Sc
Mata Kuliah : Manajemen Logistik
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berbagai nikmat kepada kita semua sehingga dapat meyelesaikan
berbagai aktfitas sehari-hari dengan baik termasuk dalam menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas
mengenai “Perhitungan Kuantitas Obat”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi......................................................................................... 5
B. Pengertian.................................................................................... 5
C. Metode Konsumsi........................................................................ 6
D. Metode Morbiditas....................................................................... 8
E. Metode Kombinasi....................................................................... 9
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia (Kementerian Kesehatan RI,
2016).
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
1. Metode Konsumsi
Metode konsumsi adalah metode yang didasarkan atas analisa data
konsumsi obat tahun sebelumnya.
2. Metode Morbiditas
Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola
penyakit. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah perkembangan
pola penyakit, waktu tunggu, dan stok pengaman
3. Metode Kombinasi
Metode kombinasi merupakan metode konsumsi dan metode epidemiologi
yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia
B. PENGERTIAN
1. Metode Konsumsi
Metode konsumsi adalah suatu metode perencanaan obat berdasarkan pada
kebutuhan riil obat pada periode lalu dengan penyesuaian dan koreksi
berdasarkan pada penggunaan obat tahun sebelumnya.
2. Metode Morbiditas
Metode morbiditas yaitu berdasarkan pada penyakit yang ada. Dasarnya
adalah jumlah kebutuhan obat yang digunakan untuk beban kesakitan
(morbidity load), yaitu didasarkan pada penyakit yang ada di rumah sakit
5
atau yang paling sering muncul dimasyarakat. Metode ini paling banyak
digunakan di rumah sakit.
3. Metode Kombinasi
Metode kombinasi merupakan kombinasi metode konsumsi dan metode
mobiditas. Metode kombinasi berupa perhitungan kebutuhan obat atau
alkes yang mana telah mempunyai data konsumsi yang jelas namun kasus
penyakit cenderung berubah (naik atau turun). Gabungan perhitungan
metode konsumsi dengan koreksi epidemiologi yang sudah dihitung
dengan suatu prediksi (boleh prosentase kenaikan kasus atau analisa
trend). Metode kombinasi digunakan untuk obat & alkes yng terkadang
fluktuatif, maka dapat menggunakan metode konsumsi dengan koreksi-
koreksi pola penyakit, perubahan, jenis/ jumlah tindakan, perubahan pola
peresepan, perubahan kebijakan pelayanan kebijakan.
C. METODEKONSUMSI
1. Untuk menghitung jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan metode
konsumsi perlu diperhatikan hal- hal sebagai berikut:
a. Pengumpulan dan pengolahan data
b. Analisa data untuk menginformasi dan evaluasi
c. Perhitungan perkiraan kebutuhan obat
d. Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana
6
f. Daftar obat.
g. Stok awal
h. Penerimaan
i. Pengeluaran
j. Sisa stok.
3. Rumus
A = (B+C+D) – E
Ket: A = Rencana pengadaan
B = Pemakaian rata-rata x 12 bulan
C = Stok pengaman 10 % – 20 %
D = Waktu tunggu 3 – 6 bulan
E = Sisa stok
7
f. Rencana pengadaan Parasetamol untuk tahun 2008 adalah: hasil
perhitungan kebutuhan (e) – sisa stok = 4.350.000 tablet – 100.000
tablet = 4.250.000 tablet = 4250 kaleng/botol @ 1000 tablet.
D. METODE MORBIDITAS
1. Langkah-langkah perhitungan metode morbiditas adalah:
a. Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur-
penyakit. Kegiatan yang harus dilakukan :
Pengisian (formulir 4) terlampir dengan masing-masing kolom diisi:
Kolom 1: Nomor urut.
Kolom 2: Nomor kode penyakit.
Kolom 3: Nama jenis penyakit diurutkan dari atas dengan jumlah
paling besar.
Kolom 4: Jumlah penderita anak dibawah 5 tahun.
Kolom 5: Jumlah penderita dewasa.
Kolom 6: Jumlah total penderita anak dan dewasa.
b. Menyiapkan data populasi penduduk. Komposisi demografi dari
populasi yang akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin untuk
umur antara :
1) 0 s/d 4 tahun.
2) 5 s/d 14 tahun.
3) 15 s/d 44 tahun.
4) ≥ 45 tahun.
c. Menyediakan data masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh
populasi pada kelompok umur yang ada.
d. Menghitung frekuensi kejadian masing-masing penyakit pertahun
untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.
e. Menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat
menggunakan pedoman pengobatan yang ada.
8
f. Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun anggaran yang
akan datang
2. Rumus
CT = (CE x T) + SS - Sisa stok
Ket: CT: kebutuhan perperiode waktu
CE:perhitungan standar pengobatan
T: lama kebutuhan (bulan/tahun )
SS: safety stock
3. Contoh perhitungan Metode Morbiditas :
a. Menghitung masing-masing obat yang diperlukan per penyakit.
Sebagai contoh pada pedoman pengobatan untuk penyakit diare akut
pada orang dewasa dan anak-anak digunakan obat oralit dengan
perhitungan sebagai berikut :
1) Anak-anak :
Satu episode diperlukan 15 (lima belas) bungkus oralit @ 200 ml.
Jumlah episode 18.000 kasus. Maka jumlah oralit yang diperlukan
= 18.000 x 15 bungkus = 270.000 bungkus @ 200 ml.
2) Dewasa :
Satu episode diperlukan 6 (enam) bungkus oralit @ 1 liter. Jumlah
episode 10,800 kasus. Maka jumlah oralit yang diperlukan =
10.800 x 6 bungkus = 64.800 bungkus @ 1000 ml / 1 liter
b. Pengelompokan dan penjumlahan masing-masing obat (hasil langkah
a). Sebagai contoh: Tetrasiklin kapsul 250 mg digunakan pada
berbagai kasus penyakit. Berdasarkan langkah pada butir a, diperoleh
obat untuk:
9
Jumlah Tetrasiklin diperlukan = 11.500 kapsul
E. METODE KOMBINASI
Metode kombinasi berupa kebutuhan obat dan alat-alat kesehatan yang
mana telah mempunyai data konsumsi yang jelas namun kasus penyakit
cenderung berubah (naik/turun). Gabungan perhitungan merode konsumsi
dengan koreksi epidemiologi yang sudah dihitung dengan suatu
prediksi.Metode kombinasi digunakan untuk obat dan alat kesehatan yang
terkadang fluktuatif, maka dapat menggunakan metode konsumsi dengan
koreksi-koreksi pola penyakit, perubahan, jenis/jumlah tindakan, perubahan
pola, peresapan, perubahan kebijakan pelayanan.
Rumus:
C kombinasi=(CA+CE) x T+ SS-Sisa stock
Ket: CA: kebutuhan rata-rata waktu(bulan)
CE:perhitungan standar pengobatan
T: lama kebutuhan (bulan/tahun)
SS: safety stock
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan pengadaan obat di rumah sakit merupakan satu fakor
penunjang dan penentu keberhasilan pelayanan rumah sakit. Instalasi farmasi
memiliki lingkup farmasi non klinik yang bertugas dalam perencanaan,
penetapan spesifikasi produk dan pemasok, pengadaan, pembelian, produksi,
penyimpanan, pengemasan dan pengemasan kembali, distribusi, dan
pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan di
rumah sakit secara keseluruhan.
Metode yang digunakan dalam perencanaan, yaitu metode konsumsi,
metode morbiditas, metode konsumsi yang disesuaikan dan metode proyeksi
tingkat pelayanan dari keperluan anggaran/budget.
B. SARAN
Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan obat di Rumah
Sakit yaitu standarisasi obat atau formularium, anggaran, pemakaian periode
sebelumnya, stok akhir dan kapasitas gudang, lead time dan stok pengaman,
jumlah kunjungan dan pola penyakit
11
DAFTAR PUSTAKA
12