Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA

PASIEN DENGAN GANGGUAN CARDIOVASCULAR

Dosen pembimbing: Daryani S.Kep., Ns, M.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Sakka Fafarach Edysri Putri

Nim : (1702076)

Kelas/Prodi : IIB/DIII Keperawatan

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Tahun
1 Ajaran 2018/2019
Kata Pengantar

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam menyelesaikan tugas ini, saya
mendapaykan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen pembimbing dan teman-teman semua yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki. Untuk itu saya memerlukan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Semoga makalah ini bias menjadi manfaat bagi pembaca semua dalam mempelajari serta
memahami tentang materi dalam makalah ini.

Klaten, 17 November 2018

Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................................2

Daftar Isi................................................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

1. Pembahasan...............................................................................................................................4

2. EKG...........................................................................................................................................5

3. Treadmill test (TMT).................................................................................................................5

4. Echocardio................................................................................................................................6

Pemeriksaan Invasive............................................................................................................................7

Katerisasi Jantung (CVP)...............................................................................................................8

Daftar Puataka.....................................................................................................................................11

3
BAB I

Pembahasan

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA GANGGUAN KARDIOVASKULAR

Pemeriksaan Non Invasive :


1. Foto Thorax PA

4
Tujuan :

a. Jantung : Melihat bentuk dan pembesaran jantung.


b. Paru : Melihat tanda-tanda kongesti paru pada gagal jantung kongestif

2. EKG

Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan – perubahan potensial atau


perubahan voltage yang terdapat dalam jantung.

Elekrokardiogram adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang
dihubungkan dengan waktu.

3. Treadmill test (TMT)

5
Prinsip melakukan TM :
a. Perekam EKG bersama dengan aktifitas (exercise EKG)
b. Merupakan pemeriksaan non invasive tetapi termasuk pemeriksaan pro vocative.
c. Termasuk seleksi kedua untuk deteksi penderita coroner sesudah EKG istirahat (resting EKG).

Perekaman EKG sebelum, saat exercise dan sesudah recovery


Ada dua peralatan :
1.   Ergocycle
2.  Treadmill

 Merupakan pemeriksaan yang luas dipakai untuk deteksi dan sekaligus estimasi prognose PJK.

 Protokol pelaksanaan biasanya pakai protokol Bruce yang sudah dimodifikasi.

 Selama Treadmill, EKG, tekanan darah dan keluhan pasien harus dimonitor.

 Dilakukan sampai “simptom- limited.”

4. Echocardio

6
Bertujuan untuk mengetahui hemodinamik secara non invasive, yang apabila dilakukan oleh tenaga
“expert” hampir sama hasilnya dengan pemeriksaan invasive (kateterisasi).

a) Dapat mengevaluasi cardiac structure dan performance secara cepat, bahkan dalam keadaan
emergency sekalipun. (tidak perlu persiapan).

b) Echo Doppler (Color doppler dapat mendeteksi secara cepat apakah valve stenosis atau
regurgitasi.

c) Bila dengan TTE kurang adekuat terutama untuk melihat bagian posterior jantung, boleh
dilakukan TEE (Trans Esophageal Echocardiografi).

d) Jarak dari proximal esophagus sangat dekat dengan jantung, akan memperlihatkan struktur
bagian belakang jantung (aorta, atrium kiri dan appendix) terlihat lebih jelas, terutama bila ada
trombus atau massa di atrium kiri.

e) Modifikasi lain dari Echo adalah stress echocardiografi.

5. Pemeriksaan Invasive
1. Kateterisasi
a. Kiri
b. Kanan
Tehnik, mendorong kateter melalui :
a. Vena untuk evaluasi jantung kanan
a. Arteri untuk evaluasi jantung kiri

Tujuan :
- Kateterisasi Jantung KananMengetahui saturasi O2 dan tekanan darah pada semua bagian jantung
kanan mulai dari Vena Cava sampai Arteri Pulmonari.
- Kateterisasi Jantung KiriMengetahui saturasi O2 dan tekanan darah dari bagian Kiri Jantung, Aorta
kecuali Arterium Kiri.

2. Coroangiografi

Tehnik pemeriksaan : sama dengan kateterisasi jantung.


Ada dua jenis kateter : 7
a. Untuk A Coronary Kanan
b. Untuk A Coronary Kiri
Kateter untuk Artery Coronary KananKateter didorong sampai pangkal Aorta. Kateter untuk
Artery Coronary Kanan sudah dirancang sedemikian rupa, bila didorong ke Pangkal Aorta maka
ujung kateter, persis dimulut (ostium) Artery Coronary Kanan. Bahan contras disemprotkan
masuk ke artery coronary kanan dan cabang-cabangnya.

Tujuan : Untuk melihat tingkat, derajat dan besarnya penyumbatan stenosis coroner.
Kateter untuk Artery Coronary KiriKateter untuk arteri kiri didorong sampai pangkal aorta hingga
diprogram tepat di pangkal aorta kiri. Contras disemprotkan masuk ke artery coronary kiri dan
cabang-cabangnya.

6. Katerisasi Jantung (CVP)

a. Pengertian
Tekanan vena central (central venous pressure) adalah tekanan darah di atrium kanan atau
vena kava. Ini memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah, keefektifan jantung
sebagai pompa, dan tonus vascular. Tekanan vena central dibedakan dari tekanan vena preifer, yang
dapat merefleksikan hanya tekanan local.

8
b. Lokasi Pemantauan

1) Vena Jugulari interna kanan atau kiri (lebih umum pada kanan)

2) Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada kanan

3) Vena brakialis, yang meungkin tertekuk dan berkembangmenjadi phlebitis

4) Lumen proksimal kateter arteri pulmonalis, di atrium kanan atau tepat di atas vena kava
superior

c. Indikasi dan Penggunaan

a) Pengukuran tekanan vena sentral (CVP)

b) Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorioum

c) Pengukuran oksigenasi vena sentral

d) Nutrisi parental dan pemberian cairan hipertonik atau cairan yang mengiritasi yang peril
pengenceran segera dalam system sirkulasi

e) Pemberian obat vasoaktif per drip (tetesan) dan obat inotropic

f) Sebagai jalan masuk vena bila semua tempat IV lainnya telah lemah

d. Diagnosis yang muncul

1) Diagnosis I
Peningkatan suhu tubuh b.d adanya zat pirogen dalam thermostat sekunder terhadp proses
infeksi salmonella typosa.
2) Dignosis II
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (defisit) b.d gangguan fungsi digestifabsorbsi nutrisi
3) Dignosis III
Gangguan eliminasi alvi (diare/konstipasi) b.d proses inflamasi.iritasi dan malabsorsi usus
ganggan eliminasi alvi (konstipasi) yang berhubungan dengan proses peradangan usus halus.
4) Dignosis IV
Gangguan pemenuhan istirahat tidur b.dfaktor hospitalisasi,diare,dan konstipasi.
9
e. Intervensi

1) Observsi dan catat frekuensi defekasi,karakteristik, jumlah, dan faktor pencetus.


Rasionalisasi : membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji besarnya episode.

2) Tingkatkan tirah baring.

Rasionalisasi : istirahat menurunkan motilitas usus juga menurunkan metabolise bila infeksi atau
pendarahan sebagai komplikasi.

3) Buang feses dengan cepat dan berikan pengharum ruangan.

Rasionalisasi : menurunkan bau tidak sedap untuk menghindari rasa mual padaa pasien.

4) Identifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare.

Rasionalisasi : membantu mengurangi makanan dan minuman yang menyebabkan diare.

10
Daftar Puataka

11

Anda mungkin juga menyukai