Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD


DR. H . ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

VIONIE RECCY APRILIE DYA

21219083

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2020
ANALISIS JURNAL

1. PENDAHULUAN

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu


sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar kandungan (Praworihardjo, 2016).
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam dua basalis kemudian
diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing
dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan isinya.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya
dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara
mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi korialis menembus
desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna
yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu keatas
umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa
waktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas
dengan lengkap. Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk
miniature (Carpenito, Lynda. 2015).
Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi
proses mumifikasi diamana janin mengering dan karena cairan amnion
berkurang maka ia jadi gepeng (fetus kompressus). Dalam tingkat lebih lanjut ia
menjadi tipis seperti kertas perkamen (fetus papiraseus)
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak segera dikeluarkan adalah
terjadinya maserasi, kulit terkupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar
karena terisi cairan dan seluruh janin berwarna kemerah – merahan dan dapat
menyebabkan infeksi pada ibu apabila perdarahan yang terjadi sudah
berlangsung lama. (Prawirohardjo, 2016).
Di Indonesia diperkirakan bahwa sekitar 22,5% mengalami keguguran
setiap tahun, sehingga secara nyata kejadian tersebut dapat menurunkan angka
kelahiran menjadi 1,7 pertahunnya (Manuaba, 2009). Data Kemenkes tahun
2012 menyatakan bahwa angka kematian Ibu (AKI) sekitar 21,7% terjadi
karena abortus. Data ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya,
yaitu pada tahun 2011 kejadian abortus adalah sebesar 18,5% (Kemenkes RI,
2014).
Dari data abortus di RSUD Abdoel Moeloek tercatat sebanyak 116 ibu
pada tahun 2011 dan sebagian besar karena faktor ibu yaitu sebanyak 22,7% ibu
karena usia kehamilan resiko tinggi, 31,7% karena penyakit dan sisanya faktor
lainnya. Pada tahun 2012 naik menjadi 123 kasus yang terdiri dari 36,1%
karena kehamilan pada usia resiko tinggi, 32,6% karena frekuensi paritas
melahirkan lebih dari tiga kali (grandemultipara) 42% karena penyakit yang
diderita ibu dan sisanya karena faktor lain. Pada Tahun 2013 sebanyak 18,5%
ibu karena usia kehamilan resiko tinggi, 30,8% karena penyakit dan sisanya
faktor lainnya (RSUD Abdul Moeloek, 2013)

2. JUDUL JURNAL
Hubungan Anemia Dengan Kejadian Abortus Di Rsud Dr.H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung

3. PENYUSUN
Aryanti wardiah
Akademi Keperawatan Malahayati Bandar lampung
Jurnal Ilmiah Keperawatan Malahayati Bandarlampung Vol. 7, No. 1,
januari 2016 ,P-ISSN:2086-3071, E-ISSN:2443-0900

4. PERTANYAAN KLINIS
Apakah anemia ada hubungannya dengan kejadian abortus pada ibu hamil?
5. RUMUSAN MASALAH

P (Problem) : Hubungan anemia dengan kejadian abortus

I (Intervensi) : Hubungan Anemia Dengan Kejadian Abortus Di RSUD


DR. H . Abdul Moeloek Provinsi Lampung

C (Comparing) : -

O (Outcome) : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia


dengan kejadian abortus di rsud dr. h . abdul moeloek provinsi lampung

6. METODE/STRATEGI PENELUSURAN BUKTI:

Setelah dilakukan searching literature (jurnal) di Google scholar dengan


kata kunci hubungan anemia dan abortus didapatkan 78 items jurnal yang
terkait dan dipilih 1 jurnal dengan judul “Hubungan Anemia Dengan
Kejadian Abortus Di Rsud Dr. H . Abdul Moeloek Provinsi Lampung”

7. HASIL TELAAH JURNAL:


VIA

Validity : Desain : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan


desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat ≤ 20
minggu, baik yang abortus maupun yang tidak abortus yakni sebanyak
1.834 persalinan. Penentuan jumlah sampel dihitung dengan rumus Slovin,
hasil perhitungan didapati jumlah sampel adalah sebesar 94,83 dan hasil
pembulatan sampel yaitu sebesar 95 responden penelitian. Criteria sampel
penelitian yaitu: Ibu bersalin yang dirawat di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Provinsi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan
random sampling.
Importance : Penelitian ini menunjukan hasil analisa data menggunakan chi
square diperoleh nilai p=0,000 yang menunjukkan bahwa ada hubungan
antara anemia dengan kejadian abortus .
Aplicability : Berdasarkan hasil penelitian ini tentang hubungan anemia
dengan kejadian abortus di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek dapat disimpulkan
ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus dan dapat dilihat pada
nilai OR=75,000 (19,738-284,977), artinya ibu yang memiliki anemia
mempunyai risiko mengalami kejadian abortus 15,0 kali dibandingkan ibu
yang tidak memiliki anemia.

8. DISKUSI

Pada bagian ini saya ingin membandingkan Hasil penelitian ini


menunjukkan bahwa ada hubungan anemia dengan kejadian abortus.
Artinya bahwa ibu yang memiliki anemia mempunyai resiko lebih tinggi
mengalami kajadian abortus dibandingkan ibu yang tidak memiliki
anemia.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Saifuddin (2006), bahwa anemia pada saat hamil dapat mengakibatkan
efek yang buruk baik pada ibu maupun pada janin.

9. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, membuktikan
bahwa antara teori sebelumnya dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
memiliki kesamaan hasil serta sejalan dengan penelitian yang sudah
terungkap sebelumnya, bahwa anemia berhubungan dengan kejadian
abortus, sehingga ibu hamil harus rajin untuk melakukan pemeriksaan
selama masa kehamilan secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda. 2015. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta
Manuaba. 2014. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Praworihardjo, S. 2016. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
RSUD Abdul Moeloek. (2013). Data Profil RSUD Abdul Moeloek
Lampung. Lampung
Saifuddin. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai