Lisnawati
B. Subjektif
1 Keluhan utama : Pasien mengamuk, membawa balok, dan meresahkan warga dengan
membawa senjata tajam.
2 Riwayat : Olanzapin 5 mg 0-0-1,
pengobatan Trihexpyphenidil 2 mg 3x1.
Clozapine 25 mg 2x1,
Clobazam 10 mg 2x1
3 Riwayat : Pernah masuk RSJ Sambang Lihum, kembali masuk karena putus obat
penyakit
4 Riwayat alergi : -
5 Riwayat : -
sekarang
6 Alasan dibawa : Mengamuk dan Putus obat ±4-5 bulan
C. Objektif
1. Tanda-tanda vital
2. Data laboratorium
No Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normal Keterangan
1 Hb 13,8 g/dL Pria : 13-18 g/dL Normal
Wanita : 12-16 g/dL
2 Leukosit 12.000 mm3 4.000 – 10.000 mm3 Meningkat
3 Eritrosit 4,9 sel/mm3 Pria : 4,4 - 5,6 x 106 sel/mm3 Normal
Wanita : 3,8-5,0 x 106 sel/mm3
4 Trombosit 226 150– 450 Normal
5 Limfosit 7 25 – 40 Menurun
6 MID 8 3–8 Normal
7 Granulosit 85 40 – 75 Meningkat
8 Hematokrit 39 % Pria : 40-50% Menurun
Wanita : 35-45%
9 MCH 28 27 – 34 Normal
10 MCV 78 80 – 95 Menurun
11 MCHC 36 30 – 35 Meningkat
12 GDS 99 mg/dL < 150 mg/dL Normal
13 AST / GOT 25 u/L 10 – 40 u/L Normal
14 ALT / GPT 31 u/L 15 – 40 u/L Normal
15 Urea 21 mg/dL 13 – 43 mg/dL Normal
16 Kreatinin 0,8 u/dL Pria : 0,6-1,5 g/dL Normal
Wanita : 0,7-1,6 g/dL
17 LDL - < 160
18 HDL - 30-70
19 TG - Pria : 40-160
Wanita : 35-135
20 HBSAG Positif Negative
Keadaan fisik pasien : Terdapat bekas lecet karena diborgol dari rumah pada tangan dan
kaki pasien.
27/12/19 (IGD)
No. Nama obat Indikasi Efek samping yang sering muncul
1 Clozapin Antipsikotik, untuk EPS, Penurunan nafsu makan, demam, kelelahan
mengurangi gejala
psikosis yang diberikan
kepada pasien
skizofrenia
2 Trihexyphenidil Membantu Mulut kering, pandangan kabur, pusing, mual
mengendalikan gejala dan gugup.
ekstrapiramidal yang
disebabkan oleh obat
SSP.
3 Lorazepam Anti anxietas, yang Mengantuk, relax dan tenang
bekerja pada otak dan
saraf untuk
menghasilkan efek
menenangkan.
28/12/19 (Inap)
4. Diagnosa dokter
Axis Keterangan
1 F.20.3
Skizofrenia tak terinci
2 Tertunda
3 Hepatitis B kronis, leukositosis, riwayat EPS
4 z. 91.1 putus obat
5 GFF 50-41
Kemenkes R1. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.