Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KEMANTAPAN DAN MEKANISME KERUNTUHAN


“KEMANTAPAN LERENG”

DISUSUN OLEH :
1. Nurqalby Wahid (218190015)
2. M. Syahrul Ramadhan (218190034)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nya yang telah memberikan kemudahan sehingga “Makalah Kemantapan Lereng”
dapat terselesaikan.Makalah ini disusun sebagai salah satu mata kuliah Mekanika Tanah.
Penyusun menyadari bahwa “Makalah Kemantapan Lereng” ini belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang dapat membantu dalam
memperbaiki kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Parepare, 2 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 4
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................6
1.2 Tujuan.......................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................7
2.1 Teori Analisa Lereng................................................................................................7
2.2 Analisis Stabilitas Lereng dengan Bidang Longsor Datar.......................................8
2.2.1 Lereng tak berhingga dengan kondisi tanpa rembesan............................................8
2.2.2 Lereng tak berhingga dengan kondisi dengan rembesan.......................................10
2.3 Lereng Terbatas (Finite Slope) ..............................................................................10
2.4 Metode Analisis Kesetimbangan Batas.......................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai metode seperti analisis keseimbangan batas, metode elemen hingga, dan
analisis batas digunakan dalam analisis kestabilan lereng. Masing-masing metode
memberikan hasil berupa solusi pendekatan semata dalam mensimulasikan perilaku
tanah khususnya dalam menjelaskan proses kelongsoran pada tanah yang bersifat
progresif.

Salah satu metode yang representatif yang dipaparkan pada makalah ini adalah analisis
batas. Analisis ini memberikan solusi dalam suatu rentang tertentu. Rentang tersebut
dibatasi oleh nilai bawah dan nilai atas. Metode yang digunakan dalam hal İni adalah
seperti yang diusulkan oleh Michalowski (1995). Metode ini dapat digunakan untuk
material lempung dan clayshale dalam tinjauan jangka pendek.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
- Mengetahui analisis kestabilitas lereng pada bidang longsoran
- Mengetahui metode analisis kesetimbangan batas
1.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu Studi Kepustakaan dan
Literatur. Yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa buku,
diktat, internet dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang
dibahas di dalam karya tulis ini.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Teori analisa Stabilitas Lereng.


Maksud analisis stabilitas lereng adalah untuk menentukan faktor aman dari bidang
longsor. Faktor aman didefinisikan sebagai nilai banding antara gaya yang menahan dan
gaya yang menggerakan atau,

dengan ;

τ = tahanan geser maksimum yang dapat dikerahkan oleh tanah

τd = tegangan geser yang terjadi akibat gaya berat tanah yang akan
longsor
F = faktor aman.

Mohr – Coulomb, tahanan geser (τ) yang dapat dikerahkan tanah sepanjang bidang
longsornya dinyatakan ;
τ= c +σtgϕ

Dimana nilai c dan ø adalah parameter kuat geser tanah disepanjang bidang longsornya.
Persamaan geser yang terjadi akibat beban tanah dan beban lain pada bidang longsornya ;

τd = cd +σtgϕd
Dengan cd dan ød adalah kohesi dan sudut gesek dalam yang terjadi atau yang dibutuhkan
untuk keseimbangan pada bidang longsornya.
Sehingga persamaan menjadi ;
Atau

Dengan

2.2 Analisis Stabilitas Lereng dengan Bidang Longsor Datar. 2.2.1


Lereng tak berhingga dengan kondisi tanpa rembesan.

Gambar VIII.1 Lereng tak berhingga tanpa rembesan

Berat elemen PQTS adalah

W =γbH

Gaya W dapat diuraikan ;


* Tegak lurus terhadap bidang longsor Na =W cosα=γbH cosα

* Searah pada bidang longsor T a=W sinα=γbH sinα

Tegangan normal dan tegangan geser yang terjadi pada bidang AB persatuan lebar ;

Dalam keadaan simbang τd =τ=γH sinα cosα, sehingga ;

Kondisi kritis terjadi jika F = 1 maka untuk tanah yang mempunyai ø dan c,

dengan Hc ketebalan maksimum, dimana lereng dalam kondisi akan longsor (kondisi kritis)

Tanah granuler ( c = 0 ) pada kondisi kritis, maka

Lereng tak berhingga untuk tanah granuler selama α < ø, lereng masih dalam kondisi
stabil.

Untuk lempung jenuh ( ø = 0 ) persamaan menjadi ;


Pada kondisi kritis F = 1, maka

2.2.2 Lereng tak berhingga dengan kondisi dengan rembesan.

Gambar VIII.2 Lereng tak berhingga dengan rembesan

Dengan dilakukan penurunan seperti diatas diperoleh ;

Untuk tanah granuler (c = 0) maka faktor aman,

Untuk tanah kohesif (ø = 0), faktor aman

2.3 Lereng Terbatas (Finite Slope)


Gambar VIII.3 Analisis stabilitas timbunan diatas tanah miring
Pada gambar diatas, timbunan terletak pada tanah asli yang miring, akibatnya terjadi
kelongsoran menurut bidang AB.
Berat massa tanah yang longsor ;

dengan,

Tegangan normal (σ ) dan tegangan geser ( ‫ ) ז‬terjadi akibat berat tanah ABC pada
bidang AB adalah ;

Tegangan geser maksimum yang dapat dikerahkan tanah pada bidang AB, adalah
τ= c +σtgϕ
Tegangan geser yang terjadi pada bidang AB, adalah

τd = cd +σtgϕd

Pada saat keimbangan batas tercapai ( F = 1 ), τ=τd , subsitusi dari persamaan diatas,
diperoleh

Terlihat cd adalah fungsi dari sudut α, sedangkan β, ∂, H dan φd adalah konstan

Dengan mengambil diperoleh

Subsitusikan persamaan α = αc, diperoleh

Saat kondisi kritis F = 1. dari subsitusi cd = c dan φd = φ ke persamaan diatas diperoleh


persamaan tinggi ( H ) kritis ;

2.4 Metode Analisis Kesetimbangan Batas


Metode analisis yang umum digunakan pada tinjauan kestabilan lereng pada tanah dan
batuan karena alasan kemudahan adalah analisis kesetimbangan batas (AKB, limit
equilibrium analysis). Metode ini membutuhkan beberapa asumsi dalara memodelkan
mekanisme keruntuhan yang terjadi. Solusi pada umumnya berupa suatu nilai faktor
keamanan (FK), yang menggunakân beberapa persamaan kesetimbangan. Solusi yang
cliperoleh pada metode ini umumnya berupa solusi batas ataş. Solus( yang diperoleh ini
umumnya memberikan jawahan yang lebih tinggi daripada kondisi beban fiil. Hal ini
terjadi karena mekanisme keruntuhan yang terjadi di lapangan umumnya lebih efisien dan
lebih nyata daripada yang diasumsikan.
Terdapat kelemahan pada solusi yang dİhasilkan. Kelemahan ini terletak pada jumlah
persamaan kesetimbangan yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel yang
tidak diketahui. Oleh karena itu, dalam aplikasinya perlu dilakukan determinasi dengan
menghilangkan bidang diskontinuitas pada lereng.
Ditinjau dari pemodelan tegangan terhadap regangan, keruntuhan akan segcra terjadi
setelah mencapai tegangan geser puncak (peukmrength). Namun demikian, setelah
mencapai tegangan kondisi -nereng dimungkinkan terjadi kerunıuhan progresif kuatgeser
yang dimobilisasi bisa jadi lebih rendah daripada tegangan geser puncak
Pada metode ini,tidak terdapat deformasi yang terjadi sepanjang bidang gelincir. Hal ini
terjadi karena pemodelan ini didasarkan pada model massa tanah yang umumnya dibagi
dalam baji-baji sebagai material solid yang kuku. Hal ini jelas mempengaruhi hasil dimana
dapat memberikan nilai FK yang jauh lebih tinggi daripada yang sesungguhnya teçjadi. Hal
ini memiliki kontradiksi dengan kenyataan bahwa material tanah sendiri merupakan
material yang bersifat kompresi bel.
Kelemahan lain dari AKB adalah kuat geser sepajang bidang keruntuhan diasumsikan
bekerja konstan. Pada kondisi sesungguhnya, nilai FK adalah bervariasi sepanjang bidang
keruntuhan akibat kenıntuhan lanah yang bersifat progresif
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
- Berikut analisis kesetimbangan bidang pada longsoran terbagi menjadi 2, yaitu:
- Lereng tak berhingga dengan kondisi tanpa rembesan.
- Lereng tak berhingga dengan kondisi dengan rembesan.
-
3.2 Saran
Metode analisis yang umum digunakan pada tinjauan kestabilan lereng pada tanah dan
batuan karena alasan kemudahan adalah analisis kesetimbangan batas (AKB, limit
equilibrium analysis).
DAFTAR PUSTAKA

http://www.geologinesia.com/2016/01/berbagai-metode-analisis-kestabilan -html?m=1
http://kartono.sttnas.ac.id/Geologi%20Teknik/10.%20KESTABILAN%20LERENG.pdf
http://www.researchget.net/publication/280093621_ANALISIS_BATAS_UNTUK_KESTA
BILAN_LERENG

Anda mungkin juga menyukai