Tn R.Usia 36 Tahun. Dpjp Dr. D. Di rawat di ruang melati dengan Diagnosa medis TB paru post
Do 1 tahun lalu, Perawatan hari ke 2, Keluhan utama klien mengeluh sesak napas, batuk
memberat sejak sebulan lalu, batuk berdahak ada bercak darah, tidak nafsu makan. Hasil
pengkajian , Observasi tanda-tanda vital : TD 120/78 mm/hg, Sh: 38,0 C, N: 97X/Mnt, Hasil lab
BTA+, Ro thorax gambaran TB paru aktif, Therapi Rifampisin 3X1 20mg, ethambutol 20 mg
3x1, INH 15 mg 3x1, Terpasang infus asering 20 Tpm.
Tn C (50th) pasien baru hari pertama, Dpjp dr. F, dengan thypoid kondisi saat ini TD 115/78
mm/hg, Sh: 38,7 C, N: 65X/Mnt pasien terlihat lemah mengeluh tidak nafsu makan, diit bubur,
infus baru infus terpasang RL/ 8 jam perkolf, terapi ceftriaxone 2x1 lanzoprazole capsul 2x1
paracetamol 3x1 tablet, ondancentron 2x1 amp. Rencana lab H2TL pagi ini.
Tn A usia 50 tahun, rawat hari pertama pasien dr. T dengan keluhan batuk berdahak hijau
kemerahan, darah keluar sedikit. mengeluh mual dan muntah, tidak nafsu makan, BAK dengan
urine berwarna merah muda, dan mengalami penurunan BB sebanyak 7 kg dari sebelum sakit.
Hasil pemeriksaan fisik TD 145/90 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 38,6 C, frekuensi nafas 27x/
menit, terdapat bunyi rhonki dikedua apek paru, terpasang O2 nasal kanul 3 L, pernafasan cuping
hidung, BB 53 kg, TB 170, sclera anikterik, dan konjungtiva anemis. Mendapatkan terapi
pengobatan TB sudah 3 bulan dengan jenis obat etambutol 2x500 mg, rifampisin 3x250 mg, INH
3x1 . hasil pemeriksaan laboratorium : Hb 11,3 g/dl, leukosit 17.580sel/ul, hematokrit 31 %,
trombosit 290.000 sel/ul, dan hasil foto thorak : TB paru duplek, BTA +.