Anda di halaman 1dari 6

ESAI

ANALISIS PREDIKTIF TEORI SENJATA KIMIA BERBENTUK


BOM GAY DALAM USAHA PELUMPUHAN KEAMANAN
OPOSISI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Sebagai Pengganti Presensi Pada Mata
Kuliah Perspetif Positivis Dalam Hubungan Internasional

Dosen Pengampu:

FADLAN NUR HAKIEM, M.Si

Oleh :

Syahril Ramdani - 402019511045

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS HUMANIORA

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

2019/2020
Pendahuluan
Pentagon, kantor utama angkatan bersenjata Amerika Serikat yang memiliki
bentuk segi lima beradad di Virginia adalah markas besar Departemen Pertahanan
Amerik Serikat menanggapi dengan skeptis tetapi memberikan pertimbangan proyek
dengan menegaskan bahwa Departemen Pertahanan berkomitmen untuk
mengidentifikasi, meneliti dan mengembangkan senjata tidak mematikan yang akan
mendukung pria, wanita dan anak-anak dalam hal yang sama.

Meskipun hal tersebut mendapat pertimbangan, tetapi Sunshine porject yang


diusungkan oleh Wright Laboratorium ini tidak pernah direalisasikan. Hal ini terjadi
karena menurut Departemen Pertahanan homoseksualitas tidak sesuaidengan layanan
militer dimana akan menimbulkan resiko keamanan dan mengacaukan tatanan
militer. Disisi lain, apabila militer yang telah menjadi homoseksualitas akan
menganggu disiplin yang diagungkan dan menjadi cirikhas militer dan akan
menimbulkan immoral militer.

Konsep dan teori senjata kimia berbentuk bom gay adalah sebuah teori yang
di ibaratkan kue diatas langit. tetapi teori dan hasil ini mendapat perhatian yang
sangat luar biasa. hal tersebut bisa dibuktikan dengan di hightlightnya ke dalam
media berita, budaya populer, bahkan hingga para akademisi yang sesuai pun
mengkaji. Hingga pada tahun 2007, Wright Laboratorium mendapatkan penghargaan
kehormataan Hadiah Nobel Perdamaian Ig yang diselenggarakan oleh Annals of
Improbable Research. Namun pihak pemenang tidak datang dalam acara yang cukup
meriah tersebut.

Pembahasan
Slogan yang umum “Make Love, Not War” yang dibuat simbolnya oleh
seniman asal Inggris, Gerald Holtom. Slogan ini digunakan bertujuan sebagai aksi
protes anti nuklir. Lambat laut, slogan ini menjadi simbol global untuk
melangsungkan perdamaian dan gerakan anti kekerasaan. Hingga bisa diasosiasikan
dengan merusakan budaya Amerika (American Counterculture) pada tahun 1960.
Sebagian sumber menyebutkan bahwa hal ini digunakan untuk menentang perang
Vietnam.

Tetapi sejauh sebelum ada bom gay, mayoritas slogan tersebut tidak
mengaitkan dengan Militer Amerika Serikat. Tetapi pada tahun 1994, Laboratorium
Wright yang dimana bagian dari Angakatan Udara Amerika Serikat (United States
Air Force) yang dimana bagian dari Angktan Bersenjata Amerika Serikat
menghasilkan proposal tiga halaman untuk “Bom Gay”. Militer Amerika Serikat
memang terkenal ditakuti dan sulit karena mereka efektif dan efisien dalam
mengkonseptualisasikan cara-cara cerdas dan inovatif untuk mencari, menemukan,
dan menghancurkan, seringkali mayoritas dengan dengan menyebut mereka dengan
“tinggal hanya menekan satu tombol”.

Sebuah organisasi non-pemerintahan senjata anti-bilogis, dengan nama


Shunshine Project menemukan bahwa Wright Laboratorium yang berbasis Ohio
meminta hibah 6 tahun senilai $ 7,5 juta untuk membuat proyek pembuatan senjata
yang tidak mematikan kepada manusia. Proyek yang diusung oleh Shunshine Project
ini dinamai dengan “Harassing, Annoying, and’Bad Guy’ Indetifying Chemicals”.

Wright Laboratorium mengusulkan sebuah yang dimana tidak mematikan.


Senjata yang mengandung kimia yang akan menyebabkan tentara musuh menjadi
menyimpang secara seksual atau menjadi gay, dan membuat setiap dari bagian-bagian
dari merek hancur karena semua prajurit mereka mejadi sangat menarik satu sama
lain. Sementara itu, labooratorium ini juga menghasilkan ide-ide yang dipertanyakan
oleh mayoritas. Seperti bom bau mulut, bom gas sisa metabolisme (kentut), hingga
bom yang telah dirancang untuk manrik banyak serangga penyengat ke musuh dan
tentu saja bom gay untuk meluluhkan musuh tanpa ‘mematikan’.

Pada umumnya, senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun
senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Menurut
Chemical Weapons Convention (Konvensi Senjata Kimia) pengguanaan senjata
kimia sangat berbeda dengan senjata konvensional atau senjata nuklir, karena senjata
kimia memiliki efek yang tidak menargetkan karena efek ledakannya. Senjata kimia
tidak sama dengan senjata biologis, dimana penggunaan organisme hidup atau
patogen sebagai alat untuk melukai, membunuh atau melumpuhkan musuh seperti
virus corona. Senjata kimia adalah prouk toksik yang dihasilkan oleh organisme
hidup. Senjata kimia dikategorikan sebagai senjata pemusnahan massal, meskipun
mereka berbeda dengan senjata nuklir, senjata biologis, dan senjata radiologis karena
semua itu bisa digunakan dalam peperangan. Hingga tercentus akronim militer NBC
(nuclear, biological, and chemical).

Bom gay adalah salah satu bentuk dari senjata kimia. Bom gay dimana
mengandung feromon manusia yang memiliki zat berefek aprodisiak yang mampu
meningkatan gairah seksual. Target dari bom ini adalah angkatan militer, bertujuan
untuk membuat tujuan militer tersebut lebih memilih ketertarikan terhadap ‘bercinta’
daripada perang. Lebih detailnya, bom ini akan membuat militer menjadi
homoseksual. Sepeti halnya feromon yang membuat lebah tertarik, begitupun
konseptualisasi dari bom gay.

Dalam situasi seperti ini, menurut pandangan realsime perang adalah yang
dianggap patriot untuk bisa mengalahkan musuh. Kunci atau varibel pendukung dari
suatu negara adalah kekuatan, dimana bentuk utama kekuatan adalah kemanan negara
(militer).

Bila dipandang dengan cara yang dianggap modern dan masuk dalam kategori
senjata kontemporer, penggunaan secara efektif dari berkembangnya sains dan
teknologi seperti kimia bisa digunakan sebagai senjata. Walau pun perang dengan
senjata kimia masih bisa dikategorikan perang yang tradisional (seperti yang
dilakukan Jerman dengan menggunakan senjata kimia pada saat Perang Dunia I).
Suatu negara yang skeptis dan pesimis terhadap negara lain dikarenakan arena
internasional yang anarki entah terjadi karena didasari komponen internal negara
(individu) maupun eksternal (sistem atau struktur internasional) bisa memanfaatkan
senjata yang ramah lingkungan dan tidak mematikan namun bisa melumpuhkan
lawan dan menciptakan instabilitas keamanan.

Bila situasi ini terjadi, masalah keamanan akan di poles lebih hangat dan di
ditinjau dalam tiga tingkatan yang menjadi indikator dalam hubungan internasional,
aitu tingatan individu, negara bangsa, dan interasional. Dalam posisi ini masalah
keamanan akan muncul karena relasi antara negara dengan individu yang menjadi
masyarakatnya yang melihat adanya kekacauan kemanan negara secara internal
antarindividu yang menjadi ancaman bagi negara. Di prediksikan, dalam tingkatan
individu bom gay yang dimana mengandung zat kimia akan membuat anggota militer
kacau secara seksual karena teralihkan ketertarikan mereka dalam berperang menjadi
bercinta. Hal tersebut akan membuat kekacauan dalam tatanan kehidupan militer.

Tingkatan society, militer yang lebih mengedepankan soal bercinta dari pada
keamanan negara akan membuat masyarakat di wilayah tersebut skeptis dan pesimis
akan kinerja militer. Instabilitas sosial di masyarakat akan terjadi. Hingga ditingat
negara bangsa, kekacauan akan lebih rumit, instabilitas sosial meningkat karena
melemahnya keamanan negara. Menurunya kepercayaan warga negara terhadap
pemerintahan dalam keberlangsungan hidup mereka karena kemanan negara semakin
lemah ditandai dengan penurunan kinerja dan desentralisasi tujuan militer.

Pada akhirnya di tingkatan internasional, melemahnya negara adalah suatu


apresiasi kinerja yang melakukan dan bisa melancarkan segala kepentingan nasional
dan intervensi terhadap negara lain. Hal tersebut didasari karena negara lain (tentu
yang kuat) dapat melakukan monopoli kekerasan yang sah. Meskipun setiap negara
memiliki perbedaan kekuatan, komposisi komunal, dan tipe rezim yang berbeda-
beda, namun negara sebagai aktor internasional mengakui satu sama lain sebagai
aktor legal dan kedaulatan atas teritori masing-masing.
Daftar Pustaka

Anonim. (2018, Februari 21). DW - Made For Minds. Retrieved Februari 18, 2020,
from 'Make Love, Not War' 60 Tahun Simbol Perdamaian:
https://www.dw.com/id/make-love-not-war-60-tahun-simbol-perdamaian/g-
42677048

Ashley, O. D. (2010, November 13). The US Military Once Proposed a "Gay" Bomb.
Retrieved Februari 18, 2020, from GIZMODO: https://gizmodo.com/the-u-s-
military-once-proposed-a-gay-bomb-1443813176

Hiskey, D. (2012, April 1). There is a Parody Set of Nobel Prizes Given Out Annually
for Trivial Scientific Achievements, The IG Nobel Prizes. Retrieved Februari
18, 2020, from Today I Found Out - Feed Your Brain:
http://www.todayifoundout.com/index.php/2012/04/there-is-a-parody-set-of-
nobel-prizes-given-out-annually-for-trivial-scientific-achievements-the-ig-
nobel-prizes/

Kauppi, P. R. (2012). International Relations Theory Fifth Edition. London: Pearson


Education Inc.

Lenzer, J. (2007, Oktober 11). Gay Bomb and BMJ Authors Win Prizes. Retrieved
Februari 18, 2020, from Europe PMC:
https://europepmc.org/article/PMC/2018807

Samekto, A. (1991). Mengkaji Peran Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB Sebagai


Bagian Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia. Jurnal Hukum dan
Pembangunan Volume 21 Nomor 1 Tahun 1991.

Sorensen, R. J. (2016). Pengantar Studi Hubungan Internasional Edisi Kelima. New


York: Oxford University Press Inc.

Wardayati, K. T. (2017, Maret 3). Zat Feromon yang Bisa Bikin Kita Dikejar-kejar
oleh Lawan Jenis Ternyata Ada di Ketiak Kita Sendiri. Retrieved Februari 18,
2020, from Intisari Online: https://intisari.grid.id/read/0374201/zat-feromon-
yang-bisa-bikin-kita-dikejar-kejar-oleh-lawan-jenis-ternyata-ada-di-ketiak-
kita-sendiri

Anda mungkin juga menyukai