10
Oleh :
20
Halaman
30 DAFTAR ISI ………………………………………………………….. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 2
1.2 Tujuan Penulisan…………………………………………………… 2
35 1.3 Manfaat Penulisan………………………………………………….. 2
BAB II
ISI
2.1 Konsep Leukemia………………………………………………….. 3
40 2.2 Asuhan Keperawatan Model Adaptasi Roy………………………… 7
2.3 Proses Asuhan Keperawatan Model Adaptasi Roy………………… 11
BAB III
PENUTUP
45 3.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 13
3.1 Saran……………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 14
BAB I
50 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh
proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi penambahan sel-sel abnormal dalam darah
tepi. Berdasarkan National Academy of Sciences, terdapat lebih dari 100.000 bayi di seluruh
55 dunia yang lahir dengan keadaan dan kondisi yang berat dari Leukemia (Cooley’s Anemia
Foundation, 2006). Jumlah penderita di Indonesia pada tahun 2008 sudah mencapai 20.000
orang penderita dari jumlah 200 juta orang penduduk Indonesia secara keseluruhan (Robert,
2009).
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kankerpada anak. Namun,
60 penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat.Itulah sebabnya lebih dari 60%
anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel
induk hematopoietik yang mengalami transformasi dan ganas,menyebabkan supresi dan
penggantian elemen sumsum normal (Baldy, 2006).
65 Leukemia dibagi menjadi 2 tipe umum: leukemia limfositik dan leukemia mielogenosa
(Guyton and Hall, 2007).Sebagai seorang perawat, sangat penting mengetahui tentang
penyakit leukemia ini. Melihat ruang lingkup pelaksanaan tindakan keperawatan salah
satunya adalah anak-anak, dengan mengetahui lebih jauh tentang apa dan bagaimana
leukemia ini membuat seorang perawat menjadi lebih percaya diri dalam melaksanakan
70 asuhan keperawatan. Dan yang paling penting dapat menambah atau meningkatkan derajat
kesehatan khususnya pada anak
340 e. Lingkungan
Lingkungan, menurut Roy, adalah ”semua kondisi, keadaan, dan pengaruh yang
melingkupi dan berdampak pada perkembangan dan perilaku seseorang atau
kelompok, dengan pertimbangan khusus pada hubungan timbal balik antara
manusia dan sumber-sumber bumi yang meliputi stimulus fokal, kontekstual,
345 dan residual” (Roy & Andrews, 1999, hal. 81). “Adalah lingkungan yang
berubah yang merangsang seseorang untuk memberikan respons adaptif” (Roy &
Andrews, 1999, hal. 18). Lingkungan adalah input bagi sesorang sebagai sistem
adaptif yang melibatkan faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor ini dapat
berupa faktor kecil atau besar, negatif atau positif. Akan tetapi, perubahan
350 lingkungan apapun membutuhkan peningkatan energi untuk beradaptasi terhadap
situasi tersebut. Faktor-faktor dalam lingkungan yang memengaruhi seseorang
dapat dikategorikan sebagai stimulus fokal, kontekstual dan residual 5.
2.3 Proses Asuhan Keperawatan Model Adaptasi Roy
355 2.3.1 Pengkajian
Pengkajian dalam asuhan model adaptasi Roy terdiri dari dua tahap, yaitu:
a. Pengkajian perilaku (behavior)
Pengkajian perilaku dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan
menganalisis perilaku pasien apakah adaptif atau inefektif, hal ini diamati
360 melalui dua hal yaitu perilaku yang dapat teramati/observasi seperti cara
dilihat, didengar dan diukur sedangkan perilaku yang tidak dapat
diamati/diobservasi diperoleh melalui keluhan pasien. Dari pengkajian tersebut
apabila ditemukan hal yang tidak normal maka terjadi kesulitan dalam adaptasi
(inefektif). Terdapat empat hal adaptasi yang dikaji yaitu mode fisiologis
365 berupa pengkajian kebutuhan oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan
istirahat, proteksi, sensori/penginderaan, cairan dan elektrolit, fungsi
neurologis, fungsi endokrin. Mode kedua adalah konsep diri yang meliputi
fisik diri dan pribadi. Mode ketiga adalah fungsi peran, berupa perilaku peran,
integrasi peran proses transisi peran, pola penguasaan peran dan proses koping,
370 dan mode terakhir adalah interdependen meliputi kesediaan memberi dan
menerima, dan strategi koping perpisahan dan kesendirian.
b. Pengkajian stimulus
Pengkajian tahap kedua merupakan pengkajian terhadap faktor yang
mempengaruhi adaptasi diantaranya yaitu kultur (status sosial ekonomi, etnis,
375 dan sistem keyakinan), keluarga (struktur dan tugas-tugas dalam keluarga),
tahap perkembangan individu (faktor usia, jenis, tugas, keturunan dan genetik),
integritas mode adaptif dari individu (fisiologis yang mencakup patologi
penyakit, konsep diri, fungsi peran, dan interdependen), kognator (persepsi,
pengetahuan, keterampilan), lingkungan (perubahan lingkungan internal dan
380 eksternal, pengelolaan medis, menggunakan obat-obatan, alcohol tembakau).
2.3.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan refleksi dari tujuan keperawatan yang telah ditentukan
sebelumnya yang dilakukan melalui pelaksanaan intervensi sehingga keefektifan
intervensi keperawatan dapat diketahui dengan menilai tingkat adaptasi individu.
410
BAB III
PENUTUP
415 3.1 Kesimpulan
Leukemia adalah kanker yang mulai dari sel-sel darah. Penyakit ini terjadi ketika sel
darah memiliki sifat kanker yaitu membelah tidak terkontrol dan menggangu pembelahan
sel darah normal. Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang
sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang.
420 Apabila keadaan ini terus berlangsung maka akan menyebabkan suatu kondisi yang dapat
membahayakan nyawa pasien, dan akan berakhir pada kematian. Leukemia pada anak
dapat diketahui melalui beberapa gejala, dan penyakit ini juga dapat disebabkan oleh
beberapa factor, akan tetapi penyebab pastinya belum diketahui secara pasti.
Jitowiyono, Sugeng. 2018. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Hematologi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
440
Alligood, Martha Raile. 2014. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka (Achir Yani S.
Hamid & Kusman Ibrahim, Penerjemah). Jakarta: Elsevier bekerjasama dengan AIPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP PPNI). 2017. Standar
450 Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostiik Edisi 1. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Tim Pokja SLKI DPP PPNI). 2019. Standar Luaran
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan
455 Pengurus Pusat.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI). 2018. Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat.
460