b.
c.
3. Batuan yang panjangnya 7cm dan diameternya 4,31 cm. contoh batuan ini
dialiri air dengan laju qw=1cc/dt sehingga diperoleh perbedaan tekanan antar
kedua ujung (titik input dan output) sebesar 50 atm (viskositas air 1 cp).
Hitunglah permeabilitasnya.
Jawaban:
1. Pengertian dari:
1) Permeabilitas adalah sifat-sifat fisik batuan reservoir untuk dapat
dialiri oleh fluida melalui pori-pori yang saling berhubungan tanpa
merusak partikel pembentuk batuan tersebut. Di dalam reservoir fluida
yang mengalir biasanya lebih dari satu macam, sehingga permeabilitas
dapat dibagi menjadi :
Permeabilitas Absolut
Permeabilitas absolut adalah permeabilitas bila fluida yang
mengalir dalam media berpori terdiri hanya satu macam fluida.
Permeabilitas Efektif
Permeabilitas efektif adalah permeabilitas bila fluida yang
mengalir dalam media berpori lebih dari satu macam fluida
(misal minyak, gas, air).
Permeabilitas Relatif
Permeabilitas relatif adalah perbandingan antara
permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut.
𝑄.𝜇.𝐿
K=
𝐴.∆𝑃
Klasifikasi Permeabilitas
Kualitas Nilai Permeabilitas (Darcy)
Sangat Buruk < 1 mD
Buruk 1 mD – 50 mD
Sedang 50 mD – 200 mD
Baik 200 mD – 500 mD
Sangat Baik >500 mD
1. Pada batuan yang mudah dibasahi oleh air (water wet), harga saturasi
air cenderung tinggi pada porositas yang lebih kecil.
2. Akibat adanya perbedaan berat jenis gas, minyak dan air maka
umumnya saturasi gas akan tinggi pada bagian atas dari jebakan
(perangkap).
3. Reservoir, begitu juga untuk saturasi air akan tinggi pada bagian
bawah dari jebakan atau perangkap reservoir dengan combination
drive.
4. Produksi berlangsung karena adanya perubahan distribusi fluida.
Jika minyak diproduksikan maka tempatnya di dalam reservoir akan
digantikan oleh air atau gas bebas.
4.) Tekanan kapiler (Pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada
antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan- cairan atau
cairan- gas) sebagai akibat dari pertemuan permukaan yang memisahkan
kedua fluida tersebut. Besarnya tekanan kapiler dipengaruhi oleh tegangan
permukaan, sudut kontak antara minyak-air-zat padat danjari- jari
kelengkungan pori. Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan
tekanan antara fluida “non-wetting fasa” (Pnw) dengan fluida “wetting
fasa” (Pw).
6.) Klinkenberg Effect atau Gas Slippage Effect merupakan fenomena dimana
jalur gas mengalir (mean free path) lebih besar dari pada diameter
pori/kapiler yang dilalui oleh molekul gas sehinggga energi kinetik
digunakan untuk perpindahan molekul gas melalui pipa kapiler, dan
terjadinya slip antara molekul gas dengan dinding pori/kapiler. Slippage
ini mengakibatkan molekul gas bergerak lebih cepat pada pori-pori/kapiler
pada arah perpindahannya sheingga data permeabilitas terhadap gas yang
didapat lebih besar daripada permeabilitas absolutnya. Pada 1941,
eksperimen Klinkenberg menyatakan bahwa:
1. Permeabilitas gas adalah fungsi dari komposisi gas
2. Permeabilitas gas adalah fungsi dari tekanan rata-rata
Rumus yang dinyatakan:
Di mana kg adalah permeabilitas gas, kl adalah permeabilitas cairan, b
adalah faktor klinkenberg, dan P adalah tekanan.
Vgrain = (4/3)·π· r3
Φ = (Vbulk – Vgrain)/ Vbulk = (4·(2)1/2 · r3 – (4/3)·π· r3)/ 4·(2)1/2 · r3= 0.2596 =
25.96%
Rhombohedral sendiri memiliki bentuk seperti 3d nya jajar genjang yang memiliki
kemiringan sebesar 450. Volume bulk batuan digambarkan sebagai sebuah volume
kotak yang dimiringkan 450, sedangkan volume grain batuan adalah jumlah butir
yang ada dalam pada packing dengan jumlah sama dengan 1 buah bola. Porositas
dinyatakan dengan perbandingan antara volume pori-pori dengan volume bulk batuan
dan dinyatakan dalam persen. Volume pori-pori didapat dari Vbulkdikurangi Vgrain.
Sehingga, dari perhitungan didapat porositas rhombohedral packing sebesar 25.96%.
Porositas rhombohedral packing lebih kecil daripada cubic packing.
3.) “Kurva permeabilitas relative ini ada hubungan nya dengan saturasi. Pada
awal-awal minyak diproduksikan dan sumur minyak benar-benar baru
pertama kali dibor, saturasi awalnya adalah saturasi water initial atau saturasi
water connate. Setelah diproduksikan, nilai kro atau permeabilitas relative
minyak semakin menurun, dan nilai krw semakin bertambah, karena pori-pori
yang diisi minyak tadi selanjutnya diisi oleh air. Sampai pada titik akhir, nilai
kro akan semakin menurun dan sampai titik saturasi oil residu atau sor"
3. Diketahui: L = 7 cm
d = 4,31 cm , r = 2,155cm
=14,57 cm2
Q = 1 cc/dt
∆𝑃 = 50 atm
𝜇 = 1 cp
Penyelesaiaan:
𝑄.𝜇.𝐿
K= 𝐴.∆𝑃
1𝑐𝑐/𝑑𝑡.1𝑐𝑝.7𝑐𝑚
K= 14,57𝑐𝑚2.50𝑎𝑡𝑚
7
K= 728,5