MANAJEMEN LOGISTIK
PENGHAPUSAN LOGISTIK
Oleh
i
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. Pengertian Penghapusan Logistik....................................................................................................3
B. Fungsi, Tujuan dan Manfaat Penghapusan......................................................................................6
C. Tahapan Penghapusan Logistik.......................................................................................................7
D. Tata Cara Penghapusan Logistik......................................................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika suatu barang atau asset yang ada di perusahaan telah melewati tahap-tahap
pengadaan, maka pada dasarnya secara fisik barang-barang tersebut telah siap untuk
dipakai atau digunakan sesuai kebutuhan. Tahapan berikutnya dalam jangka waktu
tertentu barang tersebut akan mengalami penurunan kemampuan dan nilai estetikanya
baik secara teknis maupun ekonomis, karena faktor-faktor absolete, kadaluwarsa,
deteriorasi (kerusakan).
Maka akan timbul persoalan bagaimana keputusan tentang penggunaan barang
tersebut selanjutnya, seringkali meskipun barang tersebut tidak/kurang memberikan
manfaat manfaat lagi, namun secara proseduril masih membutuhkan pertanggung
jawaban administratif, disamping tidak jarang masih menyerap cukup banyak dana
seperti biaya perawatan, pengawasan, atau penggunaan ruangan yang seharusnya dapat
digunakan untuk keperluan yang lebih bermanfaat. Jika keadaan ini dibiarkan saja, lama
kelamaan jelas akan terjadi pemborosan yang tak ternilai harganya.
Tujuan utama dari manajemen logistic adalah mengembangkan operasi yang
terpadu, manajemen kegiatan logistic individual sering kali dibawa pengarahan dan
pengawasan dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan.Bila dilihat dari siklus
fungsi-fungsi logistic maka fungsi logistic adalah rencana kebutuhan logistic.Semua
kegiatan menyediakan barang-barang logistic untuk menunjang pelaksanaan tugas
seluruh organisasi. Secara lebih operasional, penghapusan logistic merupakan
pengakhiran fungsi logistic dengan pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-
argumentasi tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan
Berdasarkan atas kenyataan itulah, maka timbul konsep pemikiran mengenai
penghapusan barang-barang yang sudah tidak atau kurang bermanfaat lagi.Dalam bahasa
Inggris penghapusan disebut “disposal” atau “salvage”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah
1
1. Apa pengertian dari penghapusan logistik?
2. Apafungsi tujuan dan manfaat dari penghapusan logistik?
3. Bagaimana tahapan dari penghapusan logistik?
4. Bagaimana tata cara dari penghapusan logitsik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Ibnu Syamsi
Penghapusan (disposal) adalah penyingkiran barang-barang inventaris, karena
tidak diperlukan/digunakan lagi.
2) Lukas dan Rumsari
Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari
pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Keputusan Menkeu No.470 KMK.01/1994
Penghapusan adalah keputusan dari pejabat yang berwenang untuk menghapus
barang dari daftar inventaris (Buku Inventaris) dengan tujuan membebaskan
bendaharawan barang dan atau pembantu penguasa barang (PPBI) dari
pertanggungjawaban administrasi barang dan pisik barang milik/kekayaan
negara yang berada dibawah pengurusan dan penguasaannya sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Permendagri No.17 Tahun 2007
Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan-tindakan penghapusan
barang Pengguna/Kuasa Pengguna dan penghapusan dari Daftar Inventaris
Barang Milik Daerah
3
Ada beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah
satunya adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh
ibnu syamsi, antara lain:
4
Sedangkan berdasarkan Permendagri No.17 Tahun 2007, beberapa dasar
pertimbangan terkait penghapusan logistik yang didasarkan atas jenis barangnya, antara
lain:
5
pengadaan logistik guna menghindari gangguan ataupun stagnasi kegiatan suatu unit
kerja.
Sedangkan manfaat dari dilakukannya penghapusan logistik antara lain sebagai berikut:
6
C. Tahapan Penghapusan Logistik
Tahapan dari penghapusan yaitu:
1. Identifkasi
a. Identfikasi dan invetarisasi ketentuan dan aturan penghapusan
b. Pembentukan panitia penghapusan
c. Penetapan logistik yang akan dihapuskan
2. Penilaian (Screeniong)
a. Evaluasi kriteria, nilai sisa dan pemanfaatan
3. Pelaksanaan (Clearing)
a. Penghapusan
b. Segregasi atau pemisahan
c. Salvage
1. Lelang
Cara penghapusan logistik dengan cara lelang ini dapat dilakukan oleh
organisasi bila peralatan (logistik) yang akan dihapus tersebut masih layak dijual.
Pelelangan barang milik instansi pemerintah dilakukan melalui Kantor Lelang
Negara. Dengan menggunakan cara ini berarti instansi (organisasi) akan memperoleh
kontraprestasi berupa uang hasil penjualan yang akan masuk ke kas organisasi dan
dihitung sebagai penghasilan bukan pajak. Penjualan barang milik daerah dilakukan
secara lelang melalui Kantor Lelang Negara setempat atau melalui Panitia Pelelangan
Terbatas untuk barang milik daerah yg bersifat khusus yang dibentuk dengan
keputusan Kepala Daerah. Sebagai gambaran singkatnya, sebuah organisasi daerah
memilki sebuah mobil dinas yang sebenarnya masih layak untuk digunakan.
Dikarenakan ada kebijakan untuk pengadaan mobil dinas baru dengan alasan efisiensi
organisasi mau tidak mau mobil dinas bekas harus dihapuskan. Karena masih layak
7
digunakan mobil tersebut dapat dilelang kepada masyarakat umum sesuai dengan
aturan yang berlaku.
2. Ditukarkan
Cara penghapusan logistik secara penukaran dilakukan dengan alasan organisasi
lebih membutuhkan logistik lain. Penukaran yang dapat dilakukan adalah ketika
suatu organisasi lain memilki kelebihan barang logistik yang kurang dibutuhkan di
sisi lain suatu organisasi membutuhkan barang tersebut dan mempunyai kelebihan
barang lain yang tidak dibutuhkan. Hal inilah yang disebut dengan barter. Dengan
cara ini berarti organisasi akan menukarkan logistik yang dimiliki (dengan beberapa
alasan yangg dapat dipertanggungjawabkan) dengan logistik yang dibutuhkan
organisasi. Selain itu suatu organisasi juga harus mempertimbangkan dan mengacu
pada prinsip-prinsip pengadaan logistik dengan cara menukarkan, antara lain :
a. Logistik yang ditukarkan harus benar-benar sudah tidak dibutuhkan instansi,
b. Nilai logistik yang dipertukarkan harus sepadan, dan
c. Saling menguntungkan kedua belah pihak.
3. Dipindahkan
Penghapusan dengan cara dipindahkan adalah penghapusan barang yang
lebih menekankan pada penghapusan di tingkat internal organisasi atau di masing-
masing unit kerja organisasi. Pemindahan dapat dilakukan ketika barang yang
dimilki oleh suatu unit kerja dirasa sudah tidak dibutuhkan lagi karena berbagai
alasan sedangkan ada unit kerja yang mungkin lebih membutuhkan logistik
tersebut.Dengan demikian secara fisik barang tersebut tidak dihapuskan dari suatu
organisasi namun hanya dipindahkan dari suatu unit kerja ke unit kerja lainnya.
4. Dihibahkan
Dihibahkan merupakan salah satu cara penghapusan logistik yakni dengan
cara memberikan/menyumbangkan barang tersebut kepada pihak lain. Barang
tersebut diberikan oleh organisasi secara cuma-cuma kepada pihak/organisasi lain
yang membutuhkan logistik yang dihapuskan tersebut. Pertimbangan pelaksanaan
hibah barang milik daerah :
a. Kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Hal ini berkaitan dengan
tempat ibadah, pendidikan, kesehatan, dan sejenisnya.
8
b. Kepentingan penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini lebih berkaitan dengan
hibah antar tingkat pemerintahan (Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah dan antar Pemda).
5. Pemanfaatan kembali (recycle)
Penghapusan dengan cara ini berarti barang yang dihapus kemudian
diubah menjadi barang lain yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda
dari fungsi dan kegunaan semula. Misalnya, suatu pemerintah daerah memilki
kantor pemerintahan yang baru. Maka dari itu kantor yang lama harus
dihapuskan karena memang sudah tidak digunakan lagi. Cara yang dapat
digunakan untuk penghapusan salah satunya adalah dengan pemanfaatan kembali
(recycle).Kantor lama dapat digunakan sebagai perpustakaan atau mungkin
museum yang nantinya dapat meningkatkan pariwisata daerah.
6. Dimusnahkan
Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling mudah dilakukan namun
dampaknya cukup besar. Dengan pemusnahan maka secara otomatis organisasi
tidak akan memperoleh keuntungan material maupun non-material. Karena
logistik yang dihapuskan akan benar-benar hilang. Oleh karena itu penghapusan
dengan cara ini harus dipertimbangkan secara matang. Misalnya dengan melihat
bahwa logistik tersebut benar-benar sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari pertanggung
jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.Ada beberapa
alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah satunya adalah terkait
alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh ibnu syamsi, antara lain:
Perlengkapan dalam kondisi rusak berat, Perlengkapan sudah tidak efisien/ketinggalan
zaman , dan Jumlahnya berlebihan (excess stock). Ada beberapa cara yang dapat
digunakan suatu organisasi untuk melakukan penghapusan barang-barang logistik.
Menurut Lukas dan Rumsari cara-cara yang dapat dilakukan tersebut, antara lain: lelang,
ditukarkan, dipindahkan, dihibahkan, pemanfaatan kembali, dan pemusnahan.
10