Anda di halaman 1dari 8

Inpartu dan Proses Persalinan Normal

(Kala I, II, III, dan IV)

Disusun Oleh:

Sintya Kusuma Wardani

1965050150

Pembimbing :

dr. Maruarar Panjaitan, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

PERIODE 04 MEI 2020 – 18 JULI 2020

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan judul “Inpartu dan Proses
Persalinan Normal (Kala I, II, III dan IV)”. Makalah ini disusun sebagai salah satu kriteria ujian
dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini, terutama kepada:
1. dr. Maruarar Panjaitan, Sp.OG selaku pembimbing atas pengarahannya selama penulis
menyelesaikan makalah ini dan belajar dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan
Kandungan.
2. Jajaran para dokter dan staff Ilmu Kebidanan dan Kandungan di RSU UKI
3. Rekan-rekan dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan.
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat kepada semua pihak yang telah turut
membantu. Penulis sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran karena penyusunan Makalah
ini masih jauh dari sempurna. Semoga Makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi setiap
orang yang membacanya.

Jakarta, 15 Mei 2020

Penulis

1
I. PENDAHULUAN

Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar disebut dengan persalinan (partus). Persalinan biasa atau
persalinan normal atau persalinan spontan terjadi apabila bayi lahir dengan presentasi
belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau alat bantu serta tidak melukai ibu dan bayi,
dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

Persalinan dianggap normal juga jika terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (in partu) sejak
uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis)
dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Seorang wanita belum dikatakan
inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan pada serviks.

Proses persalinan ditandai oleh adanya kontraksi uterus yang menyebabkan


dilatasi serviks dan mendorong fetus keluar melalui jalan lahir. Pada dan selama
persalinan ada tiga faktor penting yang berperan, yaitu power (kekuatan kontraksi ibu
(his), kontraksi otot dinding perut, kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan,
ketegangan dan kontraksi ligament rotumdum), passager (janin dan plasenta), passage
(kondisi jalan lahir lunak dan tulang). Position (Penolong) Sebab terjadinya persalinan
sampai kini masih merupakan teori-teori yang kompleks. Terdapat beberapa teori yang
sering dibicarakan antara lain faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf, dan factor nutrisi dimana faktor-faktor ini dapat
menyebabkan persalinan dimulai. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui
update dari penelitian-penelitian mengenai Inpartu dan Persalinan Normal.

1
II. PERMASALAHAN

1. Apa saja Penyebab terjadinya Persalinan ?


2. Perubahan apa saja pada ibu hamil yang berperan mendukung/menginduksi proses
persalinan ?
3. Bagaimana Mekanisme Persalianan normal ?
4. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi Persalinan?
5. Masalah apa yang mungkin terjadi Sebelum, Saat, dan Setelah Melahirkan Normal ?

2
III. TINJAUAN PUSTAKA

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran janin yang viable dari dalam uterus
melalui vagina kedunia luar. Persalinan dimulai dengan munculnya HIS persalinan.
Menjelang persalinan terjadi perubahan-perubahan yang sifatnya fisiologis yang pada
ibu/maternal yang nantinya berperan mendukung proses persalinan. Berikut akan dibahas
proses dalam persalinan normal.

I. Sebab-sebab terjadinya persalinan

Karena persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang memang diperlukan


untuk mengeluarkan hasil konsepsi berupa janin, maka tubuh materna mengalami
perubahan- perubahan baik secara fisiologis, anatomis maupun hormonal guna
mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Ada banyak teori yang menerangkan
bagaimana terjadinya/dimulainya persalinan pada gravida. Adapun teori-teori yang
menjadi penyabab persalinan antara lain:

1. Perubahan pada struktur uterus dan sirkulasi uterus (sirkulasi uteroplasenta)

Pada minggu-minggu akhir kehamilan bagian otot-otot uterus makin membesar dan
menegang. Hal ini menyebabkan terganggunya aliran darah menuju otot uterus terutama
pada bagian arteri spiralis yang mensuplai darah keplasenta. Hal ini menyebabkan
gangguan sirkulasi uteroplasenta yang mengakibatkan degradasi plasenta dan menurunnya
nutrisi untuk janin. Mulai menurunya asupan nutrisi janin akan memberi rangsangan
untuk dimulainnya proses persalinan. 1,2,3

2. Faktor neurologis

Selain itu, tegangan rahin yang semakin meningkat seiring bertambah besarnya
janin menyebabkan terjadinya penekanan pada ganglion servikale dari pleksus
Frankenhauser dibelakang serviks. Perangsangan ganglion ini mampu membangkitkan
kontraksi uterus yang merupakan awal dari proses partu.1,2

3
3. Perubahan Hormonal dan kimiawi

Adapun studi yang dilakukan mengenai hormon yang bekerja dalam kehamilan
menunjukkan adanya perubahan menjelang parturitas yang diduga kuat berperan untuk
induksi persalinan. Secara umum hormon progesteron dan relaxin bekerja terutama untuk
mempertahankan kehamilan dengan cara meredam aktivitas/kontraksi miometrium.
Dalam kehamilan, kerja progesteron mampu mengimbangi efek estrogen yang meski
berperan dalam proliferasi kelenjar, juga memiliki efek meningkatkan kontraksi uterus.
Sehingga keberadaan kedua hormon ini selama kehamilan dalam keadaan seimbang
sangat penting artinya. Menjelang parturitas, dimana meski plasenta semakin tua
pembentukan kedua hormon ini tidak berubah. Perubahan terutama terjadi pada
reaktifitas jaringan terhadap hormon terkait dengan keberadaan reseptornya. Dimana
efek akhirnya adalah terjadi peningkatan kerja estrogen dan penurunan efek
progesteron.1,2,3

4
DAFTAR PUSTAKA

1. Saifuddin A, Rachimhadhi T, Wiknjosastro G. Persalinan Normal. Ilmu Kebidanan


Sarwono Parwirohardjo. 4 th ed.Jakarta: PT Bina Pustaka; 2010;334-45
2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL.Labor. In: Twickler DM, Normal Labor. Obstetri
williams Edisi 25 New York: McGraw-Hill;2018: 421-40
3. Burkman R. Hacker and Moore’s Essentials of Obstetrics and Gynecology. JAMA.
2010;303(3):277.
4. Ragusa , Antonio, Mona Mansur, Alberto Zanini, Massimo Musicco, Lilia Maccario, dan
Giovanni Borsellino.Diagnosis of Labor: a Prospective Study. Medscape General
Medicine. 2005. [cited 10 Mei 2020]. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1681656/
5. Sciaky-Tamir, Y., Shrim, A. and Brown, R., Prolonged Second Stage of Labour and the
Risk for Subsequent Preterm Birth. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada,
2015. [online] 37(4),324-9. Available at:
<https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1701216315302826> [Accessed
10 May 2020 ]
6. Zhang J, Troendle J, Mikolajczyk R, Sundaram R, Beaver J, Fraser W. The Natural
History of the Normal First Stage of Labor. Obstetrics & Gynecology. 2010;115(4):705-
10.
7. Millen K, Kuo K, Zhao L, Gecsi K. Evidence-Based Guidelines in Labor Management.
Obstetrical & Gynecological Survey. 2014;69(4):209-17.
8. Hamilton E, Warrick P, Collins K, Smith S, Garite T. Assessing first-stage labor
progression and its relationship to complications. American Journal of Obstetrics and
Gynecology. 2016;214(3):358.
9. Cohen W, Friedman E. Perils of the new labor management guidelines. American Journal
of Obstetrics and Gynecology. 2015;212(4):420-27.
10. Management of the second stage of labor. International Journal of Gynecology &
Obstetrics. 2012;119(2):111-16.

5
6

Anda mungkin juga menyukai