Anda di halaman 1dari 4

YAYASAN ANUGERAH HUSADA BALI INDONESIA

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL


Jl.Seroja, Gang Jeruk No.9A, Kelurahan Tonja, Denpasar – Bali 80239 , Telp. (0361) 474 7770
e: universitasbaliinternasional@gmail.com ; w :www.unbi.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Mata Kuliah : Hematologi II


NAMA / NIM : Sang Ayu Made Ary Purnami/18071006
Dosen Pengampu : Ni Putu Rahayu Artini. S.Si., M.Si
Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM)

Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 06 Mei 2020


Waktu Pelaksanaan : 10.00-11.40 (100 menit)
Jenis Ujian : On Line

Soal : Ni Putu Rahayu Artini. S.Si., M.Si


TIPE PEMAPARAN/ ESSAY
No. *Jawaban
1. A. Proses pembekuan darah melibatkan sel trombosit atau keping darah. Trombosit
yang pecah akan mengeluarkan trombokinase. Pembekuan darah dibantu juga oleh
protrombin dan fibrinogen di plasma darah. Ketiga komponen tersebut yang
nantinya dapat menyebabkan proses pembekuan darah.
Pembekuan Darah adalah proses alami yang membuat darah membentuk gumpalan
sel darah dan fibrin (anyaman) untuk mengehentikan pendarahan ketika pembuluh
darah sobek atau rusak. Pembekuan dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-
faktor lain dalam plasma darah bersentuhan dengan permukaan yang tidak biasa,
seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka. Pada saat terjadi luka pada
permukaan tubuh, komponen darah yaitu trombosit akan segera berkumpul pada
bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat menyumbat dan
menutupi luka.
Proses pembekuan darah secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kulit yang terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh darah. Trombosit
ikut keluar bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan
menyebabkan trombosit menjadi pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim)
yang disebut trombokinase atau trimboplastin.
2. Trombokinase atau tromboplastin akan masuk ke dalam plasma darah dan akan
mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut dengan trombin. Perubahan
tersebut dipengaruhi oleh ion kalsium di dalam plasma darah. Protrombin
merupakan senyawa protein yang larut di dalam darah yang mengandung globulin.
Zat ini merupakan enzim yang belum aktif (zimogen) yang dibentuk oleh hati.
Pembentukan protrombin menjadi trombin dibantu oleh vitamin K.
3. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menjadi anyaman-anyaman yang
menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi.

B. Hemostasis primer yaitu hemostasis yang pertama terlibat dalam proses


penghentian darah bila terjadi pendarahan diawali dengan vasokonstriksi pembuluh
YAYASAN ANUGERAH HUSADA BALI INDONESIA

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL


Jl.Seroja, Gang Jeruk No.9A, Kelurahan Tonja, Denpasar – Bali 80239 , Telp. (0361) 474 7770
e: universitasbaliinternasional@gmail.com ; w :www.unbi.ac.id

darah dan pembentukan trombosit untuk menutup luka dan pendarahan Sedangkan
Hemostasis sekunder adalah hemostasis yang melibatkan trombosit dan faktor
koagulasi. Dan merupakan yang akhir dari mekanisme hemostasis sekunder adalah
terbentuknya benang fibrin. Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau
jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk
mengkompensasi luka, maka terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan
trombosit trombosit dan faktor koagulasi. Hemostasis sekunder mencakup
pembentukan jaring-jaring fibrin. Hemostasis sekunder bersifat delayed dan long
term response.
C. Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut:
1) Terjadi luka,
2) Darah keluar,
3) Keping darah (trombosit pecah),
4) Menghasilkan enzim trombokinase,
5) Bersama ion kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin,
6) Memengaruhi fibrinogen membentuk benang-benang fibrin,
7) Membendung darah dan membeku,
8) Menutup luka
2. 1. Faktor I (fibrinogen). Fungsi sebagai komponen penting dalam protein plasma
hasil dari sintesis dalam hati dan diubah menjadi fibrin. Kekurangan fibrinogen
dapat mengakibatkan masalah seperti afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.
2. Faktor II (protrombin). Fungsi sebagai protein plasma dan akan dikonversi
menjadi bentuk yang aktif berupa trombin (faktor IIa) melalui pembelahan dengan
aktivasi faktor X (Xa). Kekurangan protrombin dapat
mengakibatkan hypoprothrombinemia.
3. Faktor III (tromboplastin). Fungsi sebagai aktivasi faktor VII untuk membentuk
trombin
4. Faktor IV (kalsium). Fungsinya digunakan disemua proses pembekuan darah
5. Faktor V (Proakselerin, faktor labil, globulin akselator). Fungsi sebagai sistem
intrinsik dan ekstrinsik dan juga sebagai katalisis pembelahan protrombin trombin
yang aktif. Kekurangan faktor Proakselerin dapat mengakibatkan parahemophilia.
6. Faktor VI. Faktor ini sudah tidak dipakai lagi karena fungsinya sama seperti
faktor V
7. Faktor VII (prokonvertin, faktor stabil). Fungsi sebagai sistem intrinsik.
8. Faktor VIII (Faktor antihemofilia/AHF, faktor antihemofilia A, globulin
antihemofilia/ AHG). Fungsi sebagai sistem ekstrinsik.
9. Faktor IX (komponen tromboplastik plasma (PTC), faktor antihemofilia B).
Fungsi sebagai sistem ekstrinsik.
10. Faktor X (faktor stuart-power). Fungsi sebagai sistem intrinstik dan ekstrinsik.
11. Faktor XI (Anteseden tromboplastin plasma, faktor antihemofilia C). Fungsi
sebagai sistem intrinsik.
12. Faktor XII (Faktor hageman). Fungsi sebagai sistem intrinsik.
13. Faktor XIII (Faktor stabilisasi fibrin). Fungsi sebagai penghubung silang filamen
fibril.
3. a. Trombosit : trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Bila
YAYASAN ANUGERAH HUSADA BALI INDONESIA

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL


Jl.Seroja, Gang Jeruk No.9A, Kelurahan Tonja, Denpasar – Bali 80239 , Telp. (0361) 474 7770
e: universitasbaliinternasional@gmail.com ; w :www.unbi.ac.id

terdapat luka, trombosit akan berkumpul karena adanya rangsangan kolagen yang
terbuka sehingga trombosit akan menuju ke tempat luka kemudian memicu pembulu
darah untuk mengkerut supaya darah tidak banyak yang keluar dan memicu
pembentukan benang-benang pembekuan darah(benang fibrin) dan membentuk
jaring untuk menutupi luka.
b. Endotel vaskuler berfungsi membatasi seluruh sistem peredaran darah mulai dari
jantung, pembuluh darah besar, sedang, kecil sampai kapiler.
c. Protein fibrinolitik bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan
plasminogen untuk membentuk plasmin, yang akan memecah trombus.
d. Plasma protein faktor berfungsi untuk mengatur pembekuan darah, protein pada
plasma darah berfungsi membantu proses pembekuan darah serta mengangkut zat-
zat penting melalui darah ke seluruh tubuh. plasma darah juga mengandung garam ,
glukosa dan enzim.
e. Fungsi natural anticoagulant proteins : menghambat proses koagulasi.
4. Jalur koagulasi terdiri dari dua jalur, yaitu :
1) Jalur instrinsik primer
Jalur instriksik yaitu kolagen yang terekspos mengaktifkan mengaktifkan Hageman
faktor-faktor XII yang akan mengaktifkan plasma enzim, dimana plasma enzim
bersama Ca2+ yang akan membentuk kompleks yang akan mengaktifkan Stuart
Factor atau FX
2) Jalur ekstrinsik
Jalur ekstrinsik dimulai jika terjadi kerusakan vaskuler sehingga faktor jaringan
(tissue factor) mengalami pemaparan terhadap darah dalam sirkulasi. Faktor
jaringan dengan bantuan kalsium menyebabkan aktivasi faktor VII menjadi FVIIa.
Kompleks FVIIa, tissue factor dan kalsium (disebut sebagai ekstrinsic tenase
complex) mengaktifkan faktor X menjadi FXa dan faktor IX menjadi FIXa. Jalur
ekstrinsik berlangsung pendek karena dihambat oleh tissue factor pathway inhibitor
(TFPI). Jadi jalur ekstrinsik hanya memulai proses koagulasi, begitu terbentuk
sedikit thrombin maka thrombin akan mengaktifkan faktor IX menjadi faktor FIXa
lebih lanjut, sehingga proses koagulasi dilanjutkan oleh jalur intrinsik.
YAYASAN ANUGERAH HUSADA BALI INDONESIA

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL


Jl.Seroja, Gang Jeruk No.9A, Kelurahan Tonja, Denpasar – Bali 80239 , Telp. (0361) 474 7770
e: universitasbaliinternasional@gmail.com ; w :www.unbi.ac.id

Anda mungkin juga menyukai