Anda di halaman 1dari 4

Nama : Heldy Febrianti

Nim : 4518013095

KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA


1. Kepentingan Keuangan , Kompensasi dan insentif yang terkait dengan pelaporan
keuangan dan pengambilan keputusan.
Informasi keuangan memegang peranan yang penting bagi kelangsungan
operasi perusahaan, karena itu manajemen membutuhkan peran dari seorang
akuntan public untuk memeriksa laporan keuangannya apakah sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum. Kepentingan keuangan dan hubungan
usaha dengan klien tidak berpengaruh signifikan terhadap indenpendensi akuntan
public dalam pelaksanaan audit. Pengertian kompensasi yang berkaitan dengan
imbalan-ombalan financial atau bisa di sebut financial reward yang di terima oleh
orang-orang melalului hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah perusahaan.
Kompensasi bisa langsung di berikan kepada karyawan secara langsung maupun
tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi dalam bentuk non
moneter.
 Bentuk-bentuk kompensasi dalam perusahaan
a. Upah atau gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam dimana semakin lama
waktu bekerja maka semakin besar pula upah yang di dapat.
b. Insentif
Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji atau upah yang di berikan oleh
organisasi program-program insentif di sesuaikan dengan memberikan
bayaran tambahan berdasarkan produktivitas penjualan dan keuntungan.
c. Tunjangan
Salah satu bentuk tunjangan dalam perusahaan biasanya meliputi asuransi
kesehatan asuransi jiwa liburan yang di tanggung perusahaan.
 Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting dalam manajemen karna
keputusan yang di ambil oleh manajer merupakan keputusan akhir yang harus
di laksanakan dalam organisasi atas bisnis yang di lakukannya.
2. Litigasi Aktual atau ancaman ligitasi
Litigasi adalah proses dimana seorang individu atau badan membawa sengketa,
kasus kepengadilan atau pengaduan dan penyelasian tuntutan atau penggantian atau
kerusakan. Ketika litigasi dengan klien audit terjadi atau kemungkinan besar ancaman ,
kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi muncul. Posisi bersebrangan mungkin
merupakan hasil dari litigasi actual atau ligitasi yang mengancam antara klien audit .
factor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman termasuk materialistis dari
litigasi apakah ltigasi berkaitan dengan perikatan audit sebelumnya, jika litigasi
melibatkan anggota tim audit.
Contoh : Tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi dan
ancaman intimidasi adalah dengan mengeluarkan individu tersebut dari tim audit.
3. Kerangka kerja konseptual
 Kebutuhan dari kerangka kerja konseptual
a. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan
pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan dan akan menaikkan
komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.
b. Masalah-masalah yang baru akan dapat di pecahkan secara cepat jika
mengacu pola kerangka teori yang telah ada
4. Penerapan kerangka kerja konseptual untuk indenpendensi dalam perikatan audit
dan perikatan reviu.
Indenpendensi merupakan dasar struktur filosofi profesi. Pendapat seorang
akuntan public berapapun kompetennya akuntan public dalam melaksanakan audit atau
jasa atestasi lainnya akan menjadi kurang bernilai jika akuntan public tidak independen,
 Langkah-langkah dalam penerimaan perikatan audit.
a. Mengevaluasi integritas manajemen
Penting bagi auditor untuk menerima perikatan audit hanya apabila dapat
keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat di percaya karna
untuk apabila manajemen kurang memiliki integritas maka besar
kemungkinan terjadi kekeliruan yang material dan ketidakberesan dalam
proses akuntansi.
b. Mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko yang tidak biasa.
Mengidentifikasi pemakai laporan keuangan yang telah di audit membuat
penilaian awal tentang stabilitas keuangan dan hukum calon klien
mengidentifikasi batasan lingkup audit.
c. Menilai kompetensi untuk melaksanakan audit standar umum pertama dari
GAAS
Audit dilaksanakan oleh seorang atau orang-orang yang memiliki pelatihan
teknis dan kecakapan yang memadai sebagai auditor.
d. Mengevaluasi indenpendensi standar umum dari GAAS
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, indenpendensi
dalam sikap mental perlu di pertahankan oleh para auditor.
 Perikatan reviu
Tujuan reviu atas laporan keuangan memungkinkan menyatakan apakah dasar
prosedur yang tidak menyediakan semua bukti sebagaimana di isyaratkan
dalam suatu audit terdapat hal-hal yang menjadi perhatian praktisi yang
menyebabkan praktisi bahwa laporan keuangan tersebut tidak di sajikan dalam
semua hal yang material sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku.
 Prinsip umum suatu perikatan reviu
a. Praktisi harus mematuhi kode etik yang di tetapkan oleh institute akuntan
public Indonesia.
b. Praktisi harus melaksanakan suatu reviu berdasarkan spr ini
c. Untuk tujuan menyatakan keyakinan bentuk negative dalam laporan reviu
praktisi harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat terutama melalui
permintaan keterangan dan prosedur analisis agar dapat menarik
kesimpulan.
5. Penyediaan jasa non asuransi kepada klien audit
Jasa non asuransi adalah jasa yang di hasilkan oleh akuntan public yang di
dalamnya tidak memberikan suatu pendapat keyakinan negative ringkasan temuan atau
bentuk lain keyakinan. Jenis jasa non asuransi yang di hasilkan oleh akuntan public
adalah jasa komplikasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.
 Ada tiga jasa yang sering di sediakan profesi akuntan public.
1. Jasa perpajakan kantor akuntan public membantu klien menyusun surat
pemberitahuan pajak.
2. Konsultasi manajemen KAP membantu klien meningkatkan efektifitas
operasinya.
3. Jasa akuntansi dan pembukuan banyak perusahaan kecil dengan staf
akuntansi terbatas menyerahkan pembuatan laporan keuangannya.
6. Penyusunan dan penyajian informasi
Pemakai dan kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan meliputi investor
sekarang dan invenstor potensial, karyawan, pemberi pinjaman pemasok dan kreditur
usaha lainnya, pelanggan pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Mereka
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang
berbeda. Misalnya ketika menyusun atau menyajikan laporan proforma anggaran atau
proyeksi maka pernyataan estimasi perkiraan dan asumsi yang relevan jika tepat
memungkinkan pihak-pihak yang mengandalkan pada informasi untuk membuat
pertimbangan sendiri. Akuntan juga dapat mempertimbangkan untuk mengklarifikasi
pengguna yang dituju serta konteks dan tujuan dari informasi yang di sajikan.

Anda mungkin juga menyukai