PENDAHULUAN
1
Donotirto, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jembatan ini dibangun untuk memudahkan dan meningkatkan
pelayanan terhadap pengguna jalan. Yang mana jembatan ini juga sebagai
jalur menuju kawasan wisata sehingga memudahkan wisatawan menuju
kawasan tersebut.
1.3 Tujuan
2
6. Untuk mengetahui batasan-batasan dalam proyek pembangunan Jembatan
Kretek
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tahap Persiapan
4
a. Tahap Persiapan adalah kegiatan sebelum memulai mengumpulkan
data. Pada tahap persiapan ini menyusun rangkaian atau kerangka
kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar waktu dan pekerjaan
yang akan dilakukan bisa efektif.
2. Pengerjaan Tanah
4. Pekerjaan Beton 1
5
a. Dinding Penahan Tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang
miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh
lereng tanah itu sendiri. Tanah yang tertahan memberikan dorongan
secara aktif pada struktur dinding sehingga struktur cenderung akan
terguling atau tergeser. Fungsi Dinding penahan tanah : untuk
menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Baik
akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun akibat beban
yang bekerja di atasnya.
5. Pekerjaan Baja
a. Girder dan Diafragma jembatan
Girder adalah sebuah balok diantara dua penyangga dapat berupa
pier ataupun abutment pada suatu jembatan. Umumnya girder
merupakan balok baja dengan profil I, namun girder juga dapat
6
berbentuk box (box girder), atau bentuk lainnya. Menurut
material penyusunnya girder dapat terdiri dari girder beton dan
girder baja. Sehingga yang disebut jembatan sistem girder adalah
sebuah struktur bangunan jembatan yang komponen utamanya
(balok) berbentuk girder. Girder ini dapat terbuat dari beton
bertulang, beton prategang, baja atau kayu. Panjang bentang
jembatan girder beton bertulang ini dapat sampai 25 m, dan untuk
jenis girder yang menggunakan beton prategang umumnya
memiliki panjang bentang di atas 20 m sampai 40 m. Contoh
jembatan girder yang paling umum kita jumpai adalah jembatan
sungai.
Diafragma merupakan elemen yang ditempatkan pada elemen lain
atau pada sistem superstructure untuk meningkatkan kekuatan
dan kekakuan sistem. Lebih khusus pada jembatan, diafragma
berarti komponen trannersal jembatan yang menghubungkan
balok-balok atau girder-girder pada arah memanjang yang
bersebelahan.
b. Rangka atau Jembatan Rangka adalah struktur konstruksi jembatan
yang tersusun dari rangka-rangka yang diletakkan pada suatu bidang
dan dihubungkan dengan sendi pada setiap titik hubungnya. Pada
dasarnya jembatan rangka adalah gabungan elemen berbentuk segitiga
yang tersusun secara stabil dan tidak terjadi pergerakan titik pada
struktur diluar pengaruh deformasi elemen.
Komponen jembatan rangka
1. Struktur atas berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas
yang melewatinya.
2. Struktur bawah berfungsi sebagai pemikul dari beban bangunan
atas yang selanjutnya diteruskan kepada pondasi. Struktur bawah
jembatan terdiri atas abutment, pilar, dan pondasi.
c. Atap atau Rangka atap baja adalah konstruksi untuk menopang beban
atap yang saat ini paling mampu menggantikan fungsi material kayu
7
untuk rangka atap. Rangka atap terbuat dari baja ringan biasanya
digunakan untuk menggantikan pemakaian bahan baku kayu sebagai
kerangka atap.
6. Pekerjaan Beton 2
a. Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung,
merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan
tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang
bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Fungsi plat lantai adalah
sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas, sebagai tempat berpijak
penghuni di lantai atas, untuk menempatkan kabel listrik dan lampu
pada ruang bawah, meredam suara dari ruang atas maupun ruang
bawah, dan menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.
b. Trotoar merupakan tempat pejalan kaki yang terbuat dari beton dan
permukaannya lebih tinggi dari lantai jalan atau permukaan aspal.
Lebar Dek dan Lantai Jembatan Batang Lengkung atau Busur Batang
Tegak Approach Bridge Abutment dan Pilar Pondasi 10 trotoar
biasanya 0,5 – 1,5 meter dan dipasang pada bagian kanan dan kiri
jembatan.
7. Pekerjaan Perkerasan
Pengaspalan terdiri atas tiga(3) lapisan, terdiri dari:
Lapis fondasi bawah atau (Asphalt Concrete-Base atau AC-Base)
merupakan lapisan pertama yang terletak di atas permukaan datar.
Ketebalan minimun lapisan ini adalah 6cm.
Lapis Fondasi Atas (Asphalt Concrete-Binder Course atau AC-BC),
sering disebut juga laston lapis permukaan antara, karena berada di
tengah kedua lapisan lainnya, ketebalan minimum lapisan ini adalah
5cm.
Lapis paling atas disebut lapis permukaan atau disebut lapis fondasi
atas (Asphalt Concrete-Wearing Course atau AC-WC). Nama lainnya
adalah laston lspis aus, karena bagian inilah yang langsung
8
berhadapan dengan tekanan ban kendaraan di jalan raya. Ketebalan
minimum lapisan ini adalah 4cm.
Beberapa hal yang tidak dikerjakan pada pekerjaan proyek ini, yaitu pada :
pengerjaan beton 1 maupun pengerjaan beton 2 dimana tidak dilakukannya
pengecoran beton bertulang disebabkan karena jembatan ini yang memiliki
ukuran yang cukup panjang sehingga pemakaian baja lebih mendominasi
dalam pembangunan jembtan ini. Selain itu tidak dilakukan pengerjaan
pemasangan tower under compresen dan cables under tenson karena jenis
jembatan ini yang menggunakan rangka baja sebagai penopang.
9
2.6 Batasan-Batasan dalam Proyek Jembatan Kretek (Constraints)
2.8 Asumsi
10
Kecamatan Kretek seperti jenis tanah daerah tersebut, volume kendaraan
setiap harinya sampai kuat arus maksimal dari sungai (kali) opak. Jenis tanah
daerah tersebut adalah alluvial. Tanah alluvial merupakan tanah endapan,
rendah, disekitar muara sungai, rawa-rawa, lembah dibentuk dari lumpur dan
pasir halus yang mengalami erosi tanah. Sehingga hal ini lah yang menjadi
praduga atau asumsi akan timbulnya longsor disekitar jembatan. Selain itu
sungai (kali) opak merupakan pertemuan sungai oyo yang memiliki arus
deras ketika musim penghujan, hal ini menandakan dugaan sewaktu-waktu
dapat terjadi banjir kiriman. Maka dari itu diantisipasi dengan pembangunan
jembatan yang sangat memperhatikan keamanan dan keselamatan pengguna
jembatan tersebut. Selain itu adapun asumsi-asumsi yang timbul dsri
pembuatan proyek, yaitu :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
http://shiftindonesia.com/project-charter-penentu-keberhasilan-dan-kegagalan-
proyek/. Diakses pada 30 September 2019, pukul 09:30 WIB.
http://lingkarlsm.com/mencatat-faktor-dipengaruhi-asumsi-proyek-dan-asumsi-
mendasari/. Diakses pada 30 September 2019, pukul 09:42 WIB.
http://tatha23.blogspot.com/2014/03/proyek-pembangunan-aplikasi.html?m=1.
Diakses pada 30 September 2019, pukul 19:26 WIB.
13