Tugas Akhir Niw

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK 1
ANALISIS TENTANG KEPERAWATAN ANAK

Dosen: Eka Santi, Ns, M.Kep.

Disusun Oleh:

Indrya Anggita Sari


(1810913220007)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak bukanlah miniature orang dewasa, melainkan individu yang
sedang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan
yang spesifik. Karena anak-anak sangatlah berbeda dari orang dewasa, baik
secara fisiologis maupun psikologis. Untuk menghadapi tantangan
berespons terhadap kebutuhan anak, banyak fasilitas asuhan keperawatan
dewasa ini diperlengkapi dengan unit pediatrik terpisah, sehingga perawat
dan staf asuhan keperawatan profesional lainnya dapat memberikan terapi
berdasarkan kebutuhan individual pasiennya masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud ruang lingkup keperawatan anak?
2. Apa yang dimaksud konsep tumbuh kembang dan pengukuran?
3. Apa yang dimaksud konsep demam, kejang dan kehilangan cairan serta
penyakit infeksi dan non infeksi pada anak
4. Apa yang dimaksud konsep imunisasi dan terapi nutrisi, cairan dan
farmakoterapi pada pediatric
5. Apa yang dimaksud bentuk-bentuk perlakuan salah pada anak
6. Asuhan keperawatan pada anak
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup keperawatan anak?
2. Untuk mengetahui konsep tumbuh kembang dan pengukuran?
3. Untuk mengetahui konsep demam, kejang dan kehilangan cairan serta
penyakit infeksi dan non infeksi pada anak
4. Untuk mengetahui konsep imunisasi dan terapi nutrisi, cairan dan
farmakoterapi pada pediatric
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perlakuan salah pada anak
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup keperawatan anak


Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang
dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak
yang berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap
trauma (atraumatic care) dan manjemen kasus.
Family Centered Care, keluarga merupakan unsur penting dalam
perawatan anak mengingat anak bagian dari keluarga. Pentingnya
keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak.
Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu proses
penyembuhan anak yang sakit selama dirawat.
Hospitalisasi adalah suatu alasan (keadaan darurat) yang harus tinggal di
rumah sakit. 4 stressor yaitu perpisahan pada orang tua, otonomi
(kehilangan kontrol), respon perilaku (protes putus asa menolak) dan
cemas. Penanganan seperti meminimalisir perpisahan, kontrol emosional,
cedera fisik, dan menajak bermain.
Autraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik untuk stress di
rumah sakit. Prinsip autraumatic care yaitu mencegah perpisahan,
mencegah cedera fisik, tidak melakukan kekerasan, modifikasi ruangan dan
meningkatkan pengetahuan orangtua. Manfaatnya seperti penurunan stress,
pertumbuhan dan perkembangan. Tujuannya adalah agar tidak melukai
anak.
Model konservasi mempunyai tiga konsep mayor yaitu: wholeness
(holism), adaptasi, dan konservasi. Wholeness merupakan suatu sistem
yang terbuka dan fleksibel. Adaptasi adalah tanggapan/respon individu
terhadap perubahan lingkungan yang merupakan konsekuensi hasil
interaksi antara individu dengan lingkungan. Konservasi adalah hasil dari
adaptasi.
B. Konsep tumbuh kembang dan pengukuran
Perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikis
yang berlangsung sepanjang daur kehidupan dan terjadi secara teratur dan
terpola. Sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang terbatas pada
pola fisik yang dialami oleh individu. Kognitif, motorik, emosi, sosial dan
bahasa. peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan
perkembangan pada anak.
Stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang untuk anak umur
0 sampai dengan 6 tahun, yang diuraikan dalam Pedoman Pelaksanaan
Stimulasi. Kegiatan SDIDTK terdiri dari stimulasi dini, deteksi dini,
intervensi dini, dan rujukan dini. Pemeriksaan SDIDTK dilaksanakan pada
balita usia 0 bulan -24 bulan setiap 3 bulan sekali dan balita usia 24 bulan -
72 bulan setiap 6 bulan sekali.
Vineland adalah salah satu tes untuk mengukur kematangan psikososial
seseorang. Sesuai dengan namanya, tes ini mengukur aspek kematangan
sosial seseorang, dan menghasilkan skor SQ atau Social Quotient. Menjadi
salah satu instrumen yang penting, karena saat ini kebanyakan orang lebih
fokus pada IQ dan juga kepribadian saja, sehingga kematangan sosial
seseorang seringkali diabaikan.
Pendidikan seksual atau edukasi seks adalah kegiatan untuk
mengajarkan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk menyadarkan pentingnya kesehatan reproduksi sehingga tindakan
pelecehan seksual maupun penyakit menular dapat dicegah
C. Konsep terjadinya demam, kejang dan kehilangan cairan serta
penyakit infeksi dan non infeksi pada anak
Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama
pirogen. Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Proses
terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit,
limfosit, dan neutrofil) oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator
inflamasi, atau reaksi imun. Sel-sel darah putih tersebut akan mengeluarkan
zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen (IL-1, IL-6, TNF-α, dan
IFN). Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang endotelium
hipotalamus untuk membentuk prostaglandin. Prostaglandin yang terbentuk
kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi
hipotalamus. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan
penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu
tubuh naik ke patokan yang baru tersebut.
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak. Kejang disebabkan
oleh gangguan pada aktivitas listrik, di satu atau seluruh area otak.
Gangguan tersebut dapat dipicu oleh penyakit di otak, atau kondisi lain
yang secara tidak langsung memengaruhi fungsi otak. Berikut ini adalah
beberapa kondisi yang dapat menimbulkan kejang.
Dehidrasi disebabkan oleh kekurangan asupan cairan dalam tubuh, atau
tubuh lebih banyak kehilangan cairan daripada asupannya. Cairan yang ada
di dalam tubuh bisa terbuang melalui urine, muntah-muntah, diare,
keringat, dan air mata.
Morbiditas diartikan sebagai peristiwa sakit atau kesakitan dan jauh
lebih kompleks, tidak saja terbatas pada statistik atau ukuran tentang
peristiwa- peristiwa tersebut, tetapi juga faktor yang mempengaruhinya.
Mortalitas diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk,
tentunya mortalitas/ kematian hanya terjadi satu kali kepada setiap orang.
Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh
organisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Meski beberapa jenis
organisme terdapat di tubuh dan tergolong tidak berbahaya, pada kondisi
tertentu, organisme-organisme tersebut dapat menyerang dan menimbulkan
gangguan kesehatan, yang bahkan berpotensi menyebabkan kematian.
Penyakit non infeksi adalah penyakit yang disebabkan bukan oleh
bakteri, bukan oleh virus, bukan oleh jamur, bukan oleh parasit, dan juga
bukan oleh mikroba yang lain. Penyakit ini disebabkan adanya
pertumbuhan sel yang berlebihan.
D. Untuk mengetahui konsep imunisasi dan terapi nutrisi, cairan dan
farmakoterapi pada pediatric
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu. Imunisasi bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh seseorang
terhadap suatu penyakit, dengan membentuk antibodi dalam kadar tertentu.
Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu
penyakit dan membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang
dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus. Vaksin DT dibuat
untuk keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh atau tidak
perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima imunisasi
difteri dan tetanus. Vaksin disuntikkan pada otot lengan atau paha
sebanyak 0,5 mL. Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada anak yang
sedang sakit berat atau menderita demam tinggi. Efek samping yang
mungkin terjadi adalah demam ringan dan pembengkakan lokal di tempat
penyuntikan, yang biasanya berlangsung selama 1-2 hari.
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
campak (tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat
anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan
pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian. Vaksin disuntikkan
secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL. Efek samping yang mungkin
terjadi berupa demam, ruam kulit, diare, konjungtivitis dan gejala kataral
serta ensefalitis (jarang).
Terapi nutrisi adalah layanan nutrisi khusus untuk mengobati penyakit,
luka, atau kondisi lainnya dan mencakup dua hal utama yaitu penilaian
status gizi penderita dan penatalaksanaan yang mencakup terapi nutrisi,
penyuluhan dan penggunaan supplement nutrisi. Terapi nutrisi membantu
tubuh menyingkirkan sel yang rusak dan menggantinya dengan sel baru
yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan meningkat.
Terapi cairan ialah tindakan untuk memelihara ataupun mengganti
cairan tubuh dengan pemberian cairan infus kristaloid (elektrolit) atau
koloid (plasma ekspander) secara IV untuk mengatasi berbagai masalah
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, meliputi mengantikan
volume cairan yang hilang akibat perdarahan, dehidrasi atau syok. Terapi
cairan perioperative meliputi tindakan terapi yang dilakukan pada masa
pra-bedah, selama pembedahan, dan pasca bedah.
Farmakoterapi adalah ilmu yang membahas mengenai penggunaan serta
kedudukan obat dalam tatalaksana terapi suatu penyakit. Farmakoterapi
merupakan salah satu bagian dari ilmu dalam rumpun ilmu farmakologi
yang bisa dikatakan sebagai terapan atau ujung tombak dari semua ilmu
dalam rumpun ilmu farmakologi itu sendiri.
E. Bentuk-bentuk perlakuan salah pada anak
Penganiayaan anak atau penganiayaan anak adalah penganiayaan fisik,
seksual, atau psikologis atau pengabaian terhadap anak atau anak-anak,
terutama oleh orang tua atau pengasuh lainnya.
Emotional abuse, orang dewasa / orang tua mengacuhkan anak, ketika
anak sungguh memerlukan perhatian. Misalnya anak menangis dibiarkan,
anak bertanya tidak dijawab. Melalaikan anak, mengiso-lasikan anak dg
lingkungan/ hubungan sosialnya, me-nyalahkan anak secara terus menerus,
Verbal abuse, orang tua memperlakukan anaknya dengan kata-kasar,
memaki-maki. Misalnya bodoh, tolol, goblog, ”penghuni kebun binatang”,
dsb. Kata-kata yg merendah-kan anak atau tidak mengakui sbg anak.
Physical abuse, orang tua memperlakukan anak dengan kasar, kekerasan
fisik. Misalnya memukul, mencubit, menjambak, menjewer, dll. Hukuman
badan diluar batas, kekejamam, pemberian racun, dan cedera fisik.
Sexual abuse, orang tua memperlakukan dengan kasar, kekerasan fisik:
melakukan pelecehan seksual pada anak. Mengajak anak melakukan
aktivitas seksual yang melanggar norma sosial yang berlaku di masyarakat,
sedangkan anak tidak bersedia/memahami. Aktivitas seksual berupa semua
bentuk oral, genital, anal atau sodomi
F. Asuhan keperawatan pada bayi dan anak
1. Child Abuse
2. Premature/BBLR
Hipotermia
NOC : termoregulasi : bayi baru lahir
NIC : perawatan hipotermi
3. Hiperbilirubinemia
Gangguan integritas kulit b.d peningkatan kadar bilirubin indirek dalam
darah, ikterus pada sclera, leher dan badan.

4. Sepsis Neonatorum
5. Bronkhomalasia
6. RDS
7. Asfiksia
8. Obesitas
9. KKP
10. Diare
11. Kejang
12. Hidrocefalus
13. Meningitis
14. ISPA
15. Pneumonia
16. Asma
17. TBC
18. Thypoid Fever

BAB III
Kesimpulan

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai