DISUSUN OLEH :
No Bp : 1704119
Kelompok :1
Kelas :B
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain
juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa mneyebabkan dehidrasi
karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh
manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan
lemak. Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air di Indonesia
sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini
tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan
menyalah gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan ditempat penampungan air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum,
memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). dalam
kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta
bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik, dan sampah organik.
Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya
limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermura di sungai
dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengkonsumsi air ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pencemaran Air
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan
orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik
dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam
Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang
didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan
hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-
komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah
dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi
lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai
makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan
aspek akibat (Setiawan, 2001).
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa
masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan
kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada
prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair.
Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang
disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus
menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan
penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang
menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat
cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu
tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna
bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun
kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun
1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air
minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi,
ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).
Jumlah aliran air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung dari jenis
dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses industri, derajat penggunaan air, derajat
pengolahan air limbah yang ada. Limbah industri yang tidak diolah terlebih dahulu sangat
mencemari air sungai. Jenis limbah ini bergantung pada jenis industrinya, misalnya zat warna
dari pabrik tekstil, sampah organik dari pabrik pulp/kertas, dan merkuri dari industri tertentu.
Pembuangan limbah cair ke perairan berpotensi mencemari lingkungan. Akibatnya senyawa
raksa, merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui rantai makanan dari mikroorganisme ke
ikan kemudian ke manusia yang mengkonsumsinya. Ini merupakan salah satu penyebab
kematian.
Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dari semua masyarakat untuk mencegah hal ini terjadi.
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air antara lain:
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air
sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar.
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat, energi maupun komponen lainnya baik
berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan penurunan kualitas
air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Umumnya, air yang tercemar
memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan warna, rasa, bau, dan menjadi keruh. Sungai
merupakan salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup makhluk
hidup sehari – hari. Manfaat sungai sangat vital untuk semua makhluk hidup. Usaha pelestarian
sungai dapat dimulai dari hal yang terkecil seperti tidak membuang sampah sembarangan hingga
ke yang terbesar yaitu tidak membuang limbah langsung ke sungai. Jika kualitas sungai baik,
kesehatan makhluk hidup juga menjadi baik, karena sungai juga merupakan salah satu sumber
mata air.
1. Limbah cair
Jenis limbah pabrik yang pertama adalah limbah pabrik yang berbentuk cair. Limbah pabrik
cair merupakan sisa- sisa produksi dari pabrik yang bentuknya cair. Biasanya limbah pabrik cair
ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, kali bahkan lautan. Limbah cair ini
sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat.
Limbah pabrik yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti kali, laut, maupun
selokan tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran
tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak makhluk
hidup yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari pabrik ini antara lain adalah sisa
pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air,
kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
2. Limbah padat
Selain limbah cair, jenis limbah pabrik selanjutnya adalah limbah padat. Limbah padat
merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan,
lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang
dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat- tempat umum. Limbah padat
seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat
menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati.
Sementara apabila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya proses pengolahan, maka akan
mencemari tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah pabrik padat antara lain
adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen,
lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
3. Limbah gas
Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah pabrik lainnya yakni limbah gas.
Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja
berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari
udara. Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik,
asap pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.
Itulah beberapa macam limbah yang dapat dihasilkan dari aktivitas industri. Limbah- limbah
pabrik tersebut dapat mencemari tanah, air maupun udara yang pada akhirnya akan mencemari
lingkungan yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Padahal kita telah mengetahui
bahwasannya pencemaran merupakan hal yang tidak baik dan dapat menyebabkan banyak
dampak buruk.
Itulah beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat adanya pencemaran yang
dilakukan oleh industri pabrik bagi lingkungan. Maka dari itulah bagi masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah yang merupakan daerah industri maka hal mengenai limbah ini harus
selalu diwaspadai agar tidak merusak lingkungan.
Demikianlah dampak- dampak yang bisa ditimbulkan oleh adanya pencemaran oleh
limbah pabrik. Dampak negatif tersebut akan selalu terasa apabila tidak diusahakan untuk
mengolah limbah secara baik dan benar. Maka dari itulah perlu adanya upaya- upaya tertentu
agar limbah yang dihasilkan dapat dinetralisir agar tidak membahayakan, dan apabila sudah
terlanjur tercemar maka harus diupayakan untuk mengatasi pencemaran- pencemaran tersebut.
4. Menggunakan kembali limbah- limbah pabrik yang masih bisa didaur ulang
Selain limbah- limbah organik, ternyata limbah anorganik juga mempunyai penanganannya
sendiri. limbah pabrik anorganik yang sulit untuk diurai secara alami maka dapat dipilah- pilah.
Dan limbah yang bersifat anorganik ini dapat kita daur ulang untuk menjadi sesuatu yang baru.
Limbah anorganik yang masih bisa untuk didaur ulang sebaiknya kita daur ulang saja.
Disamping kita membantu menangani persoalan limbah padat pabrik, kita juga dapat menghamat
bahan baku.
a). Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari partikel dan suspensi
b). Berwarna suram
c). Sedikit berbau
2. Ciri Kimia
a). Mengandung campuran zat kimia organik dari penguraian tinja, urin, dan sampah lain
dan anorganik yang berasal dari air bersih
b). Bersifat basa sewaktu masih baru dan lama-kelamaan akan berubah menjadi berbau
asam saat mulai membusuk.
3. Ciri Bakteriologis
Pengolahan limbah
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau
selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, untuk diolah sebelum
dibuang. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna,
misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
Melestarikan hutan
Melestarikan Hutan di Hulu Sungai. Agar tidak menimbulkan erosi tanah di sekitar hulu
sungai sebaiknya pohon-pohon atau pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya
menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan mambawa tanah, pasir,
dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir yang sehingga menyebabkan pendangkalan
sungai. Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir
dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap
tercemar dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh karena
itu banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih, misalnya:
a. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan
b. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
c. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran
http://hayattulloh17.blogspot.co.id/2016/10/makalah-pencemaran-air-sungai-das_7.html
http://inimakalahku.blogspot.co.id/2014/11/pencemaran-pir-oleh-limbah-industri.html
http://csrindonesia.com/mengendus-limbah-sungai-citarum-upaya-menuju-nol-pembuangan-
bahan-kimia-berbahaya/
http://bandung.bisnis.com/read/20170222/82444/567749/soal-sungai-tercemar-pemkot-cimahi-
butuh-masukan
http://m.rmoljabar.com/news.php?id=10240
Kursus Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan Kumpulan Diktat Universitas Gadjah Mada
Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.
Suparwato (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Wardhana, Wisnu Arya (1994). Teknik Analisa Radio Aktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Offset.