Vaginosis Bakterial
Vaginosis Bakterial
Oleh :
18014101068
Masa KKM : 11 Mei 2020 – 14 Juni 2020
1. Definisi
dengan adanya keputihan yang tidak normal pada wanita usia reproduksi. VB
bakteri anaerob dan mikoplasma. Bakteri yang sering ada pada VB adalah G.
2. Epidemiologi
yang paling sering pada wanita yang aktif melakukan hubungan seksual,
penyakit ini dialami pada 15% wanita yang mendatangi klinik ginekologi, 10-
11,12
25% wanita hamil dan 33-37% wanita yang mendatangi klinik IMS.
Prevalensi VB juga sangat bervariasi, dikarenakan kriteria diagnostik yang
prevalensi VB sebesar 29, 2% dan ditemukan prevalensi 3,13 kali lebih tinggi
pada Afro Amerika, Afrika dan Afro karibia dibandingkan dengan kulit
11,12,15
putih. Penelitian yang dilakukan Bhalla dan kawan- kawan (2007)
yaitu :
1. Aktivitas seksual
11
pengalaman seksual didapatkan sebanyak 69 (24%) menderita VB. Studi kohort
seksual pria pasangan seksual pria dalam 12 bulan terakhir berkaitan dengan
11,14,17
terjadinya vaginosis bakterial. VB juga meningkat pada wanita yang
berkaitan dengan wanita yang memiliki satu atau lebih pasangan seksual wanita
dalam 12 bulan terakhir Studi pada lesbian memberikan bukti lebih jauh tentang
peranan hubungan seksual dalam penularan VB. Sekitar 101 lesbian yang
juga menderita
2,4,14,17
VB. Patogenesis terjadinya VB pada WSW ini masih belum jelas.
Salah satu penjelasan yang mungkin adalah adanya persamaan antara bakteri
17
anaerob yang berkaitan dengan gingivitis dan VB. Kebiasaan seksual
melalui anus dikatakan juga memegang peranan dalam terjadinya VB, transfer
konsekuensi pada hubungan seksual melalui anal. Bakteri yang sering, yaitu
Echerria coli dan Streptococcus , dan hal ini memungkinkan bahwa VB dapat
11
sehingga terjadi translokasi bakteri dari rektum ke vagina.
2. Douching
produk untuk menjaga hiegene wanita bisa menyebabkan VB. 4,11,12 Kebiasaan
3. Merokok
dan benzopirenediolepoxide, yang mana zat – zat kimia ini ada pada cairan
mukosa servik perokok dan secara langsung dapat merubah mikroflora vagina
atau merusak sel langerhan pada epitel servik yang menyebabkan terjadinya
17
imunosupresi lokal.
dihisap tiap hari, yang mana jika jumlah rokok yang dihisap makin banyak (>
4. Pengunaan AKDR
11,12
dengan p <0,03). Pada studi retrospektif yang dilakukan oleh Avonts dan
dibandingkan kontrasepsi oral hal ini mungkin disebabkan oleh bagian ekor
dari AKDR yang ada pada endoservik atau vagina menyebabkan lingkungan
AKDR.2,11,14,18
4. Etiologi
Ekosistem vagina normal sangat komplek, laktobasilus merupakan
spesies bakteri yang dominan (flora normal) pada vagina wanita usia subur,
tetapi ada juga bakteri lain yaitu bakteri aerob dan anaerob. Pada saat VB
reproduksi wanita. Diketahui ada 4 kategori dari bakteri vagina yang berkaitan
mikroorganisme lainnya.11,12,14-16,19,20
1. G. vaginalis
lebih sensitif G. vaginalis dapat diisolasi pada wanita tanpa tanda- tanda
infeksi vagina. G.vaginalis diisolasi sekitar >90 % pada wanita dengan VB.
– satunya VB.11-15,19
2. Bakteri anaerob
Kuman batang dan kokus anaerob pertama kali diisolasi dari vagina
pada tahun 1897 dan dianggap berkaitan dengan sekret vagina oleh Curtis.
Pada tahun 1980, Spiegel menganalisis cairan vagina dari 53 wanita dengan
VB menggunakan kultur kuantitatif anaerob dan gas liquid chromatografi
untuk mendeteksi metabolisme asam organik rantai pendek dari flora vagina.
dengan penurunan laktat dan peningkatan suksinat dan asetat pada cairan
11,12
dengan G.vaginalis dalam menyebabkan VB. Mikroorganisme anaerob
11,12,14
berhubungan dengan VB.
3. Mycoplasma genital
15
cairan vagina.
4. Mikroorganisme lainnya
bermakna dari bakteri yang merupakan karier vagina yaitu kelompok spesies
streptococcus viridians, streptococcus asidominimus, dan stresptocccus
11,12
sedangkan konsentrasi laktobasilus menurun pada wanita pasien VB.
5. Patogenesis
15
Lactobasilus rhamnosus. Laktobasilus penghasil hidrogen dapat ditemukan
11,15
sebesar 96% pada vagina normal dan hanya 6% pada wanita dengan VB.
dengan menggunakan glikogen pada epitel vagina sebagai substrat, selain itu
pasti mana peristiwa yang mendahului, apakah terdapat faktor yang dapat
21-23
normal dilapisi oleh lapisan musin tipis. Pada VB lapisan pelindung ini
22
leukotaktik primer ) berkurang. Terjadi peningkatan pada protein 70 kD
A2, nitrit oksida dan endotoksin juga ditemukan pada vagina dengan VB.23
21-23
meningkatkan terjadinya proses inflamasi.
6. Gambaran klinik
putresin dan kadaverin ) oleh bakteri anaerob. Volatilasi amin ini meningkat
dengan peningkatan pH , sehingga pasien sering merasa keluhan ini makin
pemeriksaan klinis tetapi tidak spesifik untuk VB. Peningkatan sekret vagina
sering tetapi bukan merupakan gejala yang spesifik pada VB. Keluhan ini
11,12,15,24
ditemukan sekitar 73 – 92% pada pasien VB. Pemeriksaan
cells pada 81% pasien VB dibandingkan bukan pasien VB sebesar 6%. Clue
cells merupakan sel epitel yang ditempeli oleh bakteri sehingga tepinya tidak
7. Diagnosis
1,5,15,16
pemeriksaan laboratorium.
1. Kriteria Amsel
berdasarkan adanya paling tidak tiga tanda – tanda berikut : sekret vagina
berwarna putih yang homogen, pH cairan vagina > 4,5. adanya fishy odor
dari cairan vagina yang ditetesi KOH 10% ( whiff test ), serta pada
11,12,19
wanita normal.
b. pH cairan vagina
19
pasien VB biasanya 4,7 – 5,5. Pemeriksaan pH vagina memerlukan
paling baik dilakukan pada bagian lateral atau posterior fornik vagina
12
dan langsung diperiksa/ditempatkan pada kertas pH. pH vagina
11,12
spesifisitas yang paling rendah.
malodor bagi klinisi dapat dilakukan tes Whiff, hasilnya positif jika
tercium aroma yang khas berupa fishy odor setelah ditetesi KOH
10%.11,12,19
2. Kultur
konsentrasi rendah.11,12,15,19
3.Pewarnaan gram
11,12,15,19
(Mobiluncus).
skoring untuk pewarnaan gram, yang mana jika terdapat banyak laktobasilus
nilai skor akan kecil, sedangkan jika terdapat banyak morfotipe Gardnerella
dan bakteroides nilai skor akan tinggi, dan akan ditambahkan satu atau dua
poin jika terdapat Mobiluncus. Skor 0-3 dianggap normal, skor 4- 6 dianggap
11-16,24
intermediat dan skor 7 – 10 didiagnosis dengan VB.
8. Diagnosis banding
vagina VB, namun Mobilluncus dan clue cells tidak pernah dijumpai.
dan dengan preparat basah ditemukan protozoa. Whiff test dapat positif pada
trikomoniasis.12
KOH 10% berguna untuk mendeteksi hifa dan spora kandida. Keluhan yang
sering terjadi pada kandidiasis adalah gatal dan iritasi pada vagina. Sekret
9. Pengobatan
Tujuan pengobatan pada wanita tidak hamil ialah untuk menghilangkan tanda
dan gejala infeksi vagina, dan mengurangi resiko untuk terkena penyakit ,
11,12,20
lainnya. Berdasarkan Centre for Disease Control and Prevention
pada wanita tidak hamil ialah metronidazol 500 mg yang diberikan dua kali
sehari selama 7 hari, atau metronidazol 0,75% intravagina yang diberikan satu
yaitu tinidazol 2 gram, yang diberikan satu kali sehari selama dua hari, atau
tinidazol 1 gram yang diberikan satu kali sehari selama 5 hari atau klindamisin
300 mg, yang diberikan dua kali sehari selama lima hari atau klindamisin
ovula 100 mg satu kali sehari pada malam hari selama tiga hari. 20 sedangkan
selama 7 hari, atau metronidazol 250 mg yang diberikan tiga kali sehari
selama 7 hari atau klindamisin 300 mg yang diberikan dua kali sehari selama
metronidazol pada wanita hamil tidak berkaitan dengan efek teratogenik dan
11,20
mutagenik pada bayi. Dokter harus mempertimbangkan pilihan pasien,
efek samping yang mungkin terjadi , serta interaksi obat. Pasien harus
10. Komplikasi
resiko gangguan pada kehamilan, resiko kelahiran prematur dan berat badan
9-12
lahir rendah. Selain itu VB juga merupakan faktor resiko mempermudah
infertilitas tuba, dimana dua penelitian yang dilakukan di Glasgow dan Bristol
12,25
ditempat yang berdekatan.