Anda di halaman 1dari 6

 Herdiansyah

 Dede Mulyadin
 Derry Aditya S
 Ratih Rahmawanti
 Fidia DeVega

SMA Negeri 2 Cianjur


Herdiansyah

Mengubah Pipa Paralon Menyerupai Kayu

Sukabumi: Minat masyarakat pada barang-barang kerajinan dari kayu


sangatlah besar. Namun ketersediaan bahan baku kayu itu sendiri semakin
berkurang. Karena itu, berbagai macam cara diupayakan untuk menemukan
bahan alternatif pengganti kayu.

Adalah Ilham Wirahadikusumah yang berhasil mengubah limbah pipa


paralon dan membuatnya seperti kayu. Berawal ingin memanfaatkan limbah
paralon agar bernilai ekonomis, ia mencoba membakarnya. Tak disangka, dari
pembakaran itu justru mengeluarkan tekstur menyerupai kayu. Termasuk
motif pecah-pecah dan warna cokelat atau hitam yang dihasilkan tanpa
rekayasa.

Dengan usaha ini Ilham mendapatkan keuntungan tersendiri. Bahan


baku mudah didapat dengan modal yang lebih murah ketimbang bahan kayu
sesungguhnya. Dia pun mampu menghasilkan produk seperti hiasan dinding,
pajangan ember, aksesori botol anggur, bahkan kalung dan gelang.

Sejauh ini Ilham membidik pasar menengah ke atas karena selain


menjual barang fungsional juga memiliki nilai seni. " Alhamdulillah dari hasil
pameran, di luar dugaan produk saya tidak hanya diminati lokal. Ada beberapa
supplier dari Asia dan Eropa tertarik dengan produk saya," tutur Ilham.

Ilham kini berniat membuat hak paten atas usahanya. Sukses memang
mulai menaungi Ilham. Namun ada satu kendala yang belum dapat diatasi,
yaitu sumber daya manusia yang memiliki sense of art. "Karena dibutuhkan
untuk proses akhir minimal ada basic seninya," kata Ilham

Ilham Wirahadikusumah
Telepon : 0815.7261.7110
Alamat : Jalan Pesantren Nurul Huda No. 4
Kampung Cibolang, Cisaat
 Sukabumi, Jawa Barat
Dede Mulyadin

Partai Baru Kesulitan Mencari Dana

Jakarta, Sebanyak 34 partai politik dipastikan berlaga pada pemilihan


umum 2009. Tujuanya satu memenangkan pemilihan dan jagoanya jadi
presiden. Ambisi tersebut tidak mudah dalam kondisi yang berat seperti saat
ini karena butuh dana tidak kecil.

Beberapa partai besar yang sudah memiliki cadangan dana besarpun


mengakui masih membutuhkan biaya cukup besar untuk bertarung pada pemilu
tahun depan. Mereka mengakui cara paling mudah adalah dengan meminta
sumbangan kepada para pengusaha.

Bagaimana dengan partai baru. Tentu ini bukan perkara mudah.


Mengandalkan bantuan pengusaha seperti yang dilakukan partai lama
kemungkinanya kecil. Semenara berharap dari sumbangan anggota tak akan
mencukupi.

Banyaknya pengusaha yang jadi sasaran partai politik dikhawatirkan


Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution. Kekhawatiran Dirjen pajak wajar
karena berdasarkan pengalaman pemilu beberapa tahun lalu target pajak
turun saat kampanye. Sementara tahun ini Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Perubahan 2008 menargetkan perolehan pajak 641 triliun

Derry Aditya S
Kampung Silat

Garut: Kampung Sumursari, Desa Sukasono adalah perkampungan di


kaki Gunung Sada Keling, Garut, Jawa Barat. Tidak banyak masyarakat umum
tahu tentang kampung ini. Namun dari sinilah banyak pendekar pencak silat
warisan leluhur berasal. Pencak silat bagai telah menyatu dengan kehidupan
warga Sumursari. Bahkan sejak kanak-kanak warga kampung sumursari telah
mengenal dan berlatih pencak silat.

Panglipur merupakan perguruan pencak silat di Kampung Sumursari.


Perguruan Panglipur kini hampir menginjak umur 100 tahun. Saleh atau yang
lebih dikenal dengan sebutan Abah Aleh merupakan pendekar silat asal
Banten yang mendirikan Panglipur. Pengalaman jatuh bangun sejak masa
perjuangan revolusi hingga kini membuat perguruan ini makin dewasa dan
dikenal masyarakat luas.

Perguruan Panglipur telah melebarkan sayap hingga ke berbagai negara


di Asia Tenggara, Eropa sampai ke daratan Amerika. Panglipur tak hanya
mengandalkan jurus fisik pencak silat belaka, namun mengisi muridnya dengan
ajaran-ajaran moral dan keimanan. Panglipur bersifat terbuka. Keterbukaan
tercermin dari sikap dan kebijakan perguruan yang menerima berbagai asal
usul murid.

Seluruh ajaran Perguruan Panglipur bermuara dari penggabungan jurus


pencak silat tradisional warisan leluhur. Seperti aliran silat Cikalong,
Cimande, Sera, dan Pamacan. Sera dan Pamacan berarti kera dan harimau.
Abah Aleh yang meramu warisan leluhur menjadi satu "pencak silat
panglipur".

Ratih Rahmawanti
Kreatif dengan Kayu Bekas Peti Kemas

Jakarta: Begitu banyak usaha kecil yang mengolah bahan-bahan dari


limbah. Begitu pula dengan usaha yang dilakoni Tata, warga Petukangan Utara,
Jakarta Selatan. Ia mengolah kayu bekas peti kemas atau yang sering dikenal
dengan sebutan kayu jati Belanda menjadi barang-barang yang tidak saja
menarik tapi juga fungsional.

Produk yang dihasilkan cukup unik. Sebut saja papan nama, kotak
permen, wadah koran, atau box kunci dihias dengan tokoh kartun bersifat
long lasting alias jangka panjang dan disukai segala jenis usia. Alhasil
konsumen tidak cepat bosan dengan produk-produk yang dipesan.

Keistimewaan lainnya adalah pemasaran yang menggunakan sistem


pemesanan. Pelanggan bisa menentukan barang yang mereka suka sehingga
lebih eksklusif karena motifnya hanya dimiliki mereka.

Fidia DeVega

BUMN Dilarang Menyumbang Parpol


Jakarta: Menjelang pemilihan umum 2009, sejumlah partai politik
termasuk orang-orang yang terang-terangan ingin maju sebagai calon
presiden berlomba-lomba mencari dukungan. Untuk itu kampanye pun
digalakkan.

Namun, kegiatan tersebut tentu saja membutuhkan dana tak sedikit.


Karenanya mereka mulai sibuk menggalang dana, salah satunya lewat
sumbangan. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofyan Wanandi, mengaku,
banyak pengusaha terpaksa harus menyediakan dana besar terutama
menjelang pemilihan presiden.

Cara seperti itu banyak ditempuh karena pemerintah telah mewanti-


wanti agar para peserta pemilu jangan menggunakan aset negara. Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara, Sofyan Djalil menegaskan akan melarang
BUMN memberi sumbangan kepada partai politik maupun calon presiden.
Untuk itu pemerintah akan segera mengaudit BUMN.

Menurut Rancangan Undang-undang Pilpres yang sedang dibahas di DPR,


kisaran sumbangan yang diperbolehkan bagi para capres adalah Rp 1 miliar
oleh penyumbang perseorangan sampai lima miliar bagi penyumbang kelompok,
perusahaan, dan badan usaha.

Anda mungkin juga menyukai