Laporan Akhir Manajemen
Laporan Akhir Manajemen
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Prayitno (dalam Asmuji2012), manajemen adalah suatu proses rangkaian
kegiatan yang sistematik dan terencana. Menurut Follet (dalam Cecep 2013), manajemen
adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Segala sesuatu harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut sangat beragam, bergantung
pada jenis organisasi. Bagi suatu organisasi tahapan tersebut dapat berupa perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian (Follet dalam
Cecep, 2013).
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia serta sumber daya organisasi
lainnya. Berdasarkan pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya
merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan
pencapaian tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut sangat beragam,
bergantung pada jenis organisasi. Bagi suatu organisasi tahapan tersebut dapat berupa
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian
(Suarli &Yayan, 2013).
Menurut Simamora (2009), manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia serta sumber
daya organisasi lainnya. Berdasarkan pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa
manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu
yang terkait dengan pencapaian tujuan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan mampu menerapkan konsep teori dan prinsip
manajemen keperawatan dalam pelaksanaan manajemen pelayanan keperawatan di
ruang rawat inap Siti Fatimah ( ruang anak ) RS islam ibnu sina yarsi Bukittinggi.
2. Tujuan khusus
Selama berlangsungnya praktek manajemen keperawatan mahasiswa
diharapkan mampu untuk :
a. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai dengan prinsip manajemen
keperawatan yang terdapat di ruang rawat inap Siti Fatimah ( ruang anak ) RS
islam ibnu sina yarsi Bukittinggi.
b. Mempraktekan konsep teori manajemen asuhan keperawatan , baik konsep teori
dan prinsip manajemen keperawatan .
c. Mengaplikasikan model keperawatan dengan cara bermain peran (role play ) di
salah satu ruangan di ruang rawat inap Siti Fatimah ( ruang anak ) RS islam
ibnu sina yarsi Bukittinggi
d. Memudahkan perawat yang ada di ruang rawat inap Siti Fatimah ( ruang anak )
RS islam ibnu sina yarsi Bukittinggi dalam mengatasi masalah yang terkait
dalam manajemen keperawatan dengan metode tim yang di paparkan dalam
analisa SWOT .
C. Manfaat Penulisan
Dengan di adakan nya praktek manajemen keperawatan di harapkan akan di
berikan manfaat kepada :
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi perinsip manajemen
keperawatan di lapangan .
b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman baru dilapangan dalam hal penerapan
manajemen keperawatan .
2. Perawat
a. Membantu meringankan beban kerja perawat selama praktek berlangsung di
ruang rawat inap Siti Fatimah ( ruang anak ) RS islam ibnu sina yarsi
Bukittinggi .
b. Menambah pengetahuan tenaga perawat tentang manajemen pelayanan dan
manajemen asuhan keperawatan melalui bermain peran oleh mahasiswa ( role
play ) .
3. Rumah sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai bahan masukan
bagi rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu manajerial pelayaan rumah sakit
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
5. Pengarahan (controling)
Fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi
terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga
fungsi manajemen lainnya, terutama dengan fungsi perencanaan. Melalui fungsi
pengawasan dan pengendalian, standar keberhasilan program yang dituangkan dalam
bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil
yang telah dicapai atau yang mampu dikerjakan oleh staf. Jika ada kesenjangan atau
penyimpangan yang terjadi harus segera diatasi. Penyimpangan harus dapat
dideteksi secara dini, dicegah, dikendalikan atau dikurangi oleh pimpinan.
Fungsi pengawasan dan pengendalian bertujun agar penggunaan sumber daya
dapat lebih diefisienkan, dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program
dapat lebih diefektifkan. Adapun tugas seorang kepala ruangan dalam fungsi
pengawasan adalah : (1) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi
langsung dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien, (2) Melalui supervisi, (3) Evaluasi, (4)
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang sudah disusun bersama ketua tim.
A. Kepala Ruangan
1. Peran kepala ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan
dan mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan
anggaran tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur
unit sesuai tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi
masalah tenaga kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif
(Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, Perlu
melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya
mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih
disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta
pengalaman staf di unit yang bersangkutan.
2. Fungsi kepala ruangan
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai
berikut:
a) Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan - peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek
untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya -
Universitas Sumatera Utara biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan
pengelolaan rencana perubahan.
b) Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan
metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran
dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan
tepat,
c) Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi
dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan
sosialisasi staf.
d) Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti
motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan
memfasilitasi kolaborasi.
e) Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal,
dan pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima
fugsinnya tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan,
pembelian, produksi, personalia dan lain - lain.
B. CI (Clinical Instructure)
1. Uraian Tugas
a. Melihat dan membaca laporan pendahuluan peserta didik.
b. Melakukan pre conference dan membahas laporan pendahuluan.
c. Memberi waktu kepada peserta didik untuk membaca rekam medis pasien
d. Membimbing peserta didik untuk meningkatkan komunikasi teraupetik.
e. Membimbing peserta didik dalam menerapkan rencana tindakan
f. Melakukan bed side teaching
g. Melakukan ronde keperawatan
h. Mengambil alih tindakan yang dilakukan peserta didik dalam situasi tertentu
i. Melakukan post conference yang membahas tentang kegiatan peserta didik
dalam melakukan asuhan keperawatan.
j. Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan kepada diklat apabila
peserta didik tidak hadir.
k. Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan kepada diklat apabila
peserta didik tidak hadir :
1) Memberi bimbingan peserta didik sesuai dengan tingkat pendidikannya
dalam hal : melaksanakan asuhan keperawatan dengan penerapan proses
keperawatan.
2) Membimbing pembuatan laporan kasus.
l. Memberi penilaian terhadap hasil kerja peserta didik sesuai dengan tepat
tugasnya dan menyerahkan kepada koordinator instruktur klinis setiap akhir
minggu.
m. Mengkoordinasikan tugas bimbingan kepada penanggung jawab sore dan
malam
C. Perawat Pelaksana
Dalam memberikan asuhan keperawatan sebagai perawat yang profesional perawat
pelaksana dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang
perawatan, perawat pelaksana secara langsung maupun tidak langsung memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Peran perawat sebagai
perawat pelaksana disebut care giver yaitu perawat menggunakan metode pemecahan
dalam membantu pasien mengtasi masalah kesehatan, menurut Potter & Perry (2005)
dalam melaksanakan asuhan keperawatan peran perawat pelaksana bertindak sebagai
berikut:
1. Pemberi Perawatan
Perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses
penyembuhan, proses penyembuhan lebih dari sekedar sembuh dari penyakit
tertentu, sekalipun keterampilan tindakan yang meningkatkan kesehatan fisik
merupakan hal yang penting bagi pemberi asuhan keperawatan. Perawat
memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi
upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual, dan sosial.
2. Pembuat keputusan klinis
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya
berpikir kritis melalui proses Keperawatan sebelum mengambil tindakan
keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan dan
mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan
pendekatan terbaik bagi tiap klien. Universitas Sumatera Utara.
3. Pelindung dan advocat klien
Perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien
dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau
pengobatan. Dalam menjalankan perannya sebagai advocath, perawat melindungi
hak klien sebagai manusia dan secara hukutn, serta membantu klien dalam
menyatakan hak-haknya dibutuhkan.
4. Manajer kasus
Perawat mengoordinasikan aktivitas anggota tim kesehatan lain, misalnya ahli gizi
dan ahli terafi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada
klien, Selain itu perawat juga mengatur waktu kerja dan sumber yang tersedia di
tempat kerja.
5. Rehabilitator
Merupakan proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah
sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidak berdayaan lainnya,
sering kali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan
mereka dan perawat membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan
keadaan tersebut.
6. Pemberi kenyamanan.
Merawat klien sebagai seorang manusia, merupakan peran tradisional dan historis
dalam keperawatan dan telah berkembang sebagai sesuatu peran yang penting
dimana perawat melakukan peran baru. Selama melakukan tindakan keperawatan,
perawat dapat memberikan kenyamanan dengan Universitas Sumatera Utara
mendemonstrasikan perawatan kepada klien sebagai invidu yang memiliki perasaan
dan kebutuhan yang unik.
7. Komunikator
Peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang lain,
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antara sesama
perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunikasi
8. Penyuluhan
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data - data tentang
kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai
apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran.
9. Peran karier
Sejumlah peran dan fungsi di bebankan pada perawat di berbagai lingkungan kerja.
Berkarier, merupakan kebalikan dari semuanya, dimana perawat ditempatkan posisi
jabatan tertentu. Karena kesempatan bekerja bagi perawat meningkat, perkembangan
perawat sebagai profesi dan meningkatnya perhatian pada keahlian dalam pekerjaan,
maka profesi perawat menawarkan peran tambahan dan kesempatan dan kesempatan
berkarier yang lebih luas.
10. Perawat pendidik
Perawat pendidik bekerja terutama di sekolah keperawatan, departemen
pengembangan staf dari suatu lembaga perawatan kesehatan, dan departemen
pendidikan klien.
BAB III
ANALISIS SITUASIONAL
A. PENGKAJIAN
Rumah sakit islam ibnu sina yarsi bukittinggi terletak di jalan Batang Agam-
Belakang Balok Bukittinggi. Rumah sakit yarsi bukittinggi memiliki beberapa
fasilitas pelayanan, yaitu:
1. Poliklinik Umum
2. IGD/UGD
3. KIA
4. Poliklinik Gigi
5. Poliklinik Spesialis
a. Penyakit Dalam
b. Jantung
c. Jiwa
d. Syaraf
e. Paru
f. Anak
g. Kulit
h. Tht
i. Mata
j. Kebidanan
k. Ginekologi
l. Bedaah Umum
m. Bedah Onkologi
n. Bedah Urologi
o. Bedah Tulang
p. Bedah Digestif
q. Bedah Syaraf
6. Konsultasi
a. Psikologi
b. Gizi
c. Ruhul Islam
7. Medical Check Up
8. Praktek Sore
9. Apotik 24 jam
10. Labotratorium 24 jam
a. Patologi Klinik
11. Rontgen
a. Radiognostik
1) Usg 2D
2) Usg 3D
3) Ct scan
4) Treadmill
b. Alat Canggih
1) Laparaskopi
2) Facho
12. Fisioterapi
a. Rawat Inap
13. OK/RR
14. ICU
15. Perinatologi
16. Ruang Bersalin
17. Rekam Medis 24 jam
18. Ambulance 24 jam
19. Pusat Informasi
B. GAMBARAN
RS Islam Yarsi Bukittinggi memiliki visi dan misi
a. Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Islam Yarsi Bukittingi menjadi rumah sakit tipe B di
tahun 2020.
b. Misi
1) Melaksnakan pelayanan prima
2) Melengkapi sumber daya
3) Meningkatkan profesionalisme
4) Mengadakan kerja sama dengan institusi terkait
5) Menerapkan nilai-nilaiislami dalam memberikan pelayanan
c. Falsafah
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi merupakan sarana dakwah bila hal
dalam bidang pelayanan kesehatan sebagai perwujudan keamanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT
d. Motto
Bekerja dan beramal engan menerapkan ridha Allah SWT
e. Tujuan
Berkurangnya angka kesakitan dan kecacatan melalui pelayanan kuratif,
rehabilitatif disamping pelayanan perventif dan promotif sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku dan kaidah ajaran Islam tanpa pembedaan
agama,kedudukan,warna kulit serta status sosial.
f. Landasan teori
1) Jujur dalam segala hal
2) Amanah dalam mengemban tugas
3) Disiplin dalam menjalankan tugas
4) Ikhlas dalam melayani
g. Latar belakang ruangan
Ruangan Siti Fatimah ( Anak ) RS Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi memiliki
karyawan sebanyak 12 orang. Kepala ruangan membagi karyawan untuk dinas
pagi sebanyak 4 orang, dinas sore sebanyak 3 orang, malam 2 orang dan libur
atau cuti sebanyak 3 orang. Setiap 6x dinas kryawan diberi libur sebanyak 1 atau
2 kali dalam seminggu. Ruangan Siti Fatimah tidak memiliki struktur ruangan,
dan juga tidak memiliki visi dan misi ruangan.
Selama 6 hari berdinas di ruangan Siti Fatimah RS Ibnu Sina Yarsi
Bukittinggi, mahasiswa menemukan bebrapa masalah dengan konsep manajemen
keperawatan, seperti:
1) Timbang terima tidak dilakukan tepat waktu, dan tidak di buka oleh Kepala
Ruangan namun dibuka oleh perawat yang berdinas pada shift hari itu
2) Ruangan Siti Fatimah tidak menjalankan konsep Pre dan Post Conference
sesuai teori manajemen keperawatan, tapi langsung digabung pada saat
timbang terima keperawatan
3) Ruangan Siti Fatimah jarang menjalankan konsep Supervisi ( 1 kali 3 bulan)
4) Ruangan Siti Fatimah tidak menjalankan konsep Ronde Keperawatan sesuai
teori manajmen keperawatan
5) Perawat di ruangan Siti Fatimah sebelum melakukan tindakan tidak mengacu
ke 5 moment
C. PERUMUSAN MASALAH
Ronde
Kami mengangkat ronde sebagai masalah utama karena di dapat kan hasil dari
observasi selama 1 minggu tidak ada dilakukan ronde , dan hasil wawancara di
dapatkan bahwa karu mengatakan kalau ronde itu tidak begitu penting untuk
dilakukan .
Jika ronde tidak dilakukan maka berdampak pada masalah dan kondisi pasien yang
tidak mengalami peningkatan dalam kesehatannya, akan menambah hari rawat. Hal
ini bertolak belakang dengan fungsi sebagai tenaga kesehatan dalam meminimalkan
masalah kesehatan pasien
Sedangkan fungsi dari ronde bisa meminimalkan masalah pasien, dengan ronde juga
bisa membantu memenuhi kebutuhan pasien dan dengan ronde kita bisa menjalin
kerjasama antar tim kesehatan dalam menegakan diagnosa yang lebih tepat, dengan
ronde juga bisa memberikan pendidikan kesehatan terkait dengan masalah kesehatan
pasien .
JADWAL DINAS MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANGAN SITI FATIMAH
(ANAK) RS ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI
Suarli, dkk. (2013). Management and Leadership for Nurse Manager. Jones and barllet.
Boston