Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

TOPIK/ SUB TOPIK : TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN MUDA


WAKTU : 100 menit
DOSEN : YUNI RETNOWATI, SST., M.Keb
OBJEKTIF :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu:
Mengidentifikasi komplikasi, tanda bahaya pada kehamilan yaitu perdarahan pada kehamilan muda,
nyeri perut dan hipertensi pada kehamilan dengan tepat tanpa melihat hand out

SUMBER PUSTAKA :
 Cuningham, F . Gary. Dkk, Obstetri William Vol 2 Edisi 21, EGC, Jakarta, 2006.
 JNPK-KR, BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN
NEONATAL, jnpk, Jakarta, 2007, hal; N1-N5
 Varney H,Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4 Volume 1, EGC, 2007
 JNPKR, Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, JNPK, 2003
 IBI Pusat, Modul Estándar Pelayanan Kebidanan, Yakarta, 2006
 Sulaiman sastrawinata, Obstetri Patologi, Elstar Offset, Bandung, 1981

Sebagai bidan yang bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif
dalam menurunkan angka kematian ibu dengan penapisan awal dan mampu mendeteksi tanda dan
gejala kehamilan berisiko, serta dapat mengorganisasikan berbagai pemecahan masalah dalam
komplikasi yang ditemukan.

Yuni retnowati, SST., M.Keb 1


PERDARAHAN PERVAGINAM
a. Pengertian
Perdarahan pada Awal Masa Kehamilan Yaitu Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan
kurang dari 22 minggu.
Kehamilan normal biasanya identik dengan amenore dan tidak ada perdarahan pervaginam,
tetapi banyak juga wanita mengalami episode perdarahan pada trimester pertama kehamilan.
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan jarang yang normal/fisiologis. Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan sedikit/spotting disekitar waktu pertama
terlambat haidnya.
Perdarahan pervaginam dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda :
1. keluar darah merah
2. perdarahan yang banyak
3. perdarahan dengan nyeri
Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus, Kehamilan Ektopik, atau
kehamilan Mola.

b. Penyebab :
Kemungkinan penyebab perdarahan tersebut adalah :
a. Kehamilan Ektopik
Jika perdarahan disertai nyeri perut yang hebat dan terjadi defens muscular pikirkan
kemungkinan terjadinya Kehamilan Ektopik.
b. Abortus
Perdarahan dari jalan lahir dengan atau tanpa nyeri dengan jumlah yang sedikit atau
banyak pada keadaan positif hamil pada kehamilan kurang dari 22 minggu hal ini
disebut Abortus. Prinsipnya pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduksi
yang mengalami terlambat haid dengan jangka waktu lebih dari satu bulan sejak haid
terakhir dan mempunyai satu atau lebih dari tanda berikut : perdarahan, kaku / nyeri
perut, pengeluaran sebagian atau semua produk konsepsi, serviks yang berdilatasi atau
uterus yang lebih kecil dari seharusnya. Jika abortus merupakan kemungkinan
diagnosis kenali dan segera tangani komplikasi yang ada

Yuni retnowati, SST., M.Keb 2


c. Peradangan serviks berat
d. Lesi serviks
e. Polip serviks
f. Perdarahan pascacoitus
g. Perdarahan selama implantasi
h. Perdarahan yang berasal dari perdarahan subkorionik
i. Kematian salah satu janin kembar juga bisa menimbulkan perdarahan tanpa ada hasil
konsepsi yang keluar.
j. Mola hidatidosa.

Patofisiologi :
Kelainan yang terpenting adalah terjadinya perdarahan dalam desidua dan nekrose
sekitarnya, karena perdarahan ini ovum terlepas sebagian atau seluruhnya dan berfungsi sebagai
benda asing yang menimbulkan kontraksi. Kontraksi ini yang akhirnya mengeluarkan isi rahim.
Sebelum minggu ke 10 telur biasanya dikeluarkan dengan lengkap. Hal ini disebabkan
sebelum minggu ke 10 villi khorialis belum menanamkan diri dengan erat kedalam disidua, hingga
telur mudah lepas keseluruhannya.
Antara minggu 10-12 chorion tumbuh dengan cepat dan hubungan vili korialis dengan
desidua makin erat, hingga mulai saat tersebut sering sisa- sisa korion ( placenta ) tertinggal kalau
terjadi abortus.

Perdarahan yang membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk membasahi pembalut atau
kain bersih. Sedangkan perdarahan berat membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk
membasahi pembalut atau kain bersih.
Riwayat yang perlu dikaji pada perdarahan pervaginam masa kehamilan muda antara lain :
1. Hari pertama haid terakhir, Keteraturan menstruasi, penggunaan alat kontrasepsi
sebelum hamil, konfirmasi usia kehamilan dengan melakukan pemeriksaan fisik ataupun
sonogram, tetapkan taksiran partus
2. Hasil tes kehamilan (kapan dinyatakan positif hamil)
3. Riwayat kehamilan sebelumnya : penah mengalami abortus atau kehamilan ektopik
sebelumnya
4. Riwayat kontrasepsi, khususnya penggunaan IUD

Yuni retnowati, SST., M.Keb 3


5. Riwayat perdarahan (kapan mulai, berapa banyak, warna darah merah segar atau erah
kehitaman, berapa sering mengganti pembalut)
6. Kram atau nyeri perut (kapan mulai, dimana rasa nyeri, (bagian depan bawah, garis
tengah, sisi kanan, atau kiri, punggung, rektum, bahu, nyeri ketika bernafas), sifat nyeri
(sedang, terus-menerus, tajam, tumpul)
7. Demam atau gejala tertentu pada saluran kemih
8. Infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual selama kehamilan atau akhir-akhir
ini
9. Gejala kehamilan berubah ( rasa mual makin kuat, rasa mual tiba-tiba meningkat, nyeri
tekan pada payudara makin terasa)
10. Senggama (apakah mempengaruhi nyeri atau perdarahan yang dialami selama dan
setelah senggama)

Tabel 1
Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda

Perdarahan Serviks Uterus Gejala/ Tanda Diagnosis


Sesuai Kram perut bawah, uterus Abortus
dengan usia lunak imminens
gestasi
Sedikit Limbung atau pingsan, Kehamilan
Tertutup
Bercak membesar nyeri perut bawah, nyeri ektopik
hingga dari normal goyang porsio, massa terganggu
sedang adneksa, cairan bebas
(A) intra abdomen
Lebih kecil Sedikit/ tanpa nyeri perut Abortus komplit
Tertutup/ dari usia bawah, terdapat
terbuka gestasi pengeluaran hasil
konsepsi
Sedang Kram atau nyeri perut Abortus
hingga bawah, belum terjadi insipiens
massif/ ekspulsi hasil konsepsi
Sesuai usia
banyak Terbuka Kram atau nyeri perut Abortus
kehamilan
(B)
bawah, ekspulsi sebagian inkomplit
hasil konsepsi
Terbuka Lunak dan Mual/ muntah, kram perut Abortus mola
lebih besar bawah, sindrom mirip

Yuni retnowati, SST., M.Keb 4


dari usia preeklampsi, keluar
gestasi jaringan seperti anggur

Penanganan Umum :
 Lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien ( gawat darurat,
komplikasi berat atau masih cukup stabil )
 Pada kondisi gawat darurat, segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan ( evaluasi medik atau merujuk )
 Penilaian medik untuk menentukan kelaikan tindakan di fasilitas pelayanan kesehatan
setempat atau dirujuk kerumah sakit.
- bila pasien syok atau kondisinya memburuk akibat perdarahan hebat, segera atasi
komplikasi tersebut ( lihat penatalaksanaan syok )
- gunakan jarum infus besar ( 16 G atau lebih besar ) dan berikan tetesan cepat ( 500
ml dalam 2 jam pertama ) larutan garam fisiologik atau ringer
- periksa kadar Hb, golongan darah, dan uji padanan silang ( crossmatch )
Jika terdapat tanda/ gejala diatas segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai
dengan sistem rujukan yang tepat. Rujuk pasien dengan perbaikan keadaan umum.

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


Hipertensi dalam kehamilan
hipertensi yang dipicu oleh kehamilan juga merupakan prekusor potensial untuk preeklampsi atau
eklampsi, yang salah satu kriteria diagnosisnya adalah proteinuria.
Hipertensi didiagnosis apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg , atau lebih dengan
menggunakan vase V korotkof untuk menentukan tekanan diastolik. Namun, wanita yang
mengalami peningkatan tekanan darah sistolik 30 mmHg perlu diawasi dengan ketat.

Etiologi
• Mencari etiologi à tidak lepas dari kenyataan :
1. Terpapar villi chorealis untuk pertama kali
2. Terpapar villi chorealis yang banyak (mola & gemelli)

Yuni retnowati, SST., M.Keb 5


3. Penyakit vaskular sebelumnya
4. Predisposisi genetik terhadap hipertensi
Sibai (2003) :
1. Invasi abnormal trofoblas ke pembuluh darah
2. Intoleran imunologis antara ibu dan jaringan feto plasenta
3. Maladaptasi ibu terhadap perubahan-perubahan pembuluh darah atau infeksi dari
kehamilan manual
4. Defisiensi diet
5. Pengaruh genetik

Patogenesis
Vasospasme
• Kontriksi pembuluh darah à resistensi à hipertensi
• Pada saat yang bersamaan dengan yang diatas :
• Kerusakan sel endotel

Kardiovaskular interstitial

Komponen darah, thrombosit & fibrinogen berkumpul sub endotel


• Akibat aliran darah karena maldistribusi

Ischemia jaringan sekitar


• Nekrosis
• Pendarahaan
• Gangguan lainnya
Tekanan diastolik merupakan indikator untuk prognosis pada penanganan hipertensi dalam
kehamilan.
Tekanan diastolik lebih sama 90 mmHg pada dua kali pemeriksaan dengan jarak < 4 jam.
Nyeri kepala, kejang dan hilangnya kesadaran sering berhubungan dengan hipertensi dalam
kehamilan.
Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagai dalam :

Yuni retnowati, SST., M.Keb 6


 hipertensi karena kehamilan, jika hipertensi terjadi pertama kali sesudah kehamilan 20
minggu, selama persalinan, dan/ atau dalam 48 pascapersalinan.
 Hipertensi kronik, jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan 20 minggu.

Tabel 2
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan

Diagnosis Tekanan Darah Tanda lain


1. Hipertensi karena kehamilan
 Hipertensi
Kenaikan tekanan diastolik 15 Proteinuria ( - )
mmHg atau > 90 mmHg dalam Kehamilan > 20 ,minggu
2 kali pengukuran berjarak 1
jam atau tekanan diastolik
sampai 110 mmHg
 Preeklampsi ringan Idem Proteinuria ( + 1 )
 Preeklampsi Berat Tekanan diastolik > 110 mmHg Proteinuria ( + 2 )
Oliguria
Hiperrefleksia
Gangguan penglihatan
Nyeri epigastrium

 Eklampsi Hipertensi Kejang


1. Hipertensi kronik
 Hipertensi kronik Hipertensi Kehamilan < 20 minggu

 Superimposed Hipertensi kronik Protein + disertai tanda- tanda


preeklampsi lain dari preeklampsi

Hipertensi karena kehamilan


Lebih sering pada primi gravida. Patologi telah terjadi akibat inpalntasi sehingga timbul iskemia
plasenta yang diikuti sindrome inflamasi. Risiko meningkat pada :
 Masa plasenta besar ( pada gemelly, penyakit tropoblast )
 Diabetes melitus

Yuni retnowati, SST., M.Keb 7


 Isoimunisasi rhesus
 Faktor herediter
 Masalah vaskuler

Hipertensi kronik dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu


Superimposed preeklampsi adalah hipertensi kronik dengan preeklampsi

Diagnosis diferensial
Hipertensi kronik :
Jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, sulit membedakan antara
preeklampsi dan hipertensi kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai hipertensi dalam kehamilan

Deteksi dini dan penanganan


Prasyarat ( sesuai SPK ) :
 Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, melakukan pengukuran tekanan
darah
 Bidan mampu : mengukur tekanan darah dengan benar, mengenali tanda- tanda
preeklampsi, mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan melakukan tindakan lanjut sesuai
dengan ketentuan
 Tersedianya, tensi meter air raksa dan stetoskop berfungsi dengan baik
 Menggunakan KMS ibu hamil / Buku KIA atau kartu ibu.
 Alat pemeriksaan proteinuria.

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH

Seorang wanita hamil Keluhan nyeri perut dapat merupakan gejala penyakit atau
komplikasi yang fatal. Keadaan ini dapat terjadi pada kehamilan muda yaitu pada usia
kehamilan kurang 22 minggu. Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

Yuni retnowati, SST., M.Keb 8


mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat.
Hal ini bisa berarti appendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis, abruptio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain

A. Diagnosis dan penanganan nyeri perut pada kehamilan muda

Nyeri perut

Ya Tidak

Perdarahan ? Perdarahan ?

± - +/++ -/+ +/++

- Pingsan -Ada massa -Disuria -Anoreksia -Bau -Pingsan -Tanda- -Bau


- Nyeri pelvik di abdomen -Demam -Muntah -Demam -Nyeri pelvik tanda -Demam
bawah -Peritonitis -Tanda-tanda abortus -Tanda-tanda
abortus Abortus

Kehamilan Kista ovarium Infeksi Apendisitis Abortus Kehamilan Abortus Abortus


ektopik putaran saluran septik ektopik septik
tangkai kemih

Laparotomi Laparotomi Antibiotika Laparotomi Cairan IV Laparotomi Evakuasi Cairan IV


Antibiotika Antibiotika
Evakuasi Evakuasi
Anti tetanus
jika ditemukan keluhan nyeri perut yang hebat pada kehamilan muda, lakukan penanganan yang
tepat yaitu rujuk dengan perbaikan KU dan di dampingi oleh petugas dengan sistem rujukan yang
tepat.

Yuni retnowati, SST., M.Keb 9


1. Perdarahan pada Awal Masa Kehamilan Yaitu Perdarahan yang terjadi pada masa
kehamilan kurang dari 22 minggu.
2. Perdarahan pervaginam dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda :
 keluar darah merah
 perdarahan yang banyak
 perdarahan dengan nyeri
Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus, Kehamilan Ektopik, atau
kehamilan Mola.
3. Hipertensi didiagnosis apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg , atau lebih
dengan menggunakan vase V korotkof untuk menentukan tekanan diastolik. Namun, wanita
yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik 30 mmHg perlu diawasi dengan ketat.
4. Prasyarat ( sesuai SPK ) :
 Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, melakukan pengukuran tekanan
darah
 Bidan mampu : mengukur tekanan darah dengan benar, mengenali tanda- tanda
preeklampsi, mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan melakukan tindakan lanjut sesuai
dengan ketentuan
 Tersedianya, tensi meter air raksa dan stetoskop berfungsi dengan baik
 Menggunakan KMS ibu hamil / Buku KIA atau kartu ibu.
 Alat pemeriksaan proteinuria.
5. Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.
6. Hal ini bisa berarti appendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis, abruptio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain

Kasus I
Ny. A datang ke bidan Umi pada tanggal 28 Mei 2008, pukul 12.00 Wib, mengaku hamil 3 bulan, ini
merupakan kehamilan yang pertama, dengan keluhan sudah 2 hari keluar darah dari jalan lahir

Yuni retnowati, SST., M.Keb 10


sedikit- sedikit berwarna merah, tadi pahi pukul 08.00 wib keluar darah merah segar membasahi
pembalut kurang dari 5 menit, nyeri perut bagian bawah.
HPHT : 20-2-2008
KU lemah, TD 90/ 60 mmHg, Nadi 108 kali/ menit, RR 20 kali/ menit, S 37 0 C
Fundus uteri belum teraba
Dilakukan pemeriksaan bimanual : servik membuka 2 cm

Apa diagnosa pada kasus diatas ?


Bagaimana tindakan anda bila menjadi bidan Umi ?

Kasus II
Ny. B datang ke Puskesmas pada tangggal 28- 5-2008 pukul 14.00 wib, mengaku hamil enam
bulan, ini merupkan anak kedua bagi ibu. Sebelum hamil ibu juga sering merasakan keluhan yang
sama. Keluarga mempunyai riwayat penyakit diabetes. Debelum hamil tekanan darah ibu 110/ 60
mmHg
Ibu mengeluh pusing- pusing dan pandangan berkunang- kunang, perasaan tidak enak, pusing dan
sering terasa ingin pingsan.
HPHT : 20 – 11- 2007
KU baik , TD : 140/ 80 mmHg
N : 83 kali/ menit
S : S 37 0 C

Palpasi
TFU : 27 cm, di fundus teraba bokong, punggung Kiri, presentasi kepala

Auskultasi :
DJJ 124 kali/ menit, teratur,
pemeriksaan protein urin ( -)

pertanyaan :
apa diagnosa kasus diatas ?
jika anda seorang bidan dipuskesmas yang dikunjungi Ny. B apa yang akan anda lakukan ?

Yuni retnowati, SST., M.Keb 11


kasus III
Ny. C datang ke bidan Santi pada tanggal 28 Mei 2008, pukul 16.00 Wib, mengaku hamil 3 bulan, ini
merupakan kehamilan yang pertama, dengan keluhan sudah 2 hari keluar darah dari jalan lahir
sedikit- sedikit berwarna merah, dan merasa nyeri perut yang menusuk , tadi pagi pukul 08.00 wib
keluar darah merah segar membasahi pembalut kurang dari 5 menit, nyeri perut bagian bawah yang
hebat dan serasa ingin pingsan karena tidak kuat menahan sakit perut
HPHT : 20-2-2008l
KU lemah, TD 90/ 60 mmHg, Nadi 108 kali/ menit, RR 20 kali/ menit, S 37 0 C
Fundus uteri belum teraba
Dilakukan pemeriksaan bimanual : servik menutup

Apa diagnosa pada kasus diatas ?


Bagaimana tindakan anda bila menjadi bidan Santi ?

Yuni retnowati, SST., M.Keb 12

Anda mungkin juga menyukai