1. Kepentingan Keuangan , Kompensasi dan insentif yang terkait dengan pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan. Informasi keuangan memegang peranan yang penting bagi kelangsungan operasi perusahaan, karena itu manajemen membutuhkan peran dari seorang akuntan public untuk memeriksa laporan keuangannya apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien tidak berpengaruh signifikan terhadap indenpendensi akuntan public dalam pelaksanaan audit. Pengertian kompensasi yang berkaitan dengan imbalan-ombalan financial atau bisa di sebut financial reward yang di terima oleh orang-orang melalului hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah perusahaan. Kompensasi bisa langsung di berikan kepada karyawan secara langsung maupun tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi dalam bentuk non moneter. Bentuk-bentuk kompensasi dalam perusahaan a. Upah atau gaji Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam dimana semakin lama waktu bekerja maka semakin besar pula upah yang di dapat. b. Insentif Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji atau upah yang di berikan oleh organisasi program-program insentif di sesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas penjualan dan keuntungan. c. Tunjangan Salah satu bentuk tunjangan dalam perusahaan biasanya meliputi asuransi kesehatan asuransi jiwa liburan yang di tanggung perusahaan. Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam manajemen karna keputusan yang di ambil oleh manajer merupakan keputusan akhir yang harus di laksanakan dalam organisasi atas bisnis yang di lakukannya. 2. Litigasi Aktual atau ancaman ligitasi Litigasi adalah proses dimana seorang individu atau badan membawa sengketa, kasus kepengadilan atau pengaduan dan penyelasian tuntutan atau penggantian atau kerusakan. Ketika litigasi dengan klien audit terjadi atau kemungkinan besar ancaman , kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi muncul. Posisi bersebrangan mungkin merupakan hasil dari litigasi actual atau ligitasi yang mengancam antara klien audit . factor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman termasuk materialistis dari litigasi apakah ltigasi berkaitan dengan perikatan audit sebelumnya, jika litigasi melibatkan anggota tim audit. Contoh : Tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi adalah dengan mengeluarkan individu tersebut dari tim audit. 3. Kerangka kerja konseptual Kebutuhan dari kerangka kerja konseptual a. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. b. Masalah-masalah yang baru akan dapat di pecahkan secara cepat jika mengacu pola kerangka teori yang telah ada 4. Penerapan kerangka kerja konseptual untuk indenpendensi dalam perikatan audit dan perikatan reviu. Indenpendensi merupakan dasar struktur filosofi profesi. Pendapat seorang akuntan public berapapun kompetennya akuntan public dalam melaksanakan audit atau jasa atestasi lainnya akan menjadi kurang bernilai jika akuntan public tidak independen, Langkah-langkah dalam penerimaan perikatan audit. a. Mengevaluasi integritas manajemen Penting bagi auditor untuk menerima perikatan audit hanya apabila dapat keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat di percaya karna untuk apabila manajemen kurang memiliki integritas maka besar kemungkinan terjadi kekeliruan yang material dan ketidakberesan dalam proses akuntansi. b. Mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko yang tidak biasa. Mengidentifikasi pemakai laporan keuangan yang telah di audit membuat penilaian awal tentang stabilitas keuangan dan hukum calon klien mengidentifikasi batasan lingkup audit. c. Menilai kompetensi untuk melaksanakan audit standar umum pertama dari GAAS Audit dilaksanakan oleh seorang atau orang-orang yang memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang memadai sebagai auditor. d. Mengevaluasi indenpendensi standar umum dari GAAS Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, indenpendensi dalam sikap mental perlu di pertahankan oleh para auditor. Perikatan reviu Tujuan reviu atas laporan keuangan memungkinkan menyatakan apakah dasar prosedur yang tidak menyediakan semua bukti sebagaimana di isyaratkan dalam suatu audit terdapat hal-hal yang menjadi perhatian praktisi yang menyebabkan praktisi bahwa laporan keuangan tersebut tidak di sajikan dalam semua hal yang material sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Prinsip umum suatu perikatan reviu a. Praktisi harus mematuhi kode etik yang di tetapkan oleh institute akuntan public Indonesia. b. Praktisi harus melaksanakan suatu reviu berdasarkan spr ini c. Untuk tujuan menyatakan keyakinan bentuk negative dalam laporan reviu praktisi harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat terutama melalui permintaan keterangan dan prosedur analisis agar dapat menarik kesimpulan. 5. Penyediaan jasa non asuransi kepada klien audit Jasa non asuransi adalah jasa yang di hasilkan oleh akuntan public yang di dalamnya tidak memberikan suatu pendapat keyakinan negative ringkasan temuan atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa non asuransi yang di hasilkan oleh akuntan public adalah jasa komplikasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi. Ada tiga jasa yang sering di sediakan profesi akuntan public. 1. Jasa perpajakan kantor akuntan public membantu klien menyusun surat pemberitahuan pajak. 2. Konsultasi manajemen KAP membantu klien meningkatkan efektifitas operasinya. 3. Jasa akuntansi dan pembukuan banyak perusahaan kecil dengan staf akuntansi terbatas menyerahkan pembuatan laporan keuangannya. 6. Penyusunan dan penyajian informasi Pemakai dan kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan invenstor potensial, karyawan, pemberi pinjaman pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Misalnya ketika menyusun atau menyajikan laporan proforma anggaran atau proyeksi maka pernyataan estimasi perkiraan dan asumsi yang relevan jika tepat memungkinkan pihak-pihak yang mengandalkan pada informasi untuk membuat pertimbangan sendiri. Akuntan juga dapat mempertimbangkan untuk mengklarifikasi pengguna yang dituju serta konteks dan tujuan dari informasi yang di sajikan.