Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

DISUSUN OLEH :
NAMA : YULIA CHELSYE B FAYAU
NPM : 12114201170133
KELAS :A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2020
KASUS
Bapak Budi (60 tahun) dan Ny. Ita (59 tahun) sudah menikah 33 tahun.
Mereka dikaruniao dua orang anak laki-laki dan perempuan yang sudah berumah
tangga dan memiliki 3 orang cucu. Pak Budi memiliki penghasilan yang cukup
baik. Mereka dikenal cukup baik dilingkungan sekitar rumah dalam kegiatan
sosial dan keagamaan. Pak Budi adalah perokok berat, namun sudah 3 bulan
terakhir berhenti total dan aktif berolahraga. Kurang lebih setahun belakangan,
Pak Budi sering merasa pusing dan sakit di daerah leher serta batuk-batuk.
Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter di kantornya, dinyatakan tekanan darah
130/80 mmHg. Jantung dan paru-paru baik dan diberi obat simptomatik biasa
namun tidak ada perbaikan.
Pak Budi kemudian ke dokter spesialis di salah satu RS swasta dan
melakukan pemeriksaan menunjukkan Pak Budi menderita kanker paru-paru yang
bermetastase ke tulang. Dokter menyarankan untuk dilakukan penyinaran dan
kemoterapi. Namun Pak Budi dan istrinya tidak percaya pada hasil pemeriksaan
dokter tersebut dan menginginkan second opinion di luar negeri.
Sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri, Pak Budi jatuh sakit dan
harus dibawa ke rumah sakit tempat anda bekerja. Istrinya begitu terpukul
mendengar keterangan dokter dan merasa heran dan tidak mengerti mengapa
Tuhan memberikan cobaan yang begitu brat kepada keluarganya. Setiap hari ia
menangis dan menyatakan bahwa ia belum siap ditinggal suaminya untuk selama-
lamanya.
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF CARE

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn B
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat :-
Agama :-
Pekerjaan :-

Penangung Jawab
Nama : Ny. I
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat :-
Agama :-
Pekerjaan :-

2. Keluhan Utama
Tn B sering merasakan pusing dan sakit di daerah bagian leher serta batuk –
batuk.

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Tn B menderita kanker paru – paru yang bermetastase ke tulang.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Tn B adalah perokok berat, namun sudah 3 bulan terakhir berhenti total dan
aktif berolahraga.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada.
6. Riwayat Psikososial
Tn B tidak percaya pada hasil pemeriksaan dokter

B. Pemeriksaan fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmhg
Pernafasan : biasanya diatas normal >24x/menit
Nadi              : biasanya diatas normal > 100x/menit
Suhu                 : diatas normal > 35° celcius

2. Head to toe
a. Kepala
 Inspeksi:
Keadaan kepala normal bentuknya sismetris, berwarna hitam dan
kulit kepala tampak sedikit kotor, dan tidak ada lesi dikulit kepala.
 Palpasi:
Tidak terdapat benjolan pada kepala.
b. Mata
 Inspeksi:
Simetris kiri dan kanan, tidak ada ikterik dan konjungtiva anemis
 Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
c. Telinga
 Inspeksi:
Simetris kiri dan kanan, ada seurmen
d. Hidung
 Inspeksi:
Bentuk tulang hidung, kesimetrisan lobang hidung, perubahan
warna, cuping hidung, pengeluaran, karakter, jumlah dan
warnanya dalam keadaan normal dan simetris.
 Palpasi:
Tidak ada benjolan.

e. Mulut
 Inspeksi :
 Bibir: Mukosa bibir kering.
 Gigi: Tidak ada karies gigi, gigi tanpak kurang bersih.
 Gusi: Merah muda, lembab, sedikit tidak teratur tanpa
rongga atau edema
 Lidah: Merah muda dan tidak ada jamur atau keputihan
pada lidah.
 Palpasi:
Tidak ada kelainan
f. Leher
 Inspeksi:
Tidak ada jaringan parut dan tidak ada pembesaran kelenjer tiroid,
dan odema massa
 Palpasi:
Tidak ada pembesaran kelenjer tiroid
 Trakea:
Kedudukan trakea tepat tidak ada perubahan atau kelainan pada
saat pemeriksaan.
g. Dada dan Paru
 Inpeksi dada:
Dari depan tidak simetris klavikula, sternum tulang rusuk anatara
kiri dan kanan. Dari belakang bentuk tulang belakang, scapula
tidak simetris dan adanya retraksi interkostalis selama bernafas
 Palpasi:
Tidak fremitusnya antara kiri dan kanan
 Perkusi:
Bunyi pekak saat diperkusi
 Auskultasi:
Terdengar bunyi ronki saat bernafas
h. Jantung
 Inspeksi:
Ictus lkordis tidak terlihat
 Palpasi:
Istulkordis teraba di RIC,IRC ke 5
 Perkusi:
Batas jantung normal
 Auskultasi:
Irama jantung sinus
i. Payudara
 Inspeksi :
 Mamae : tidak simetris kiri dan kanan
 Axilla : tidak ada pembengkakan atau kemerahan
 Palpasi :
 Mame : tidak teraba pembengkakan
 Axilla : tidak ada pembengkakan
j. Abdomen
 Inspeksi :
Tidak ada lesi, tidak adanya jaringan parut, tidak asites
 Palpasi :
Tidak teraba hepar dan limpa
 Perkusi :
Bunyi tympani pada abdomen
 Askultasi :
Bising usus 4x/menit
k. Genetalia
 Inspeksi :
tidak ada kelainan.
C. KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEK DATA OBJEKTIF
 Pak Budi adalah perokok  Setelah melakukan pemeriksaan
berat, ke dokter di kantornya,
dinyatakan tekanan darah
 Pak Budi sering merasa pusing 130/80 mmHg.
dan sakit di daerah leher serta
batuk-batuk  Jantung dan paru-paru baik dan
diberi obat simptomatik biasa
 Pak Budi dan istrinya tidak namun tidak ada perbaikan.
percaya pada hasil
pemeriksaan  Pak Budi menderita kanker
paru-paru yang bermetastase ke
 Istrinya begitu terpukul tulang.
mendengar keterangan dokter
dan merasa heran dan tidak
mengerti mengapa Tuhan
memberikan cobaan yang
begitu brat kepada keluarganya
 Istrinya menyatakan bahwa ia
belum siap ditinggal suaminya
untuk selama-lamanya.
 Setiap hari istrinya menangis
dan menyatakan bahwa ia
belum siap ditinggal suaminya
untuk selama-lamanya.

D. ANALISA DATA
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 DS : Kurangnya ANSIETAS
 Istrinya begitu terpukul pengetahuan
mendengar keterangan dokter dan ancaman
dan merasa heran dan tidak
mengerti mengapa Tuhan
memberikan cobaan yang
begitu brat kepada keluarganya

 menyatakan bahwa ia belum


siap ditinggal suaminya untuk
selama-lamanya.

 Setiap hari ia menangis dan


menyatakan bahwa ia belum
siap ditinggal suaminya untuk
selama-lamanya.

DO :
 Pak Budi menderita kanker
paru-paru yang bermetastase ke
tulang.
2 DS : Takut akan Perubahan proses
 Pak Budi dan istrinya tidak hasil keluarga
percaya pada hasil pemeriksaan (kematian)

 Pak Budi adalah perokok berat,

 Pak Budi sering merasa pusing


dan sakit di daerah leher serta
batuk-batuk

DO :
 Jantung dan paru-paru baik dan
diberi obat simptomatik biasa
namun tidak ada perbaikan.

 Setelah melakukan
pemeriksaan ke dokter di
kantornya, dinyatakan tekanan
darah 130/80 mmHg.
3 DS : Penyakit Berduka
terminal dan
 Istrinya begitu terpukul
kematian yang
mendengar keterangan dokter
dihadapi
dan merasa heran dan tidak
mengerti mengapa Tuhan
memberikan cobaan yang
begitu brat kepada keluarganya

 Istrinya menyatakan bahwa ia


belum siap ditinggal suaminya
untuk selama-lamanya.

 Setiap hari ia menangis dan


menyatakan bahwa ia belum
siap ditinggal suaminya untuk
selama-lamanya.

DO :
 Jantung dan paru-paru baik
dan diberi obat simptomatik
biasa namun tidak ada
perbaikan.

 Pak Budi menderita kanker


paru-paru yang bermetastase
ke tulang.

E. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ancaman
2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil (kematian) dengan lingkungnnya penuh dengan
stres (tempat perawatan)
3. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari
orang lain
F. Intervensi
No. Dx Keiteria Hasil Intervensi
1. Ansietas berhubungan dengan 1. Mengunkapkan ketakutannya yang 1. Identifikasi persepsi pasien tentang ancaman yang
kurangnya pengetahuan dan brhubungan dengan gangguan ada dari situasi.
ancaman kematian. 2. Menceriktakan tentang efek 2. Dorong pasien/orang terdekat untuk mengakui dan
ganmguan pada fungsi normal, menyatakan rasa takut.
tanggungn jawab, peran dan gaya 3. Identifikasi kekuatan koping sebelumnya dari
hidup pasien/orang terdekat dan area kontrol/kemampuan

2. Perubahan proses keluarga yang 1. Megungkpakan akan 1. Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk
berhubungan dengan gangguan kekhawatirannya mengenai mengekspresikan perasaan, ketakutan dan
kehidupan keluarga, takut akan prognosis klien kekawatiran.
hasil (kematian) dengan 2. Menungkapkan kekawtirannnya 2. Jelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan
lingkungnnya penuh dengan mengenai lingkkunagntempat postoperasi yang dipikirkan dan berikan informasi
stres (tempat perawatan) perawatan spesifik tentang kemajuan klien
3. Melaporkan fungsi keluarga yang 3. Anjurkan untuk sering berkunjung dan berpartisipasi
adekuat dan kontiniu selam dalam tindakan perawan
perawatan klien
3. Berduka yang behubungan 1. Mengungkapakan kehilangan dan 1. Berikan kesempatan pada klien da keluarga untuk
dengan penyakit terminal dan perubahan mengungkapkan perasaan, didiskusikan kehilangan
kematian yang dihadapi, 2. Mengungkapakan perasaan yang secara terbuka, dan gali makna pribadi dari
penurunan fungsi perubahan berkaitan kehilangan dan kehilangan.jelaskan bahwa berduka adalah reaksi
konsep diri dan menarik diri perubahan yang umum dan sehat.
dari orang lain 3. Menyatakan kematian akan terjadi 2. Berikan dorongan penggunaan strategi koping positif
yang terbukti yang memberikan keberhasilan pada
masa lalu.
3. Tingkatkan harapan dengan perawatan penuh
perhatian, menghilangkan ketidak nyamanan dan
dukungan

G. IMPLEMENTASI & EVALUASI


NO DIAGNOSA TGL / WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Ansietas 29 / 09:00 1. Mengidentifikasi persepsi pasien tentang Setelah Dilakukan tindakan
ancaman yang ada dari situasi. 2x24 jam
29/09:20
2. Mendorong pasien/orang terdekat untuk
S: PX mengatakan sudah
29 /10-00 mengakui dan menyatakan rasa takut.
mulai menerima penyakit
3. Mengidentifikasi kekuatan koping
yang diderita oleh suaminya
sebelumnya dari pasien/orang terdekat
dan area kontrol/kemampuan
O: Pasien sudah tidak lagi
terlihat murung ditandai
dengan pasien mulai
mengeurus keperluan suainya

A : Intervensi cukup berhasil

P: Intervensi 1,2,3 dilanjutkan

2. Perubahan proses 29 / 10:30 1. Mengizinkan keluarga klien atau orang Setelah dilakukan tindakkan
keluarga terdekat untuk mengekspresikan perasaan,
29 / 11:00 ketakutan dan kekawatiran. 2x24 jam
2. Menjelaskan tindakan keperawatan dan
29 /11:30 S: Istrinya mengatakan meski
kemajuan postoperasi yang dipikirkan
dengan kondisi suaminya
dan berikan informasi spesifik tentang
anak2 selalu sempatkan waktu
kemajuan klien.
mereka berkunjung
3. Menganjurkan untuk sering berkunjung
dan berpartisipasi dalam tindakan
O: Pasien tidak merasa seniri
perawan
untuk mennghadapi
penyakitnya tapi sudah ada
anaknya yang berkunjung
untuk mengurusinya

A : intervensi cukup berhasil

P : lanjutkan intervensi.

3. Berduka yang 29 / 15:00 1. Memberikan kesempatan pada klien da Setelah melakukan tindakan
behubungan dengan keluarga untuk mengungkapkan perasaan, 2x24 jam
penyakit terminal dan 29/15 : 30 didiskusikan kehilangan secara terbuka, S: Pasien dan istrinya
kematian dan gali makna pribadi dari mengatakan belum siap jika
29 / 16: 00
kehilangan.jelaskan bahwa berduka harus menghadapi kematian
adalah reaksi yang umum dan sehat.
2. Memberikan dorongan penggunaan O: Ditunjukkan dari ekspresi
strategi koping positif yang terbukti yang sedih dan perilaku tidak
memberikan keberhasilan pada masa lalu. terima dari pasien dan
3. Mentingkatkan harapan dengan keluarga.
perawatan penuh perhatian,
menghilangkan ketidak nyamanan dan A: Iintervensi belum berhasil.
dukungan

P: Interrvensi 1,2,3
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai