Anda di halaman 1dari 16

1

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL


DALAM MENILAI INVESTASI SAHAM SYARIAH
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2015

Tri Desmaniarti1, Rizal Effendi2, Trisnadi Wijaya3


Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembang
e-mail: *1niatridesmania@mhs.mdp.ac.id , 2rizal@mdp.ac.id , 3trisnadi@stie-
mdp.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel fundamental dan
teknikal yang terdiri dari Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over,
Return On Equity dan Volume Perdagangan terhadap nilai investasi saham syariah yang
tercatat di BEI. Sampel yang digunakan adalah saham syariah yang tercatat dalam
Bursa Efek Indonesia yang selalu masuk dalam Jakarta Islamic Index selama tahun
2011-2015. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder dan metode analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda dengan menggunakan uji hipotesis parsial dan simultan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Return
On Equity tidak berpengaruh secara parsial terhadap Price Earning Ratio dan Volume
Perdagangan berpengaruh secara parsial terhadap Price Earning Ratio. Secara
simultan, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Return On Equity
dan Volume Perdagangan berpengaruh terhadap Price Earning Ratio.

Kata kunci: Analisis Fundamental, Analisis Teknikal, Price Earning Ratio (PER),
Jakarta Islamic Index (JII), Bursa Efek Indonesia
Abstract
The purpose of this research to the influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Inventory Turn Over, Return On Equity and Trading Volume to assess investment on
islamic stock listed on Indonesian stock exchange. The samples are islamic stock which
always listed on Jakarta Islamic Index period 2011-2015 of Indonesian stock exchange.
The research method used in this study is a quantitative method. Sampel was determined
by purposive sampling method. Type of data is secondary data and the method of analysis
is multiple regression analysis with hyphoteses test using partial test and simultaneous
test. The result of this research indicate that Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Inventory Turn Over, Return On Equity in the partial have no impact on Price Earning
Ratio, while trading volume have impact on Price Earning Ratio in the partial. In the
simultan, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Return On Equity
dan Trading Volume have impact on Price Earning Ratio.

Keywords: Fundamental Analysis, Technical Analysis, Price Earning Ratio (PER),


Jakarta Islamic Index, Indonesian Stock Exchange
2

1. PENDAHULUAN bursa efek. Dengan adanya fatwa


tersebut investor semakin yakin dan
1.1 Latar Belakang semakin banyak yang berminat
Di pasar modal ada banyak untuk investasi dengan prinsip
perusahaan yang dapat dipilih oleh syariah di pasar modal, karena telah
para investor untuk menanamkan ada dasar hukum atau fiqih yang
modalnya, diantaranya Indeks kuat.
LQ45, Indeks Sektoral, Indeks Rata-rata rasio CR dari tahun
Papan Utama, Papan Pengembangan 2011-2013 selalu mengalami
dan termasuk juga saham-saham penurunan, seharusnya PER
perusahaan yang masuk dalam mengalami penurunan tetapi pada
Indeks Saham Syariah Indonesia data diatas PER justru mengalami
(ISSI). Menurut Bursa Efek kenaikan. Rata-rata rasio DER dari
Indonesia (BEI) ISSI merupakan tahun 2011-2013 mengalami
indeks saham yang mencerminkan kenaikan, seharusnya PER
keseluruhan saham syariah yang mengalami penurunan tetapi PER
tercatat di BEI. Konstituen ISSI justru mengalami kenaikan. Rata-
adalah keseluruhan saham syariah di rata rasio ITO pada tahun 2014 dan
BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek 2015 mengalami penurunan,
Syariah (DES). seharusnya PER mengalami
Sedangkan Jakarta Islamic penurunan tetapi PER justru
Index (JII) merupakan bagian dari mengalami kenaikan. Rata-rata rasio
saham syariah ISSI, Saham syariah ROE dari tahun 2014 dan 2015
yang termasuk dalam JII terdiri dari mengalami penurunan, seharusnya
30 saham yang merupakan saham- PER mengalami penurunan tetapi
saham syariah paling likuid dan justru PER mengalami kenaikan.
memiliki kapitalisasi pasar yang Dan pada rata-rata rasio Volume
besar sehingga informasi keuangan Perdagangan dari tahun 2014 dan
dari perusahaan ini akan sangat 2015 mengalami penurunan,
dibutuhkan oleh investor untuk seharusnya PER mengalami
menilai investasi saham. penurunan tetapi justru PER
Pada tahun 2011 hingga tahun mengalami kenaikan.
2014 JII mengalami peningkatan Berdasarkan latar belakang
sebesar 27,23% yaitu dari Rp 1.414 diatas sehingga penulis tertarik
triliun di tahun 2011 menjadi Rp melakukan penelitian dengan judul
1.944 triliun di tahun 2014. Begitu “Analisis Fundamental dan
juga dengan ISSI yang mengalami Analisis Teknikal Dalam Menilai
peningkatan dari tahun 2011 ke Investasi Saham Syariah yang
tahun 2014 sebesar 33,21% menjadi Tercatat di Bursa Efek Indonesia
Rp 2.946 triliun di tahun 2014. Periode 2011-2015“.
Kedua indeks syariah tersebut yang
menjadi barometer kesehatan pasar 1.2 Rumusan Masalah
modal syariah. Selain itu, pesatnya Berdasarkan latar belakang diatas,
perkembangan saham syariah tidak maka rumusan masalah dalam penelitian
terlepas dari kehadiran fatwa Dewan ini adalah sebagai berikut :
Syariah Nasional - Majelis Ulama 1. Apakah variabel fundamental dan
Indonesia (DSNMUI) No.80 tentang teknikal yang terdiri dari Current
penerapan prinsip syariah dalam Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
mekanisme perdagangan efek (DER), Inventory Turn Over
bersifat ekuitas di pasar reguler (ITO), Return On Equity (ROE)
dan Volume Perdagangan secara
3

individual (parsial) mempunyai Untuk menilai kinerja suatu


pengaruh terhadap nilai investasi perusahaan dapat menggunakan hasil
saham syariah yang tercatat di rasio keuangan. Rasio keuangan
BEI ? merupakan kegiatan membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan
2. Apakah variabel fundamental dan keuangan dengan cara membagi satu
teknikal yang terdiri dari Current angka dengan angka lainnya (Kasmir,
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio 2014, h. 104).
(DER), Inventory Turn Over Rasio keuangan yang digunakan
(ITO), Return On Equity (ROE) dalam analisis fundamental yaitu :
dan Volume Perdagangan secara 1. Rasio Lancar (Current Ratio)
bersama-sama (simultan)
sebagai rasio likuiditas
mempunyai pengaruh terhadap
nilai investasi saham syariah merupakan rasio untuk
yang tercatat di BEI ? mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar
1.3 Tujuan Penelitian kewajiban jangka pendek
Berdasarkan rumusan masalah yang atau utang yang segera jatuh
ada maka penelitian ini bertujuan untuk:
tempo pada saat ditagih
1. Untuk menguji dan menganalisis
secara keseluruhan. Rasio
pengaruh variabel fundamental
dan teknikal yang terdiri dari lancar dapat pula dikatakan
Current Ratio (CR), Debt to sebagai bentuk untuk
Equity Ratio (DER), Inventory mengukur tingkat keamanan
Turn Over (ITO), Return On (margin of safety) suatu
Equity (ROE) dan Volume perusahaan.
Perdagangan secara individual 2. Rasio Utang (Debt to Equity
(parsial) terhadap nilai investasi Ratio) sebagai rasio solvabilitas
saham syariah yang tercatat di merupakan rasio yang
BEI. digunakan untuk menilai utang
2. Untuk menguji dan menganalisis dengan ekuitas. Rasio ini
pengaruh variabel fundamental memberikan petunjuk umum
dan teknikal yang terdiri dari tentang kelayakan dan risiko
Current Ratio (CR), Debt to keuangan perusahaan.
Equity Ratio (DER), Inventory 3. Perputaran Persediaan
Turn Over (ITO), Return On (Inventory Turn Over)
Equity (ROE) dan Volume sebagai rasio aktivitas
Perdagangan secara bersama- merupakan rasio yang
sama (simultan) terhadap nilai digunakan untuk mengukur
investasi saham syariah yang
berapa kali dana yang
tercatat di BEI.
ditanam dalam sediaan
2. LANDASAN TEORI (inventory) ini berputar
dalam suatu periode. Rasio
2.1 Analisis Fundamental ini dapat pula menunjukkan
Analisis fundamental adalah berapa kali jumlah barang
metode analisis berdasarkan kinerja sediaan diganti dalam satu
suatu perusahaan. Analisis tahun.
fundamental bertujuan untuk 4. Hasil Pengembalian Ekuitas
membantu dalam menilai investasi (Return On Equity/ROE)
saham, saham mana yang terbaik. sebagai rasio profitabilitas
4

merupakan rasio untuk juga akan mengalami kenaikan.


mengukur laba bersih sesudah Dengan begitu price/earning ratio
pajak dengan modal sendiri. (rasio harga terhadap laba) adalah
Rasio ini menunjukkan efisiensi perbandingan antara market price per
penggunaan modal sendiri. share (harga pasar per lembar saham)
dengan earning per share (laba per
2.2 Analisis Teknikal lembar saham). Rasio ini sering
Menurut Abdul Halim digunakan analis saham untuk menilai
(2015, h. 115-117) Analisis harga saham. Pada dasarnya rasio ini
teknikal ini dimulai dengan cara memberikan indikasi tentang jangka
memperhatikan perubahan itu waktu yang diperlukan untuk
sendiri dari waktu ke waktu. mengembalikan dana pada tingkat
Analisis ini adalah metode untuk harga saham dan keuntungan
memprediksi pergerakan harga perusahaan pada suatu periode
dan tren pasar atau sekuitas tertentu (Halim, 2015, h. 113).
dimasa depan dengan melihat
grafik di masa lalu. Analisis ini 2.4 Kerangka Pemikiran
beranggapan bahwa harga suatu Berdasarkan landasan teori dan
saham akan ditentukan oleh hasil-hasil penelitian terdahulu, maka
supply dan demand terhadap faktor-faktor yang digunakan untuk
saham tersebut. menguji dan menganalisis pengaruh
Rasio yang dapat digunakan variabel fundamental dan teknikal
dalam analisis teknikal yaitu : dalam penelitian ini adalah Current
Volume Perdagangan menurut Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
Ryan Filbert (2016, h. 36) (DER), Inventory Turn Over (ITO),
volume perdagangan adalah Return On Equity (ROE) dan Simple
jumlah transaksi pada hari itu Moving Average (SMA). Pengaruh
atau seberapa banyak lot yang variabel-variabel tersebut terhadap
terjual atau terbeli serta berapa nilai investasi saham (PER) dapat
besar nominalnya pada suatu dilihat pada Gambar 2.1:
masa. Pergerakan statistik
yang digunakan atas dasar
harga dan volume
perdagangan atau transaksi
dikenal dengan analisis
teknikal (Filbert, 2016, h. 28).

2.3 Rasio Penilaian


Menurut Kasmir (2013, h.115)
rasio penilaian yaitu rasio yang
memberikan ukuran kemampuan
manajemen menciptakan nilai pasar
yang usahanya diatas biaya investasi.
Rasio yang umum digunakan
oleh perusahaan yaitu:
Rasio Harga/Laba (Price/Earning
Ratio) bagi para investor semakin
tinggi price/earning ratio maka
pertumbuhan laba yang diharapkan
5

2.5 Hipotesis 3.2 Teknik Pengambilan Sampel


Berdasarkan tinjauan teori di Populasi yang digunakan dalam
atas, maka hipotesis dari penelitian penelitian ini adalah saham syariah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: yang tercatat dalam Bursa Efek
: Current Ratio (CR) Indonesia yang masuk dalam Jakarta
berpengaruh terhadap Price Islamic Index (JII) dari tahun 2011
Earning Ratio (PER) saham sampai 2015. Dalam penelitian ini,
syariah sampel diperoleh dengan purposive
: Debt to Equity Ratio (DER) sampling yaitu memilih sampel
berpengaruh terhadap Price dengan kriteria tertentu. Sampel yang
Earning Ratio (PER) saham terpilih adalah 16 saham syariah yang
syariah tercatat dalam Bursa Efek Indonesia
: Inventory Turn Over (ITO) yang selalu masuk dalam Jakarta
berpengaruh terhadap Price Islamic Index (JII) selama tahun 2011
Earning Ratio (PER) saham sampai 2015 serta yang memenuhi
syariah kriteria-kriteria yang telah ditentukan
: Return On Equity (ROE) oleh penulis untuk dijadikan sebagai
berpengaruh terhadap Price sampel penelitian.
Earning Ratio (PER) saham
3.3 Jenis Data
syariah
Jenis data yang digunakan dalam
: Volume Perdagangan
penelitian ini yaitu data sekunder
berpengaruh terhadap Price
yang bersumber dari laporan
Earning Ratio (PER) saham
keuangan saham syariah yang tercatat
syariah di Bursa Efek Indonesia dari tahun
: Current Ratio (CR), Debt to 2011-2015.
Equity Ratio (DER), Inventory
Turn Over (ITO), Return On 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Equity (ROE) dan Volume Teknik pengumpulan data yang
Perdagangan berpengaruh dilakukan dalam penelitian ini adalah
secara bersama-sama studi dokumentasi. Studi dokumentasi
(simultan) terhadap Price dalam penelitian ini dimaksudkan
Earning Ratio (PER) saham untuk memperoleh data dengan cara
syariah dokumentasi, yaitu mempelajari
dokumen yang berkaitan dengan
3. METODOLOGI PENELITIAN seluruh data yang diperlukan didalam
penelitian. Di dalam melaksanakan
3.1 Pendekatan Penelitian metode dokumentasi, peneliti
Jenis penelitian yang akan menyelidiki benda-benda tertulis
digunakan dalam penelitian ini adalah seperti laporan keuangan perusahaan
penelitian Assosiatif (kausalitas) serta dokumen lain dalam perusahaan
dengan pendekatan kuantitatif yaitu yang relevan dengan kepentingan
untuk membuktikan hubungan antara penelitian.
variabel Current Ratio (CR), Debt to
Equity Ratio (DER), Inventory Turn
Over (ITO), Return On Equity (ROE)
dan Volume Perdagangan terhadap
nilai investasi saham (PER).
6

3.5 Teknik Analisis Data regresi dengan melihat nilai


3.5.1 Uji Asumsi Klasik tolerance > 0,10 dan lawannya
Pengujian asumsi klasik nilai variance inflation factor
bertujuan untuk menghasilkan (VIF) < 10 berarti data tidak ada
model regresi yang baik Untuk masalah multikolinieritas.
menghindari kesalahan dalam
pengujian asumsi klasik, maka 3. Uji Autokorelasi
jumlah sampel yang digunakan Menurut Singgih Santoso
harus bebas dari bias (Ghozali, (2015, h. 192) uji autokorelasi
2012, h.160) Uji asumsi klasik merupakan alat uji yang
terdiri dari : digunakan untuk mengetahui
1. Uji Normalitas apakah dalam sebuah model
Uji normalitas bertujuan regresi linier ada korelasi antara
untuk apakah dalam model kesalahan pengganggu pada
regresi, variabel pengganggu periode t dengan kesalahan pada
atau residual memiliki distribusi periode t-1 (sebelumnya). Model
normal. regresi yang baik adalah regresi
Uji statistik yang dapat yang bebas dari autokorelasi.
digunakan untuk menguji Untuk menguji ada tidaknya
normalitas residual adalah uji gejala autokorelasi maka dapat
statistik nonparametik dideteksi dengan uji Durbin-
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Waston (D-W)
K-S dilakukan dengan membuat Untuk mendeteksi ada
hipotesis (Ghozali, 2012, h.164), tidaknya autokorelasi dapat
yaitu: diambil patokan sebagai berikut :
:Data residual berdistribusi Angka D-W di bawah -2
normal. berarti ada autokorelasi positif
:Data residual tidak Angka D-W di antara -2
berdistribusi normal. sampai +2 , berarti tidak ada
Dengan melihat angka autokorelasi
probabilitas dengan Angka D-W di atas +2
ketentuan, probabilitas < 0,05 berarti ada autokorelasi negatif.
maka diterima dan
ditolak, sedangkan 4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali
probabilitas >0,05 maka
(2016, h. 134) uji
ditolak dan diterima.
heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model
2. Uji Multikolinieritas
regresi terjadi ketidaksamaan
“Menurut Ghozali
variance dari residual satu
(2012,h.105) menyatakan bahwa
pengamatan ke pengamatan lain.
uji multikolinieritas bertujuan
Jika variance dari residual satu
untuk menguji apakah model
pengamatan ke pengamatan lain
regresi ditemukan adanya korelasi
tetap, maka disebut
antara variabel bebas
Homoskedastisitas dan jika
(independen)”. Model regresi
berbeda disebut
yang baik seharusnya tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Model regresi
korelasi diantara variabel
yang baik adalah yang
independen. Untuk mendeteksi
Homoskesdatisitas atau tidak
ada atau tidaknya
terjadi Heteroskesdatisitas. Dalam
multikolinieritas didalam model
uji Heteroskedastisitas terdapat
7

beberapa uji yang dapat independen yaitu Current Ratio


digunakan salah satunya yaitu uji (CR), Debt to Equity Ratio
Glejser, uji ini mengusulkan (DER), Inventory Turn Over
untuk meregres nilai absolut (ITO), Return On Equity (ROE)
residual terhadap variabel dan Volume Perdagangan
independen. Jika nilai Sig. > 0,05 terhadap Nillai Investasi Saham
semua variabel independen (PER).
terhadap absolut residual berarti Maka dalam penelitian ini
tidak terdapat gejala digunakan analisis regeresi
heteroskedastisitas. berganda dengan model dasar
sebagai berikut:
5. Uji Linieritas
Menurut Imam Ghozali (2016, h.
159) uji linieritas digunakan untuk
melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau
tidak. Apakah fungsi yang digunakan Keterangan:
dalam suatu studi empiris sebaiknya =Price Earning Ratio(PER)
berbentuk linier, kuadrat, atau kubik. =Konstanta
Dengan uji ini akan diperoleh = Koefisien
informasi apakah model empiris Regresi
sebaiknya linier, kuadrat atau kubik. = Current Ratio (CR)
Ada beberapa uji yang dapat =Debt to Equity Ratio
dilakukan salah satunya yaitu uji (DER)
Lagrange Multiplier, uji ini =Inventory Turn Over
merupakan uji alternatif dari Ramsey (ITO)
test dan dikembangkan oleh Engle = Return On Equity (ROE)
tahun 1982. Estimasi dalam uji ini
=Volume Perdagangan
bertujuan untuk mendapatkan nilai e =Faktor error
hitung atau (n x Jika nilai (variabel pengganggu)
hitung lebih kecil dari tabel maka
dapat dikatakan bahwa model yang 3.5.3 Analisis Koefisien
benar adalah model linier. Determinasi (R2)
Koefisien determinasi
3.5.2 Analisis Regresi Linier bertujuan untuk mengukur
Berganda seberapa jauh kemampuan model
“Menurut Sugiyono dalam menerangkan variasi
(2011, h. 260) analisis linier variabel dependen (Ghozali,
regresi digunakan untuk 2012, h.97). Nilai koefisien
melakukan prediksi bagaimana determinasi adalah antara nol dan
perubahan nilai variabel dependen satu. Nilai yang kecil berarti
bila nilai variabel independen kemampuan variabel-variabel
dinaik/diturunkan).” independen dalam menjelaskan
Penelitian ini variasi variabel dependen amat
menggunakan analisis statistik terbatas.
yaitu metode regresi linier
berganda dengan menggunakan
Software Statitical Product and
Service Solutions (SPSS) untuk
menguji pengaruh variabel
8

3.5.4 Uji Hipotesis 4. Jika F hitung > F tabel atau


Teknik pengujian nilai signifikansi < 0,05,
hipotesis yang digunakan untuk maka ditolak dan
mengetahui apakah terdapat diterima
pengaruh yang signifikan dari 5. Jika F hitung < F tabel atau
Current Ratio (CR), Debt to nilai signifikansi > 0,05,
Equity Ratio (DER), Inventory maka diterima dan
Turn Over (ITO), Return On ditolak
Equity (ROE) dan Volume
Perdagangan terhadap nilai 3.5.4.2 Pengujian Parsial
investasi saham (PER) dengan uji (Uji statistik t)
statistik F dan uji statistik t. Uji t digunakan
untuk mengetahui pengaruh
3.5.4.1 Pengujian Simultan masing-masing variabel bebas
(Uji Statistik F) ( ) terhadap
Digunakan untuk mengetahui variabel terikat (Y). Uji t ini
apakah semua variabel bebas dimaksudkan untuk
yang dimasukkan kedalam model mengetahui apakah variabel
mempunyai pengaruh secara Current Ratio (CR), Debt to
bersama-sama terhadap variabel Equity Ratio (DER), Inventory
terikat. Yang akan diuji dalam uji Turn Over (ITO), Return On
F adalah keseluruhan variabel Equity (ROE) dan Volume
bebas ( ). Perdagangan terhadap variabel
Langkah pengujian dependen, yaitu nilai investasi
fenomena hipotesis ini dapat saham (PER).
diuraikan sebagai berikut :
Langkah pengujian
1. : bi = 0
Artinya, variabel Current Ratio
fenomena hipotesis ini dapat
(CR), Debt to Equity Ratio diuraikan sebagai berikut:
(DER), Inventory Turn Over 1. : bi = 0
(ITO), Return On Equity (ROE) Artinya, variabel Current
dan Volume Perdagangan tidak Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
memiliki pengaruh yang (DER), Inventory Turn Over
signifikan terhadap nilai investasi (ITO), Return On Equity (ROE)
saham (PER) secara simultan. dan Volume Perdagangan tidak
2. : bi ≠ 0 memiliki pengaruh yang
Artinya, variabel Current Ratio signifikan terhadap nilai investasi
(CR), Debt to Equity Ratio saham (PER) secara parsial.
(DER), Inventory Turn Over 2. : bi ≠ 0
(ITO), Return On Equity (ROE) Artinya, variabel Current
dan Volume Perdagangan Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
memiliki pengaruh yang (DER), Inventory Turn Over
signifikan terhadap nilai investasi (ITO), Return On Equity (ROE)
saham (PER) secara simultan. dan Volume Perdagangan
3. Taraf nyatanya sebesar 0,05 memiliki pengaruh yang
Untuk mengukur nilai f tabel, signifikan terhadap nilai
ditentukan tingkat investasi saham (PER) secara
signifikansinya sebesar 5% parsial.
dengan derajat kebebasan atau df 3. Taraf nyatanya sebesar
(N1) = k-1 ; df (N2) = n-k 0,05
9

Untuk mengukur nilai t tabel, 4. Astra International Tbk


ditentukan tingkat Astra International
signifikansinya sebesar 5% Tbk (ASII) bergerak
dengan derajat kebebasan atau df dalam bidang otomotif
= n-k dan komponennya. ASII
4. Jika t hitung < t tabel atau beralamat di Jalan Gaya
nilai signifikansi > 0,05 Motor Raya No. 8, Sunter
maka diterima dan II, Jakarta.
ditolak 5. Charoen Pokphand
5. Jika t hitung > t tabel atau Indonesia Tbk
nilai signifikansi < 0,05 Charoen Pokphand
maka ditolak dan Indonesia Tbk (CPIN)
diterima bergerak dalam bidang
pakan ternak. CPIN
beralamat di Jalan Ancol
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
VIII/1 Jakarta 14430.
4.1 Gambaran Umum Objek
6. Indofood CBP Sukses
Penelitian
Profil singkat perusahaan Makmur Tbk
yang digunakan dalam penelitian Indofood CBP
ini dapat diuraikan sebagai Sukses Makmur Tbk
berikut (Bursa Efek Indonesia, (ICBP) bergerak dalam
2016): bidang makanan dan
1. Astra Agro Lestari Tbk minuman. ICBP
Astra Agro Lestari beralamat di Sudirman
Tbk (AALI) bergerak Plaza, Indofood Tower
dalam bidang perkebunan. Lantai 23 Jalan Jendral
AALI beralamat di Jalan Sudirman Kav 76-78
Pulo Ayang Raya Blok Jakarta 12910.
OR Nomor 1 Kawasan 7. Vale Indonesia Tbk
Industri Pulogadung Vale Indonesia Tbk
Jakarta. (INCO) bergerak dalam
2. Adaro Energy Tbk bidang pertambangan
Adaro Energy Tbk logam dan mineral
(ADRO) bergerak dalam lainnya. INCO beralamat
bidang pertambagan batu di The Energy Building
bara. ADRO beralamat di 31st Floor SCBD Lot 11
Menara Karya 23rd Floor A, Jalan Jendral Sudirman
Jalan H.R Rasuna Said, Kav. 52-53, Jakarta
Blok X-5, Kav. 1-2 12190.
Jakarta 12950. 8. Indocement Tunggal
3. AKR Corporindo Tbk Prakarsa Tbk
AKR Corporindo Indocement Tunggal
Tbk (AKRA) bergerak Prakarsa Tbk (INTP)
dalam bidang bergerak dalam bidang
perdagangan besar semen. INTP beralamat
barang produksi. AKRA di Wisma Indocement,
beralamat di Wisma Lt.8, Jalan Jendral
AKR, LAntai 7-8, Jl. Sudirman Kav.70-71
Panjang No. 5 Kebon Jakarta.
Jeruk, Jakarta.
10

9. Indo Tambangraya Megah 14. Telekomunikasi Indonesia


Tbk (Persero) Tbk
Indo Tambangraya Telekomunikasi
Megah Tbk (ITMG) Indonesia (Persero) Tbk
bergerak dalam bidang (TLKM) bergerak dalam
pertambangan batu bara. bidang telekomunikasi.
ITMG beralamat di TLKM beralamat di
Pondok Indah Office GKP TELKOM Jl. Japati
Tower III, 3rd Floor No. 1 Bandung 40133.
Jalan Sultan Iskandar 15. United Tractors Tbk
Muda Pondok Indah Kav. United Tractors Tbk
V-TA Jakarta (UNTR) bergerak dalam
10. Kalbe Farma Tbk bidang heavy equipment.
Kalbe Farma Tbk UNTR beralamat di Jl.
(KLBF) bergerak dalam Raya Bekasi km. 22,
bidang farmasi. KLBF Cakung, Jakarta 13910.
beralamat di Gedung 16. Unilever Indonesia Tbk
KALBE Let.Jendral Unilever Indonesia
Suprato Kav. 4 Jakarta. Tbk (UNVR) bergerak
11. PP London Sumatra dalam bidang komestik
Indonesia Tbk dan barang keperluan
PP London Sumatra rumah tangga. UNVR
Indonesia Tbk (LSIP) beralamat di Graha
bergerak dalam bidang Unilever Jl.Jend. Gatot
perkebunan. LSIP Subroto Kav.15 Jakarta.
beralamat di Ariobimo
Sentral 12th Floor Jln. 4.2 Hasil dan Pembahasan
HR. Rasuna Said Blok X- 4.2.1 Uji Asumsi Klasik
2 Kav. 5 Jakarta 12950. 4.2.1.1 Uji Normalitas
12. Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Tambang Batubara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Bukit Asam Tbk (PTBA) Unstandardized
bergerak dalam bidang Residual
pertambangan batu bara. N 80

PTBA beralamat di Normal Parameters a,b


Mean .0000000
Std. Deviation .44120275
Menara Kadin Indonesia
Absolute .066
15th Floor & 9th Floor Jl. Most Extreme Differences Positive .066
HR Rasuna Said X-5, Kav Negative -.060
2& 3 Jakarta 12950. Test Statistic .066
c,d
13. Semen Indonesia Asymp. Sig. (2-tailed) .200
Sumber : Output SPSS, 2016
(Persero) Tbk
Semen Indonesia Berdasarkan hasil uji
(Persero) Tbk (SMGR) Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh
bergerak dalam bidang nilai Asymp.Sig. sebesar 0,200 lebih
semen. SMGR beralamat besar dari 0,05 maka dapat
di Gedung Utama Semen disimpulkan bahwa data berdistribusi
Gresik Jl. Veteran Gresik normal dan model regresi layak
61122. dipakai untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel X (CR,
11

DER, ITO, ROE, dan Volume pengaruh variabel X (CR, DER,


Perdagangan) terhadap variabel Y ITO, ROE, dan Volume
(PER). Perdagangan) terhadap variabel
Y (PER).
4.2.1.2 Uji Multikolinieritas
4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.4 Hasil Uji
Multikolinieritas Tabel 4.6 Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF Coefficients
a

Model Unstandardized Standardized t Sig.


CR 0,597 1,675 Coefficients Coefficients
DER 0,382 2,620 B Std. Error Beta

ITO 0,960 1,042 (Constant) .311 .130 2.385 .020

ROE 0,514 1,946 CR .000 .000 -.096 -.669 .506


DER .014 .099 .026 .142 .887
Volume_Perdagangan 0,889 1,125 1
ITO .000 .001 .015 .135 .893
Sumber: Penulis, 2016 ROE -.001 .002 -.127 -.817 .416
Berdasarkan tabel hasil Volume_Perdagangan .306 .157 .230 1.956 .054
multikolinearitas, nilai tolerance
semua variabel independen lebih Sumber: Output SPSS, 2016
dari 0,10 dan nilai VIF semua
variabel independen kurang dari Berdasarkan tabel hasil
10,00. Maka dapat disimpulkan uji heteroskedastisitas dengan uji
bahwa tidak terjadi Glejser, nilai sig. semua variabel
multikolinearitas, dan model independen lebih dari 0,05. Maka
regresi layak dipakai untuk dapat disimpulkan bahwa tidak
mengetahui ada tidaknya terjadi heteroskedastisitas pada
pengaruh variabel X (CR, DER, model regresi, sehingga model
ITO, ROE, dan Volume regresi layak dipakai untuk
Perdagangan) terhadap variabel Y mengetahui ada tidaknya
(PER). pengaruh variabel X (CR, DER,
ITO, ROE, dan Volume
4.2.1.3 Uji Autokorelasi Perdagangan) terhadap variabel
Y (PER).
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
4.2.1.5 Uji Linieritas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas
Square Estimate Model Summaryb
a
1 .472 .223 .171 .45586 1.153
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Sumber: Output SPSS, 2016 Square Estimate
a
1 .143 .020 -.046 .45120614 1.183
Berdasarkan tabel hasil
uji autokorelasi, nilai Durbin-
Sumber: Output SPSS, 2016
Watson sebesar 1,153 yang
berarti berada di antara -2 sampai Berdasarkan tabel hasil
dengan +2. Maka dapat uji linieritas dengan uji Lagrange
disimpulkan bahwa tidak terjadi Multiplier, nilai sebesar 0,020
masalah autokorelasi, dan model dengan jumlah n observasi 80,
regresi layak dipakai untuk maka besarnya nilai hitung =
mengetahui ada tidaknya 80 x 0,020 = 1,6. Nilai ini
12

dibandingkan dengan tabel Current Ratio sebanyak 1%


dengan df = 70 dan tingkat akan menaikkan Price Earning
signifikansi 0,05 didapat nilai Ratio sebesar 0,001 atau 0,1%.
tabel 90,531. Oleh karena Nilai koefisien regresi
nilai hitung lebih kecil dari untuk variabel Debt to Equity
tabel maka dapat disimpulkan Ratio adalah sebesar 0,287.
bahwa model yang benar adalah Dari hasil ini maka dapat
model linier sehingga model diartikan bahwa setiap
regresi linier layak dipakai untuk penambahan Debt to Equity
mengetahui ada tidaknya Ratio sebanyak 1% akan
pengaruh variabel X (CR, DER, menaikkan Price Earning
ITO, ROE, dan Volume Ratio sebesar 0,287 atau
Perdagangan) terhadap variabel 28,7%.
Y (PER). Nilai koefisien regresi
untuk variabel Inventory Turn
4.2.2 Regresi Linier Berganda Over adalah sebesar -0,002.
Dari hasil ini maka dapat
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi diartikan bahwa setiap
penambahan Inventory Turn
Over sebanyak 1% akan
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
menurunkan Price Earning
Coefficients Coefficients Ratio sebesar 0,002 atau 0,2%.
B Std. Error Beta Nilai koefisien regresi
(Constant) 2.774 .214 12.957 .000
untuk variabel Return On
CR .001 .000 .142 1.071 .288
Equity adalah sebesar 0,001.
DER .287 .163 .292 1.762 .082
1
ITO -.002 .001 -.167 -1.599 .114
Dari hasil ini maka dapat
ROE .001 .003 .060 .418 .677 diartikan bahwa setiap
Volume_Perdagangan -.755 .257 -.319 -2.935 .004 penambahan Return On Equity
Sumber: Output SPSS, 2016 sebanyak 1% akan menaikkan
Price Earning Ratio sebesar
Berdasarkan tabel diatas,
0,001 atau 0,1%.
diperoleh persamaan regresi
Nilai koefisien regresi
linier berganda sebagai berikut:
untuk variabel Volume
Perdagangan adalah sebesar -
PER = 2,774 + 0,001CR + 0,287DER –
0,755. Dari hasil ini maka
0,002ITO + 0,001ROE –
dapat diartikan bahwa setiap
0,755Volume Perdagangan
penambahan Volume
Dari tabel hasil analisis
Perdagangan sebanyak 1%
regresi linier berganda didapat
akan menurunkan Price
nilai konstanta sebesar 2,774.
Earning Ratio sebesar 0,755
Hal ini menunjukkan bahwa
atau 75,5%.
CR, DER, ITO, ROE, dan
Volume Perdagangan dianggap
0 atau tidak ada. Maka PER
sebesar nilai konstanta yaitu
2,774.
Nilai koefisien regresi
untuk variabel Current Ratio
adalah sebesar 0,001. Dari
hasil ini maka dapat diartikan
bahwa setiap penambahan
13

4.2.3 Koefisien Determinasi (R2) 4.2.4.2 Uji Parsial (Uji t)

Tabel 4.9 Hasil Tabel 4.11 Hasil Uji t


Koefisien Determinasi ( ) Coefficients
a

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Model Summary Coefficients Coefficients

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the B Std. Error Beta

Square Estimate (Constant) 2.774 .214 12.957 .000

a CR .001 .000 .142 1.071 .288


1 .472 .223 .171 .45586
DER .287 .163 .292 1.762 .082
1
ITO -.002 .001 -.167 -1.599 .114
Sumber: Output SPSS, 2016
ROE .001 .003 .060 .418 .677
Volume_Perdagangan -.755 .257 -.319 -2.935 .004
Nilai Adjusted R Square
menunjukkan nilai sebesar 0,171 Sumber: Output SPSS, 2016
(17,1%) angka tersebut menunjukkan
bahwa Current Ratio, Debt to Equity Berdasarkan tabel hasil uji
Ratio, Inventory Turn Over, Return parsial (uji t) bahwa hasil dari pengujian
On Equity dan Volume Perdagangan variabel Current Ratio menunjukkan
mampu menjelaskan nillai investasi nilai t hitung sebesar 1,071 dengan
saham dalam bentuk PER sebesar tingkat signifikasi sebesar 0,288.
17,1% sedangkan sisanya 82,9% Sedangkan nilai t tabel dengan df=74
(100%-17,1%) dipengaruhi faktor lain dengan α = 5%, diperoleh nilai sebesar
yang tidak masuk dalam variabel 1,99254. Dengan demikian dapat
penelitian ini. disimpulkan bahwa nilai t hitung lebih
kecil dari t tabel (1,071 < 1,99254) dan
4.2.4 Uji Hipotesis nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,288 > 0,05). Hal ini menunjukkan
4.2.4.1 Uji Simultan (Uji F) bahwa ditolak yang mengartikan
bahwa variabel Current Ratio tidak
Tabel 4.10 Hasil Uji F berpengaruh terhadap Price Earning
ANOVA
a Ratio dan tidak bersifat signifikan.
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Berdasarkan tabel hasil uji
Regression 4.415 5 .883 4.249 .002
parsial (uji t) bahwa hasil dari pengujian
1 Residual 15.378 74 .208
variabel Debt to Equity Ratio
Total 19.793 79
menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,762
Sumber: Output SPSS, 2016 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,082.
Hasil uji F mendapatkan nilai F Sedangkan nilai t tabel dengan df=74
hitung adalah 4,249 lebih besar dari dengan α = 5%, diperoleh nilai sebesar
nilai F tabel yaitu 3,28 dengan taraf 1,99254. Dengan demikian dapat
signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil disimpulkan bahwa nilai t hitung lebih
dari 0,05 menunjukkan bahwa kecil dari t tabel (1,762 < 1,99254) dan
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
diterima yang mengartikan bahwa
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, (0,082 > 0,05). Hal ini menunjukkan
Inventory Turn Over, Return On Equity bahwa ditolak yang mengartikan
dan Volume Perdagangan secara bahwa variabel Debt to Equity Ratio
bersama-sama berpengaruh positif tidak berpengaruh terhadap Price
terhadap Price Earning Ratio dengan Earning Ratio dan tidak bersifat
nilai signifikansi 5%. signifikan.
14

Berdasarkan tabel hasil bahwa nilai t hitung lebih kecil


uji parsial (uji t) bahwa hasil dari dari t tabel (-2,935 < -1,99254)
pengujian variabel Inventory dan nilai signifikansi lebih kecil
Turn Over menunjukkan nilai t dari 0,05 (0,004 < 0,05). Hal ini
hitung sebesar -1,599 dengan menunjukkan bahwa diterima
tingkat signifikasi sebesar 0,114. yang mengartikan bahwa
Sedangkan nilai t tabel dengan variabel Volume Perdagangan
df=74 dengan α = 5%, diperoleh berpengaruh terhadap Price
nilai sebesar 1,99254. Dengan Earning Ratio dan bersifat
demikian dapat disimpulkan signifikan.
bahwa nilai t hitung lebih besar
dari t tabel (-1,599 > -1,99254)
dan nilai signifikansi lebih besar5. 5. KESIMPULAN
dari 0,05 (0,114 > 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa ditolak 5.1 Kesimpulan
yang mengartikan bahwa Hasil analisis data dan
variabel Inventory Turn Over pembahasan dalam penelitian ini
tidak berpengaruh terhadap Price mengenai Pengaruh Current Ratio
Earning Ratio dan tidak bersifat (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
signifikan. Inventory Turn Over (ITO), Return
Berdasarkan tabel hasil On Equity (ROE) dan Volume
uji parsial (uji t) bahwa hasil dari Perdagangan pada saham syariah di
pengujian variabel Return On Bursa Efek Indonesia, didapat
Equity menunjukkan nilai t kesimpulan sebagai berikut:
hitung sebesar 0,418 dengan 1. Secara simultan (uji F) variabel
tingkat signifikasi sebesar 0,677. Current Ratio, Debt to Equity
Sedangkan nilai t tabel dengan Ratio, Inventory Turn Over,
df=74 dengan α = 5%, diperoleh Return On Equity dan Volume
nilai sebesar 1,99254. Dengan Perdagangan berpengaruh secara
demikian dapat disimpulkan signifikan terhadap Price
bahwa nilai t hitung lebih kecil Earning Ratio. Dengan hasil uji
dari t tabel (0,418 < 1,99254) dan F didapat nilai F hitung 4,249
nilai signifikansi lebih besar dari lebih besar dari nilai F tabel 3,28
0,05 (0,677 > 0,05). Hal ini dan dianggap signifikan dengan
menunjukkan bahwa ditolak nilai signifikansi 0,002 lebih
yang mengartikan bahwa kecil dari 0,05.
variabel Return On Equity tidak 2. Secara parsial (uji t) variabel
berpengaruh terhadap Price yang digunakan dalam penelitian
Earning Ratio dan tidak bersifat ini adalah sebagai berikut:
signifikan. a. Variabel Current Ratio tidak
berpengaruh signifikan
Berdasarkan tabel hasil terhadap Price Earning Ratio
uji parsial (uji t) bahwa hasil dari dengan hasil uji t didapat nilai
pengujian variabel Volume t hitung 1,071 lebih kecil dari
Perdagangan menunjukkan nilai t t tabel 1,99254 dan tidak
hitung sebesar -2,935 dengan signifikan dengan nilai
tingkat signifikasi sebesar 0,004. signifikansi 0,288 lebih besar
Sedangkan nilai t tabel dengan dari 0,05.
df=74 dengan α = 5%, diperoleh b. Variabel Debt to Equity Ratio
nilai sebesar 1,99254. Dengan tidak berpengaruh signifikan
demikian dapat disimpulkan terhadap Price Earning Ratio
15

dengan hasil uji t didapat nilai mengukur kinerja perusahaan


t hitung 1,762 lebih kecil yang diukur dengan variabel
dari t tabel 1,99254 dan tidak Current Ratio, Debt to Equity
signifikan dengan nilai Ratio, Inventory Turn Over,
signifikansi 0,082 lebih besar Return On Equity dan Volume
dari 0,05. Perdagangan yang berpengaruh
c. Variabel Inventory Turn Over terhadap nilai investasi saham
tidak berpengaruh signifikan secara tepat agar dapat
terhadap Price Earning Ratio meningkatkan nilai investasi
dengan hasil uji t didapat nilai saham.
t hitung -1,599 lebih besar 2. Bagi Investor
dari t tabel -1,99254 dan tidak Hasil penelitian
signifikan dengan nilai diharapkan dapat digunakan
signifikansi 0,114 lebih besar investor sebagai referensi untuk
dari 0,05. pengambilan keputusan investasi
d. Variabel Return On Equity bagi investor yang ingin
tidak berpengaruh signifikan menginvestasikan dananya di
terhadap Price Earning Ratio pasar modal syariah yang aman
dengan hasil uji t didapat nilai dan menguntungkan, melalui
t hitung 0,418 lebih kecil dari analisis fundamental dan teknikal
t tabel 1,99254 dan tidak perusahaan.
signifikan dengan nilai 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
signifikansi 0,677 lebih besar Penelitian ini diharapkan
dari 0,05. dapat menjadi referensi untuk
e. Variabel Volume Perdagangan peneliti selanjutnya, penelitian
berpengaruh signifikan selanjutnya diharapkan dapat
terhadap Price Earning Ratio meneliti dengan menggunakan
dengan hasil uji t didapat nilai variabel yang lebih luas. Sampel
t hitung -2,935 lebih kecil yang digunakan pada penelitian
dari t tabel -1,99254 dan ini masih terbatas pada saham
signifikan dengan nilai yang selalu masuk dalam JII
signifikansi 0,004 lebih besar sehingga peneliti selanjutnya
dari 0,05. dapat memperluas sampel
penelitian, dan penelitian
5.2 Saran selanjutnya diharapkan
Berdasarkan hasil penelitian, menambah periode penelitian
maka peneliti memberikan beberapa agar mendapatkan hasil
saran, sebagai berikut: penelitian yang lebih baik dan
1. Bagi Perusahaan akurat untuk menggambarkan
Hasil penelitian nilai investasi saham.
diharapkan dapat digunakan
sebagai pertimbangan DAFTAR PUSTAKA
perusahaan (emiten) untuk
mengevaluasi, memperbaiki, dan Filbert, R 2016, Trading VS Investing,
meningkatkan kinerja Elex Media Komputindo, Jakarta.
manajemen dimasa yang akan
datang, khususnya bagi 16 Ghozali, I 2012, Aplikasi Analisis
perusahaan di Bursa Efek Multivariate dengan Program
Indonesia yang masuk sebagai SPSS, Universitas Diponegoro,
obyek penelitian ini untuk Semarang.
16

Ghozali, I 2016, Aplikasi Analisis


Multivariete dengan Program IBM
SPSS, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.

Halim, A 2015, Analisis Investasi di Aset


Keuangan, Mitra Wacana Media,
Jakarta.

Idx.co.id, Ringkasan Kinerja Perusahaan


Tercatat, Diakses 09 Agustus
2016, dari www.idx.co.id

Kasmir 2014, Analisis Laporan


Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.

Santoso, S 2015, Menguasai Statistik


Parametik Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS, Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Sugiyono 2011, Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai