Anda di halaman 1dari 10

NOTULA TEMU BARENG DEKANAT BERSAMA ORMAWA

Fakultas Ilmu Budaya

KAMIS, 14 MEI 2020

13.30 – 15.20 via aplikasi ZOOM

Penyampaian materi

Muhammad Saiful (BEM FIB)

1. Kelanjutan Survei Kuliah Daring FIB

2. Penyelesaian dan Pemadatan Perkuliahan

3. Bantuan FIB Peduli

4. Pendataan Donasi dan Pulsa

5. Prosedur Magang di Masa Pandemi

6. Prosedur Pengajuan Pembebasan UKT Bagi Mahasiswa Tingkat Akhir

7. Respon Fakultas Terhadap Kebijakan Universitas

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tanggapan

Prof. Warto (Dekan FIB)

 Dimulai dari survei daring, risetnya itu bagaiamana, pihak dekanat sudah menyampaikan hasil survei
ke setiap prodi di RKPR yang dihadiri oleh seluruh dosen FIB tentang perihal kritik dan saran kuliah
daring tersebut.
 Pemadatan FIB, sebenarnya bisa diselesaikan secara sederhana
 Magang masa pandemi belum ada prosedurnya karena memang belum ada SP. Namun, sebenarnya
di pihak prodi sudah ada koordinatornya dan perlu dipahami bahwa KKN berbeda dengan magang
karena magang menjadi tanggung jawab fakultas masing-masing.
 Perihal lainnya mungkin akan disampaikan oleh WD I, WD II, dan WD III.
Tanggapan
Pak Tri (Wakil Dekan I)

 Perihal kuliah daring, survei dari BEM telah disampaikan ke fakultas lalu konsultasi dengan Dekan
dan Wadek lalu di share ke grup para dosen dan alhamdulilah pelaksanaan kuliah daring meningkat
dengan bukti presensi look-booknya lancar penuh walaupun memang kuliah daring tidak dapat
menggantikan kuliah offline seperti biasa sepenuhnya.
 Perihal pemadatan, para dosen awalnya berbeda opini terkait ini. Maksudnya pemadatan agar kuliah
selesai 22 Mei yaitu “pembelajaran” selesai 22 Mei. Mengenai UTS dan UAS diserahkan ke dosen
kalau pada 22 Mei belum selesai, bisa setelah 22 Mei dilaksanakan UAS. Jadi masih sama seperti
yang ada di kalender akademik. Hal tentang pemadatan ini juga sudah kami sampaikan ke dosen-
dosen.
 Apa perlu Surat Edaran perihal pemadatan kuliah daring ini. Saya pikir tidak perlu, sejak dulu
memang FIB dalam pelaksanaan UTS dan UAS dikembalikan ke dosen masing-masing, karena
dirasa lebih memudahkan dari pihak dosen maupun mahasiswa seperti itu.
 Perihal magang, masalah tempat magang yang tidak menerima mahasiswa magang, sebenarnya para
mahasiswa bisa cari jalan lain. Contohnya bisa magang di lingkungan di FIB,misalnya membuat
konten berbahasa Indoensia yang nantinya diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh para
mahasiswa Sasing. Bisa juga magang di UPT, mahasiswa bisa menjadi penerjemah, Javanologi juga
bisa jadi penerjemah oleh para mahasiswa Sasda. Jadi perihal magang bisa memanfaatkan yang ada
di kampus.
 Rekognisi KKN, Rekognisi sudah diatur di SK rektor dalam kondisi normal. Karena sekarang KKN
berdekatan waktunya dengan magang dan kami Dekanat menjadi pembimbing menjadi dosen PL
KKN itu semua dapat berjalan apabila keadaannya normal. Untuk KKN non KRS bisa ditempuh
dengan cara konsul dengan RT setempat, lalu dibuat proposal dan konsul ke prodi lalu disahkan
Fakultas baru diserahkan ke RPPN maka sudah bisa disebut sebagai KKN.
 Non KRS itu pelaksaannya membayar dan harus membuat artikel bersama pembimbing serta
perhitungan waktunya perlu diperjelas agar setara dengan waktu KKN sesungguhnya. Mengenai SE
Magang dan KKN akan disiapkan.
Tanggapan
Prof Wakit (Wakil Dekan II)

 Perlu dilihat, bahwa situasi sekarang tidak diduga yang berdampak pada semua aspek perkuliahan di
UNS maupun FIB.
 Tentang UKT, masalah UKT bagi teman-teman semester akhir yang tinggal menjalani ujian skripsi
sudah diberitahu bahwa UKT dibebaskan.
 Perlu dipahami jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa langsung menghubungi para dekanat
yang bersangkutan, jangan melalui BEM karena tidak paham akan hal itu
 Masalah UKT kalau perlu keringanan, dipersilahkan langsung bertanya ke Dekanat
 Tidak semua hal harus disampaikan lewat Surat Edaran bisa juga informasi bisa ditanyakan ke jajaran
dekanat ataupun prodi melalui pesan Whatsapp.
 Gedung UKM sedang dibersihkan oleh bidang 3 dan mohon untuk ke depannya dijaga kebersihan
dari Gedung UKM tersebut.
 Gedung 1 disatukan ke Gedung UKM jadi tidak ada lagi ruangan UKM di gedung 1 karena ada
penambahan prodi S2 di FIB.

Tanggapan
Pak Henry (Wakil Dekan III)

 Bantuan BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pihak UNS. Data yang mahasiswa isi berasal dari
monitoring mawa yang di dalamnya memantau posisi mahasiswa (kesehatan dan tempat tinggal
mahasiswa sekarang). Data awalnya hanya diisi oleh 26 mahasiswa, akhirnya setelah meminta
tolong kepada mba Ririn dan teman-teman ormawa lain, data bertambah menjadi 90 kemudian
disaring kembali dan hasil akhirnya ada 60 mahasiswa yang perlu mendapat bantuan BLT.
Mahasiswa yang terdata kemudian diminta memberi nomor rekeingnya. Tapi ternyata pada
pelaksanaannya masih ada mahasiswa yang belum mendapat bantuan, karena Wakil Dekan hanya
mengusulkan saja sedangkan pihak Biro Mahasiswa-lah yang melaksanakan pembagian bantuan ini.
Data sudah diserahkan ke Biro Mahasiwa, Dekanat tidak tahu tindak lanjutnya karena hanya berasal
fakultas hanya berdasarkan data dari monitoring awal yang ternyata masih banyak yang belum
mengisi data monitoring tersebut. Pada awal Mei banyak yang masuk ke daftar monitoring mawa.
 Bantuan pulsa, kalau belum mendapat pulsa mohon diberikan data konkret dari mahasiswa yang
belum menerima pulsa. Universitas sudah mengeluarkan pemberitahuan kepada para mahasiswa
untuk memverifikasi nomor telefonnya di SIAKAD. Namun, setelahnya fakultas tidak tahu siapa saja
yang belum mendapat pulsa. Akibatnya ketika banyak protes dari mahasiswa perihal pembagian
pulsa yang belum merata. Universitas yang memerintahkan mahasiswa untuk menghubungi Dekanat
tidak dapat di follow up dari pihak universitas secara langsung perihal pendataan mahasiswa yang
belum mendapatkan pulsa. Karena itu pihak Dekanat juga tidak tahu harus berbuat apa.

Tambahan
Prof. Warto (Dekan FIB)

 Perihal BLT, dari sisi universitas yang punya otoritas tertinggi tentang verifikasi data, datanya tidak
sampai ke Dekanat. Oleh karena itu pihak Dekanat juga tidak tahu menahu tentang hal ini. Intinya
data Biro Mahasiswa, di mohon kepada Wakil Dekanat III dan BEM FIB bekerja sama dengan BEM
UNS berkomunikasi dengan Biro Mahasiswa. Begitu pula tentang permasalah pulsa karena datanya
ada di universitas. Berkaitan dengan hal tersebut, ada mahasiswa yang belum menerima tapi
asumsinya dari Dekanat mahasiswa tersebut nantinya tetap akan menerima. Fakultas pun mencoba
membantu dengan menghimpun dana infaq/donasi untuk mahasiswa FIB yang masih di indekos.
Mohon dipisah dana BLT dengan Donasi FIB Peduli karena masih belum tentu penggunannya dan
pengunannya dipisahkan serta dana awalnya juga yang berbeda pula.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tanggapan
Muhammad Saiful (BEM FIB)

Kami juga percaya dan tahu pak, dari fakultas sudah mempunyai prosedur-prosedur maupun
kebijakan-kebijakan tentang hal terkait seperti KKN, magang, dan hal lainnya. Mengutip saran yang
telah disampaikan oleh Pak Wakit tadi perihal tidak perlu semua hal dibuatkan Surat Edaran dan
cukup dengan menghubungi prodi maupun Dekanat terkait. Tapi, saya kurang setuju dengan saran
dari Pak Wakit, menurut saya Surat Edaran (SE) maupun SOP tetap perlu karena agar ada kejelasan
informasi dan informasi tersebut dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Saya ambil contoh
seperti kasus dari Pak Henry (WD III) dan Pak Yunus (WR I) terkait pendataan mahasiswa yang
belum mendapatkan pulsa dikembalikan ke fakultas masing-masing tetapi sampai sekarang FIB
sendiri melakukan pendataan dikarenakan belum ada Surat Edaran dari pusat terkait pendataan
mahasiswa yang belum mendapatkan pulsa dikembalikan ke fakultas, sebaliknya hal tersebut telah
kami konfirmasi ke Pak Yunus (WR I) melalui media Whatsapp yang mengatakan mahasiswa yang
belum mendapatkan pulsa dimohon menghubungi Wakil Dekan 3 masing-masing fakultasnya
Jawaban
Prof. Warto (Dekan FIB)

Presentasi dari BEM silahkan disampaikan ke Fakultas. Tidak semua harus dibuat Surat
Edarannya dan juga berbagai edaran dapat menggunakan dapat dibuat dengan cara lain seperti
dengan membuat SOP dan lain sebagainya, yang nantinya isinya juga mendetail. Fakultas otoritasnya
hanya dapat membuat Surat Edaran saja karena UNS menerapkan SADA (Sentralisasi Administrasi,
Desentralisasi Akademik) yang dimana semua data ada di pusat. Maka dari itu kami mohon dibantu
untuk mendata mahasiswa yang belum mendapatkan pulsa. Karena juga kami tidak bisa melihat siapa
yang saja yang sudah ataupun belum mendapatkan bantuan pulsa maupun BLT karena semuanya
terdata di pusat.

Jawaban
Pak Henry (Wakil Dekanat III)

Saya juga bingung, karena banyak mahasiswa yang tiba-tiba menyampaikan ke Wakil Dekan
III perihal pemberian pulsa yang masih tersendat. Fakultas juga masih bingung bagaimana, apakah
dicatat dahulu para mahasiswa yang melapor ke saya lalu diteruskan ke Biro Mahasiswa atau
bagaimana.

Tanggapan
Muhammad Saiful (BEM FIB)

Dari kami juga ngga bisa memberi bukti seperti surat edaran atau yang lainnya pak karena
memang tidak ada, seperti yang kemarin-kemarin sudah saya kirim yang bisa kami beri hanya
screenshot chat Whatsapp dengan Prof. Yunus (WR I). Mungkin saran saya untuk menindaklanjuti
kejelasan informasi itu dari pihak fakultas bisa langsung mengkonfirmasi ke pusat secara langsung.
Terima kasih.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Dilanjutkan dengan sesi pertanyaan”


Pertanyaan
Wida Falah (Ilmu Sejarah ’17)

Mengenai magang, untuk ketersediaan tempat di fakultas maupun UPT kan tidak semua
mampu menampung mahasiswa yang akan menjalani magang. Apakah akan ada keringanan atau
diundurnya jadwal magang? Mengingat adanya PSBB yang membuat sulitnya untuk keluar kota.

Jawaban
Pak Triyatno (Wakil Dekan I)

Fakultas memang menerima, tapi tidak banyak mahasiswanya yang bisa magang di lingkungan
kampus karena terbatasnya kuota juga. Jadi mahasiswa dipersilahkan berkreasi sendiri. Ada juga
kemungkinan magang akan mundur karena surat magang dari FIB ke intansi tempat magang ada
yang dikembalikan. Untuk waktu pelaksaan magang yang di undur kemungkinan ada, dikarenakan
juga magang melibatkan pihak ke-3. Kalau memang sudah mendapatkan tempat magang itu nanti
dikembalikan ke instansinya sistem magangnya berupa daring atau tidak.

Jawaban
Pak Wakit (Wakil Dekan II)

Pada masa ini memang tidak hanya mahasiswa saja yang kesulitan mengkondisikan keadaan
terkait kegiatan kampus, maka dari itu diharapkan juga untuk mahasiswa dapat berkreasi perihal
magang ini. Seperti contoh Mba Wida kan mahasiswa Ilmu Sejarah bisa saja mencari tempat yang
dekat dengan rumahnya. Kemudian menanyakan tentang ketersediaan tempat untuk magang
mahasiswa, seperti tempat museum ataupun hal-hal yang berkaitan. Untuk itu nanti dari pihak
fakultas bisa membuatkan surat pengatar untuk menempati tempat tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan
Wida Fajrotul Falah (Ilmu Sejarah ’17)

Bagaimana respon maupun tindakan dari fakultas mengenai dosen yang tidak memberikan
materi mata kuliah selama pembelajaran daring ini? Dan juga bagaimana nasib nilai mata kuliah
tersebut?

Tanggapan
Prof. Warto (Dekan FIB)

Memang ada ya dosen yang seperti itu? Dosen mana itu? Kenapa baru dilaporan sekarang?

Tambahan
Nurul Hidayah (Sastra Daerah ’18)

Ada pak, dosen Bahasa Belanda. Bukannya kami tidak menindaklanjuti pak. Kami sudah
melakukan berbagai cara sejak awal semester pak. Kami sudah berusaha menghubungi dosen
tersebut tetapi susah juga untuk dihubungi. Kami juga sudah menanyakan lewat admin prodi
kemudian disuruh untuk menghubungi beliau secara langsung. Setelah kami hubungi beliau
menjawab “Tidak akan memberi materi mata kuliah untuk semester ini”.

Tanggapan
Prof. Warto (Dekan FIB)

Baik untuk itu karena berhubungan dengan akademik nanti akan segera ditindaklanjuti oleh
WD I, Pak Tri. Mungkin untuk permasalahan itu bisa dibahas diluar forum ini, nanti bisa langsung
menghubungi Pak Tri terkait hal tersebut.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pertanyaan
Ririn Risqiana Rossi (BEM FIB)

Perihal jadwal kegiatan Ormawa FIB apakah mengikut PSBB? Seperti Musyawarah Anggota
dan kegiatan-kegiatan penting lainnya? Mengingat banyak kegiatan yang terkendala jadwalnya.

Jawaban
Pak Henry (Wakil Dekan III)

Berkaitan dengan kegiatan Ormawa tentang Musyawarah Anggota yang diadakan dibulan
Desember. Harapannya Musyawarah Anggota bisa berjalan seperti biasa. Seperti yang telah saya
bagikan di grup Ormawa FIB diharapkan mahasiswa FIB mengikuti lomba-lomba yang diadakan
oleh universitas lain. Kegiatan Ormawa dapat diaktifkan kembali dengan mengadakannya secara
daring. Untuk keaktifan ormawa ini, sejauh ini saya melihat hanya Kemasindo-lah yang baru
mengadakan lomba dengan metode daring. Silahkan kepada ormawa lain bisa mengikuti langkah
dari Kemasindo ini.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pertanyaan
Ririn Risqiana Rossi (BEM FIB)

Perihal UKT, bagaimana untuk pembebasan UKT, ketika kami mencoba untuk mendaftarkan
melalui web yang tertera, terdapat kolom pembebasan UKT memerlukan Keterangan Tidak Mampu
berarti kebijakan ini tidak seperti yang tertulis pada SE tentang Pembebasan UKT yang mana
diperuntukan kepada mahasiswa tingkat akhir. Dan di SE tersebut tidak terdapat keterangan pengaju
harus memilik Surat Keterangan Tidak Mampu. Bagaimana mengenai hal tersebut?

Jawaban
Pak Triyatno (Wakil Dekan I)

Pembebasan UKT yang dapat dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir yang sedang menjalani
magang maupun skripsi yang mana proses mereka terhambat dikarenakan masa pandemi ini. Bagi
yang mengalami kendala tersebut, bisa memperpanjang semester dan bebas UKT. Untuk keringanan
UKT, ikuti saja prosedurnya.
Jawaban

Prof. Warto (Dekan FIB)

Tentang UKT, perihal pengisian UKT yang justru keluar keterangan tidak mampu, itu terjadi
karena sistem aplikasinya yang belum siap. Jadi mohon untuk menunggu sistem ini siap barulah
silahkan apabila ingin mengajukan pembebasan UKT. Setelah ditanyakan ke pusat kenapa belum
siap jawabannya karena jadwal tenggat pengajuannya masih lama.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pertanyaan
Ririn Risqiana Rossi (BEM FIB)

Apakah Ormawa FIB masih dapat melakukan pengajuan dana ke fakultas untuk proker-
proker yang ingin dijalankan?

Jawaban

Pak Henry (Wakil Dekan III)

Bisa, silahkan ajukan saja ke bagian mawa fakultas. Pengajuan dana bisa dilakukan melalui
daring.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pertanyaan
Ririn Risqiana Rossi (BEM FIB)

Bagaimana untuk para mahasiswa yang tinggal menunggu wisuda pak, apakah ketika
mengikuti wisuda di awal tahun yang akan datang tetap dapat dihitung mendapat cumlaude?

Jawaban
Pak Triyatno (Wakil Dekan I)

Seandainya mahasiswa telah menyelesaikan studinya dan hanya tinggal melaksanakan wisuda
di awal tahun, akan tetap dihitung cumlaude. Jadi misal ingin melakukan wisuda dibulan januari
sampai juni pun bakal tetap cumlade yang penting masih disemester genap 2021/2022. Karena
memang diberi perpanjangan dari pusat.

Anda mungkin juga menyukai