KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM
LINGKUNGAN HIDUP
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIZKI
NOVI WULANDARI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Sebagai insan yang beriman dan berpancasila, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah SWT karena atas kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “ Ekosistem “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pendidikan Lingkungan Hidup.
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap kita sebagai calon guru dapat mengetahui
dan memahami konsep tentang ekosistem serta menyadari perlunya mempertahankan
ekosistem yang nantinya dapat diaplikasikan kepada peserta didik.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang diberikan mendapatkan balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu,
penulis mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup
di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan
lingkungannya. Makhluk hidup sangat bergantung kepada lingkungan. Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Ekosistem merupakan
tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keanekaragaman hayati ekosistem
Ekosistem berasal dari kata ekologi dan system. Ekologi adalah ilmu yng mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. System adalah satu-satunya
yang terdidi atas beberapa komponen yang saling berkaitan, jika salah satu komponen tidak
berfungsi akan mengganggu komponen yang lain.
Jadi, Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup (abiotic) maupun lingkungan abiotic yang saling mempengaruhi. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungan tak hidup
(tanah, air, uadara, cahaya, dsb).
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G.Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan
merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi
tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik
dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat hubungan antara
struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah
berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur
yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.sedangkan istilah fungsi
dalam definisi ekosistem menurut A.G.Tansley berhubungan dengan siklus materi dan
arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.
2. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan
(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan
saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman
jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan
interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997)
3. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks didalamnya terdapat habitat,1
tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh,
sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi
(Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983 )
4. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara keduanya saling
mempengaruhi (Odum, 1993)
5. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997)
6. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang tebentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983)
Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan tempat tinggalnya
membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem. Organisasi makhluk
hidup dalam ekosistem:
a. Individu : satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri
Contohnya: seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.
b. Populasi : sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan tempat
tertentu. Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di
kandang.
c. Komunitas : sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal disuatu
tempat tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi komunitas air dan
komunitas darat.
d. Lingkungan : semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.
e. Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan aktifita
kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.
f. Ekosistem : kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk
hubungan timbal balik.
g. Bioma : beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
h. Biosfer : lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup untuk
melangsungkan kehidupannya
B. Komponen-komponen Ekosistem.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai pembahasan
penyusunannya, Yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotic antara lain suhu, air,
kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah mahkluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba.
1. Komponen Abiotik.
Komponen abiotik terdiri dari tanah, air, cahaya, udara, dan topokgrafi.
a. Tanah
Tanah merupakan tempat manusia dan organisme lainnya hidup. Bagi tumbuhan,
tanah merupakan sumber hara dan nutrient. Tumbuhan mengambil air dan sumber hara-
hara mineral dari tanah melalui akar untuk proses fotosintesis. Tanah juga merupakan
tempat dan sarana hidup bagi manusia serta organisme lain.
b. Air
Semua organisme membutuhkan air. Air merupakan pelarut hara-hara mineral dalam
tanah bagi tumbuhan. Bagi Manusia, air merupakan bahan penyusun sebagai besar cairan
tubuh. Air merupakan sumber air minum dan sumber mineral.
c. Cahaya
Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi semua makhluk hidup. Fotosintesis
pada tumbuhan akan berjalan bila ada cahaya matahari sebagai sumber energy utama.
Fotosintesis menghasilkan karbohidrat yang merupakan komponen paling penting bagi
kelangsungan hidup banyak organisme. Intensitas cahaya sangat berpengaruh pada semua
ekosistem, dan juga menentukan faktor lain yaitusuhu, kelembapan, dan curah hujan.
d. Udara
Semua organisme membutuhkan udara untuk kelnagsungan hidup. Udara terdiri atas
berbagai macam komponen, diantaranya karbondiaksida (CO2) dan oksigen (O2).
Karondiaksida dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, oksigen dibutuhkan
manusia, hewan dan tumuhan untuk melakukan respirasi.
e. Topografi
Topokrafi adalah perbedaan letak tempat di permukaan bumi yang ditentukan
berdasarkan ketinggiaan diatas permukaan laut, garis lintang, dan garis khatulistiwa.
Topografi berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Topografi menentukan
intensitas cahaya matahari, suhu dan distribusi organisme didalamnya.
Makhluk hidup yang ada dalam suatu organisme termasuk kedalam kompone biotik,
yaitu tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dalam
ekosistem komponen biotik terdiri atas:
a. Produsen
b. Konsumen
Konsumen atau heterotroph adalah pemakai energy, tapi tidak mampu menyusun
makanan sendiri. Hewan dan manusia termasuk sebagai konsumen.
Individu adalah makhluk hidup tunggal yang tidak dapat dibagi lagi. Contohnya: seekor
semut, ayam, satu pohon kelapa, satu pohon singking, cacing tanah, ikan, dan lain
sebagainya. Setiap individu memiliki tempat dan daerah yang cocok untuk kelangsungan
hidupnya yang disebut habitat. Populasi adalah sejumlah individu sejenis yang menepati
suatu darah tertentu. Contohnya: populasi gajah diwaykambas, populasi rusa diistana
bogor, populasi mangga di taman buah cileungsi bogor. Banyaknya individu sejenis
(populasi) yang menepati suatu luas daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu disebut
kepadatan populasi.
Antar komponen baik abiotik maupun biotik akan selalu interaksi, bahkan interaksi
antar komponen didalamnya. Interaksi antar komponen biotik dan abiotic juga bisa
terjadi. Interaksi tersebut terjadi agar suatu ekosistem selalu berusaha untuk tetap
seimbang.
Bentuk interaksi antar komponen biotik dalam suatu ekosistem antara lain:
1. Netral, yaitu hubungan antar makhluk hidup yang tidak saling menunggu, baik
individu sejenis maupun berlainan jenis. Contohnya: hubungan antara belalang dan kambing.
2. Predesi, yaitu hubungan antara pemangsa dengan mangsa.
3. Simbiosi, yaitu hubungan antara dua spesies yang berbeda dan hidup pada suatu tempat
tertentu.
a) Mutualisme, yaitu hubungan antar dua individu yang saling menguntungkan.
Contohnya: bakteri rhizobium dengan tanaman polong-polongan.
b) Parasitisme, yaitu hubungan antar dua individu yang satu diuntungkan dan yang
satunya lagi dirugikan. Contohnya: pohon mangga dan benalu.
c) Komensialisme, yaitu hubungan dua individu yang lain tidak dirugikan.
Contohnya: hiu dan ikan remora
C. Pola-Pola Interaksi di Dalam Ekosistem
Dalam ekosistem terdapat interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya, serta antar
mahluk hidup itu sendiri. Jika dalam sebuah ekosistem terdapat dua mahluk hidup yang
berbeda jenis, misalnya seekor katak dengan seekor capung, maka yang terjadi adalah capung
akan dimangsa oleh katak karena capung merupakan makanan bagi katak. Seperti kita
ketahui dalam ekosistem tidak hanya terdapat dua jenis mahluk hidup yang berbeda, tetapi
ada berbagai jenis mahluk hidup yang menempati sebuah ekosistem. Dengan demikian
tentunya akan terdapat beberapa pola interaksi diantara mereka. Nah, bagaimana interaksi
diantara mereka ya? Adakah interaksi yang saling menguntungkan diantara mereka? Lebih
lengkapnya kita pelajari bersama yuk!!
Sebenarnya ada beberapa pola interaksi antar mahluk hidup. Pola interaksi tersebut dapat
saling menguntungkan, merugikan satu pihak, menguntungkan satu pihak tetapi pihak lain
tidak diuntungkan maupun dirugikan, dua pihak saling memperebutkan satu hal, serta pihak
yang satu menghambat pihak yang lain. Adapun pola-pola interaksi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Predasi
2. Netralisme
Netralisme adalah hubungan antar mahluk
hidup berbeda jenis yang tidak saling
mempengaruhi, meskipun mahluk hidup
tersebut berada dalam habitat yang sama.
Contoh: interaksi antara kucing dan ayam di
kebun. Kucing dan ayam tidak saling
mempengaruhi karena mempunyai jenis
makanan yang berbeda.
3. Simbiosis
Simbiosis merupakan interaksi antara mahluk hidup berbeda jenis dalam satu tempat dan
waktu tertentu yang hubungannya sangat erat.
Simbiosis mutualisme
Simbiosis parasitisme
Simbiosis Komensalisme
4. Kompetisi
5. Antisimbiosis
Ekosistem adalah sebuah sistem yang terbentuk akibat adanya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Pada ekosistem ini terdapat 2 komponen yang
penting yang terlibat, yaitu komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tidak hidup).
Kedua komponen ini saling mempengaruhi, contohnya disini adalah hubungan hewan dengan
air. Interaksi antara kedua komponen ini pada akhirnya akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Pada dasarnya setiap komponen memiliki tugas masing-masing dan selama tugas
tersebut dapat dijalankan dan tidak ada gangguan, maka keseimbangan dari ekosistem akan
tetap terjaga. Komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem ini tentunya sangat berbeda-
beda, perbedaan diantara keduanya tersebutlah yang menyebabkan terbentuknya
keanekaragam ekosistem.
F. Macam-Macam Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem tidak luput dari macam-macam ekosistem yang ada di
dunia ini. Secara umum ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem
air. Dimana ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Berikut adalah penjelasannya :
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah sebuah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Ekosistem darat ini berada dalam area yang sangat luas yang disebut sebagai bioma. Bioma
tersebut antara lain adalah :
a. Bioma Gurun –Bioma gurun ini terdapat di daerah tropika yang berbatasan dengan
padang rumput. Perbedaan suhu pada bioma gurun ini sangatlah besar dimana ketika suhu
siang bisa mencapai 45 derajat Celcius sedangkan ketika malam hari suhunya sangat rendah
hingga menyentuk angka dibawah 0 derajat Celcius. Beberapa contoh tumbuhan dan yang
hidup dalam bioma gurun ini antara lain adalah kaktus, kalajengking dan kadal.
b. Bioma Padang Rumput – Bioma jenis ini dapat ditemukan di daerah yang terbentang dari
daerah tropis ke daerah subtropis. Curah hujan yang terjadi di bioma ini adalah 25-30 cm per
tahun dan hujan turun secara tidak teratur. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang
terdapat dalam bioma padang rumput adalah tumbuhan herbs, rumput-rumputan, bison, zebra
dan kangguru.
c. Bioma Hutan Basah – Bioma jenis ini terdapat di daerah tropis dan subtropis dimana
curah hujannya diantara 200-225 cm per tahun. Tumbuhan yang hidup dalam bioma ini
memiliki ketinggian 20-40 m serta memiliki daun yang lebat. Beberapa tumbuhan khas hutan
basah antara lain adalah rotan dan anggrek, sedangkan hewan yang hidup antara laian kera,
badak, babi hutan dan harimau.
d. Bioma Taiga – Bioma jenis ini terdapat di bagian bumi belahan utara serta terdapat di
daerah pegunungan tropis. Ciri dari bioma ini adalah suhu di musim dingin yang sangat
rendah. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain adalah tumbuhan
basah, semak belukar, beruang hitam dan mongoose.
e. Bioma Tundra – Bioma jenis ini terdapat di belahan bumi bagian utara dan dalam
lingkaran kutub utara. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain
adalah tumbuhan kayu yang pendek, tumbuhan biji yang semusim, rusa kutub, beruang kutub
dan muskox.
2. Ekosistem Air
Ekosistem air adalah sebuah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas
air. Dimana ekosistem air ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ekosistem air tawar dan
ekosistem air laut.
a. Ekosistem Air Tawar – Pada ekosistem air tawar ini memiliki ciri suhu yang bervariasi,
intensitas cahaya yang kurang serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang hidup
dalam ekosistem air tawar umumnya sejenis dengan ganggang dan sebagian yang lainnya
seperti tumbuhan biji. Sedangkan untuk hewan yang hidup di air tawar tergolong lengkap
yang dilihat dari filum hewan.
Ekosistem air tawar memiliki sub unit yang terdiri atas air tenang dan air yang mengalir.
Yang termasuk dalam air tenang adalah danau sedangkan yang masuk dalam kategori air
yang mengalir adalah sungai.
b. Ekosistem Air Laut – Merupakan ekosistem yang sangat luas yang mencakup laut, pantai,
estuari dan terumbu karang yang akan dijelaskan secara singkat dibawah ini.
Laut – Laut merupakan wadah bagi makhluk hidup air maupun tumbuhan yang hidup
di air sebagai produsen dalam rantai makanan.
Ekosistem Pantai – Ekosistem ini terletak di perbatasan antara ekosistem darat
dengan ekosistem laut. Ekosistem ini dipengaruhi oleh siklus pasang surut air laut.
Sedangkan organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi yang struktural, dimana
mereka dapat melekar erat di substrat yang keras (kerang).
Estuari – Estuari adalah tempat bersatunya sungai dengan laut. Ciri dari estuari ini
adalah terdapat pagar yang terbuat oleh lempengan lumpur yang luas.
Terumbu Karang – Terumbu karang disini sebagai tempat tinggal hewan-hewan laut
serta sebagai sumber makanan bagi hewan-hewan laut.
G. Proses Terjadinya
Keanekaragam ekosistem dapat terjadi karena adanya perbedaan letak geografis. Dimana
perbedaan letak geografis ini merupakan faktor utama yang dapat menghasilkan berbagai
bentuk ekosistem dan juga dapat menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim ini akan
berpengaruh terhadap perbedaan suhu, intensitas cahaya, curah hujan dan lama penyinaran
matahari sehingga hal ini akan berpengaruh besar terhadap jenis flora dan fauna di suatu
wilayah tertentu. Keanekaragaman jenis flora dan fauna yang berada di wilayah tertentu
inilah yang nantinya akan membentuk suatu ekosistem yang berbeda dan terbentuklah
keanekaragaman ekosistem.
H. Komponen Penyusun
a. Komponen Autotrof – Autotrof adalah organisme yang dapat menyediakan atau membuat
makanannya sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik yang proses
pembuatannya dibantu oleh tenaga matahari dan kimia. Autotrof sendiri diambil dari kata
“auto” yang berarti sendiri dan kata “trophikos” yang berarti makanan. Komponen autotrof
ini memiliki fungsi sebagai produsen dalam sebuah ekosistem, contohnya disini adalah
tumbuhan hijau.
c. Abiotik – Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas air, tanah, udara dan
sinar matahari. Komponen abiotik ini merupakan media atau substrat tempat berlangsungnya
kehidupan atau sebagai lingkungan tempat tinggal makhluk hidup.
d. Dekomposer – Dekomposer atau yang sering disebut sebagai komponen pengurai adalah
organisme heterotrof yang dapat menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
yang mati. Tugas dari dekomposer adalah melakukan penyerapan dari hasil penguraian dan
melepaskan bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Salahs satu
contoh yang termasuk dalam komponen dekomposer adalah jamur.
3. Memilah sampah
Kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi 3
kategori yakni organik, anorganik, dan logam/ kaca. Setelah dipilah, sampah organik dapat
dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik jika memungkinkan dapat didaur
ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse).
A. Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk
hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan
timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri
dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah
komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu
atau temperature, mineral dan gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1)Organisme Autotrof, adalah
organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang
terdapat di lingkungannya; (2)Organisme Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat
membuat makanan sendiri dan mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah karena beberapa faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida
yang berlebihan dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
https://majalahpendidikan.com/ekosistem-pengertian-jenis-komponen-dan-contoh-ekosistem/
ttps://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=cara+menjaga+ekosistem
COVER …………………………………………………………………...….i
A. Kesimpulan…………………………………………………………18
B. Daftar pustaka ……………………………………………………..19