Anda di halaman 1dari 12

Dunia Pergaulan dan Etika Dalam Pergaulan

Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis, masa untuk melepaskan ketergantungan
terhadap orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui
sebagai orang dewasa. keberhasilan para remaja melalui masa transisi sangat dipengaruhi oleh
faktor biologis, kognitif, psikologis, maupun faktor lingkungan. dalam kesehariannya,remaja
tidak lepas dari pergaulan dengan remaja lain. remaja dituntut memiliki keterampilan sosial
(social skill) untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. keterampilan-
keterampilan tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi, menalin hubunan dengan orang lain,
mendengarkan pendapat/ keluhan dari orang lain, memberi / menerima umpan balik, memberi/
menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain-lain. 

Prinsip-prinsip Etika Pergaulan Remaja.

Bergaul dengan siapa saja itu adalah hal yang baik. Tapi perlu menggunakan etikan kan??
Nih, prinsip-prinsip etika pergaulan:
1. Hak dan kewajiban
Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai meninggalkan kewajiban kita
sebagai makhluk sosial.
2. Tertib dan disiplin
Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin waktu biar nggak keteteran.
3. Kesopanan
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan juga guru
dimanapaun dan kapanpun.
4. Kesederhanaan
Bersikaplah sederhana layaknya Rasulullah SAW.
5. Kejujuran
Jujur akan membawa kita ke dalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu pahit.
6. Keadilan
Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. Tidak membeda-bedakan teman.
7. Cinta Kasih
Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari permusuhan.
8. Suasana & tempat pergaulan kita
Ini sangat penting juga buat kita. Musti diperhatiin yaa

Faktor Yang Mempengaruhi Pergaulan Remaja.

Sebagai makhluk sosial, individu di tuntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang
timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai
dengan aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan pergaulan pada remaja, ada
beberapa faktor yang bisa memengaruhinya antara lain :
1.      Kondisi fisik

Penampilan fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Mereka biasanya mempunyai standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal yang mereka
dambakan. Misalnya, standar cantik adalah postur tinggi, tubuh langsing dan berkulit putih.
Namun tentu saja tidak semua remaja memiliki kondisi fisik se ideal itu. Karenanya, remaja
harus bisa belajar menerima dan memanfaatkan bagaimanapun kondisi fisik seefektif mungkin.
Remaja harus menanamkan keyakinan bahwa keindahan lahiriah bukannya makna kecantikan
yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru bersumber dari hati nurani, akhlak, serta
kepribadian yang baik.

2.      Kebebasan Emosional

Pada umumnya, remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas melakukan
apa saja yang mereka suakai. Dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, seorang
remaja senantiasa berusaha agar pendapat atau pikiran-pikirannya, diakui dan disejajarkan
dengan orang dewasa. Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat anatara anak dan orang
tua, maka pendekatan yang bersifat demokratis dan terbuka akan terasa lebih bijaksana. Salah
satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun rasa saling pengertian dimana masing-masing
pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain. Saling pengertian juga dapat dibangkitkan
dengan bertukar pengalaman atau dengan melakukan beberapa aktivitas tertentu bersama-sama
dimana orang tua dapat menempatkan diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Inti dari metode
pemecahan konflik yang aman antara orang tua dan anak adalah menjadi pendengar yang aktif.

3.      Interaksi sosial.

Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk konsep diri
yang positip, sehingga seseorang mampu melihat dirinya sebagai orang yang kompeten dan
disenangi oleh lingkungan. Dia memiliki gambaran yang wajar tentang dirinya sesuai dengan
kenyataan yang ada ( tidak di kurangi atau dilebih-lebihkan).

4.      Pengetahuan terhadap kemampuan diri

Setiap kelebihan atau potensi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersifat laten. Artinya
harus terus digali dan dan terus dirangsang agar keluar secara optimal. Kita melihat sejauh mana
potensi itu ada dan dijalur mana potensi itu terkonsentrasi untuk selanjutnya diperdalam, hingga
dapat melahirkan karya yang berarti. Dengan menerima kemampuan diri secara positip, seorang
remaja diharapkan lebih mampu menentukan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan ia
jalani, seperti memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti

5.      Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama

William James, seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, mengatakan bahwa orang
yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang lebih
sehat. Kondisi tersebut ditampilkan dengan sikap positip, optimis, spontan, bahagia, serta penuh
gairah dan vitalitas. Sebaliknya, orang yang memandang agama sebagai suatu kebiasaan yang
membosankan atau perjuangan yang berat dan penuh beban akan memiliki jiwa yang sakit. Dia
akan dihinggapi oleh penyesalan diri, rasa bersalah, murung, serta tertekan.

Prinsip Dasar Pergaulan Yang Sehat.

pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem,
yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di
tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.

Ada beberapa prinsip dasar pergaulan yang sehat yang perlu di perhatikan agar pergaulan,


dapat berjalan sebagai mana yang di harapkan, prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan

Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lain.
Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois dan merasa
paling benar. Anda pastinya tahu kenapa manusia di ciptakan berbeda-beda? Supaya manusia
bisa saling mengenal, saling membantu dan saling menutupi kekurangan masing-masing dengan
kelebihan yang kita punya. Contohnya saja orang miskin butuh orang kaya, atasan butuh
bawahan, bawahan butuh atasan, petani butuh penjual cangkul, penjual cangkul butuh, pandai
besi, wanita butuh laki-laki, pelajar butuh seorang guru, presiden butuh rakyat, penulis butuh
penerbit, penerbit juga butuh penulis, dan masih banyak yang lain. Tapi intinya kita saling
membutuhkan, jika ha ini sudah melekat dalam jiwa kita, maka kita akan ebih mudah dalam
bergaul dengan orang lain secara sehat.

2.      Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak

Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda tidak suka
di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan. Dari itulah salah satu
dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk
merugikan orang lain, berpikir saja kita tidak di berbolehkan apalagi kita melakukannya. Ketika
seseorang hidup dengan penuh rasa respek dan saling menguntungkan maka hubungan yang
harmonis akan lebih mudah terjalin antara.
3.      Saling menghormati dan menghargai

Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin di harga dan di hormati orang lain, maka kita
harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai dan menghormati
orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati pendapat
orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang lain, menghargai dan
menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati cara berpikir orang lain dan
sebagainya. Hal ini penting di lakukan untuk membangn sebuah hubungan yang positif dengan
orang lain.

4.      Tidak berprasangka buruk

Agama menapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang lain. Karena
prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita dengan orang
lain. Hal ini tentunya harus kita hindari, jika kita ingin membangu sebuah hubungan yang sehat
denngan orang lain.

5.      Saling memahami perbedaan

Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik, psikologis, ras,
suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan tersendiri, karena hal inilah
kita harus memahami perbedaan tersebut. Apa yang kita rasa cocok untuk diri kita belum tentu
cocok untuk orang lain, apa yang kita pikir benar belum tentu juga benar menurut orang lain, apa
yang kita rasa baik buat diri kita belum tentu baik untuk orang lain. Sadarilah hal ini dengan
baik, supaya kita bisa menjalin hubungan yang lebih sehat dan kondusif.

6.      Saling memberikan nasihat

Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang baik dan
mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat. Dengan
saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan yang lebih sehat
bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak. Untuk itu janganlah bosan untuk
memberikan nasehat kepada orang lain, apalagi mereka adalah teman kita.

Memahami EtikA Dalam Pergaulan.


1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan cara, untuk
melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya
timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya
penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat
pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan daerah tertentu,
tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.
4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir. Etiket hanya
berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain maka etiket itu tidak
berlaku.

Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya, bisa bersifat luas
yakni pergaulan dengan banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain.

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang
sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi
dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan,
adat, hukum dan lain-lain.
“Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman” kutipan lagu
ini menggambarkan bagaimana kayannya negeri ini dengan keanekaragaman hayatinya. Selain
itu lirik tersebut menunjukkan bahwa apapun yang akan ditanam di tanah pertiwi ini akan
menjadi bermanfaat bagi penanamnya. Dengan ini menunjukkan bahwa bagaimana suburnya
tanah di negeri agraris ini.
Namun pada situasi saat ini negeri yang dijuluki permata hijau semakin terpuruk.
Masyarakat maupun para petani tidak berdaya dengan kebijakan pihak tertentu. Akibatnya,
bangsa ini menuai hasil yang tidak sepadan dari yang ditanam. Belakangan ini harga bahan
pangan semakin tak terkendali, karena kelangkaan yang terjadi. Negeri ini seperti kehilangan
“surganya”, yang dimiliki hanya hamparan tanah kering yang tidak dapat dikelola. Hal ini pun
sangat berimbas pada hasil panen para petani. Mau tidak mau para petani harus mencari suatu
produk baru sehingga pemerintah tidak perlu mengimpor bahan pangan dari luar.
Ditengah era milenial saat ini dengan teknologi yang semakin maju para petani pun
beralih dengan adanya bioteknologi. Salah satu produknya yaitu tanaman transgenik. Para petani
mulai tergiur dengan tanaman transgenik karena memiliki banyak keuntungan. Masalah terhadap
hama maupun virus terselesaikan dengan adanya tanaman transgenik ini. Tidak hanya itu
meningkatkan tanaman untuk hidup di lahan ektrem pun dapat teratasi.
Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper”
atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan
kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah
maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.
Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan bagaimana
sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang
dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang perlu
bersikap antara lain:
1.   Perhatian terhadap orang lain.
2.   Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman sebaya harus dihargai dan yang
lebih muda harus kita sayangi.
3.   Mengetuk pintu jika akan memasuki suatu ruangan.
4.   Memberi salam jika berjumpa seseorang.
5.   Mohom maaf jika melakukan kesalahan.
6.   Melakukan perintah dengan wajah cerah.
7.   Dapat menempatkan diri.
8.   Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
9.   Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.
10.    Siap memberi bantuan sesuai dengan batas kemampuan.
11.    Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang lain.
12.    Tidak membeda-bedakan sesama dalam pergaulan.
JENIS-JENIS PERGAULAN
Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur,
pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
1.   Faktor umur
Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak berbeda dengan
usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan sebaginya. Dapat dikatakan baik,
apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.
2.   Faktor pekerjaan
Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku pergaulan antara orang-
orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan,
pekerja di terminal dan sebagainya.
3.   Faktor keterikatan

Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta didik tentu
cara bergaulnya juga akan berbeda.

4.   Faktor lingkungan
Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan, status sosialnya
sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan penyesuaian yang sangat ekstra hati-hati.
DAMPAK DARI PERGAULAN
Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya. Melalui
pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1.   Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku sehingga mampu
membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
2.   Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia
memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai.
3.   Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu
meningkatkan rasa percaya diri.
4.   Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan sehingga
bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.
Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala pergaulan yang
negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan sulit menyadari bahwa apa yang
dilakukan menyimpang. Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah
antara lain:
1.   Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta menyukai hal-hal yang melanggar

norma sosial.
2.   Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misal: kecanduan narkoba,

terlibat dalam tindak kriminal dan sebagainya.


3.   Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan
norma sosial yang berlaku.
4.   Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari diri
individu antara lain:
1.   Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan
adalah menyimpang.
2.   Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang
menyebab ia berperilaku menyimpang.
3.   Melakukan pengawasan sebagai control secara terus menerus agar terhindar dari perilaku
yang menyimpang.
4.   Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat secara persuasif, sehingga anak tidak
merasa bahwa ia di bawah proses pembimbingan.
UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN POLA PERGAULAN YANG SEHAT
Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah dengan
berpegang pada prinsip sebagai berikut.
1.   Jadilah Humas untuk Diri Sendiri
Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda.
Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh sikap
menyombongkan diri.
2.   Bidik Sasaran yang Tepat
Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda
capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil
cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi instan, anda
haruss sedikit sabar. Tunggu samapi kapan ia menghubungi anda.
Selain itu usaha ini juga dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kebutuhan pangan,
karena angka penduduk yang semakin meningkat. Penggunaan bibit tanaman transgenik akan
menghasilkan pangan yang lebih melimpah. Dengan kekhawatiran akan kekurangan bahan
pangan inilah yang menjadikan petani beralih ke tanaman transgenik.
Namun para petani tidak mengetahui dampak apa saja yang terdapat dalam bibit tanaman
transgenik tersebut. Mereka menggunakan metode ini karena tergiur akan hasil yang diperoleh.
Salah satu dampak yang akan terjadi jika manusia memakan hasil tanaman transgenik yaitu
alergi./Tidak hanya menimbulkan alergi, dampak negatif terdapat tak tekecuali pada tanaman
transgenik. Selain memiliki kandungan gen BT yang dapat meracuni serangga, gen ini juga
mampu membuat manusia keracunan. Manusia tanpa sadar membuat inovasi baru yang malah
berdampak buruk bagi kesehatan dirinya sendiri./Selain itu dampak yang terjadi akibat tanaman
transgenik yaitu munculnya penyakit yang serius pada manusia. Hal ini dibuktikan dengan
adanya kapas trasngenik. Dengan adanya kapas transgenik ini akan memumculkan penyakit
kencing tanah yang berasal dari gen AAD yang berada pada kapas tersebut. Kemungkinan besar
manusia yang sudah menderita penyakit ini tidak dapat disembuhkan./Dengan adanya kasus
seperti ini, para ilmuan atau peneliti harus lebih cekatan untuk memperbaiki produk bioteknologi
ini, agar masyarkat tidak keliru mengenai dampak yang akan dirasakan. Para petani mengetahui
bahwa tanaman trasgenik memiliki banyak keuntungan namun bahaya yang nantinya akan
dirasakan oleh masyarakat sangat besar./Hamparan sawah telah terkikis oleh majunya teknologi
pada zaman ini. Pemerintah seharusnya menetapkan kebijakan yang tidak memberatkan berbagai
macam kalangan masyarakat. Jangan hilangkan permata hijau dengan tertimbun oleh gedung
besar, sehingga negeri ini harus mengimpor bahan pangan dari luar. Selain itu dengan adanya
bioteknologi yang berkembang memudahkan para petani untuk lebih memperbanyak hasil panen
tanpa harus memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan manusia. Jadikanlah teknologi
sebagai tonggak kehidupan masyarakat yang lebih baik lagi. (*)

3.   Berbagi Hal yang Menyenangkan


Buatlah rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan anda.
4.   Bersosialisasi
Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di luar sana.
Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.
5.   Biarkan Mereka Bicara
Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan dengan
sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk berbicara. Biarkan ada
sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa membuat relasi bicara,
makin banyak informasi yang anda dapatkan.
6.   Buang Sikap Angkuh
Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih rendah
dari pada anda.
7.   Buat Mereka Merasa Penting
Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi.
8.   Bergabunglah dalam Berbagai Kegiatan
Banyak perkumpulan, organisasi atau klub professional yang didirikan dengan tujuan untuk
membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan
anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak dengan
orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir.
Makalah diatas adalah terkait dengan Dunia Pergaulan dan Etika dalam Pergaulan Remaja.
DAFTAR ISI

Cover..............................................................................................................................................i

kata pengantar.............................................................................................................................. ii

daftar isi.......................................................................................................................................iii

Bab 1 Pendahuluan........................................................................................................................1

Latar Belakang...............................................................................................................................1

Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

Tujuan............................................................................................................................................1

Bab II Pembahasan........................................................................................................................3

2.1 Pengertian Pergaulan Remaja.................................................................................................3

2.2 Pergaulan sehari-hari remaja...................................................................................................3

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja.............................................................4

2.4 Prinsip dasar pergaulan yang sehat......................................................................................... 5

BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 7

kesimpulan.....................................................................................................................................7

saran.............................................................................................................................................. 8

Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 9

Anda mungkin juga menyukai