PENYAKIT
Masalah Kesehatan
Setiap kali diare, BAB dapat menghasilkan
Gastroenteritis (GE) adalah peradangan volume yang besar (asal dari usus kecil)
mukosa lambung dan usus halus yang atau volume yang kecil (asal dari usus
ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 besar). Bila diare disertai demam maka
kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Apabila diduga erat terjadi infeksi.
diare > 30 hari disebut kronis. WHO
Bila terjadinya diare didahului oleh makan
(World Health Organization) mendefinisikan
atau minum dari sumber yang kurang
diare akut sebagai diare yang biasanya
higienenya, GE dapat disebabkan oleh
berlangsung selama 3-7 hari tetapi dapat
infeksi. Riwayat bepergian ke daerah
pula berlangsung sampai 14 hari. Diare
dengan wabah diare, riwayat intoleransi
persisten adalah episode diare yang
laktosa (terutama pada bayi), konsumsi
diperkirakan penyebabnya adalah infeksi
makanan iritatif, minum jamu, diet cola, atau
dan mulainya sebagai diare akut tetapi
makan obat-obatan seperti laksatif,
berakhir lebih dari 14 hari, serta kondisi ini
magnesium hidroklorida, magnesium sitrat,
menyebabkan malnutrisi dan berisiko tinggi
obat jantung quinidine, obat gout (kolkisin),
menyebabkan kematian
diuretika (furosemid, tiazid), toksin (arsenik,
Gastroenteritis lebih sering terjadi pada organofosfat), insektisida, kafein, metil xantine,
anak- anak karena daya tahan tubuh yang agen endokrin (preparat pengantian tiroid),
belum optimal. Diare merupakan salah satu misoprostol, mesalamin, antikolinesterase dan
penyebab angka morbiditas dan mortalitas obat-obat diet perlu diketahui.
yang tinggi pada anak di bawah umur lima
Selain itu, kondisi imunokompromais (HIV/AIDS)
tahun di seluruh dunia, yaitu mencapai 1
dan demam tifoid perlu diidentifikasi.
milyar kesakitan dan 3 juta kematian per
tahun. Penyebab gastroenteritis antara lain Pada pasien anak ditanyakan secara jelas
infeksi, malabsorbsi, keracunan atau alergi gejala diare:
makanan dan psikologis penderita.
1. Perjalanan penyakit diare yaitu lamanya
Infeksi yang menyebabkan GE akibat diare berlangsung, kapan diare muncul
Entamoeba histolytica disebut disentri, bila (saat neonatus, bayi, atau anak-anak)
disebabkan oleh Giardia lamblia disebut untuk mengetahui, apakah termasuk
giardiasis, sedangkan bila disebabkan oleh diare kongenital atau didapat,
Vibrio cholera disebut kolera. frekuensi BAB, konsistensi dari feses,
ada tidaknya darah dalam tinja
Hasil Anamnesis
2. Mencari faktor-faktor risiko penyebab diare
(Subjective) Keluhan 3. Gejala penyerta: sakit perut, kembung,
banyak gas, gagal tumbuh.
Pasien datang ke dokter karena buang air 4. Riwayat bepergian, tinggal di tempat
besar (BAB) lembek atau cair, dapat penitipan anak merupakan risiko
bercampur darah atau lendir, dengan untukdiare infeksi.
frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24
jam. Dapat disertai rasa tidak nyaman di
perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah
serta tenesmus.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA 1
BAB II : DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIS BERDASARKAN MASALAH DAN
PENYAKIT
Faktor Risiko
lainnya: ubun- ubun besar cekung atau
1. Higiene pribadi dan sanitasi tidak, mata: cekung atau tidak, ada atau
lingkungan yang kurang. tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut
2. Riwayat intoleransi laktosa, riwayat dan lidah kering atau basah.
alergi obat. 3. Pernapasan yang cepat indikasi adanya
3. Infeksi HIV atau infeksi menular seksual. asidosis metabolik.
4. Bising usus yang lemah atau tidak ada
Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang bila terdapat hipokalemia.
sederhana (Objective) 5. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena
Pemeriksaan Fisik perfusi dan capillary refill dapat
menentukan derajat dehidrasi yang
1. Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: terjadi.
berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut 6. Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi
jantung dan pernapasan serta tekanan dapat ditentukan dengan cara: obyektif
darah. yaitu dengan membandingkan berat
2. Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: badan sebelum dan selama diare.
kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit Subyektif dengan menggunakan kriteria.
abdomen dan tanda-tanda tambahan Pada anak menggunakan kriteria WHO
1995.
Metode Pierce
Dehidrasi ringan= 5% x Berat badan
(kg) Dehidrasi sedang= 8% x Berat
badan (kg) Dehidrasi berat= 10% x
Berat badan (kg)
2 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Tabel 3.4 Skor penilaian klinis dehidrasi
Klinis
Rasa baqusl muntah Tekanan Darah sistolik 60 -90 mmHg T ekanan darah sistolik <60 mm}-lg
Frekuensi nadi > 120 x/mcnit Kesadaran apati
Kesadaran somnolen, spoor atau koma.
Frekuensi napas > 30x/ menit Facics Cholerica
Vox Cholerica Turgor lculjt menurun Washer woman’s hand
Ekstremitas dingin Sianosis
Umur 50 - 60 tahun Umur > 60 lahun
Penilaian A B C
Lihat :
Keadaan Umum Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, lunglai, atau tidak
sadar
Rasa haus Minum biasa, *Haus, ingin minum *Malas minum atau tidak
tidak haus banyak bisa minum
Periksa turgor kulit Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat lambat
Untuk anak dibawah umur 2 tahun 3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan
cairan harus diberikan dengan
sendok dengan cara 1 sendok setiap Pemberian makanan selama diare bertujuan
1 sampai 2 menit. Pemberian dengan untuk memberikan gizi pada penderita
botol tidak boleh dilakukan. Anak
yang lebih besar dapat minum
langsung dari gelas. Bila terjadi
muntah hentikan dulu selama 10
menit kemudian mulai lagi
perlahan- lahan misalnya 1 sendok
setiap 2-3 menit. Pemberian cairan
ini dilanjutkan sampai dengan diare
berhenti.
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-
turut Pemberian zinc selama diare
terbukti mampu mengurangi lama dan
tingkat keparahan diare, mengurangi
frekuensi buang air besar, mengurangi
volume tinja, serta menurunkan
kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan
berikutnya. Berdasarkan bukti ini semua
anak diare harus diberi Zinc segera saat
anak mengalami diare.
Dosis pemberian Zinc pada balita:
• Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per
hari
selama 10 hari.
• Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per
hari
selama 10 hari.
Zinc tetap diberikan selama 10 hari
walaupun diare sudah berhenti.
Cara pemberian tablet zinc : Larutkan
tablet dalam 1 sendok makan air matang
atau ASI, sesudah larut berikan pada
anak diare.
terutama pada anak agar tetap kuat oleh bakteri. Antibiotika hanya
dan tumbuh serta mencegah bermanfaat pada penderita diare
berkurangnya berat badan. Anak yang dengan darah (sebagian besar karena
masih minum ASI harus lebih sering Shigellosis) dan suspek kolera
diberi ASI. Anak yang minum susu
Obat-obatan anti diare juga tidak
formula juga diberikan lebih sering dari
boleh diberikan pada anak yang
biasanya. Anak usia
menderita diare karena terbukti tidak
6 bulan atau lebih termasuk bayi bermanfaat. Obat anti muntah tidak
yang telah mendapatkan makanan dianjurkan kecuali muntah berat. Obat-
padat harus diberikan makanan yang obatan ini tidak mencegah dehidrasi
mudah dicerna dan diberikan sedikit ataupun meningkatkan status gizi
lebih sedikit dan lebih sering. Setelah anak, bahkan sebagian besar
diare berhenti, pemberian makanan menimbulkan efek samping yang
ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk berbahaya dan bisa berakibat fatal. Obat
membantu pemulihan beratbadan anti protozoa digunakan bila terbukti
diare disebabkan oleh parasit (amuba,
4. Antibiotik Selektif giardia).
Antibiotika tidak boleh digunakan
5. Nasihat kepada orang tua/pengasuh
secara rutin karena kecilnya kejadian
diare pada balita yang disebabkan Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat
dengan balita harus diberi nasehat tidak ada fasilitas rawat inap dan
tentang: pemasangan intravena.
2. Jika rehidrasi tidak dapat dilakukan
a. Cara memberikan cairan dan obat atau tercapai dalam 3 jam pertama
di rumah penanganan.
b. Kapan harus membawa kembali 3. Anak dengan diare persisten
balita ke petugas kesehatan bila : 4. Anak dengan syok hipovolemik
• Diare lebih sering Peralatan
• Muntah berulang
• Sangat haus Infus set, cairan intravena, peralatan
• Makan/minum sedikit laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin,
• Timbul demam feses dan WIDAL
• Tinja berdarah
Prognosis
• Tidak membaik dalam 3 hari.
Konseling dan Edukasi Prognosis sangat tergantung pada kondisi
pasien saat datang, ada/tidaknya komplikasi,
Pencegahan diare menurut Pedoman dan pengobatannya, sehingga umumnya
Tatalaksana Diare Departemen prognosis adalah dubia ad bonam. Bila kondisi
Kesehatan RI (2006) adalah sebagai berikut: saat datang dengan dehidrasi berat, prognosis
dapat menjadi dubia ad malam.
1. Pemberian ASI
2. Pemberian makanan pendamping ASI
3. Menggunakan air bersih yang cukup
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban
6. Membuang tinja bayi dengan benar
7. Pemberian imunisasi campak
Kriteria Rujukan
1. Anak diare dengan dehidrasi berat dan
Referensi
1. Departemen Kesehatan RI. 2009.
Pedoman pemberantasan penyakit diare.
Jakarta: Ditjen PPM dan PL.
(Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2009)
2. Kementrian Kesehatan RI. 2011.
Panduan sosialisasi tatalaksana diare
pada balita. Jakarta: Ditjen PP dan PL
(Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2011)
3. Simadibrata, M. D. Diare akut. In:
Sudoyo,
A.W. Setiyohadi, B. Alwi, I. Simadibrata,
M.D. Setiati, S. Eds. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. 5th Ed. Vol. I. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. 2009: p. 548-
556.
4. Makmun, D. Simadibrata, M.D. Abdullah,
M. Syam, A.F. Fauzi, A. Konsensus
Penatalaksanaan Diare Akut pada
Dewasa di Indonesia. Jakarta:
Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia. 2009.
5. Setiawan, B. Diare akut karena
Infeksi. In: Sudoyo, A.W. Setiyohadi,
B. Alwi, I. Simadibrata, M. Setiati,
S.Eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
4thEd. Vol. III. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
2006: p. 1794-1798.
6. Sansonetti, P. Bergounioux, J. Shigellosis.
In: Kasper. Braunwald. Fauci. et al.
Harrison’s Principles of Internal
Medicine.Vol II. 17thEd. McGraw-Hill.
2009: p. 962-964. (Braunwald, et al.,
2009)
7. Reed, S.L. Amoebiasis dan Infection
with Free Living Amoebas. In: Kasper.
Braunwald. Fauci. et al. Harrison’s
Principles of Internal Medicine.Vol I.
17thEd. McGraw-Hill. 2009: p. 1275-
1280.