c) tahapan proses pembekuan darah: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3) Keping darah
(trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion kalsium dan
vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen
membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku, 8) Menutup
luka.
2. Faktor I (fibrinogen). Fungsi sebagai komponen penting dalam protein plasma hasil
dari sintesis dalam hati dan diubah menjadi fibrin. Kekurangan fibrinogen dapat
mengakibatkan masalah seperti afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.
Faktor II (protrombin). Fungsi sebagai protein plasma dan akan dikonversi menjadi
bentuk yang aktif berupa trombin (faktor IIa) melalui pembelahan dengan aktivasi
faktor X (Xa). Kekurangan protrombin dapat mengakibatkan hypoprothrombinemia.
Faktor III (tromboplastin). Fungsi sebagai aktivasi faktor VII untuk membentuk
trombin
Faktor IV (kalsium). Fungsinya digunakan disemua proses pembekuan darah
YAYASAN ANUGERAH HUSADA BALI INDONESIA
2. Jalur ekstrinsik: Jalur ekstrinsik dimulai jika terjadi kerusakan vaskuler sehingga
faktor jaringan (tissue factor) mengalami pemaparan terhadap darah dalam sirkulasi.
Faktor jaringan dengan bantuan kalsium menyebabkan aktivasi faktor VII menjadi
FVIIa. Kompleks FVIIa, tissue factor dan kalsium (disebut sebagai ekstrinsic tenase
complex) mengaktifkan faktor X menjadi FXa dan faktor IX menjadi FIXa. Jalur
ekstrinsik berlangsung pendek karena dihambat oleh tissue factor pathway inhibitor
(TFPI). Jadi jalur ekstrinsik hanya memulai proses koagulasi, begitu terbentuk
sedikit thrombin maka thrombin akan mengaktifkan faktor IX menjadi faktor FIXa
lebih lanjut, sehingga proses koagulasi dilanjutkan oleh jalur intrinsik.
YAYASAN ANUGERAH HUSADA BALI INDONESIA