LOGO
Diuretik derifat tiasid. Efeknya lebih lemah dan lebih lambat, tetapi be
rtahan lebih lama (6-48 jam) dan terutama digunakan
pada terapi pemeliharaan hipertensi dan kelemahan jantung (decompe
nsatio cordis). Obat-obat ini memiliki kurva dosis-efek
datar, artinya bila dosis optimal dinaikkan lagi efeknya tidak bertambah
(diuresis, penurunan tekanan darah).
Diuretik loop. Obat-obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi agak singk
at (4-6 jam). Banyak digunakan pada keadaan akut, misalnya pada ude
ma otak dan paru-paru. Memperlihatkan kurva dosis-efek curam, artinya
bila dosis dinaikkan efeknya senantiasa bertambah. Contoh : furosemida
, bumetanida dan etakrinat.
Hubungan struktur-aktivitas
1. Yang berperan terhadap aktivitas diuretik penghambat
karbonik anhidrase adalah gugus sulfamil bebas. Mono
dan disubstitusi pada gugus sulfamil akan menghilangk
an aktivitas diuretik karena pengikatan obat-reseptor
menjadi lemah.
2. Pemasukan gugus metil pada asetazolamid (metazola
mid) dapat meningkatkan aktivitas obat dan memperpa
njang masa kerja obat. Hal ini disebabkan karena meta
zolamid mempunyai kelarutan dalam lemak lebih bes
ar, absorpsi kembali pada tubulus menjadi lebih baik d
an afinitas terhadap enzim lebih besar. Metazolamid
mempunyai aktivitas diuretik ± 5 kali lebih besar diband
ing asetazolamid.
Hubungan struktur-aktivitas
1. Yang berperan terhadap aktivitas diuretik penghambat karb
onik anhidrase adalah gugus sulfamil bebas. Mono dan
disubstitusi pada gugus sulfamil akan menghilangkan aktivi
tas diuretik karena pengikatan obat-reseptor menjadi lem
ah.
2. Pemasukan gugus metil pada asetazolamid (metazolamid)
dapat meningkatkan aktivitas obat dan memperpanjang ma
sa kerja obat. Hal ini disebabkan karena metazolamid mem
punyai kelarutan dalam lemak lebih besar, absorpsi kemb
ali pada tubulus menjadi lebih baik dan afinitas terhadap
enzim lebih besar. Metazolamid mempunyai aktivitas diureti
k ± 5 kali lebih besar dibanding asetazolamid.
3. Modifikasi yang lain dari strutur asetazolamid secara umum
Contoh :
a. Asetazolamid (diamox, glaupax), diabsorpsi se
cara cepat dalam saluran cerna, diekskresikan mel
alui urin dalam bentuk tak berubah ± 70%. Kadar p
lasma tertinggiobat dicapai dalam ± 2 jam setelah
pemberian oral, dengan waktu paro ± 5 jam. Aseta
zolamid juga digunakan untuk pengobatan glauko
ma dan sebagai penunjang pada pengobatan epile
psi petit mal, dikombinasi dengan obat anti kejang,
2. Diuretik derivat tiazid
• Turunan fenoksiasetat
Contoh : Asam Etakrinat.
Asam etakrinat menimbulkan aktivitas diuretik karena dap
at berinteraksi dengan gugus sulfhidril enzim yang bertang
gung jawab pada proses absorpsi kembali Na+ di tubulus r
enalis. Yang berperan pada interaksi tersebut adalah gugu
s α-β ikatan rangkap tidak jenuh
Mekanisme reaksi asam etakrinat dengan gugus sulfhidril
enzim dijelaskan sebagai berikut :
• Turunan sulfonamida
Contoh turunan asam 5-sulfamoil-2-aminobenzoat : furosemid dan
azosemid Contoh turunan asam 5- sulfamoil-3-aminobenzoat : bu
metanid dan piretanid.
Contoh :
Furosemid (lasix, farsix, salurix, impugan), merupakan diuretika sal
uretik yang kuat, aktivitasnya 8-10 kali diuretika tiazid. Awal kerja o
bat terjadi dalam 0,5-1 jam setelah pemberian oral, dengan masa
kerja yang relatif pendek ± 6-8 jam. Absorpsi furosemid dalam salu
ran cerna cepat, ketersediaanhayatinya 60-69% pada subyek nor
mal, dan ± 91-99% obat terikat oleh plasma protein. Kadar darah
maksimal dicapai dalam 0,5-2 jam setelah pemberian oral, dengan
waktu paro biologis ± 2 jam. Furosemid digunakan untuk pengobat
an hipertensi ringan dan moderat, karena dapat menurunkan tekan
an darah. Dosis : 20-80 mg/hari.
4. Diuretik Hemat Kalium