Anda di halaman 1dari 13

Kasus 1

AN adalah seorang pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke apotek dan bertanya kepada anda
tentang obat-obatan. Pasien mengkonsumsi clopidogrel 75 mg 1x sehari dan omeprazole 20 mg
1x sehari sebelum makan. Pasien tidak merokok maupun minum-minuman keras. Apakah ada
interaksi obat yang terjadi? Apabila ada, bagaimana caranya?
Subjektif
Nama AN
Jenis kelamin Laki-laki
Usia 25 tahun
Riwayat obat - Clopidogrel 75 mg 1x1
- Omeprazole 20 mg 1x1 sebelum makan
Catatan tambahan Pasien tidak merokok dan minum-minuman
keras

Objektif
-
FIR
Pertanyaan Alasan
Apa keluhan yang dialami pasien sebelum Untuk menilai apakah terapi yang diberikan
menerima terapi ? tepat indikasi
Apa diagnosis penyakit yang dialami pasien Untuk menilai apakah terapi yang diberikan
(jika pasien pergi ke dokter sebelumnya ) ? tepat pasien, obat, dosis, dan cara .
Apakah pasien telah mengetahui fungsi serta Memberikan informasi tambahan, jika pasien
efek samping masing-masing obat ? belum paham .
Apakah pasien merasa kondisinya membaik Untuk menilai efektivitas obat
setelah menggunakan terapi ?
Apakah ada gejala lain yang timbul setelah Untuk menilai efektivitas obat, serta
mengkonsumsi obat ? mengetahui pakah pasien mengalami efek
samping maupun gejala yang tidak
diinginkaan.
Apakah pasien mempunyai alergi obat ? Untuk menentukan saran terapi
Apakah pasien mempunyai penyakit Untuk menentukan saran terapi
penyerta ?
Apakah pasien mengkonsumsi obat sesuai Untuk menilai kepatuhan pasien
anjuran dokter ?
Apakah pasien sedang mengkonsumsi obat Untuk menentukan apakah ada DRP dan
lain atau herbal ? menentukan saran terapi

Assassment
Problem medik Terapi DRP
- - Clopidogrel 75 mg 1x1 Terdapat interaksi obat antara
clopidogrel + omeprazole
- Omeprazole 20 mg 1x1 yang menyebabkan
sebelum makan menurunnya efek dari
clopidogrel dikarenakan
omeprazole yang
menginhibisi enzim
CYP2C19. Sehingga efek
antiplatelet menurun.

Tetapi, efek tersebut dapat


terjadi jika dosis omeprazole
yang diberikan dalam dosis
tinggi (pada penelitian ialah
80 mg), sedangkan dosis yang
diberikan kepada pasien ialah
20 mg/hari. Pada dosis 20
mg/hari belum banyak bukti
penelitian valid yang
menyatakan bahwa pada
dosis tersebut dapat
menurunkan efek clopidogrel.
(Baxter, 2010 ).

Plan
Penggunaan omeprazole maupun obat golongan PPI lainnya bersamaan dengan clopidogrel
mempunyai kemungkinan interaksi yang cukup besar jika dalam dosis tinggi ( 80 mg/hari) yang
menurunkan efektifitas clopidogrel sebanyak 30%. Tetapi belum ada penelitian lebih lanjut
mengenai efek dosis omeprazole 20mg/hari. Serta pemisahan waktu minum hingga 12 jam
belum mempunyai efek yang signifikan untuk mencegah interaksi farmakokinetik dari kedua
obat (Baxter, 2010 ).
Plan yang diberikan adalah :
1. Memberikan edukasi kepada pasien tentang interaksi obat yang terjadi dan gejalanya,
disertai dengan pengisian Medication history form sebagai dokumentasi dan pemantauan
terapi selanjutnya.
2. Tetap melanjutkan terapi pengobatan, disertai dengan informasi kemungkinan interaksi
obat yang terjadi. Sehingga pasien dapat berkonsultasi kepada apoteker jika merasa
mengalami interaksi obat dan lebih sering memeriksa keadaan nya untuk mengetahui
efektivitas clopidogrel. Penggunaan obat juga tidak boleh bersamaan, misal clopidogrel
pagi hari , dan omeprazole malam hari. Saran kepada dokter untuk menghentikan obat
omeprazole jika keadaan pasien sudah membaik serta tidak perlu obat tersebut (Baxter,
2010 ).
3. Memberikan saran penggantian obat omeprazole (jika keadaan pasien tidak
memungkinkan untuk dihentikan), dengan obat golongan H-2 reseptor antagonist
(Baxter, 2010 ) yaitu ranitidine dengan dosis 150-300 mg/hari sebelum tidur (BNF 76,
2018).
4. Memberikan pemberian informasi obat (nama, fungsi, dosis, serta efek samping yang
mungkin).
5. Memberikan saran non farmakologi sesuai dengan keadaan pasien.

Kasus 2
AB adalah seorang pasien perempuan berusia 70 tahun datang ke apotek anda untuk membeli
obat sakit kepala. Pasien mengkonsumsi nebivolol 5 mg. TD 110/70, HR 40-50. Sebagai seorang
apoteker, apa yang akan anda lakukan?

Subjektif
Nama AB
Jenis kelamin Perempuan
Usia 70 tahun
Riwayat obat Nevibolol 5 mg
Objektif
Nilai Nilai normal Interpretasi
TD = 110/70mmHg <150 mmHg sbp Normal
<90 mmHg dbp
(usia≥60 tanpa diabetes/ckd)
(Armstrong, 2014).
HR = 40-50 x/menit 60-100 x/menit Bradikardi

FIR
Pertanyaan Alasan
Berapa skala rasa nyeri sakit kepala yang Untuk menentukan saran terapi yang tepat,
dialami pasien ? maupun mengidentifikasi adanya
permasalahan obat
Berapa lama dan frekuensi sakit kepala sering Untuk menentukan saran terapi yang tepat,
terjadi ? maupun mengidentifikasi adanya
permasalahan obat
Apa tindakan yang telah dilakukan pasien Untuk menentukan saran terapi yang tepat,
sebelum datang ke apotek ? maupun mengidentifikasi adanya
permasalahan obat
Apa kegiatan atau hal yang bisa membuat Untuk menentukan penyebab sakit terapi
sakit kepala muncul ? dan kegiatan atau hal
yang membuat sakit kepala berkurang ?
Apa tindakan yang sudah dilakukan sebelum Untuk menentukan saran terapi.
datang ke apotek ?
Bagaimana cara pakai obat nebivolol Untuk menilai kepahaman pasien terhadap
terapi yang diterima, serta menentukan
ketepatan cara pakai
Apa keluhan serta diagnosis dokter sebelum Untuk menilai apakah terapi yang diberikan
menerima terapi nebivolol ? tepat pasien, obat, dosis, dan cara .
Apakah ada keluhan lain yang selain sakit Untuk menentukan saran terapi yang tepat,
kepala maupun setelah meminum obat ? maupun mengidentifikasi adanya
permasalahan obat
Apakah pasien merasa kondisinya membaik Untuk menentukan keefektifan terapi.
setelah meminum obat tersebut ?
Berapa nilai TD dan HR sebelum meminum Untuk menentukan keefektifan terapi.
obat ?
Apakah ada penyakit penyerta (diabetes, ckd, Untuk menentukan saran terapi
gagal ginjal, dll) ?
Apakah pasien mengkonsumsi obat sesuai Untuk menilai kepatuhan pasien
anjuran dokter ?
Apakah pasien sedang mengkonsumsi obat Untuk menentukan apakah ada DRP dan
lain atau herbal ? menentukan saran terapi

Assassment
Problem medik Terapi DRP
Sakit kepala - -Pasien mengalami efek
samping obat nevibolol.

-Nebivolol (beta blocker)


memiliki efek samping sakit
kepala (6-9%) (Medscape)
Bradikardi - - Nebivolol (beta blocker)
memiliki efek samping
bradikadi (<1%) (Medscape)

- Obat beta blocker dapat


menyebabkan efek samping
berupa bradikardi dan
hypotensi jika dosis yang
diberikan terlalu tinggi (Lu et
al., 2016)

Plan
A. Saran terapi
Sakit kepala : - Dapat diakibatkan oleh efek samping nebivolol yang dosisnya terlalu tinggi, atau
dapat pula disebkan oleh factor lain. Saran terapi diberikan jika pasien sudah
merasa terganggu aktivitasnya.
- Memberikan saran terapi untuk mengurangi rasa nyeri yaitu parasetamol 500 mg
3x1 (hanya digunakan jika sakit) (Dipiro et al., 2011).

Bradikardi : - Memberikan saran kepada dokter untuk menurunkan dosis nebivolol menjadi 2,5
mg 1x1, untuk mengurangi efek samping (sakit kepala dan bradikardi) yang
dialami pasien.

B. Melakukan PIO untuk mengetahui permasalahan obat yang dialami pasien serta pengisian
Medication history form.
C. Memberikan informasi mengenai efek samping agar pasien dapat mengenali gejala yang
mungkin terjadi.
D. Memberikan saran untuk rutin melakukan pemeriksaan untuk mengatahui perkembangan
pengobatan pasien.

Kasus 3
AC adalah seorang pasien laki laki berusia 60 tahun datang ke apotek untuk membeli obat nyeri
di bagian otot kaki. Pasien mempunyai riwayat penyakit HTN sejak 2017 dan hyperlipidemia
sejak 2018. TD 150/70, LDL 150, HDL 30, total kolesterol 250. Pasien mengkonsumsi
amlodipine 10 mg 1x sehari dan simvastatin 40 mg/hari. Pasien merokok 16 batang rokok/hari.
Apa yang akan anda lakukan?
Subjektif
Nama AC
Jenis kelamin 60 tahun
Riwayat pengobatan - amlodipine 10 mg 1x sehari
- simvastatin 40 mg/hari
Riwayat penyakit - Hipertensi sejak 2017
- Hyperlipidemia sejak 2018
Keluhan Pasien mengeluhkaan sakit di bagian otot kaki
Catatan tambahan Pasien merokok 16 batang rokok/hari

Objektif
Hasil lab Nilai normal Interpretasi
TD 150/70 mmHg <150 mmHg sbp Sbp belum normal, dbp
<90 mmHg dbp pasien telah normal.
(usia≥60 tanpa diabetes/ckd)
(Armstrong, 2014).
LDL 150 mg/dL <130 mg/dL (Kemenkes RI, Hiperlipidemia
2011).
HDL 30 mg/dL 30-70 mg/dL (Kemenkes RI, Normal
2011).
Kolesterol total 250 mg/dL < 200 mg/dL Hiperlipidemia

FIR
Pertanyaan Alasan
Berapa skala nyeri otot yang dirasakan Untuk menentukan saran terapi
pasien ?
Berapa lama dan seberapa sering nyeri otot Untuk menentukan saran terapi, maupun
muncul ? mengidentifikasi adanya permasalahan obat
Apa hal/aktivitas nyeri otot muncul ? dan Untuk mengetahui penyebab munculnya nyeri
apa yang bisa menyebabkan nyerinya otot
berkurang ?
Apakah ada gejala lain yang dirasakan Mengidentifikasi apakah ada DRP
selama penggunaan terapi obat ?
Berapa nilai TD, LDL, dan HDL sebelum Menilai apakah pengobatan telah efektif
diberikan terapi ?
Apakah ada penyakit penyerta (diabetes, Untuk menentukan saran terapi
ckd, gagal ginjal, dll) ?
Apakah pasien mengkonsumsi obat sesuai Untuk menilai kepatuhan pasien
anjuran dokter ?
Apakah pasien sedang mengkonsumsi obat Untuk menentukan apakah ada DRP dan
lain atau herbal ? menentukan saran terapi

Assassment
Problem medik Terapi DRP
Nyeri otot - Pasien kemungkinan
mengalami efek
samping akibat
penggunaaan amlodipin.

Amlodipin memiliki
efek samping yaitu nyeri
otot (Drugs.com)

Hipertensi (150/70 mmHg) amlodipine 10 mg 1x Nilai SBP pasien belum


sehari normal, hal ini dapat
disebabkan oleh
kebiasaan merokok
sebanyak 16 batang
/hari, hal ini dapat
menjadi factor nilai SBP
pasien masih tinggi.

Kandungan nikotin
dapat meningkatkan
pelepasan katekolamin,
sehingga dapat
meningkatkan SBP dan
detak jantung (Leone,
2015).
Hiperlipidemia (LDL = 150 mg/dL Simvastatin 40 mg/hari Nilai LDL dan
Kolesterol total = 250 mg/dL) kolesterol total yang
masih tinggi disebabkan
oleh banyak faktor,
seperti kepatuhan
pasien, diet, aktivitas
fisik, dan kebiasaan
pasien.

Nilai LDL pasien masih


tinggi dapat disebabkan
oleh tingginya
penggunaan rokok/hari.

Kandungan rokok
(nikotin) dapat
meningkatkan nilai LDL
dengan meningkatkan
pelepasan asam lemak
bebas di jaringan
adipose. Asam lemak
bebas umumnya diambil
oleh hati dan
meningkatkan sintesis
VLDP (yang akan
meningkatkan pula
kadar LDL) (Jain &
Ducatman, 2018).

Peningkatan usia tiap 10


tahun juga dikaitkan
dengan peningkatan
nilai LDL, TC (Total
cholesterol), dan TG
(Jain & Ducatman,
2018).
Plan
a. Edukasi pasien mengenai pentingnya kepatuhan pengobatan, serta partisipasi pasien yang
aktif untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan (dengan cara mengurangi merokok,
menjaga asupan makanan, dan aktivitas fisik yang cukup), serta mengisi Medication history
form. Sebagai dokumentasi serta pemantaun terapi selanjutnya.
b. Memberikan informasi mengenai efek samping obat yang mungkin muncul, sehingga
pasien lebih mengerti jika ada gejala lain yang muncul.
c. Pasien dapat menggunakan analgesik topikal untuk mengobati nyeri ototnya, dan jika dirasa
parah maka pasien dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai terapi pengobatan
selanjutnya.

Daftar pustaka

Armstrong, C. 2014. JNC8 guidelines for the management of hypertension in adults. American
family physician. 90(7): 503-504.

Baxter, K. 2010. Stockley’s Drug Interaction 9’th edition. Pharmaceutical Press, London.

BNF 76. 2018. British National Formulary. Pharmaceutical Press, London.

Dipiro, J. T., R. L. Talbert., G. C. Yee., G. R. Matzke., B. G. Wells & L. M. Posey. 2011.


Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 8th Edition. McGraw-Hill Education,
New York.

Jain, R. B., & Ducatman, A. 2018. Associations between smoking and lipid/lipoprotein
concentrations among US adults aged≥ 20 years. Journal of circulating biomarkers. 7.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta.

Leone, A. 2015. Smoking and Hypertension. Journal of Cardiology & Current Research. 2(2).

Lu, H. T., Kam, J., Nordin, R. B., Khelae, S. K., Wang, J. M., Choy, C. N., & Lee, C. Y. 2016.
Beta-blocker use and risk of symptomatic bradyarrhythmias: a hospital-based case-
control study. Journal of geriatric cardiology: JGC. 13(9): 749.
(dipiro 9 th edition, ) hal 545

Anda mungkin juga menyukai