Anda di halaman 1dari 3

A.

ANALISA SITUASI

Masa remaja adalah transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan
psikis.Masa remaja juga merupakan masa pematangan organ reproduksi manusia dan
sering disebut masa peralihan. Tanda-tanda remaja pada perempuan adalah mulai
tejadinya menstruasi sedangkan pada laki-laki adalah mulai mampu menghasilkan
sperma. Remaja diharapkan dapat menjalankan fungsi reproduksinya dengan tepat.
(Widyastuti, 2009). Pada tahun 2017 penduduk Indonesia yang berusia 0-17 tahun
mencapai 79,6 juta jiwa atau sebesar 30,5 persen dari total penduduk (Profil Anak
Indonesia Tahun 2018).

Di era globalisasi ini, masih banyak remaja yang kurang memperhatikan kesehatan
dan kebersihan alat reproduksi mereka, bahkan para remaja sekarang jauh mementingkan
penampilan luar (wajah dan cara pakaian) dari pada kesehatan alat reproduksi mereka
yang dapat menentukan masa depan mereka terutama setelah menikah. Berdasarkan data
Riskesdas tahun 2018 angka kejadian kanker serviks di Indonesia sebesar 23,4 per
100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.Hal ini
memiliki pengaruh yang besar terhadap bagaimana remaja putri menyikapi proses
menstruasi dan bagaimana mereka berperilaku sehat pada penanganan kebersihan alat
kelaminnya saat menstruasi.Hygiene saat menstruasi merupakan keseluruhan perilaku
dalam menjaga kebersihan saat menstruasi. Informasi mengenai Hygiene menstruasi
sangat penting karena jika tidak diterapkan akan berdampak negatif , yaitu akan
menimbulkan infeksi pada alat reproduksi, Kanker serviks, keputihan dan jika tidak
segera ditangani akan menyebabkan kemandulan, sehingga akan menimbulkan kualitas
hidup indivdu yang bersangkutan (Kumalasari,2012).

Penelitian UNICEF di Indonesia pada tahunn 2015 menemukan fakta bahwa 1 dari 6
anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari ataulebih, pada saat
menstruasi. Dr. Eni Gustina menyatakan “ pokok permasalahan pada remaja pada
menstruasi ini adalah kurangnya pengetahuan menganai MKM (Manajemen Kebersihan
Menstruasi) dan buruknya sanitasi air”. Dr. Eni mengatakan beberapa rekomendasi
pengelola sekolah antara lain menyampaikan materi kebersihan menstruasi sebagai
bagian MKM sebagai salah satu jegiatan wajib pada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
menyediakan jamban yang ramah anak untuk siswi, menyediakan pembalut dan obat
pereda rasa nyeri di ruang UKS.[ CITATION Kem77 \l 2057 ].
Perawatan diri saat menstruasi pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain faktor pengetahuan dan sikap Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa
pengetahuan dan sikap dapat memengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-
harinya. Salah satunya adalah penelitian pada siswi SMP di Surabaya yang menemukan
bahwa pengetahuan dan sikap memengaruhi perilaku perineal hygiene. Perawatan diri
yang kurang selama menstruasi bisa diakibatkan oleh karena kurangnya kesadaran
akibat oleh kurangnya informasi yang memadai yang diperoleh para remaja puteri
mengenai bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasi. Selain itu, masih banyaknya
anggapan di berbagai negara bahwa topik menstruasi masih menjadi hal yang tabu untuk
dibahas, malah dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Mitos-mitos yang ada di
masyarakat kebanyakan juga memiliki implikasi yang negatif pada kesehatan
perempuan, salah satunya pada kebersihan menstruasi mereka[ CITATION Raj15 \l 2057 ].
Sosiolkultural yang berbeda-beda juga akan mempengaruhi perawatan diri remaja putri
saat menstruasi. Penelitian pada siswi keperawatan di Arab Saudi ditemukan bahwa
mereka sebagian besar kurang memiliki pengetahuan dan keyakinan yang benar
mengenai menstruasi. Di Indonesia sendiri perawatan diri selama menstruasi masih
banyak dipengaruhi oleh keyakinan sosiolkultural. Pada masyarakat etnis budaya Jawa
ditemukan bahwa jika remaja putri sudah mengalami menarche, para ibu selalu
menasihati anaknya agar minum jamu kapur sirih untuk menghindari keluhan gatal-gatal
di daerah kelamin.

Kurangnya informasi pada remaja puteri tentang perawatan menstruasi untuk


menghindarkan keluhan-keluhan selama menstruasi menyebabkan masalah kenyamanan
selama remaja mengalami menstruasi.Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun
2018 salah satu provinsi dengan pelayanan kesehatan remaja terendah yang di dalamnya
mencakup kesehatan reproduksi pada remaja, Sulawesi tenggara dalam persentase
puskesmas melaksanakan kegiatan kesehatan remaja menurut provinsi tahun 2018
dengan persentase yang tidak memenuhi target nasional ( 40%) yakni 21,48 pada urutan
terakhir dari 35 provinsi di Indonesia.[ CITATION kem19 \l 2057 ]

Bibliography
kemkesRI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

RI, K. K. (2017, mei jumat,26). Manajemen Kebersihan Menstruasi Perlu Dipahami.

Anda mungkin juga menyukai