Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Royal Prima diresmikan oleh Wakil Gubernur

Sumatera Utara Bapak Ir.H. Tengku Erry Nuradi M.Si pada tanggal 16

Februari 2014. Dengan Izin Operasional Tetap dari Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara No. 440.442/25669/XII/Tahun 2014 yang di

tandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Ibu

dr. Siti Hartati Surjantini, M.Kes. tertanggal 18 Desember 2014 dengan

data umum sebagai berikut:

Nama Rumah Sakit: Rumah Sakit Royal Prima Medan; Alamat: Jl.

Ayahanda No 68 A Medan; Pemegang Saham: Yayasan Perguruan Tinggi

Prima Indonesia; Tipe Rumah Sakit: B dengan hasil Paripurna; Luas

Tanah: 16.364 m2; Luas Parkiran: 5000 m2; Luas Taman 500 m2; dan

Fasilitas Umum: ATM Galery; Cafetaria; Mini Market (K3); dan Mushola.

Direktur Rumah Sakit Royal Prima adalah dr. Ali Napiah Nasution.

Pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Royal Prima

Medan meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD); Instalasi Rawat Jalan;

Instalasi Perawatan Intensif (ICU); Laboratorium; Instalasi Radio

Diagnostik; Instalasi Farmasi; Instalasi Dapur Utama dan Gizi Klinik;

Instalasi Sanitasi; Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPSRS); Unit

Hemodialisa, Instalasi Bedah Sentral; Medical Check Up; Instalasi

54
Kebidanan dan Penyakit Kandungan; Pemulasaraan Jenazah; Loundry;

dan Guest House.

B. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisa di RSU Royal Prima Medan dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Gagal Ginjal Kronik


Yang Menjalani Hemodialisa Di RSU Royal Prima Medan
Tahun 2018

Karakteristik Frekuensi Persentase


Responden (n) (%)
Umur
1. < 20 Tahun 2 10
2. 20 – 40 Tahun 7 35
3. > 40 Tahun 11 55

Total 20 100

Jenis Kelamin
1. Laki-laki 11 55
2. Perempuan 9 45

Total 20 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa karakteristik

responden berdasarkan umur mayoritas berumur > 40 tahun sebanyak 11

orang (55%) , dan minoritas berumur < 20 tahun sebanyak 2 orang

(10%). Berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 11 orang

(55%) dan minoritas perempuan sebanyak 9 orang (45%).

55
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Sebelum Dilakukan
Terapi Musik Instrumental (Pre-Test) Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di RSU Royal
Prima Medan Tahun 2018

Kualitas Hidup Frekuensi Persentase


(n) (%)
1. Cukup 6 30
2. Kurang 14 70

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa kualitas hidup

pada pasien gagal ginjal kronik sebelum dilakukan terapi musik

instrumental diketahui dari 20 orang responden, mayoritas responden

mengalami kualitas hidup kurang yaitu sebanyak 14 orang (70%) , dan

minoritas kualitas hidup cukup sebanyak 6 orang (30 %).

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Responden Sesudah


Dilakukan Terapi Musik Instrumental (Post-Test) Pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa
Di RSU Royal Prima Medan Tahun 2018

Kualitas Hidup Frekuensi Persentase


(n) (%)
1. Baik 16 80
2. Cukup 3 15
3. Kurang 1 5

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa kualitas hidup

pada pasien gagal ginjal kronik setelah dilakukan terapi musik

instrumental dari 20 responden, mayoritas responden mengalami kualitas

hidup baik sebanyak 16 orang (80%), minoritas mengalami kualitas hidup

kurang sebanyak 1 orang (5 %).

56
C. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk melihat

perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data (komparatif) yaitu

varibel dependen (kualitas hidup) sebelum dilakukan terapi musik

instrumental dan setelah dilakukan terapi musik instrumental. Penelitian ini

menggunakan uji hipotesis berpasangan yaitu digunakan untuk mengukur

kualitas hidup sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi musik

instrumental selanjutnya dilakukan pada dua variabel yang diduga

berpengaruh, dengan menggunakan uji Wilcoxon.

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh musik instrumental

terhadap kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisa.

Tabel 4.4. Pengaruh Musik Instrumental Terhadap Kualitas Hidup


Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisa Di RSU Royal Prima Medan Tahun 2018

Terapi Musik Kualitas Hidup Mean Std Z P. Value


Instrumental Baik Cukup Kurang Deviasi
1. Pre-Test 0 6 14 2,70 0,470 0,000
2. Post-Test 16 3 1 1,25 0,550 -3,938
Berdasarkan hasil tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dari 20

orang pasien gagal ginjal kronik diketahui bahwa nilai signifikan yang

diperoleh adalah 0,000. Jika nilai signifikan > 0,05, maka H 0 diterima dan

jika signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan

wilcoxon signed rank test, diperoleh nilai Z= - 3,938 dengan (p=0,000)

< 0,05 sehingga keputusan hipotesis maka H 0 ditolak, yang berarti bahwa

ada pengaruh terapi musik instrumental terhadap kualitas hidup pada

57
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSU Royal Prima

Medan Tahun 2018.

58

Anda mungkin juga menyukai