Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK ILMU TASAWUF


Disusun Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tasawuf

Dosen Pengampu : H. Amir Gufron, Drs., M.Ag.

Disusun Oleh:

Muhamad Muslih 171310003905


Nila Aprilia Eka Wahyuningrum 171310003877
Desi Maila Fira 171310003890

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya ucapakan kehadirat Allah SWT yang mana telah
melimpahkan rahmatdan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarganya dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama islam.
Kemudian dari pada itu, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat semua itu
dengan segala hormat kami menyampaikan terimaksih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Pihak perpustakan Universitas islam Nahdlotul Ulama Jepara
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusuna
makalah ini Bapak H. Amir Gufron, Drs., M.Ag.
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdoa dan
memohon kepda Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal
sholeh dimata Allah AWT. Amin
Dan dalam penyesunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif,
sehingga bisa di perbaiki seperlunya.
Akhirnya kami tetap berharap makalah ini menjadi butir-butir amalan kami dan
bermanfaat khususnya bagi kami dan umunya bagi seluruh pembaca. Amin
Yarobbal’Alamin.

Jepara, 26 Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah. ................................................................................. 1
1.2 Rumuasan Masalah. ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah. ............................................................................................... 2
BAB II CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK TASAWUF .......................................... 3
2.1 Pengertian Tasawuf. ......................................................................................... 3
2.2 Ciri-Ciri Dan Karakteristik Tasawuf. ............................................................ 4
2.3 Perbedaan Ilmu Tasawuf Dan Ilmu Lainnya. ................................................ 5
2.4 Hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu yang Lainnya................................... 7
2.5 Pilar Ilmu Tasawuf. .......................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8
3.1 Simpulan. ........................................................................................................... 8
3.2 Saran. ................................................................................................................. 8
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.


Tasawuf sekarang bukan hal yang asing lagi bagi indra pendengar kita.
Istilah tasawuf yang dulu hanya dikenal oleh para santri atau orang yang belajar
agama di pondok pesantren sekarang telah menjadi istilah yang masyhur di
kalangan para mahasiswa di berbagai penjuru tanah air, bahkan penjuru dunia dan
kini akhlak dan tasawuf menjadi mata kuliah yang di ajarkan di perguruan tinggi
islam baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pada dasarnya tasawuf adalah upaya para ahlinya untuk mengembangkan
semacam disiplin (riyâdhah) spiritual, psikologis, keilmuan dan jasmaniah yang
dipercayai mampu mendukung proses penyucian jiwa atau hati.
Meskipun istilah tasawuf sudah begitu masyhur, namun masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui apa makna tasawuf, baik dari kalangan yang
berpendidikan rendah sampai kalangan yang berpendidikan tinggi sekalipun.
Mereka mempunyai pandangan yang berbeda-beda satu sama lain akan
makna dan tujuan tasawuf. Ada yang pandangannya sesuai makna dan tujuan
tasawuf yang sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW. Namun tidak sedikit yang
mempunyai pandangan yang bertentangan dengan makna dan tujuan tasawuf. Hal
ini terjadi karena perbedaan guru, filsafat, dan kebudayaan dalam berbagai kurun-
masa.
Selain hal-hal tersebut, perbedaan pengalaman para sufi membuat
pandangan para sufi dan pengikutnyapun berbeda. Perbedaan itu menjadikan
banyak karakteristik dalam perkembangan ilmu tasawuf serta penelitian yang
dilakukan para sufi dan peneliti ilmu tasawuf berbeda.
1.2 Rumuasan Masalah.
1. Bagaimana ciri-ciri ilmu Tasawuf?
2. Bagaimana karakteristik ilmu Tasawuf?
3. Apa perbedaan antara ilmu Tasawuf dengan ilmu lainnya?
4. Apa hubungan tasawuf dengan ilmu yang lainnya?

1
2

1.3 Tujuan Masalah.


1. Dapat mengetahui ciri-ciri ilmu Tasawuf.
2. Dapat mengetahui karakteristik ilmu Tasawuf.
3. Mengetahui perbedaan ilmu Tasawuf dengan ilmu yang lainnya.
4. Mengetahui hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu lainnya.
BAB II
CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK TASAWUF

2.1 Pengertian Tasawuf.


Tasawuf berasal dari kata sufi. Orang yang pertama memakai katasufi
adalah seorang zahid atau ascestic bernama Abu Hasyim al-Kufi di Irak (w.
150H).istilah-istilah seperti kata abid, nasik, zahid dan kemudian sufi yang
digunakan untuk para ahli ibadah, baru dikenal setelah geberasi ahabat dan tabi’in.
Kata sufi itu sendiri secara etimologi terdapat beberpa pendapat yang berbeda,
harun Nasutiyon misalnya, mengemukakan lima arti, yakni berasal dari kata:1
a. suffah.
Ahl Suffah adalah sekelompok kaum muhajirin yang miskin dan
mempunyai hati yang baik, tinggal dalam sebuah ruangan di sisi masjid
Rsulullah SAW.
b. Saff.
Dikatakan demikian karena ia berada pada saff (barisan) pertama
dihadapan Allah, sebagaimana halnyadalam shalata berjamaah dan dalam
berjihad.2
c. Safa.
Demikian itu karena kaum sufi mempunyai hati yang murni dan
sifat-sifat mereka tersembunyi, terpilih, tercerahkan dan besrsih.3
d. Sophos.
Nicholson menyatakan. Beberapa sarjana Eropamengidentifikasi
kata sufi dengan (shopos) berarti kebijakan (hikmah).
e. Suf.
Kata suf berarti wool, istilah sufi untuk pertama kalinya dinisbahkan
pada para zahid yang memakai pakaian dari wool.4

1
Alfatih Suryadilaga, Ilmu Tasawuf, (Yogyakarta : Kalimedia,2016), hlm. 2
2
Ibid, hlm. 3
3
Ibid, hlm. 4
4
Ibid, hlm. 5

3
4

Dapat diidentifikasikan bahwa dari situlah timbulnya definisi Tasawuf,


seperti rumusan yang diketengahkan oleh Ibrahim Hilal, yaitu menjalani hidup
zuhud, menghindarkan diri dari kenikmatan dunia, melaksanakan bermacam-
macam ibadah, wirid, sehingga semakin kuat aspek rohaniah dan semakin melemah
urusan jasmaniah. Tegasnya tasawuf adalah menguatkan rohani dan
mengesampingkan jasmaniah untuk mengenal Tuhan dengan segala
kesempurnaan-Nya.5
2.2 Ciri-Ciri Dan Karakteristik Tasawuf.
Karena sulitnya memberikan definisi yang lengkap tentang tasawuf, maka
Abu Al-Wafa’ al-Ganimi At-Taftazani (peneliti tasawuf), tidak merumuskan
definisi tasawuf dalam bukunya Iia at-Taswuf al-Islami (pengantar ke tasawuf
Islam). Ia hanya memperbincangkan karakteristik tasuwuf secara Umum. Baginya
Tasawuf mempunyai lima ciri umum yaitu:
1. Memiliki nilai-nilai moral.
2. Pemenuhan fana (sirna) dalam realisasi mutlak.
3. Pengetahuan intuitif langsung.
4. Timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah SWT dalam diri sufi
karena tercapainya maqomat (makam-makam atau beberapa tingkatan)
5. Pengunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung
pengertian harfiah dan tersirat.6
Kemudian untuk karakteristik ilmu tasawuf dapat dilihat dari segi objek,
buah ilmu, sumber ilmu dan masalah-masalah yang dibahas didalam ilmu tasawuf,
penjelasnya adalah sebagai berikut:
a) Objek Imu Tasawuf.
Objek ilmu tasawuf adalah perbuatan hati dan panca indera di tinjau dari
segi cara penyuciannya. Penyucian hati manusi menjadi amat penting
keberadaannya karena tafsiat al-qalb manusia tidak bisa dekat dengan zat Yang
Maha Esa.7

5
Ibid, hlm. 8
6
Permadi, Pengantar Ilmu Tasawuf, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), hlm.34
7
Cecep Alba, Tasawuf dan tarekat: Dimensi Esoteris Ajaran Islam, (Bandung : PT Remaja
Rsdakarya, 2014), hlm. 12
5

b) Buah Ilmu Tasawuf.


Buah tasawuf adalah terdidiknya hati sehinga memperoleh makrifat
terhadap ilmu ghoib secara rohani, selamat di dunia dan bahagia di akhirat,dengan
mendapatkan keridaan Allah, memperoleh kebahagiaan abadi, hati bersinar dan
suci yang karenanya terbukalah kepada sufi tersebut perkara-perkara yang ghaib,
dan ia dapat menyaksikan keadaan-keadaan yang menakjubkan.
c) Sumber Ilmu Tasawuf.
Ilmu tasawuf diambil dari qur’andan aunnah Rasulullah SAW. Juga dari
atsar assabitah (tradisi yang sudah baku dan mapan) dari umat-umat pilihan masa
silam.8
d) Masalah-Masalah Yang Dibahas Dalam Ilmu Tasawuf.
Masalah inti yang dibahas di dalam ilmu tasawuf adalah karakteristik jiwa
manusia, cara-cara mensucikan jiwa dari sifat dan karaktek yang buruk, penjelasan
istilah-istilah yang khas dalam disiplin ilmu tasawuf; misalnya maqamat, taubat,
zuhud wara’, al-mahabbah, fana, baqa dan yang lainnya. Masalah ahwal seperti al-
khauf wa arraja, al-uns, ar-rida, al-hub (al-mahabbah), an-naqa,dan lain-lain. Al-
walaya, karomat, adab murid li al Musyid, suluk, mukasyafah, dan sathahat
termasuk juga dalam ilmu tasawuf.9
2.3 Perbedaan Ilmu Tasawuf Dan Ilmu Lainnya.
Dibawah ini adalah perbedaan ilmu tasawuf dengan dengan ilmu lainnya di
lihat dari aspek sumber, objek dan tujuan ilmu tersebut.
No Kajian Sumber Objek Tujuan
1 Tasawuf Al-Quran, al An-Nafi’, Ar- Tersingkapanya (kasyaf)
Hadits, Qaul Ruh, Al-Qalb, kebenaran sejati (Allah)
Sahabat, dan As-Sir, al- melalui mata hati, dengan
Ulama Salaf Fuad, dan al- melewati beberapa jalan yaitu
as-Shalihin Lub maqamat, hala (state),
kemudian fana’,

8
Ibid., hlm. 14
9
Ibid., hlm. 15
6

2 Fiqih Al Quran, al Ijtihad, Diperoleh melalui penalaran


Hadits, Ijma’ Istinbath, manusia yang disebut proses
Sahabat- Analogy ijtihad sehingga kebenaran
Ulama (Qiyas) yang diperoleh bersifat relatif
(nisby).10
3 Akhlak Al-Qur‘an dan tindakan- Menjadikan manusia
Sunnah. tindakan memiliki derajat tinggi dan
seseorang sempurna, dan menjadikan
yang manusia untuk senantiasa
dapatdiberikan menghiasi diri dengan
nilai akhlakul karimah dalam
baik/buruknya berhubungan dengan
sesamanya dan juga
berhubungan dengan Allah.11

4 Aqidah Al Quran dan Tauhid, iman, Membersihkan dari


As-Sunnah Islam, masalah kepercayaan-kepercayaan
ghoibiyaat, yang sesat, seperti tahayul,
kenabian, syirik, dan kurafat.
takdir, berita- Menanamkan poko-pokok
berita, dasar- Islam dengan sumber yang
dasar hukum tepat berdasarkan Al-Quran
qaht’i, seluruh dan sunnah.13
dasar-dasar

10
Syamsun Ni’am, Tasawuf Studies: Pengantar Belajar Tasawuf, (Yogyakarta: Ar-
Ruzzmedia, 2014), hlm. 102
11
RISTEKDIKTI, Modul 2: Akhlak Islam, hlm.105
13
Dewi Mulyani, Akidah Mengenal Allah SWT Lebih dekat, (Bandung : PT Mizan Pustaka,
2010), hlm.9
7

agama dan
keyakinan.12
5 kalam Al-Qur’an dan Akal (rasio) Diketahuinya kebenaran
al-Hadits ajaran agama melalui
penalaran rasio lalu
dirujukam kepada nash (Al-
Qur’an dan al-Hadits).14

2.4 Hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu yang Lainnya.


Karena ilmu tasawuf merupakan ilmu yang pokok dan syarat utama bagi
disiplin ilmu yang lain, sebab tidak akan ada ilmu dan amal kecuali dengan maksud
mendekatkan diri kepada Allah. Jadi nisbah ilmu tasawuf terhadap ilmu yang lain
bagaikan ruh bagi jasad. Ilmu tasawuf adalah ruh, sementara ilmu yang lain adalah
jasad. Jasad tidaklah dapat hidup tanpa ruh, sebaliknya ruh dapat hidup tanpa
jasad.15
2.5 Pilar Ilmu Tasawuf.
Pilar ilmu tasawuf ada lima perkara:
a) Taqwallah (bertaqwa kepada Allah) baik sewaktu sirr (rahasia) ,maupun
‘alaniyah (terbuka).
b) Mengikuti sunnah baik qauli maupun fi’li serta mengaktualisasikannya
dalam penjagaan diri dan akhlak yang baik.
c) Berpaling dari makhluk yang diwujudkan dalam sikap sabar dan tawakal.
d) Ridha terhadap ketentuan Allah yang diwujudkan dengan sikap qana’ah dan
menerima (tafwid).
e) Kembali kepada Allah baik dikala senang maupun di waktu susah.16

12
Jawas, Syarah ‘Aqidah Ahlul Sunnah Wal Jamaah, (Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
2004), hlm. 28
14
Syamsun Ni’am, Tasawuf Studies., OP.,Cit.,hlm. 9
15
Cecep Alba, Tasawuf dan tarekat., OP.,Cit.,hlm.13
16
Ibid, hlm. 14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan.
Tasawuf yaitu menjalani hidup zuhud, menghindarkan diri dari kenikmatan
dunia, melaksanakan bermacam-macam ibadah, wirid, sehingga semakin kuat
aspek rohaniah dan semakin melemah urusan jasmaniah. Tegasnya tasawuf adalah
menguatkan rohani dan mengesampingkan jasmaniah untuk mengenal Tuhan
dengan segala kesempurnaan-Nya.
Ciri-Ciri Tasawuf.
Karena sulitnya memberikan definisi yang lengkap tentang tasawuf, maka
Abu Al-Wafa’ al-Ganimi At-Taftazani (peneliti tasawuf), tidak merumuskan
definisi tasawuf dalam bukunya Iia at-Taswuf al-Islami (pengantar ke tasawuf
Islam). Ia hanya memperbincangkan karakteristik tasuwuf secara Umum. Baginya
Tasawuf mempunyai lima ciri umum yaitu:
6. Memiliki nilai-nilai moral.
7. Pemenuhan fana (sirna) dalam realisasi mutlak.
8. Pengetahuan intuitif langsung.
9. Timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah SWT dalam diri sufi
karena tercapainya maqomat (makam-makam atau beberapa tingkatan)
10. Pengunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung
pengertian harfiah dan tersirat.
3.2 Saran.
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami
mengenai karakteristik ilmu tasawuf dan dapat mengetahui perbedaan ilmu tasawuf
dengan ilmu-ilmu lainya . Dan juga diharapkan juga pembaca dapat mengamalkan
apa yang telah didapatkan setelah membaca makalah ini serta menjadi ilmu yang
bermanfaat. Amin.

8
DAFTAR ISI

Alba, Cecep. 2014. Tasawuf dan tarekat: Dimensi Esoteris Ajaran Islam. Bandung :
PT Remaja Resdakarya.
Jawas. 2004. Syarah ‘Aqidah Ahlul Sunnah Wal Jamaah. Bogor : Pustaka Imam
Asy-Syafi’i
Mulyani, Dewi. 2010. Akidah Mengenal Allah SWT Lebih dekat. Bandung : PT Mizan
Pustaka.
Ni’am, Syamsun. 20141. Tasawuf Studies: Pengantar Belajar Tasawuf. Yogyakarta:
Ar-Ruzzmedia.
Permadi. 1997. Pengantar Ilmu Tasawuf. Jakarta : PT Rineka Cipta.
RISTEKDIKTI, Modul 2: Akhlak Islam.
Suryadilaga, Alfatih. 2016. Ilmu Tasawuf. Yogyakarta : Kalimedia.

Anda mungkin juga menyukai