Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM
LINGKUNGAN HIDUP

DISUSUN OLEH:

MIAD CHANDRA PUTRY

MUHAMMAD RIZKI

NOVI WULANDARI

NUR EKA EARIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM


STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MATARAM

2019/2020
KATA PENGANTAR

Sebagai insan yang beriman dan berpancasila, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah SWT karena atas kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “ Ekosistem “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pendidikan Lingkungan Hidup.
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap kita sebagai calon guru dapat mengetahui
dan memahami konsep tentang ekosistem serta menyadari perlunya mempertahankan
ekosistem yang nantinya dapat diaplikasikan kepada peserta didik.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang diberikan mendapatkan balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu,
penulis mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik


ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang
hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
(organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya
perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Makhluk hidup di alam ini menempati tempat-tempat tertentu sesuai dengan
habitatnya. Ada yang hidup di air, di tanah/darat, maupun di udara. Tempat hidup di dunia ini
tidak bertambah luas, sementara pertambahan jumlah makhluk hidup relatif bertambah. Hal
ini menyebabkan makin banyaknya makhluk hidup yang menempati permukaan bumi
sehingga ekosistem di muka bumi ini semakin sempit.

Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup
di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan
lingkungannya. Makhluk hidup sangat bergantung kepada lingkungan. Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Ekosistem merupakan
tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan


interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem,
organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai
suatu sistem. Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor
biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup lain, sedangkan yang
termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan, dan sebagainya.
Baik faktor biotik maupun abiotik sangat bervariasi. Oleh karena itu, ekostem yang
merupakan kesatuan dari biotik dan abiotik pun bervariasi pula.

Didalam ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan komponen


biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar tetap bertahan hidup. Jadi, interaksi
antar organisme didalam ekosistem ditentukan oleh komponen biotik dan abiotik yang
menyusunnya. Komponen biotik sangat beranekaragam dan komponen abiotik berbeda
kulitas dan kuantitasnya, perbedaan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan
perubahan dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda pula. Jadi
jelaslah bahwa keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun ekosistem
yang berbeda. Oleh karena itu, sangat perlu memahami konsep tentang ekosistem,
komponennya dan cara untuk menjaga dan melestarikannya agar makhluk hidup dan
lingkungannya dapat tetap melangsungkan hidupnya.

B.   Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.         Apa pengertian keanekaragaman hayati ekosistem?
2.         Apa saja komponen-komponen dan jenis-jenis dalam ekosistem?
3.         Bagaimana pola makanan dan pola interaksi dalam ekosistem?
4.         Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem?
5. Bagaimana upaya dalam melestarikan keseimbangan ekosistem?
C.     Tujuan masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1.      Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
2.      Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3.      Mengetahui tentang ekosistem

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keanekaragaman hayati ekosistem
Ekosistem berasal dari kata ekologi dan system. Ekologi adalah ilmu yng mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. System adalah satu-satunya
yang terdidi atas beberapa komponen yang saling berkaitan, jika salah satu komponen tidak
berfungsi akan mengganggu komponen yang lain. 

Jadi, Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup (abiotic) maupun lingkungan abiotic yang saling mempengaruhi. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungan tak hidup
(tanah, air, uadara, cahaya, dsb).
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G.Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan
merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi
tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik
dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1.    Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat hubungan antara
struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah
berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur
yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.sedangkan istilah fungsi
dalam definisi ekosistem menurut A.G.Tansley berhubungan dengan siklus materi dan
arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.
2.    Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan
(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan
saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman
jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan
interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997)
3.    Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks didalamnya terdapat habitat,1
tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh,
sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi
(Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983 )
4.    Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara keduanya saling
mempengaruhi (Odum, 1993)
5.    Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997)
6.    Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang tebentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983)
Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan tempat tinggalnya
membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem. Organisasi makhluk
hidup dalam ekosistem:
a.    Individu : satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri
Contohnya: seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.
b.      Populasi : sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan tempat
tertentu. Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di
kandang.
c.       Komunitas : sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal disuatu
tempat tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi komunitas air dan
komunitas darat.
d.      Lingkungan : semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.
e.       Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan aktifita
kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.
f.       Ekosistem : kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk
hubungan timbal balik.
g.       Bioma : beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
h.      Biosfer : lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup untuk
melangsungkan kehidupannya

Pengertian Keanekaragaman ekosistem – Keanekaragaman ekosistem adalah/


Keanekaragaman ekosistem yaitu/ Keanekaragaman ekosistem merupakan/ yang dimaksud
Keanekaragaman ekosistem adalah suatu interaksi antara komunitas dan lingkungan
abiotiknya pada suatu tempat dan waktu tertentu. Komunitas addalah kumpulan populasi
yang berinteraksi pada suatu tempat dan waktu tertentu. Semua makhluk hidup berinteraksi
dengan lingkungannya yang berupa factor biotik dan abiotik. Faktor biotic meliputi berbagai
jenis makhluk hidup lain, sedangkan yang termasuk faktor abiotik adalah iklim, cuaca, suhu,
air, tanah, udara, kelembaban, dan salintas. Faktor biotic dan faktor abiotik sangat bervariasi.
Oleh karena itu ekosistem yang merupakan kesatuan dari faktor biotik dan faktor abiotik
punbervariasi.
Jadi, jelaslah bahwa keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun
ekosistem yang berbeda-beda.

B. Komponen-komponen Ekosistem.

    Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai pembahasan
penyusunannya, Yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotic antara lain suhu, air,
kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah mahkluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba.

1. Komponen Abiotik.

Komponen abiotik terdiri dari tanah, air, cahaya, udara, dan topokgrafi.

a.    Tanah

Tanah merupakan tempat manusia dan organisme lainnya hidup. Bagi tumbuhan,
tanah merupakan sumber hara dan nutrient. Tumbuhan mengambil air dan sumber hara-
hara mineral dari tanah melalui akar untuk proses fotosintesis. Tanah juga merupakan
tempat dan sarana hidup bagi manusia serta organisme lain.

b.    Air

Semua organisme membutuhkan air. Air merupakan pelarut hara-hara mineral dalam
tanah bagi tumbuhan. Bagi Manusia, air merupakan bahan penyusun sebagai besar cairan
tubuh. Air merupakan sumber air minum dan sumber mineral.

c.    Cahaya

Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi semua makhluk hidup. Fotosintesis
pada tumbuhan akan berjalan bila ada cahaya matahari sebagai sumber energy utama.
Fotosintesis menghasilkan karbohidrat yang merupakan komponen paling penting bagi
kelangsungan hidup banyak organisme. Intensitas cahaya sangat berpengaruh pada semua
ekosistem, dan juga menentukan faktor lain yaitusuhu, kelembapan, dan curah hujan.

d.    Udara

Semua organisme membutuhkan udara untuk kelnagsungan hidup. Udara terdiri atas
berbagai macam komponen, diantaranya karbondiaksida (CO2) dan oksigen (O2).
Karondiaksida dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, oksigen dibutuhkan
manusia, hewan dan tumuhan untuk melakukan respirasi.

e.    Topografi
Topokrafi adalah perbedaan letak tempat di permukaan bumi yang ditentukan
berdasarkan ketinggiaan diatas permukaan laut, garis lintang, dan garis khatulistiwa.
Topografi berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Topografi menentukan
intensitas cahaya matahari, suhu dan distribusi organisme didalamnya.

2.    Komponen Biotik.

Makhluk hidup yang ada dalam suatu organisme termasuk kedalam kompone biotik,
yaitu tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dalam
ekosistem komponen biotik terdiri atas:

a.    Produsen

Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri.


Organisme atau makhluk hidup ini juga disebut organisme autotroph. Tumbuhan yang
memiliki zat hijau daun atau klorofil, beberapa jenis ganggang dan bakteri berklorofil
termasuk jenis produsen.

b.    Konsumen

Konsumen atau heterotroph adalah pemakai energy, tapi tidak mampu menyusun
makanan sendiri. Hewan dan manusia termasuk sebagai konsumen. 

Organisme heterotroph dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan jenis


makanannya, yaitu:
1)     Herbivore, yaitu organisme pemakan tumbuhan, seprti gajah, kuda, kambing,
kerbau. Dalam ekosistem, herbivore menepati urutan konsumen kesatu.
2)    Karnivora, yaitu organisme yang memakan herbivore. Misalnya, harimau memakan
kambing, maka harimau menepati urutan konsumen kedua. Karnivora yang memakan
karnivora akan menepati urutan tingkat yang lebih tinggi. Predator atau pemangsa
menepati urutan tingkat konsumen yang paling tinggi.
3)     Omnivore, yaitu organisme pemakan seagala baik tumbuhan maupun hewan/daging.
Manusia, tikus dank era termasuk golongan omnivore.

c.    Pengurai dan Dekomposer


Pengurai adalah organisme dengan kemampuan memecah atau menguraikan zat
organic dari produsen yang telah mati menjadi zat anorganik atau senyawa lain yang lebih
kecil. Hasil penguraian tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh konsumen sebagai
bahan untuk menyusun zat organic. Bakteri, jamur, dan cacing tanah merupakan
decomposer.

Individu adalah makhluk hidup tunggal yang tidak dapat dibagi lagi. Contohnya: seekor
semut, ayam, satu pohon kelapa, satu pohon singking, cacing tanah, ikan, dan lain
sebagainya. Setiap individu memiliki tempat dan daerah yang cocok untuk kelangsungan
hidupnya yang disebut  habitat. Populasi adalah sejumlah individu sejenis yang menepati
suatu darah tertentu.  Contohnya: populasi gajah diwaykambas, populasi rusa diistana
bogor, populasi mangga di taman buah cileungsi bogor. Banyaknya individu sejenis
(populasi) yang menepati suatu luas daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu disebut
kepadatan populasi.
Antar komponen baik abiotik maupun biotik akan selalu interaksi, bahkan interaksi
antar komponen didalamnya. Interaksi antar komponen biotik dan abiotic juga bisa
terjadi. Interaksi tersebut terjadi agar suatu ekosistem selalu berusaha untuk tetap
seimbang. 

Bentuk interaksi antar komponen biotik dalam suatu ekosistem antara lain:
1.      Netral, yaitu hubungan antar makhluk hidup yang tidak saling menunggu, baik
individu sejenis maupun berlainan jenis. Contohnya: hubungan antara belalang dan kambing.
2.    Predesi, yaitu hubungan antara pemangsa dengan mangsa.
3.    Simbiosi, yaitu hubungan antara dua spesies yang berbeda dan hidup pada suatu tempat
tertentu.

a)    Mutualisme, yaitu hubungan antar dua individu yang saling menguntungkan.
Contohnya: bakteri rhizobium dengan tanaman polong-polongan.
b)    Parasitisme, yaitu hubungan antar dua individu yang satu diuntungkan dan yang
satunya lagi dirugikan. Contohnya: pohon mangga dan benalu.
c)    Komensialisme, yaitu hubungan dua individu yang lain tidak dirugikan.
Contohnya: hiu dan ikan remora
C. Pola-Pola Interaksi di Dalam Ekosistem

Dalam ekosistem terdapat interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya, serta antar
mahluk hidup itu sendiri. Jika dalam sebuah ekosistem terdapat dua mahluk hidup yang
berbeda jenis, misalnya seekor katak dengan seekor capung, maka yang terjadi adalah capung
akan dimangsa oleh katak karena capung merupakan makanan bagi katak. Seperti kita
ketahui dalam ekosistem tidak hanya terdapat dua jenis mahluk hidup yang berbeda, tetapi
ada berbagai jenis mahluk hidup yang menempati sebuah ekosistem.  Dengan demikian
tentunya akan terdapat beberapa pola interaksi diantara mereka. Nah, bagaimana interaksi
diantara mereka ya? Adakah interaksi yang saling menguntungkan diantara mereka? Lebih
lengkapnya kita pelajari bersama yuk!!

Sebenarnya ada beberapa pola interaksi antar mahluk hidup. Pola interaksi tersebut dapat
saling menguntungkan, merugikan satu pihak, menguntungkan satu pihak tetapi pihak lain
tidak diuntungkan maupun dirugikan, dua pihak saling memperebutkan satu hal, serta pihak
yang satu menghambat pihak yang lain. Adapun pola-pola interaksi tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Predasi

Predasi merupakan interaksi antara


pemangsa (predator) dengan mangsanya
(prey). Hubungan antara pemangsa dan
hewan yang dimangsanya sangatlah erat,
pemangsa tidak akan dapat hidup jika tidak
ada mangsa. Selain itu, pemangsa juga
berperan sebagai pengontrol populasi
mangsa. Contoh: interaksi antara kucing
dengan tikus, ular dengan katak, harimau dengan kijang.

2. Netralisme
Netralisme adalah hubungan antar mahluk
hidup berbeda jenis  yang tidak saling
mempengaruhi, meskipun mahluk hidup
tersebut berada dalam habitat yang sama.
Contoh:  interaksi antara kucing dan ayam di
kebun. Kucing dan ayam tidak saling
mempengaruhi karena mempunyai jenis
makanan yang berbeda.

3. Simbiosis

Simbiosis merupakan interaksi antara mahluk hidup berbeda jenis dalam satu tempat dan
waktu tertentu yang hubungannya sangat erat.

 Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan hubungan


antara dua jenis makhluk hidup yang saling
menguntungkan. Contoh: Simbiosis antara
lebah madu dengan tanaman berbunga. 
Lebah madu diuntungkan karena
mendapatkan makanan dari bunga,
sedangkan bunga juga diuntungkan karena
dibantu dalam proses penyerbukan. Contoh simbiosis mutualisme yang lain adalah simbiosis
antara burung jalak dengan badak hitam, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan, flagellata dengan rayap, dan kutu buah dengan semut hitam.

 Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan simbiosis


yang menguntungkan satu pihak, sedangkan
pihak lain dirugikan. Pihak yang mendapat keuntungan disebut sebagai parasit, sedangkan
pihak yang dirugikan disebut inang. Contoh :

 Tumbuhan tali putri (Cuscuta filiformis)dengan tanaman inangnya. Tumbuhan tali


putri tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis, untuk
mendapatkan makanan ia menempel pada tumbuhan lain serta menyerap sari-sari
makanan tumbuhan yang ditumpanginya sehingga merugikan.
 Benalu (Loranthus sp.) dengan tanaman inang. Benalu tidak mempunyai akar yang
sempurna, sehingga tidak dapat menyerap air dan unsur hara dari tanah dengan baik,
sehingga dia hidup menempel pada batang tanaman inang dan akarnya masuk ke
pembuluh angkut tanaman untuk menyerap air dan unsur hara dari tanaman inang
tersebut sehingga merugikan.
 Cacing perut (Ascaris Lumbricoides) dengan usus manusia . Cacing mengambil dan
menyerap sari makanan, manusia dirugikan sehingga manusia kurus kekurangan gizi.
 Kutu yang menghisap darah manusia. Kutu merupakan ektoparasit. Kutu biasanya
menempel di kulit hewan mamalia dan manusia. Makanan kutu adalah darah inang.
Kutu mengambil makanan dengan cara menggigit kulit inang lalu mengisap darahnya.

 Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme merupakan


simbiosis yang menguntungkan satu pihak,
sedangkan pihak lain tidak diuntungkan
maupun dirugikan. Contoh:

 Ikan hiu dengan ikan remora. Ikan


remora sebagai hewan kecil yang
hidupnya sering bersamaan dengan ikan hiu . Ikan remora dapat menempel pada ikan
hiu, karena memiliki alat untuk menempelkan tubuhnya pada ikan hiu . Ikan hiu
sekalipun diikuti oleh remora tidak untung dan tidak dirugikan oleh ikan remora,
sedangkan ikan remora mendapat keuntungan dari ikan hiu yang berupa energi untuk
berpindah tempat, dan memperoleh makanan dari sisa makanan dari ikan hiu.
 Bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.  Bunga anggrek merupakan
tanaman epifit, yaitu tumbuhan hijau yang tumbuh menempel pada batang tumbuhan
yang tinggi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan cahaya matahari guna proses
fotosintesis. Jadi, epifit tidak mengambil makanan dari tumbuhan yang
ditumpanginya.
 Ikan badut dengan anemon laut. Ikan badut hidup diantara tentakel-tentakel anemon.
Anemon mengeluarkan zat racun yang dapat melukai ikan-ikan. Akan tetapi ikan
badut tidak terlukai karena kulitnya mengeluarkan lendir pelindung. Ikan badut
terlindung dari musuhnya karena hidup diantara tentakel-tentakel anemone,
sedangkan anemon tidak diuntungkan maupun dirugikan dengan keberadaan ikan
badut.

4. Kompetisi

Kompetisi merupakan interaksi antar mahluk hidup


yang berbeda jenis untuk memperebutkan satu hal
yang sama. Contoh: persaingan antara kerbau dan
kambing di padang rumput yang sama.

5. Antisimbiosis

Antisimbiosis merupakan interaksi antar mahluk hidup


dimana mahluk hidup yang satu menghambat
pertumbuhan mahluk hidup yang lain. Contoh: inteaksi
antara jamur Penicillium dengan jenis mikroorganisme
lain, jamur Penicillium mengeluarkan antibiotik yang
dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme lain yang hidup di sekitarnya.
D. Pola Makanan Dalam Ekosistem
Makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya bisa dengan memproduksi
makanan sendiri atau memperoleh dari luar.
1.    Organisme Autotrof
Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri dan thrope artinya makanan. Jadi
organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan
memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya dengan bantuan klorofil dan
energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil
termasuk ke dalam organisme autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau.
Contohnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem
berkedudukan sebagai produsen/penghasil.
2.      Organisme Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata heteros artinya lain dan thrope artinya makanan. Jadi
organisme heterotrof adalah organisme yang mendapat makanan dari makhluk lain. Di dalam
ekosistem berperan sebagai konsumen dan pengurai.

E. Keanekaragaman Ekosistem dan Contohnya

Ekosistem adalah sebuah sistem yang terbentuk akibat adanya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Pada ekosistem ini terdapat 2 komponen yang
penting yang terlibat, yaitu komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tidak hidup).
Kedua komponen ini saling mempengaruhi, contohnya disini adalah hubungan hewan dengan
air. Interaksi antara kedua komponen ini pada akhirnya akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Pada dasarnya setiap komponen memiliki tugas masing-masing dan selama tugas
tersebut dapat dijalankan dan tidak ada gangguan, maka keseimbangan dari ekosistem akan
tetap terjaga. Komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem ini tentunya sangat berbeda-
beda, perbedaan diantara keduanya tersebutlah yang menyebabkan terbentuknya
keanekaragam ekosistem.

Jadi, keanekaragaman ekosistem adalah suatu bentuk interaksi antara sebuah


komunitas dengan lingkungan abiotiknya di suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu
yang tertentu pula. Komunitas yang dimaksud disini adalah kumpulan populasi yang
berinteraksi di suatu tempat dan dalam jangka waktu yang tertentu.

F. Macam-Macam Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem tidak luput dari macam-macam ekosistem yang ada di
dunia ini. Secara umum ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem
air. Dimana ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Berikut adalah penjelasannya :

1. Ekosistem Darat

Ekosistem darat adalah sebuah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Ekosistem darat ini berada dalam area yang sangat luas yang disebut sebagai bioma. Bioma
tersebut antara lain adalah :

a. Bioma Gurun –Bioma gurun ini terdapat di daerah tropika yang berbatasan dengan
padang rumput. Perbedaan suhu pada bioma gurun ini sangatlah besar dimana ketika suhu
siang bisa mencapai 45 derajat Celcius sedangkan ketika malam hari suhunya sangat rendah
hingga menyentuk angka dibawah 0 derajat Celcius. Beberapa contoh tumbuhan dan yang
hidup dalam bioma gurun ini antara lain adalah kaktus, kalajengking dan kadal.

b. Bioma Padang Rumput – Bioma jenis ini dapat ditemukan di daerah yang terbentang dari
daerah tropis ke daerah subtropis. Curah hujan yang terjadi di bioma ini adalah 25-30 cm per
tahun dan hujan turun secara tidak teratur. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang
terdapat dalam bioma padang rumput adalah tumbuhan herbs, rumput-rumputan, bison, zebra
dan kangguru.

c. Bioma Hutan Basah – Bioma jenis ini terdapat di daerah tropis dan subtropis dimana
curah hujannya diantara 200-225 cm per tahun. Tumbuhan yang hidup dalam bioma ini
memiliki ketinggian 20-40 m serta memiliki daun yang lebat. Beberapa tumbuhan khas hutan
basah antara lain adalah rotan dan anggrek, sedangkan hewan yang hidup antara laian kera,
badak, babi hutan dan harimau.

d. Bioma Taiga – Bioma jenis ini terdapat di bagian bumi belahan utara serta terdapat di
daerah pegunungan tropis. Ciri dari bioma ini adalah suhu di musim dingin yang sangat
rendah. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain adalah tumbuhan
basah, semak belukar, beruang hitam dan mongoose.

e. Bioma Tundra – Bioma jenis ini terdapat di belahan bumi bagian utara dan dalam
lingkaran kutub utara. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain
adalah tumbuhan kayu yang pendek, tumbuhan biji yang semusim, rusa kutub, beruang kutub
dan muskox.

2. Ekosistem Air

Ekosistem air adalah sebuah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas
air.  Dimana ekosistem air ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ekosistem air tawar dan
ekosistem air laut.

a. Ekosistem Air Tawar – Pada ekosistem air tawar ini memiliki ciri suhu yang bervariasi,
intensitas cahaya yang kurang serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang hidup
dalam ekosistem air tawar umumnya sejenis dengan ganggang dan sebagian yang lainnya
seperti tumbuhan biji. Sedangkan untuk hewan yang hidup di air tawar tergolong lengkap
yang dilihat dari filum hewan.

Ekosistem air tawar memiliki sub unit yang terdiri atas air tenang dan air yang mengalir.
Yang termasuk dalam air tenang adalah danau sedangkan yang masuk dalam kategori air
yang mengalir adalah sungai.

b. Ekosistem Air Laut – Merupakan ekosistem yang sangat luas yang mencakup laut, pantai,
estuari dan terumbu karang yang akan dijelaskan secara singkat dibawah ini.

 Laut – Laut merupakan wadah bagi makhluk hidup air maupun tumbuhan yang hidup
di air sebagai produsen dalam rantai makanan.
 Ekosistem Pantai – Ekosistem ini terletak di perbatasan antara ekosistem darat
dengan ekosistem laut. Ekosistem ini dipengaruhi oleh siklus pasang surut air laut.
Sedangkan organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi yang struktural, dimana
mereka dapat melekar erat di substrat yang keras (kerang).
 Estuari – Estuari adalah tempat bersatunya sungai dengan laut. Ciri dari estuari ini
adalah terdapat pagar yang terbuat oleh lempengan lumpur yang luas.
 Terumbu Karang – Terumbu karang disini sebagai tempat tinggal hewan-hewan laut
serta sebagai sumber makanan bagi hewan-hewan laut.

G. Proses Terjadinya
Keanekaragam ekosistem dapat terjadi karena adanya perbedaan letak geografis. Dimana
perbedaan letak geografis ini merupakan faktor utama yang dapat menghasilkan berbagai
bentuk ekosistem dan juga dapat menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim ini akan
berpengaruh terhadap perbedaan suhu, intensitas cahaya, curah hujan dan lama penyinaran
matahari sehingga hal ini akan berpengaruh besar terhadap jenis flora dan fauna di suatu
wilayah tertentu. Keanekaragaman jenis flora dan fauna yang berada di wilayah tertentu
inilah yang nantinya akan membentuk suatu ekosistem yang berbeda dan terbentuklah
keanekaragaman ekosistem.

H. Komponen Penyusun

Berdasarkan susunan dan fungsinya, sebuah ekosistem terdiri atas komponen-komponen


sebagai berikut :

a. Komponen Autotrof – Autotrof adalah organisme yang dapat menyediakan atau membuat
makanannya sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik yang proses
pembuatannya dibantu oleh tenaga matahari dan kimia. Autotrof sendiri diambil dari kata
“auto” yang berarti sendiri dan kata “trophikos” yang berarti makanan. Komponen autotrof
ini memiliki fungsi sebagai produsen dalam sebuah ekosistem, contohnya disini adalah
tumbuhan hijau.

b. Komponen Heterotrof – Heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan bahan organik


sebagai makanannya dimana bahan organik tersebut disediakan oleh organisme lain.
Heterotrof diambil dari kata “heteros” yang berarti berbeda dan kata “trophikos” yang
berarti makanan. Beberapa jenis komponen heterotrof antara lain adalah hewan, jamur dan
mikroba.

c. Abiotik – Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas air, tanah, udara dan
sinar matahari. Komponen abiotik ini merupakan media atau substrat tempat berlangsungnya
kehidupan atau sebagai lingkungan tempat tinggal makhluk hidup.

d. Dekomposer – Dekomposer atau yang sering disebut sebagai komponen pengurai adalah
organisme heterotrof yang dapat menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
yang mati. Tugas dari dekomposer adalah melakukan penyerapan dari hasil penguraian dan
melepaskan bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Salahs satu
contoh yang termasuk dalam komponen dekomposer adalah jamur.

I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekosistem


Penyebab perubahan ekosistem, antara lain:
1.  Gangguan Alam
Misalnya banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung meletus dan sebagainya.
2.      Tindakan Manusia
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.   Tindakan positif terhadap Ekosistem
-          Reboisasi, dengan tujuan mencegah erosi dan banjir
-          Pembuatan Paru-paru Kota, yang bertujuan untuk sebagai sumber oksigen dan
mengurangi polus
-          Membuat sengkedan
-          Pemupukan secara teratur, bertujuan untuk menyuburkan tanaman dan mencukupi
kebutuhan mineral pada tanah
b.      Tindakan Negatif terhadap Ekosistem
-          Penebangan hutan secara sembarangan
-          Perburuan secara liar
3. Penggunaan Pestisida yang berlebihan

J. Beberapa kegiatan Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan dapat dilakukan


di lingkungan adalah :

1. Mengurangi penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan


Ada banyak bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan seperti detergen rumah tangga
dan plastik yang membutuhkan waktu lama agar bisa terurai. Contoh nyata yang bisa kita
lakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan adalah menggunakan detergen
ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja dengan
cara membawa kantong/tas belanja dari rumah yang dapat digunakan berkali- kali.
2. Mengurangi produksi sampah rumah tangga
Produksi sampah rumah tangga dapat dikurangi dengan berbagai cara. Misalnya, mengurangi
sampah kemasan produk dengan membeli produk berukuran besar yang dapat digunakan per
bulan dan membeli produk yang dapat diisi ulang.

3. Memilah sampah
Kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi 3
kategori yakni organik, anorganik, dan logam/ kaca. Setelah dipilah, sampah organik dapat
dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik jika memungkinkan dapat didaur
ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse).

4. Menghemat penggunaan air


Penghematan air dapat dilakukan dengan cara mematikan kran air yang sedang tidak
digunakan, mencuci pakaian atau peralatan makan apabila jumlahnya sudah memenuhi, serta
mandi dengan air secukupnya.

5. Menghemat penggunaan listrik


Penghematan listrik dapat dilakukan dengan cara beralih menggunakan barang- barang
elektronik yang mempunyai daya rendah misalnya lampu LED atau TEL, mematikan lampu
ketika tidak memerlukan cahaya penerangan seperti saat di siang hari dan mematikan lampu
jika hendak tidur. Selain itu kita juga dapat mengurangi atau menghindari penggunaan listrik
yang tidak diperlukan pada jam 5 sore sampai jam 10 malam. Hal itu dikarenakan pada jam-
jam tersebut penggunaan listrik global sedang meningkat lebih banyak dari pada siang hari.

6. Menghemat penggunaan kertas


Kertas merupakan bahan lunak yang dihasilkan dari serat- serat pepohonan. Penggunaan
kertas harus dilakukan secara efektif dan efisien karena akan berdampak pada banyaknya
pohon di hutan yang harus ditebang. Dalam kehidupan sehari- hari manusia sangat sering
menggunakan kertas kemudian menghasilkan tumpukan kertas bekas yang tidak terpakai
lagi.Lebih baik melakukan daur ulang terhadap kertas bekas tersebut sehingga dapat
dimanfaatkan lagi dan mengurangi produksi kertas baru.
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk
hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan
timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri
dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah
komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu
atau temperature, mineral dan gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1)Organisme Autotrof, adalah
organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang
terdapat di lingkungannya; (2)Organisme Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat
membuat makanan sendiri dan mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah karena beberapa faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida
yang berlebihan dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

https://majalahpendidikan.com/ekosistem-pengertian-jenis-komponen-dan-contoh-ekosistem/

ttps://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=cara+menjaga+ekosistem

Purmono,sudjino,trijoko,dam S.Hadisusanto.2007.biologi.klaten:PT.intan pariwara


DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………...….i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………....1

A. Latar belakang ……………………………………………...1


B. Rumusan masalah ……………………………………………2
C. Tujuan msalah ………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………3

A. Pengertian keanekaragaman hayati ekosistem ………………4


B. Komponen- komponen Ekosistem …………………………..5
1. Komponen Abiotik …………………………...5
2. Komponen Biotik …………………………….6
3. Pengurei dan decompuser ……………………7
C. Pola- pola interaksi didalam ekosistem ………………………8
D. Pola makanan dalam ekosistem ………………………………11
E. Keanekaragama ekosistem dan contohnya …………………...11
F. Macam- macam ekosistem ……………………………………12
1. Ekosistem darat ……………………………………….12
2. Ekosistem air …………………………………………13
G. Proses terjadinya ………………………………………………14
H. Komponen penyusun …………………………………………..14
I. Factor- factor yang mempengaruhi ekosistem …………………15
J. Beberapa kegiatan upaya menjaga keseimbangan lingkungan dapat dilakukan
dilingkungan adalah : …………………………………………...16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………18
B. Daftar pustaka ……………………………………………………..19

Anda mungkin juga menyukai