Asuhan Keperawatan Paliatif Care
Asuhan Keperawatan Paliatif Care
DISUSUN OLEH :
NAMA : YULIA CHELSYE B FAYAU
NPM : 12114201170133
KELAS :A
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn B
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat :-
Agama :-
Pekerjaan :-
Penangung Jawab
Nama : Ny. I
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat :-
Agama :-
Pekerjaan :-
2. Keluhan Utama
Tn B sering merasakan pusing dan sakit di daerah bagian leher serta batuk –
batuk.
B. Pemeriksaan fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmhg
Pernafasan : biasanya diatas normal >24x/menit
Nadi : biasanya diatas normal > 100x/menit
Suhu : diatas normal > 35° celcius
2. Head to toe
a. Kepala
Inspeksi:
Keadaan kepala normal bentuknya sismetris, berwarna hitam dan
kulit kepala tampak sedikit kotor, dan tidak ada lesi dikulit kepala.
Palpasi:
Tidak terdapat benjolan pada kepala.
b. Mata
Inspeksi:
Simetris kiri dan kanan, tidak ada ikterik dan konjungtiva anemis
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
c. Telinga
Inspeksi:
Simetris kiri dan kanan, ada seurmen
d. Hidung
Inspeksi:
Bentuk tulang hidung, kesimetrisan lobang hidung, perubahan
warna, cuping hidung, pengeluaran, karakter, jumlah dan
warnanya dalam keadaan normal dan simetris.
Palpasi:
Tidak ada benjolan.
e. Mulut
Inspeksi :
Bibir: Mukosa bibir kering.
Gigi: Tidak ada karies gigi, gigi tanpak kurang bersih.
Gusi: Merah muda, lembab, sedikit tidak teratur tanpa
rongga atau edema
Lidah: Merah muda dan tidak ada jamur atau keputihan
pada lidah.
Palpasi:
Tidak ada kelainan
f. Leher
Inspeksi:
Tidak ada jaringan parut dan tidak ada pembesaran kelenjer tiroid,
dan odema massa
Palpasi:
Tidak ada pembesaran kelenjer tiroid
Trakea:
Kedudukan trakea tepat tidak ada perubahan atau kelainan pada
saat pemeriksaan.
g. Dada dan Paru
Inpeksi dada:
Dari depan tidak simetris klavikula, sternum tulang rusuk anatara
kiri dan kanan. Dari belakang bentuk tulang belakang, scapula
tidak simetris dan adanya retraksi interkostalis selama bernafas
Palpasi:
Tidak fremitusnya antara kiri dan kanan
Perkusi:
Bunyi pekak saat diperkusi
Auskultasi:
Terdengar bunyi ronki saat bernafas
h. Jantung
Inspeksi:
Ictus lkordis tidak terlihat
Palpasi:
Istulkordis teraba di RIC,IRC ke 5
Perkusi:
Batas jantung normal
Auskultasi:
Irama jantung sinus
i. Payudara
Inspeksi :
Mamae : tidak simetris kiri dan kanan
Axilla : tidak ada pembengkakan atau kemerahan
Palpasi :
Mame : tidak teraba pembengkakan
Axilla : tidak ada pembengkakan
j. Abdomen
Inspeksi :
Tidak ada lesi, tidak adanya jaringan parut, tidak asites
Palpasi :
Tidak teraba hepar dan limpa
Perkusi :
Bunyi tympani pada abdomen
Askultasi :
Bising usus 4x/menit
k. Genetalia
Inspeksi :
tidak ada kelainan.
C. KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEK DATA OBJEKTIF
Pak Budi adalah perokok Setelah melakukan pemeriksaan
berat, ke dokter di kantornya,
dinyatakan tekanan darah
Pak Budi sering merasa pusing 130/80 mmHg.
dan sakit di daerah leher serta
batuk-batuk Jantung dan paru-paru baik dan
diberi obat simptomatik biasa
Pak Budi dan istrinya tidak namun tidak ada perbaikan.
percaya pada hasil
pemeriksaan Pak Budi menderita kanker
paru-paru yang bermetastase ke
Istrinya begitu terpukul tulang.
mendengar keterangan dokter
dan merasa heran dan tidak
mengerti mengapa Tuhan
memberikan cobaan yang
begitu brat kepada keluarganya
Istrinya menyatakan bahwa ia
belum siap ditinggal suaminya
untuk selama-lamanya.
Setiap hari istrinya menangis
dan menyatakan bahwa ia
belum siap ditinggal suaminya
untuk selama-lamanya.
D. ANALISA DATA
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 DS : Kurangnya ANSIETAS
Istrinya begitu terpukul pengetahuan
mendengar keterangan dokter dan ancaman
dan merasa heran dan tidak
mengerti mengapa Tuhan
memberikan cobaan yang
begitu brat kepada keluarganya
DO :
Pak Budi menderita kanker
paru-paru yang bermetastase ke
tulang.
2 DS : Takut akan Perubahan proses
Pak Budi dan istrinya tidak hasil keluarga
percaya pada hasil pemeriksaan (kematian)
DO :
Jantung dan paru-paru baik dan
diberi obat simptomatik biasa
namun tidak ada perbaikan.
Setelah melakukan
pemeriksaan ke dokter di
kantornya, dinyatakan tekanan
darah 130/80 mmHg.
3 DS : Penyakit Berduka
terminal dan
Istrinya begitu terpukul
kematian yang
mendengar keterangan dokter
dihadapi
dan merasa heran dan tidak
mengerti mengapa Tuhan
memberikan cobaan yang
begitu brat kepada keluarganya
DO :
Jantung dan paru-paru baik
dan diberi obat simptomatik
biasa namun tidak ada
perbaikan.
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ancaman
2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil (kematian) dengan lingkungnnya penuh dengan
stres (tempat perawatan)
3. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari
orang lain
F. Intervensi
No. Dx Keiteria Hasil Intervensi
1. Ansietas berhubungan dengan 1. Mengunkapkan ketakutannya yang 1. Identifikasi persepsi pasien tentang ancaman yang
kurangnya pengetahuan dan brhubungan dengan gangguan ada dari situasi.
ancaman kematian. 2. Menceriktakan tentang efek 2. Dorong pasien/orang terdekat untuk mengakui dan
ganmguan pada fungsi normal, menyatakan rasa takut.
tanggungn jawab, peran dan gaya 3. Identifikasi kekuatan koping sebelumnya dari
hidup pasien/orang terdekat dan area kontrol/kemampuan
2. Perubahan proses keluarga yang 1. Megungkpakan akan 1. Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk
berhubungan dengan gangguan kekhawatirannya mengenai mengekspresikan perasaan, ketakutan dan
kehidupan keluarga, takut akan prognosis klien kekawatiran.
hasil (kematian) dengan 2. Menungkapkan kekawtirannnya 2. Jelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan
lingkungnnya penuh dengan mengenai lingkkunagntempat postoperasi yang dipikirkan dan berikan informasi
stres (tempat perawatan) perawatan spesifik tentang kemajuan klien
3. Melaporkan fungsi keluarga yang 3. Anjurkan untuk sering berkunjung dan berpartisipasi
adekuat dan kontiniu selam dalam tindakan perawan
perawatan klien
3. Berduka yang behubungan 1. Mengungkapakan kehilangan dan 1. Berikan kesempatan pada klien da keluarga untuk
dengan penyakit terminal dan perubahan mengungkapkan perasaan, didiskusikan kehilangan
kematian yang dihadapi, 2. Mengungkapakan perasaan yang secara terbuka, dan gali makna pribadi dari
penurunan fungsi perubahan berkaitan kehilangan dan kehilangan.jelaskan bahwa berduka adalah reaksi
konsep diri dan menarik diri perubahan yang umum dan sehat.
dari orang lain 3. Menyatakan kematian akan terjadi 2. Berikan dorongan penggunaan strategi koping positif
yang terbukti yang memberikan keberhasilan pada
masa lalu.
3. Tingkatkan harapan dengan perawatan penuh
perhatian, menghilangkan ketidak nyamanan dan
dukungan
2. Perubahan proses 29 / 10:30 1. Mengizinkan keluarga klien atau orang Setelah dilakukan tindakkan
keluarga terdekat untuk mengekspresikan perasaan,
29 / 11:00 ketakutan dan kekawatiran. 2x24 jam
2. Menjelaskan tindakan keperawatan dan
29 /11:30 S: Istrinya mengatakan meski
kemajuan postoperasi yang dipikirkan
dengan kondisi suaminya
dan berikan informasi spesifik tentang
anak2 selalu sempatkan waktu
kemajuan klien.
mereka berkunjung
3. Menganjurkan untuk sering berkunjung
dan berpartisipasi dalam tindakan
O: Pasien tidak merasa seniri
perawan
untuk mennghadapi
penyakitnya tapi sudah ada
anaknya yang berkunjung
untuk mengurusinya
P : lanjutkan intervensi.
3. Berduka yang 29 / 15:00 1. Memberikan kesempatan pada klien da Setelah melakukan tindakan
behubungan dengan keluarga untuk mengungkapkan perasaan, 2x24 jam
penyakit terminal dan 29/15 : 30 didiskusikan kehilangan secara terbuka, S: Pasien dan istrinya
kematian dan gali makna pribadi dari mengatakan belum siap jika
29 / 16: 00
kehilangan.jelaskan bahwa berduka harus menghadapi kematian
adalah reaksi yang umum dan sehat.
2. Memberikan dorongan penggunaan O: Ditunjukkan dari ekspresi
strategi koping positif yang terbukti yang sedih dan perilaku tidak
memberikan keberhasilan pada masa lalu. terima dari pasien dan
3. Mentingkatkan harapan dengan keluarga.
perawatan penuh perhatian,
menghilangkan ketidak nyamanan dan A: Iintervensi belum berhasil.
dukungan
P: Interrvensi 1,2,3
dilanjutkan