Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NI MADE PRITA AYUNINGTYAS

NIM : 1862121090
KELAS : A2
MATA KULIAH : UTILITAS 2

RESUME KELOMPOK 1
EVALUASI SISTEM UTILITAS BANGUNAN RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA DENPASAR

1. SISTEM DRAINASE DAN SANITASI LINGKUNGAN


Sistem drainase pada RS Bhayangkara diperlukan untuk mengurangi kelebihan air dari
suatu kawasan atau lahan supaya dapat difungsikan secara optimal serta sebagai
pengendali ( antisipasi genangan air/banjir), menggunakan sistem drainase onsite retention.
Saluran jalan terletak di bagian utara dan timur site.
- Skema umum pembuangan air bekas yaitu, flushing pada sanitair yang terdapat pada
masing-masing lantai didistribusikan melalui pipa air bekas dan shaft menuju IC tank
yang terletak pada floor drain lalu menuju septictank ( STP ) kemudian menuju IPAL.
- Skema sistem instalasi air hujan plat beton yaitu air hujan dari lantai 4 yang masuk ke
dalam plat beton dialirkan menuju saluran melalui shaft yang terdapat pipa PVC ø5”
pada lantai 4, 3, 2, 1 .
- Skema sistem instalasi air kotor yaitu air yang berasal dari toilet pasien, toilet R.
Karumkit toilet mushola, toilet R. kelas 1 , toilet R.kelas 3 dan toilet satpam, dialirkan
langsung menuju septictank lalu menuju IPAL
- Skema sistem instalasi air buangan yaitu cairan yang tidak bisa dibuang langsung
menuju STP, dimana harus melewati tahap grease trap , kemudian ke bak netralisir , IC
tank , septictank lalu IPAL , ruangan yang menggunakan sistem tersebut yaitu ruang VIP
A dan B, R.CU, r. isolasi, r. stabilisasi bayi, pantry , scrub zink , ( terdapat pada lantai 3
dan 2 )
2. SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH DAN SAMPAH
Air bekas pada bangunan ini mengarah pada air yang berasal dari washtafel toilet dan
nurse station serta floor drain pada toilet, wudhu, janitor, DU, CU.
- Skema pembuangan air bekas Lt 1-4 menggunakan two pipe system, memiliki 7 buah
shaft yang terdapat pipa PVC berwarna putih didalamny mengalirkan air bekas dari
lantai 4 – 1 menuju septictank. Pembuangan air bekas dipisahkan dengan pembuangan
air dapur , karena air buangan dapur emlalui grease trap .
- Skema sistem pembuangan air kotor yang berasal dari closet ( menggunakan merk toto
eco flush ) meggunakan two pipe system, terbagi ke dala 7 shaft yang didalamnya
terdapat pipa PVC ø4” , pipa vent ø1” (pada saniter), vent tegak ø2”
- Pembuangan limbah medis , menerapkan one pipe system ( air cucian, zat kimia, darah
dialirkan menuju bak netralisir ) namun dipisahkan dengan limbah dapur karena
melewati grease trap , kemudian dialirkan mengguna one pipe system menuju IC tank
lalu septictank , menuju pompa submersible untuk mengalikan menuju IPAL. terbagi ke
dala 7 shaft yang didalamnya terdapat pipa PVC ø4” ( menuju bak penetralisir ), pipa
PVC ø2” ( menuju grease trap ) , pipa vent tegak ø4”.

Pengelolaan sampah , sampah dibagi menjadi 2 yaitu sapah medis ( selang infus, dressing
kotor, masker, verban, placenta tubuh ) dan sampah non medis ( kertas, logam, plastic,
kardus )

- Skema pengolahan sampah di RS yaitu sampah medis dibungkus dengan plastic,


kemudian dibuang ke bak penampungan khusus , lalu diolah oleh pihak kedua dan
terakhir di buang ke tempat pembuangan khusus. Sistem pembuangan sampah medis
terdapat tempat sampah medis terdapat tempat sampah berwarna kuning disetiap ruang
inap pasien dna r. tunggu serta terdapat bak penampungan sementara untuk sampah
namun tidak memiliki chute system.
- Skema pengelolaan sampah non medis , sampah non medis dibuang ke tong sampah,
kemudian dibuang ke bak penampungan sampah, kemudia di bawa ke TPA. Sitem
pembuangannya terdapat tong sampah berwarna hijau di setiap ruang pasien dan runag
tunggu
3. SISTEM PENCEGAHAN DAN PEMADAM KEBAKARAN
- Rencana jaringan pencegahan kebakaran, menggunakan fasilitas pencegahan
kebakaran di dapat dari GWT pada titik lokasi dekat massa bangunan , kemudian
dengan bantuan pompa dialirkan menuju hydran tank yang terletak di rooftop dan
melalui pipa vertical yang dialirkan pada masing-msing hydran pada setiap bangunan.
Menggunakan type pendant dan perletakan flow switch di rumah sakit bhayangkara
4. SISTEM KOMUNIKASI DAN PENGAWASAN KEAMANAN BANGUNAN
- Instalasi CCTV , terdapat CCTV yang diletakkan pada tiap lantai, menggunakan 2 jenis
CCTV yaitu Dome Camera ( digunakan dalam ruangan ) dan Fix Camera ( dugunakan
outdoor ). Dome camera diletakkan pada lantai 1-4 yaitu pada lorong, area tangga, area
lift, ruang rawat inap, area tunggu. Fix camera pada entrance parkir dan exit parkir .
dome camera dan fix camera pada lantai 1 dan 2 dihubungkan dengan switch hub 24
port lt 1 menuju switch hub 24 port lt 4, lalu dihubungkan ke network video recorder
sehingga gambar yang ditangkap dapat di tampilkan pada monitor 32” pada lantai 1 dan
4.
- Instalasi data , data yang dikumpulan melalui nurse station beserta jaringan internetnya (
acess point ubiquity ). Instalasi data akan menghubungkan setiap computer pada
masing-masing lantai langsung pada jaringan komunikasi (telepon).
- Instalasi telepon, sistem jaringan telepon yang diperlkan sebagai media komunikais
pada RS bhayangkara meletakkan telephone outlet pada tiap lantai, yang dihubungkan
dengan telephone cale ITC 2x2x0,6 mm.
- Instalasi nursecall, media komunikasi perawat menggunakan siste jaringan nursecall
yang nantinya lampu pada master statio nursecall akan menyala sesuai dengan nomor
kamar yang mengaktifkan. Instalasi ini dipasang pada lantai 2 dan 3.
5. SISTEM TATA SUARA (AKUSTIKA) BANGUNAN
- Sumber kebisingan , Pada RS.Bhayangkara terdapat bunyi yang tidak dikehendaki
sehingga menimbulkan kebsingan yang dapat bersumber dari dalam maupun luar
bangunan. Dari luar bangunan sumber kebisingan terdapat pada jalan sekitar bsite serta
rumah warga , sedangkan dalam banguann terdapat ruang MEP listrik dan air bersiih
(suara pompa) , lahan parkir mobil. Pada lantai satu memiliki sifat akustika reflector
( bunyi dihasilakn ketika mengenai permukaan keras) , pada bangunan lt 2 , 3 dan 4
memiliki sifat akustika reflector dan reverberatin (gema) terdapat pada lorong dan toiet
umum
- Sistem perkuat dan perbaikan kualitas suara , menggunakan ceiling speaker, speaker
box, remute MIC RM-200M, Mixer Amplifier, power amplifier dan CD player dalam
sistem perkuat suara dan equalizer dan volume control dalam sistem perbaikan kualitas
suara. Kabel yang digunakan untuk mendistribusikan sinya suara yaitu kabel NYMHY
3x2,5 mm2 + HIC 20 mm2 dan NYMHY 2x1,5 mm2 + HIC 20 mm2
6. SISTEM TRANSPORTASI DALAM BANGUNAN
Pada RS.Bhayangkara menggunakan 3 jenis transportasi vertical yaitu ramp , tangga dan
lift.
- Ramp, bidang miring yang digunakan sebgaai pengganti tangga, memungkinkan
pengguna kursi roda, kereta bayi untuk mudah terakses ke dalam sebuah bangunan. 3
jenis ramp yang diguanakan yaitu ramp dalam bangunan, ramp diluar bangunan, ramp
dalam mesin penggerak.
- Tangga, merupakan jalur yang menghubungkan satu lantai dengan lantai diatasnya.
Tangga memiliki syarat-syarat teknis untuk keamnaan dan kenyamanan pengguna, yaitu
: panjang pijakan antara 20 cm – 30 cm dengan tinggi 15 cm-20 cm dan sudut
kemiringan tangga berkisar 250-400 .
- Lift, merupakan alat transportasi pada bangunan yang bergerak secara vertical yang
membawa penumpang , Skema perjalanan lift ketika lift berhenti di lobby , pintu lift akan
terbuka agar enumpang dapat masuk kek dalam lift lalu lift akan tertutup selama 2 detik
apabila sudah memenuhi kapasitas, lift abergerak sampai kecepatan maksimum dan
menurunkan kecepatannya ketika saat akan berhenti , pintu lift akan terbuka untuk
mengeluarkan penumpang , kemudian pintu lift tertutup dan kembali berhenti pada
lobby.
7. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN
Pemeliharaan bangunan RS bhayangkara dibagi menjadi 2 yaitu pemeliharaan arsitektur
dan pemeliharaan utilitas
- Pemeliharaan lantai :
VINYL . Pemeliharaan : Dilakukan untuk melindungi permukaan terhadap senyawa
kimia, perubahan warna dan tekstur, dengan jalan membersihkan dengan melap serta
mencuci. Bahan yang digunakan sapu, mesin penghisap, mesin pencucil penyikat dan
sabun cuci. Pembersihan : Pembersihan debu dan kotoran dilakukan dengan
menggunakan sikat yang lunak, sapu dan mesin penghlsap. Pembersihan cairan clan
bercak-bercak yang menempel dilakukan dengan sikat lantai dengan tambahan cairan
pembersih seperti sabun.
UBIN PC. Pemeliharaan: Pembersihan ubin PC yang berdebu dan kotor dilakukan
dengan menyapu atau dengan menggunakan mesin penghisap, kemudian dipel dengan
kain pel. Untuk ubin PC yang terdapat bercWnoda dibersihkan dengan air yang
dicampur dengan dete den, kemudian dilap. Pembersihan dilakukan segera munglan.
Perbaikan kecil : Bila terdapat ubin yang retak pecah, supaya diganti.
KERAMIK, PORSELIN DAN MOZAIK .Pembersihan : Terutama untuk menjaga
kebersihan dari debu dan kotoran pa& permukaan keramik, porselin dan mozaik
digunakan sapu, sikat, mesin penghisap. Untuk pembersihan kotoran yang menempel,
seperti nodabrcak tanah liat, diseka dengan kain basah dan disikat. Pembersihan
dilakukan segera mungkin.
Pencucian : Pencucian dengan dete jen atau bahan semacam por- stek dilakukan
sebulan sekali.
- Pemeliharaan mekanik
AC : Pada RS bhayangkara menggunakan 2 Jenis AC yaitu AC Cassette dan AC Splitt
Wall
Pemeliharaan :Dilakukan pembersihan pada case unit setiap bulan sekali,
Dilakukan pembersihan pada koil pipa dan filter (saringan) dan panic penampung.
Pembersihan dilakukan menggunakan sikat atau kain pembersih dan kompresor angin
yang dilakukan 3 bulan sekali.
Pompa Air : Pompa digunakan unuk mensuplay air bersih, hydran dan sprinkler
Pemeliharaan : dilakukan pembersihan debu pada pompa yang tidak beroperasi
menggunakan kain yang dilakukan seminggu sekali, pelumasan pada poros
menggunakan minyak pelumas yang dilakukan 6 bulan sekali
Perbaikan : penggantian sekat mekanis (seal) dilakukan bila terjadi kebocoran
- Pemeliharaan IPAL
Saluran : pemeliharaan saluran dilakukan secara periodic setiap bulan dengan cara
penyemprotan air bertekanan tinggi, dan pengambilan endapan
Tangki Septic Tank : pemeliharaan tangka septic tank hanya dilakukan dengan
menguras endapan dengan jangka waktu minimal 1 (satu) tahun dan maksimal 4
(empat) tahun
- Pemeliharaan plumbing :
Air Bersih . Pembersihan : debu pada pipa menggunakan kain pembersih dan
dilakukan sebulan sekali
Perbaikan : bila terjadi kebocoran pada pipa atau sambungan maka harus dilakukan
penggantian
Air Kotor . Pembersihan : bila terjadi penyumbatan pada pipa maka perlu ditekan
dengan alat kompresi atau menggunakan bahan kimia penghancur
Perbaikan : bila ditemukan kebocoran pada pipa dan sambungan maka dilakukan
perbaikan dan penggantian
 DISKUSI KELAS 04/06/2020

Pertanyaan :
pada sistem pemadam kebakaran. Pada bagian evaluasi dipaparkan kekurangan dari sistem
adalah tidak ada jalur evakuasi. Apakah tangga atau ramp yang tersedia tidak bisa digunakan
sebagai jalur evakuasi ? atau harus ada jalur evakuasi khusus diluar itu.
Jawaban :
yang dimaksudkan disini adalah rumah sakit bhayangkara tidak memilik jalur evakuasi khusus
yang dimana terdapat ruang kompartemen darurat, namun transportasi vertikal yakni ramp dan
tangga dapat digunakan sebagai jalur evakuasi karena sudah memenuhi syarat seperti terdapat
lampu darurat, apar, pintu tahan api serta pemanfaatan core bangunan yang menggunakan
material yang tahan api sampai 4jam. Serta akses ramp yang dapat menuju kebangunan
eksisting atau ke level lantai terendah , RS bhayangkara memiliki salah satu batasan desain yaitu
keterbatasan luasan site sehingga perletakan jalur ramp yang berada disisi terluar adalah salah
satu keputusan desain untuk memfasilitasi jalur sirkulasi pelayanan medis dan juga evakuasi
darurat .

Anda mungkin juga menyukai