Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRODUKTIF

BAB III
“MENGENAL ENGINE”

DI SUSUN OLEH :
YOGO PURNOMO
RENDI WIRA YUDA

KELAS : X TM2

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUARO JAMBI


SMK NEGERI 1 MUARO JAMBI
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantar manusia dari alam
kegelapan ke alam terang benderang.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami, untuk itu salam terima kasih kami
ucapkan untuk guru yang telah membimbing kami dalam membuat makalah ini. Dan tak lupa
juga terima kasih buat teman- teman yang telah ikut memberi semangat pada kami.
Akhir kata semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari sempurna maka dari itu kami memohon maaf. Oleh karena itu, kami menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami
sampaikan terimakasih.

Jambi, 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
A. Klasifikasi engine.................................................................................................. 1
B. Komponen Engine dan Prinsip Kerjanya.............................................................. 2
C. Cara Kerja Engine Dua dan Empat Langkah........................................................ 7

ii
A. Klasifikasi Engine
Klasifikasi engine adalah suatu rangkaian dari beberapa macam engine hingga
menghasilkan beberapa tipe engine yang berbeda. Dari pernyataan di atas sudah jelas
sekali bahwa tiap engine memiliki kelasnya, tiap engine memiliki perbedaan. Seperti
halnya dengan diesel engine yang merupakan salah satu tipe dari internal combustion
engine (motor bakar dalam). Internal combustion engine (motor bakar dalam)
merubah energi panas yang dibangkitkan dari hasil pembakaran fuel menjadi energi
mekanik. 

1. Internal Combustion Engine


Mesin pembakaran dalam merupakan sebuah mesin yang proses
pembakarannya berada di dalam ruang tertutup atau sering disebut dengan
istilah ruang bakar (combustion chamber).
Campuran udara dan bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam ruang bakar
lalu kemudian akan di bakar di dalam ruang bakar tersebut untuk menghasilkan
tenaga ledakan pembakaran yang nantinya digunakan sebagai tenaga putar untuk
menggerakkan kendaraan.
Contoh mesin pembakaran dalam sering kita temui pada kendaraan-kendaraan
baik sepeda motor, mobil, bus, truk dan lain sebagainya. Mesin pembakaran dalam
sendiri berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan antara lain mesin ben sin dan
mesin diesel.

Mesin motor mesin mobil turbin gas

2. External combustion Engine


Mesin pembakaran luar atau dalam bahasa inggrisnya disebut eksternal combustion
engine adalah mesin yang menghasilkan sebuah usaha atau tenaga dimana
pembakarannya dilakukan diluar mesin itu sendiri contohnya adalah mesin uap. pada
1
mesin uap ini air yang dipanaskan lalu diubah menjadi uap, uap yang berhembus
kencang tersebut diarahkan pada bilah-bilah atau daun turbin, dimana daun atau bilah
turbin tersebut dihubungkan dengan sebuah as, kalau daun turbin tersebut ditendang
oleh uap yang diarahkan padanya maka otomatis as juga akan ikut berputar.

External combustion Engine menggunakan piston

B. Komponen Engine dan Prinsip Kerjanya


1. Blok Silinder

2
Blok silinder adalah struktur terpadu yang terdiri dari silinder dari motor bakar
torak dan beberapa atau semua yang terkait struktur sekitarnya (bagian pendingin,
bagian bukaan masuk dan keluar bagian, sambungan, dan crankcase).
Bisa disederhanakan, blok silinder merupakan base part atau komponen inti
mesin yang digunakan untuk menopang semua bagian-bagian utama mesin seperti
piston, kepala silinder, oil pan dan poros engkol.
Meski namanya blok silinder (ada kata silinder) bentuk blok silinder ini
tidaklah melingkar seperti silinder. Hal ini dikarenakan fungsi utama yang sebagai
penopang, desain blok silinder akan disesuaikan dengan peletakan semua komponen
tersebut. Sehingga kalau anda lihat blok silinder pada mobil, maka bentuknya
cenderung kotak tapi ada berbagai detail dan sudut.
Blok silinder, terbuat dari baja tuang. Artinya logam seperti baja dan
campuran logam lain akan dilebur pada suhu yang sangat cair. Logam cair tersebut
akan dimasukan kedalam sebuah cetakan untuk membentuk blok silinder. Teknik ini
disebut juga dengan teknik pengecoran logam.

2. Bak engkol
Crankcase (bak engkol) biasanya terbuat dari aluminium die casting dengan
sedikit campuran logam.  Bak engkol fungsinya sebagai rumah dari komponen yang
ada di bagian dalamnya, yaitu komponen:
 Generator atau alternator untuk pembangkit daya tenaga listriknya sepeda motor 
 Pompa oli
 Kopling
 Poros engkol dan bantalan peluru
 Gigi persneling atau gigi transmisi 
 Sebagai penampung oli pelumas 
  Bak engkol terletak di bawah silinder dan biasanya merupakan bagian yang ditautkan pada
rangka sepeda motor.

3
3. Kepala silinder
Kepala silinder (Cylinder head) merupakan salah satu komponen utama mesin
yang dipasangkan pada blok silinder dan diikat memakai baut. Kepala silinder harus
tahan dari temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh karena itu
umumnya kepala silinder diciptakan dari besi.
Untuk saat ini banyak mesin yang kepala silindernya terbuat dari paduan
aluminium. Kepala silinder yang terbuat dari paduan Aluminium memiliki
kemampuan pendinginan lebih besar di Banding dengan yang terbuat dari besi tuang.

Kepala silinder memiliki fungsi untuk menutup lubang silinder pada blok
silinder dan sebagai tempat dudukan busi. Kepala silinder ini bertumpu diatas blok
silinder. Pada titik tumpunya dipasang atau disekat oleh gasket yang berguna untuk
mencegah kebocoran kompresi.
Kepala silinder dibuat dari bahan alumunium campuran agar tahan karat dan
juga tahan terhadap panas pada suhu tinggi serta konstruksinya ringan. Pada kepala
silinder biasanya ada sirip-sirip yang membentuk alur, sirip-sirip ini berfungsi untuk
membantu melepaskan panas pada mesin atau biasa kita sebut dengan pendingin
udara.
4. Torak

4
Torak atau piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin
pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Tujuan torak atau piston dalam silinder adalah:
 Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston
mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya torak/piston menekan isi silinder.
Torak atau piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan
tersebut menjadi gaya (linear).
 Membuka-tutup jalur aliran.
 Kombinasi dari hal di atas.
Dengan fungsi tersebut, maka torak/piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu
atau beberapa ring (cincin) dipasang pada torak/piston agar sangat rapat dengan silinder.
Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam,
disebut dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja
rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).

5. Batang piston
Pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine), salah atu
komponen terpenting di dalamnya adalah piston.
Piston atau torak atau seker akan menerima hasil ledakan pembakaran saat
langkah usaha sehingga piston akan bergerak turun dari TMA ke TMB. Selama mesin
beroperasi, piston akan selalu bergerak naik turun.
Bergeraknya piston naik dan turun di dalam silinder dapat terjadi karena adanya
komponen tambahan yaitu batang piston (connecting rod). Tanpa adanya batang
piston maka piston tidak akan dapat bergerak naik turun karena piston hanya merubah
volume dari silinder.
Baik pada mesin 4 tak (four stroke) dan 2 tak (two stroke) selalu dilengkapi
dengan batang piston. Batang piston atau juga dikenal dengan stang seker memiliki
fungsi antara lain:

5
6. Poros engkol

Crankshaft/Poros engkol menjadi suatu komponen utama dalam suatu mesin


pembakaran dalam. Crankshaft menjadi pusat poros dari setiap gerakan piston. Pada
umumnya crankshaft berbahan besi cor karena harus dapat menampung momen
inersia yang dihasilkan oleh gerakan naik turun piston. Sehingga fungsi utama dari
crankshaft adalah mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi
gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi. Crankshaft harus
terbuat dari bahan yang kuat dan mampu menahan beban atau momen yang kuat
karena crankshaft harus menerima putaran mesin yang tinggi.
Posisi crankshaft berada antara blok mesin bagian bawah dengan oil pan.
Crankshaft menjadi pusat dari putaran mesin. Putaran dari Crankshaft biasa
diteruskan lagi tidak hanya ke transmisi, namun juga ke camshaft lewat timing belt
atau timing gear atau timing chain karena memiliki putaran timing yang serupa
dengan pembukaan valve. Selain itu putaran dari crankshaft juga biasa diteruskan
untuk memutar kompresor AC dan juga pompa power steering. Namun pada mobil-
mobil canggih saat ini, biasanya kompresor AC dan pompa power steering mendapat
tenaga dari listrik yang dihasilkan mobil, sehingga tidak membebani (mengurangi)
tenaga mesin.

6
Poros engkol terpasang di bagian bawah pada blok silinder. Poros engkol
disebut juga dengan crank shaft. Pada mesin, crank shaft atau poros engkol ini
memiliki kegunaan yang sangat vital. Poros engkol berfungsi untuk mengubah gerak
naik turun piston menjadi gerak putar dengan perantara conecting rod, gerak ini pada
akhirnya juga menggerakkan roda penerus (fly wheel). Piston menerima tenaga hasil
pembakaran, dan tenaga ini akan diteruskan oleh connecting rod yang selanjutnya
akan diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol. Tenaga yang sudah diubah
menjadi gerak putar ini, otomatis akan menggerakkan fly wheel. Karena fly wheel
berhubungan langsung dengan poros engkol ini. Bagian batang torak yang
berhubungan dengan piston adalah small end. Sedangkan bagian batang torak
(connecting rod) yang berhubungan dengan poros engkol disebut dengan big end.

7. Roda penerus

Roda penerus ( fly weel ) ini adalah perangkat yang bersifat mekanik dan
berputar yang digunakan untuk menyimpan energi rotasi. Roda penerus ini memiliki
moment inersia yang signifikan, dan dengan demikian komponen ini bisa menahan
perubahan kecepatan perubahan rotasi.
Jumlah energi yang tersimpan dalam roda penerus motor ini adalah sebading
dengan kuadrat kecepatan rotasi. Kemudian, energi ditanrfer ke roda penerus dengan
menggunakan torsi sehingga bisa meningkatkan kecepatan  rotasi, dan karenanya
energi dapat tersimpan di dalamnya.

C. Cara Kerja Engine Dua dan Empat Langkah


4 TAK
Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah
tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as,
dan satu putaran noken as (camshaft).
7
Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :
Langkah hisap : Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke
dalam silinder.  Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-
bakar yang terbakar selama proses pembakaran.
Prosesnya adalah ;
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder
3. Kruk As berputar 180 derajat
4. Noken As berputar 90 derajat
5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder

LANGKAH KOMPRESI
Langkah Kompresi
Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah
ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel.
Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan
temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar dapat
bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat
dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran
(combustion chamber)
4. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan
bunga api dan memulai proses pembakaran
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6. Noken as mencapai 180 derajat

LANGKAH TENAGA
Langkah Tenaga

8
Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran
yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder
sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke
silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi
rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan
tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB
3. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang
mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
5. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
6. Putaran Noken As 270 derajat

LANGKAH BUANG
Exhaust stroke
Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan
operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak
mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa
knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan
sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama
pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang
dihasilkan.
Prosesnya adalah :
1. Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya
normal untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju
knalpot
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)

FINISHING PENTING — OVERLAPING


9
Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua klep intake dan out berada dalam possisi sedikit
terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya hambatan dari
kinerja mekanis klep dan inersia udara di dalam manifold, maka sangat diperlukan untuk
mulai membuka klep masuk sebelum piston mencapai TMA di akhir langkah buang untuk
mempersiapkan langkah hisap. Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa
pembakaran, klep buang tetap terbuka hingga setelah TMA. Derajat overlaping sangat
tergantung dari desain mesin dan seberapa cepat mesin ini ingin bekerja.
manfaat dari proses overlaping :
1. Sebagai pembilasan ruang bakar, piston, silinder dari sisa-sisa pembakaran
2. Pendinginan suhu di ruang bakar
3. Membantu exhasut scavanging (pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan proses pemasukkan bahan-bakar

2 TAK
Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-tak yang
mempunyai empat langkah piston dalam satu siklus pembakaran, meskipun keempat
proses (intake, kompresi, tenaga, pembuangan) juga terjadi.
Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama rancangan
piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal besar, dan mesin
V8 untuk truk dan kendaraan berat lainnya.

Animasi cara kerja mesin dua tak.


Prinsip kerja
Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik
otomotif :

10
 TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada titik
paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros
engkol (crankshaft).
 TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston berada pada
titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat
dengan poros engkol (crankshaft).
 Ruang bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros engkol (crankshaft),
sering disebut dengan bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara,
bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.
 Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses
pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.
Langkah kesatu
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
1. Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang
berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB,
tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain
perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang
bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendorong gas yang ada
dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar

Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1. Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil
percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas.
Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.

11
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas
dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan
agar puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai
bergerak dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu
dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.

12

Anda mungkin juga menyukai