PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada hari senin tanggal 24 februari
2020 yang didapatkan data dari tahun 2019 sampai tahun 2020 terjadi peningkatan
perilaku agresif sebanyak 7 kasus perkelahian, bersikap tidak sopan terhadap guru
6 kasus. Berdasarkan hasil wawancara dari 4 orang siswa mengatakan bahwa
orang tua tidak marah jika mereka pulang larut malam dan tidak belajar. Teman
juga mereka anggap orang sangat penting beberapa siswa mengatakan sering
membolos sekolah karena lingkungan teman.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku agresif
remaja
2. Tujuan khusus
4
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dalam perkembangan khususnya ilmu keperawatan tentang perilaku
remaja.
2. Manfaat Praktis
Bagi institusi sebagai bahan pertimbangan dan masukkan untuk sekolah
mengetahui dampak dari perilaku agresif remaja yang mengakibatkan
masa depan remaja itu hancur.
E. Penelitian Terkait
1. Ulya Illahi dkk (2018), dengan judul “Hubungan antara kecerdasan emosi
dengan perilaku agresif remaja dan implikasinya dalam bimbingan dan
konseling”, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan korelasional yang bertujuan
untuk mendeskripsikan kecerdasan emosi(X) dan perilaku agresif remaja
(Y). Populasi peneltian ini adalah siswa kelas X, XI, dan XII MAN 1 Tanah
Datar berjumlah 300 orang dan sampel sebanyak 178 siswa. Instrument
penelitian digunakan adalah skala kecerdasan emosi dan skala perilaku
agresif remaja. Kesimpulan : terdapat hubungan yang negatif signifikan
antara kecerdasan emosi dengan perilaku remaja di SMA 1 Tanah datar
dengan koefisien korelasi -0,431 dan memiliki hubungan yang tergolong
cukup kuat. Persamaan yaitu pada sampel yang akan di teliti dan mengukur
tingkat perilaku agresif remaja, perbedaan yaitu tempat pengambilan
sampel.
5
2. Wahyu Nanda Eka Saputra dan Irvab Budhi Handaka (2017) dengan judul
“perilaku agresi pada siswa SMK di Yogyakrta” metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa SMK Muhammadiyah Yogyakarta sebesar 298 dan jumlah
sampel sebanyak 160 siswa. Hasil analisis deskriptif temuan-temuan dalam
penelitian untuk mengindentifikasi tingkat perilaku agresi pada siswa dua
SMK Muhammadiyah di kota Yogyakarta menunjukkan bahwa (a) kategori
sangat tinggi sebesar 5%; (b) kategori tinggi sebesar 26%; (c) kategori
sedang sebesar 40%; (d) kategori rendah sebesar 21%; (e) kategori sangat
rendah sebesar 8%. persamaan yaitu mengukur perilaku agresif remaja,
perbedaan yaitu lokasi pengambilan sampel.