkembangan
Frandson, R.D., 1996. Anatomi dan Embrio Peranakan Ongole In Vitro.
Fisiologi Ternak diterjemahkan oleh : Tesis Program Pascasarjana.
B. Srigandono, Koen Praseno Yogyakarta: Universitas Gadjah
Yogyakarta: Gajah Mada University Mada.
Press.
Wulangi, S.K. 1993. Prinsip-
Isroli. 2002. Pengaruh Cekaman Panas prinsipFisiologiHewan. Bandung :
terhadap Gambaran Hematologi Institute Teknologi Bandung.
Domba Lokal. Laporan penelitian.
Fakultas Peternakan Universitas
Diponogoro. Semarang

Oehadian A. 2012. Pendekatan Klinis dan


Diagnosis Anemia. CDK-194/ Vol.
39.no 6. Bandung.
Lampiran
Penghitungan

1. Menghitung Jumlah Sel Darah (Eritrosit dan Leukosit)


Kuantitas Eritrosit Fejervarya cancrivora

SDM = Ne x P
0,02
= 210 x 200
0,02
= 2.100.000 mm3

Kuantitas Eritrosit Mus musculus


SDM = Ne x P
0,02
= 745 x 200
0,02
= 7.450.000 mm3

Kuantitas Leukosit Fejervarya cancrivora

SDP = Ni x P
0,4
= 155 x 20
0,4
= 7750 mm3

Kuantitas Leukosit Mus musculus


SDP = Ni x P
0,02
= 134 x 20
0,4
= 6700 mm3

2. Analisis Indeks Absolut Darah (Absolute Indices)


a. Fejervarya cancrivora
MCV (fl) = Kadar hematokrit(dalam desimal) x 1000
Jumlah eritrosit (dalam 1012/l)
= 0,07 x 1000
2,1 x106
= 333,3 x10-6

MCH (pg) = Kadar Hemoglobin (g/dl) x 10


Jumlah eritrosit (dalam 1012/l)
= 2,9 x 10
2,1 x106
= 13,8 x10-6
MCHC (g/dl) = Kadar Hemoglobin (g/dl)
Kadar hematokrit
= 2,9
0,07
= 41,42
b. Mus musculus
MCV (fl) = Kadar hematokrit(dalam desimal) x 1000
Jumlah eritrosit (dalam 1012/l)
= 0,08 x 1000
7,45 x106
= 10,74 x10-6

MCH (pg) = Kadar Hemoglobin (g/dl) x 10


Jumlah eritrosit (dalam 1012/l)
= 3,5 x 10
7,45 x106
= 4,7 x10-6

MCHC (g/dl) = Kadar Hemoglobin (g/dl)


Kadar hematokrit
= 3,5
0,08
= 43,75

Anda mungkin juga menyukai