Anda di halaman 1dari 3

NAMA : REZKI MARITO PANDIANGAN

NPM : 71170811036

SEMESTER :VI

RESUEM : TRANSPALANTASI ORGAN TUBUH MANUSIA

1. Pengertian Transplantasi.

- Taylor : Mengambil dan menempelkan pada tempat lain.

- Hornby dkk : Memindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.

- Wojowasito dan Poerwadarminta :Pemindahan (tanaman)

- I’shom : Pencangkokan

- Transplantasi menurut istilah kedokteran berarti “ usaha memindahkan sebagian dari bagian
tubuh dari satu tempat ke tempat lain”(I’shom).

- Donor ialah individu dari mana jaringan atau organ diambil untuk ditanam di tempat lain.

- Living donor ialah donor yang terdiri dari orang-orang yang masih hidup dan sewaktu-waktu

bersedia untuk diambil salah satu organnya.

- Cadaver donor ialah organ diambil dari donor pada waktu menjelang kematian atau pada waktu
tepat sesudah kematian.

2. Pembagian Transplantasi.

- Ditinjau dari segi jenis transplantasi, dibedakan menjadi :

1) Transplantasi jaringan, seperti pencangkokan cornea mata.

2) Transplantasi organ, seperti pencangkokan ginjal, jantung dan sebagainya.

3. Tujuan Transplantasi.

Transplantasi sebagai suatu upaya untuk melepaskan manusia dari penderitaan yang secara
biologis mengalami keabnormalan, atau menderita suatu penyakit yang mengakibatkan rusaknya
fungsi suatu organ, jaringan atau sel.
- Pada dasarnya bertujuan:

1) Kesembuhan dari suatu penyakit, misalnya kebutaan, rusaknya jantung, ginjal dan sbgnya.

2) Pemulihan kembali fungsi suatu organ,jaringan atau sel yang telah rusak atau mengalami
kelainan tetapi sama sekali tidak terjadi kesakitan biologis, misalnya bibir sumbing.

- Jika ditinjau dari segi tingkatan tujuannya,

maka transplantasi bermaksud:

1) Semata-mata pengobatan dari sakit atau cacat yang kalau tidak dilakukan dengan
pencangkokan tidak akan menimbulkan kematian, seperti transplantasi cornea dan bibir sumbing.
--tingkat dihajatkan--

2) Sebagai jalan terakhir, yang kalau tidak dilakukan akan menimbulkan kematian, seperti
transplantasi ginjal, hati, dan jantung. --tingkat dlarurat--.

- Dari uraian di atas tampak bahwa tujuan utama transplantasi adalah bersifat kemanusiaan;
menghindarkan suatu kematian yang diduga akan terjadi tanpa dilakukan transplantasi, dan
melepaskan derita kesakitan atau kelainan biologis.

4. Alat danJaringan yang Dapat Dicangkok.

I: homovital transplant, yaitu alat cangkokan yang permanen berfungsi dalam tubuh, antara lain
ginjal, jantung, paru dan pancreas.Biasanya reaksi penolakan terhadap alat-alat ini sangat hebat.

II: homostatic transplant, yaitualat-alat yang hanya dipakai sebagai landasan


pembentukan/penggantian sel-sel yang dibentuk oleh tubuh sendiri, antara lain cornea mata,
tulang, tulang rawan, pembuluh darah yang besar. Reaksi penolakan lebih kecil.

5. Kapan Seseorang Positif Meninggal.

- Meninggal adalah keadaan dimana kehidupan berhenti yang tak dapat dikembalikan lagi.

Penetapan meninggalnya seseorang dengan sederhana, seperti berhentinya denyut nadi / denyut
jantung, berhentinya pernapasan, hilangnya refleks sudah lama dinilai tidak cukup lagi.

- Berhentinya kerja jantung harus ditentukan dengan pembuktian elektrokardiogram.

- Tapi bukti penentu yang terpenting ialah berhentinya fungsi otak yang irreversible.

- Hal ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan electroensepalogram (EEG).


6. Izin Donor Mutlak Perlu.

- Harus memperoleh izin pengambilan alat tubuh orang yang telah meninggal dunia.

- Yang terbaik dari donor itu sendiri sewaktu dia masih hidup.

- Sekiranya itu tidak dilakukan maka mutlak diperlukan izin dari keluarganya atau ahli warisnya.

7. Pandangan Islam Tentang Transplantasi Alat.

1) Apakah Islam membolehkan bedah mayat ?

- Menurut Islam manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan dimuliakan Allah.

Demikian pula Imam Hambali dan Maliki

mendukung pengecualian tersebut:

- Para ahli umumnya berpendapat bahwa:

“ Jika dihadapkan kepada dua pilihan, antara orang yang mati dan yang masih hidup, maka
kemaslahatan orang yang masih hidup didahulukan dari kemaslahatan orang yang sudah mati”.

- Berdasarkan penjelasan di atas maka bedah mayat boleh dilakukan, jika ada landasan yang kuat
dan tidak dicari-cari bahwa itu berguna bagi orang yang masih hidup seperti halnya pilihan
antara ibu dengan anak tsb.

Anda mungkin juga menyukai