Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENELITIAN

TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


DENGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA KELAS II SD 3 BANTUL
OLEH Herawati Sholekhah
NAMA KELOMPOK :
1. ARTIKA MARETA
2. PUTRI CAHYANI AGUSTINE
3. RENDI
Identifikasi masalah

1. Pembelajaran matematika di SD 3
Bantul khususnya kelas IIA masih
didominasi olehh guru
2. Siswa merasa matematika itu sulit
3. Siswa masih enggan untuk maju
ke depan
4. Siswa masih kurang dalam
memahami konsep matematika
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah PMRI dapat


meningkatkan hasil belajar
matematika kelas IIA SD 3
Bantul?
2. Kendala-kendala apa saja yang
dihadapi dengan menggunakan
PMRI?
Tujuan

1. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang


dihadapi dengan menggunakan PMRI?

2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika


kelas IIA SD 3 Bantul?
MANFAAT

1. Dengan meningkatnya hasil belajar matematika kelas


IIA SD 3 Bantul,diharapkan dapat meningkatkkan
prestasi belajar siswa di sekolah.
2. Dengan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
dengan menggunakan PMRI, diharapkan dapat
ditemukan pemecahan masalahnya.
3. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas II SD 3
Bantul dan mengetahui kendala-kendala yang
dihahadapi dengan menggunakan PMRI, secara tidak
langsung dapat diketahui dampak yangg diberikan
PMRI dalam pembelajaran matematika terutama dalam
mewujudkan kedua tujuan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pembelajaran Matematika sekolah dasar


2. Perkembangan psikologi siswa sekolah dasar
3. Kualitas pembelajaran matematika
4. PMRI
5. Alat peraga dalam pembelajaran matematika
6. Proses belajar menurut teori kontruktivistik
7. PMRI menurut pandangan konstruktivistik
Metode penelitian

1. Sasaran studinya adalah seluruh siswa Indonesia kelas II


SD/MIN penyesuaian dari geometri yaitu bangun datar.
2. Studi ini melibatkan 32 orang siswa. Desain penelitian
yang digunakan dikembangkan oleh Kemmis dan Mc
Taggart.
3. Analisis data deskriptif kualitatif (reduksi data, triangulasi,
display data).
INSTRUMEN

Instrumen yaitu lembar


observasi, wawancara, jurnal
harisan, bahan ajar, lembar
evaluasi.
PEMBAHASAN

Nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada siklus I adalah


71,96 dan pada siklus II adalahh 81,83, sehingga seliisihnya
9,87. Bnayaknya siswa yang meningkat hasil belajarnya dari
siklus I ke siklus II adalah 20 siswa atau 80%. Banyaknya
sisa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 25 siswa ari 28
siswa atau 89,29% , sedangkan pada siklus II adalah 26
siswa dari 29 siswa atau 89,65% karena persentase
banyaknya siswa yang meningkat hasil belajarnya dari
siklus I dan siklus II lebih dari 75% yaitu 80%, maka
tindakan dihentikan.
KESIMPULAN
1. Pembelajaran matematika dengan PMRI dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa Kelas II SD 3 Bnatul dengan nilai rata-rata tes hasil
belajar siswa pada siklus I adalah 71,96 dan pada siklus II adalahh 81,83,
sehingga seliisihnya 9,87.

2. Kandala yang dihadapi antara lain :


a. Penggunaan konteks nyata sebagai starting point terlihat dari aktivitas siswa
dalam mengukur ubin, namun masih ada siswa yang belum bisa mengukur
ubin.
b. Adanya penggunaan model-model yang didemonstrasikan oleh siswa secara
individu maupun kelompok. Dalam membuaat bangun datar beberapa siswa
belum dapat membedakan antara bangun persegi dan bangun belah ketupat.
c. Ada beberapa siswa yang masih malu untuk mengungkapkan jawaban
secara lisan
d. Saat diskusi kelompok sering menimbulkan kegaduhan yang mengangggu
proses belajar mengajar.
e. Keterkaitan antara materi dengan pokok bahasan yang lain dalam
matematika hanya pengukuran
SARAN

1. Pengajar perlu memberikan mativasi kepada siswa dalam setiap


pembelajaran, dengan memotivator dan mengkodisikan kerjasama
aktivitas siswa dalam kelompok sehiingga suasanna pelaksanaan belajar
mengajar lbih kondusif.
2. Setiiap selesai melaksanakan tindakan sebaiknya peneliti dan guru kelas
selalu berkoordinasi tentang rencana tindakan berikutnya agar teradi
keserasian dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Pembelajaran dnegan PMRI ini sebaiknya diterapkan mulai dari sekolah
dasar sehingga anak menjadi terbiasa da perlu dilaksanakan dengan
metode yang bervariasi agar lebih menyenangkan.
4. Keterkaitan pendidikan realitik perlu kesiapan banyak pihak yang terkait
dalam pembelajaran misalnya pngetahuan yang luas tentang pendidik
realistik, penggunaan alat peraga, dan LAS.
THANK YOU :D

Anda mungkin juga menyukai