Anda di halaman 1dari 18

KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA

KECIL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

( PEMBIAYAAN UKM )

Dosen : Ahmad Daud,ME

DI SUSUN
OLEH

KELOMPOK 3

1. Annisa
2. Fitri Wulandari Humairah
3. Juanda
4. Nurhaliza Fitri
5. Rani Tamala

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
ِ ْ‫ال َّر ِح ِيم الرَّح‬
‫من هللاِ بِس ِْم‬
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Kewirausahaan Dan Usaha Kecil” pembuatan makalah dengan
tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Pembiayaan UKM yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung
kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang selalu kompak dan konsisten
dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim
penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Tanjung Pura Oktober 2017

Penulis
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertian Kewirausahaan..............................................................................2

B. Tujuan Kewirausahaan....................................................................................6

C. Memahami Karakteristik Wirausahawan........................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

A.Kesimpulan.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan
kembali tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan
didapat hanyalah orang yang sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan
dalam usahanya, bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya.
Penulis mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Pembiayaan
UKM tentang beberapa hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari pengertian
wirausaha hingga penyabab keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan
usaha. Karena tentu setiap orang yang melakukan usaha pasti menginginkan hasil
yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adalah mengahrapkan keuntungan yang
besar.
Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam
memulai usaha hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana
atau dapat kita raih. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kewirausahaan ?
2. Bagaimana Tujuan kewirausahaan ?
3. Bagaimana Karakteristik kewirausahaan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian kewirausahaan
2. Untuk Mengetahui Tujuan kewirausahaan
3. Untuk Mengetahui Karakteristik kewirausahaan

1
BAB II
PEMBAHASAN
KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Usaha
berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wirausaha
secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.1
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan
adalah :
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Wirausaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari,menerapkan cara kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.2
Wirausaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau
kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang
yang melakukan sesuatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri
dia harus mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya dalam melakukan sesuatu
usaha atau kegiatan.
Sedangkan kewirausahaaan menunjuk atau mengarah kepada sikap mental
yang dimiliki oleh seorang wirausaha didalam melaksanakan suatu usaha atau
kegiatan.
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang,
menentukan, mengelolah, mengatur serta mengendalikan semua usahanya.
1
Suryana, Kewirausahaan, Salemba Empat, 2003.hal 6
2
Ibid hal.7

2
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain
(masyarakat). Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap
berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
Menurut Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang
guna mengejar peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka
kendalikan.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Ada 6 hakikat penting kewirausahaan :3
 Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sebagai dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat kiat proses dan hasil bisnis.
 Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
 Proses penerapan kreatifitas dalam memecahkan persoalan.
 Suatu nilai yang diperlukan untuk start up fase (memulai suatu usaha).
 Suatu proses dalam mengarjakan sesuatu yang baru (creative dan
innovative). Suatu yang berbeda dan bermanfaat yang memberikan nilai
lebih.
 Usaha menciptakan nilai tambah dengan mengkombinasikan sumber-
sumber melalui cara yang berbeda untuk memenangkan persaingan.

3
Suryana, Kewirausahaan, Salemba Empat, 2003.hal 14

3
a. Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah
kegiatan kreatif untuk menciptakan suatu konsep yang baru untuk keperluan baru
untuk diwujudkan dan diimplementasikan menjadi bisnis yang sukses. Inovasi
adalah suatu fungsi khusus dari kewirausahaan, kegiatan yang membawa sumber
daya dengan kapasitas baru untuk menciptakan kesejahteraan. Hal terpenting dari
inovasi adalah gagasan, penerapan, dan kegunanaan. Inovasi tersebut dipengaruhi
oleh faktor eksternal dan internal. Secara internal inovasi dipengaruhi oleh faktor
yang berasal dari individu seperti: locus of control, toleransi, nilai-nilai,
pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan secara eksternal seperti: pendidikan,
sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. 4
Pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertmbuhan kewirausahaan
sangat tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi dan lingkungan. Faktor
yang berasal dari pribadi ialah komitmen, visi, kepemimpinan, dan kemampuan
manajerial. Faktor yang berasaal dari organisasi antara lain: kelompok, struktur
budaya dan strategi. Faktor lingkungan antara lain: pesaing, pelanggan, pemasok
dn lembaga-lembaga keuangan yang akan membantu dana. “Mengembangkan
Spirit Entrepreneur Muda Indonesia”, Arman, Bustanul dan Muh. Noer (1-23)
Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar
melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dalam sebuah posisi manajemen.
Seorang wiausaha perlu mencari, mengevaluasi serta mengembangkan peluang-
peluang dangan jalan mengatasi sejumlah kekuatan yang menghalangi penciptaan
sesuatu hal yang baru.
Proses aktual itu sendiri memiliki empat fase khusus, yaitu:
 Identifikasi dan Evaluasi Peluang Yang Ada Evaluasi peluang merupakan
elemen yang paling kritikal dari proses kewirausahaan karena
memungkinkan seorang wirausaha apakah produk atau servis khusus dapat
menghasilkan hasil yang diperlukan untuk sumber-sumber yang bermanfaat
bagi seorang wirausaha guna mengidentifikasi peluang-pelung bisnis:
1. para konsumen
2. serikat dagang

4
Winardi, Entrepreneur& Entrepreneurship, hal. 188

4
3. para anggota sistem distribusi
4. orang-orang yang berkecimpung dalam bidang teknik
 Kembangkan Rencana Bisnis Dalam hal mempersiapkan rencana bisnis
adalah penting untuk memahami persoalan-persoalan inti yang terlibat di
dalamnya. Karakteristik-karakteristik dan besarnya segmen pasar, syarat-
syarat produksi, rencana finansial, rencana organisasi, dan syarat finansial.
 Sumber-sumber Daya Yang Diperlukan Sumber-sumber daya yang
diperlukan untuk mewujudkan peluang yang ada perlu di ketahui proses
tersebut diawali dengan tindakan penilaian sumber-sumber daya wirausaha
yang dimiliki. Dalam konteks ini buakn saja perlu diidentifikasi para
pensuplai alternatif sumber-sumber daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan
serta keinginan mereka. Melalui pemahaman kebutuhan para pensuplai
sumber-sumber daya tersebut, seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah
persetujan (a deal) yang memungkinkannya mendapatkan sumber-sumber
daya tersebut dengan biaya serendah mungkin.
 Laksanakan Manajemen Usaha Tersebut Setelah sumber-sumber daya
dicari, maka sang wirausaha perlu mengaktifkannya melalui implementasi
rencana bisnisnya. Hal tersebut mencakup kegiatan yang mengimplementasi
sebuah gaya dan struktur manajemen. Winardi, Entrepreneur&
Entrepreneurship (188-193)
Menurut Peter Ducker, seorang pakar kewirausahaan, mengatakan bahwa,
dalam memulai sebuah usaha atau inovasi, maka disaranan berfokus atau
memfokuskan memulai dari hal yang terkecil hingga ke yang terbesar berdasarkan
dari sumber daya yang dimiliki.5
Apabila seseorang ingin membuka usaha, maka pengusaha tersebut harus
memfokuskan pada suatu usaha walaupun yang lain ada, dan yang lain dijadikan
sebagai penunjang saja. Berani memulai usaha karena dalam dunia kewirausahaan
merupakan sesuatu ketidakpasrian sememntara informasi yang dimiliki oleh orang
yang ingin memulai usaha sedikit dikategorikan orang gila dan berani mengambil
resiko adalah sangat perlu dilakukan.

5
Winardi, Entrepreneur& Entrepreneurship, hal. 189

5
b. Manfaat kewirausahaan
1. Menambah Daya Tampung tenaga Kerja
2. Sebagai Generator pembangunan lingkungan, pribadi,distribusi,
Pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
3. Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi
unggul yang patut diketahui.
4. Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, tekun,jujur dalam
menghadapi pekerjaan.
5. Mendidik masyarakat hidup efisiensi dan sederhana.
c. Keuntungan kewirausahaan
1. Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan.
2. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal.
3. Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha.
5. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.
d. Kelemahan kewirausahaan
1. Tanggung jawab sangat besar dan berat didalam menghadapi permas
alahan bisnis.
2. Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
3. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat
besar.
B. Tujuan Kewirausahaan
1. Meningkatkan jumlah wirausahawan yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan
di kalangan masyarakat.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap masyarakat

6
C. Memahami Karakteristik Wirausahawan
 Sikap dan perilaku disiplin
Sikap dan perilaku disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang
dialam kewirausahawan. Menurut Murfty dan Peck bahwa guna mencapai sukses
dalam karir seseorang harus dimulai dengan kerja keras, penampilan yang baik,
keyakinan diri, membuat keputusan yang tepat, pendidikan, dorongan ambisi dan
pintar berkomunikasi
 Komitmen yang tinggi
Komitmen adalah tegas dalam memilih sesuatu berpendirian teguh. Seorang
kewirausahawan harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya.
 Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu
sebagaimana adanya atau seperti apa adanya.
Menurut Masykur ada sembilan karakteristik wirausahawan, yaitu: 6
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi pada resiko menengah.
4. Cepat (tanggap) terhadap resiko yang terjadi, resiko apaun itu, dan
meminimalisir resiko itu agar tidak menjadi resiko yang tinggi (menengah).
5. Rangsangan untuk umpan balik dalam wirausahaan semestinya yang
dilakukan pantas untuk mendapatkan imbalan.
6. Efektifitas enerjik Membangkitkan semangat salam bekerja, menjadikan
pekerjaan sebagai sahabat dan makanan pagi, bekerja keras dan pantag
untuk menyerah.
7. Orientasi ke masa depan Selalu erfikir untuk maju, tidak menyerah dengan
keadaan dan mampu melihat masa depan dengan penerawangan positif.
8. Keterampilan kepada keorganisasian Menciptakan sesuatu yang baru dan
menjadikan sesuatu itu lebih baik dari yang sebelumnya.
9. Sikap terhadap uang Segala sesuatu yang dilakukan dalam organisasi
bernilai uang, jauh dari kerugian, karena dalam organisasi atau berwirausaha
uang sangat berperan didalamnya.

6
Winardi, Entrepreneur& Entrepreneurship, hal. 201

7
a. Ciri-ciri Wirausahawan
a. Percaya diri adalah percaya terhadap kemampuan yang ada pada diri
sendiri,atau percaya pada kemampua yang kita miliki
b. Berorientasi tugas dan hasil segala sesuatu yang dilakukan, kita harus
berfikir bahwa ada nilai tambah dari apa yang kita lakukan dan berguna
untuk diri sendiri dan orang lain.
c. Pengambil resiko, maksudnya, seorang wirausahawan harus berani
emngambil resiko, dari apa yang telah dia lakukan dan dia putuskan, dia
harus berani menerima resikonya, baik itu resiko berupa keuntungan
maupun kerugian.
d. Kepemimpinan, maksudnya dalam berwira usaha pemimpin merupakan
pengambil keputusan.
e. Keorisinilan, maksudnya adalah masih dalam kondisi apa adanya atau
masih asli.
f. Berorientasi kemasa depan, maksudnya selalu brfikir untuk maju.
g. Jujur dan tekun, jujur dalam melakukan usahanya, mengatakan yang
sebenarnya,dan bersngguh-sungguh dalam melakukan usahanya.7
b. Watak Kewirausahaan
a. Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b. Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, enerjik, dan
memiliki inisiatif.
c. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan
suka pada kritik yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibbel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
f. Persepsi dan memiliki cara pandang atau cara fikir yang berorientasi pada
masa depan.
g. Memilki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.8
7
Winardi, Entrepreneur& Entrepreneurship, hal. 203
8
Arman, Bustanul dan Muh.Noer, Mengembangkan Spirit Entrepreneur Muda
Indonesia Hal 23

8
c. Tujuh Pemikiran Kreatif dalam Kewirausahaan
1. Selalu bertanya, dalam rangka mendapatkan inovasi-inovasi yang baru dan
untuk mendapatkan pengalaman baru seputar usaha yang sedang digeluti.
2. Selalu menantang kebiasaan, tradisi-tradisi atau kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan dalam suatu organisasi,kita senantiasa merubah untuk
mendapatkan yang lebih baik sehingga menjadi tantangan kebiasaan.
3. Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda, melihat
persoalan dari sudut pandang yang berbeda, menarasikan persoalan yang
berbeda, dari itu jika disamakan akan meghasilkan jalan keluar yang lebih
baik.
4. Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang
benar,apabila ada pertayaan (pertanyaan-pertanyaan) yang dihadapi,kita
dituntut untuk memberikan sumbangan selama pemikiran itu masuk akal.
5. Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses,
setiap peristiwa atau masalah harus berfikir positif terhadap siapapun,serta
apapun masalah dan dalam kondisi apapun itu.9
6. Mengkorelasikan ide-ide atau menggabungkan ide atau gagasan yang masih
samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi.
7. Memiliki keterampilan helikopter kemudian memfokuskannya pada
kebutuhan untuk berubah,memiliki kemampuan untuk bangkit, hidup lebih
rutin,baik, dari kebiasaan yang biasa dijalani.
d. Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausahaan Dan Cara Menghindari
Kegagalan Dalam Wirausaha
1. Keberhasilan Kewirausahaan
 Kerja keras. Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa
setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut
untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
 Kerja sama dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak
mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu
semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.

9
Ibid hal 24

9
 Penampilan yang baik. Penampilan adalah cerminan kebersihan hati
dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang
kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
 Keyakinan Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita
bahwa kita bisa.
 Pandai membuat keputusan.
 Mau menambah pengetahuan. Seorang wirausahawan dituntut untuk
selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari
produk-produk yang dibuat.
 Pandai berkomunikasi. Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik
(sesuai).10
2. Kegagalan Kewirausahaan
 Kurangnya dana untuk modal. Tidak semua kegagalan disebabkan
karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu
ada karena kurangnya dana.
 Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis Berikan suatu jabatan
kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya.
 Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang. Dalam berwirausaha,
merencanakan sesuatu atau menyusun sesuatu perlu disiapkan
sebelumnya.
 Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti
(diteliti) Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan
sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana
orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang
dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik11

e. Cara Menghindari Kegagalan dalam Berwirausaha

10
Arman, Bustanul dan Muh.Noer, Mengembangkan Spirit Entrepreneur Muda
Indonesia hal 33
11
Arman, Bustanul dan Muh.Noer , Mengembangkan Spirit Entrepreneur Muda
Indonesia ha 34

10
Kita telah melihat alasan-alasan yang paling umum di balik kegagalan
berwirausaha. Sekarang kita harus mempelajari cara menghindari dari kegagalan
dan memperoleh wawasan mengenai hal-hal yang membuat suatu usaha tersebut
dapat berhasil. Saran-saran untuk keberhasilan berasal dari sebab-sebab
kegagalan.12
1. Mengenali Bisnis Anda Secara Mendalam.
Kita memerlukan pengalaman yang relevan dalam bisnis yang akan
didirikan. Dapatkan pendidikan terbaik yang mungkin diperoleh di bisnis itu
sebelum membuka bisnis sendiri. Baca segala macam yang mungkin misalnya,
majalah bisnis, jurnal niaga, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis
yang akan dimasuki.
Hubungan pribadi dengan pemasok, pelanggan, perkumpulan bisnis, dan kegiatan
lainnya dalam industri yang samaadalah cara lain yang baik untuk memperoleh
pengetahuan itu.
2. Menembangkan Rencana Bisnis yang Matang.
Untuk wirausahawan yang baru, rencana bisnis yang ditulis dengan baik
adalah resep yang sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa rencana bisnis
yang matang, perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas. Namun para
wirausahawan, yang cenderung menjadi orang yang cepat bertindak, sering kali
langsung lompat ke suatu usaha bisnis tanpa meluangkan waktu untuk
menyiapkan rencana tertulis yang meluangkan pokok-pokok kegiatan bisnisnya.
Tetapi rencana bisnis yang seksama dan informasi keuangan yang tepat
merupakan hal yang kritis. Ini semua akan membantu dalam mengambil
keputusan yang penting mengenai bisnis.dan harus terus menerus memantau apa
yang telah dicapai sesuai yang telah direncanakan.
3. Mengelola Sumber Daya Keuangan.
Pertahanan terbaik dalam menghadapi persoalan keuangan adalah denagn
mengembangkan sistem informasi keuangan dan kemudian menggunakan
informasi tersebut untuk pengambilan-pengambilan keputusan bisnis. Tidak ada
wirausahawan yang dapat mengendalikan bisnisnya tanpa mengetahui kesehatan
bisnisnya.

12
Ibid hal 35

11
Langkah pertama dalam mengelola bisnis secara efektif adalah dengan
memiliki modal permulaan yang cukup. Terlalu banyak wirausahawan yang
memulai bisnis dengan modal yang terlalu kecil. Sedangkan sumber daya yang
paling berharga untuk bisnis kecil adalah uang tunai. Memang menghasilkan laba
itu penting untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, tetapi sebuah perusahaan
harus cukup memiliki uang untuk membayar tagihan dan kewajiban lainnya.
Beberapa wirausahawan mengandalkan pertumbuhan penjualan untuk menutupi
kebutuhan dana perusahaan, tetapi hal ini hampir tidak pernah terjadi. Perusahaan
yang sedang tumbuh biasanya memerlukan lebih banyak uang tunai daripada yang
dihasilkannya dan semakin meningkatannya, semakin banyak pula menghabiskan
uang.
4. Memahami Laporan Keuangan.
Setiap pemilik bisnis harus mengandalkan catatan dan laporan keuangan
untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya. Hampir selalu catatan-catatan ini
hanya digunakan untuk keperluan pajak dan tidak dimanfaatkan sebagai alat
pengendali yang vital. Untuk benar-benar mengenal apa yang terjadi dalam bisnis,
seorang wirausaha paling tidak harus mempunyai pemahaman dasar mengenai
akuntansi dan keuangan.
Apabila dianalisa dan ditafsirkan dengan benar, laporan-laporan keuangan
ini merupakan indikator-indikator yang dapat dipercaya mengenai kesehatan
perusahaan kecil. Laporan-laporan ini cukup membantu dalam memberi
peringatan adanya masalah. Sebagai contoh, penurunan penjualan, tidak
tercapainya laba, membengkaknya utang, dan menyusutnya modal kerja, yang
semoanya merupakan gejala adanya masalah yang berpotensi mematikan yang
membutuhkan perhatian segera.
5. Belajar Mengelola Manusia Secara Efektif.
Tidak menjadi soal apa jenis bisnis yang akan dilakukan, tetapi harus
dapat mempelajari cara mengelola manusia. Setipa bisnis tergantung pada
landasan karyawan yang terlatih baik dan termotivasi. Tidak ada pemilik bisnis
dapat mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Orang-orang yang diperkerjakan
oleh sang wirausahawan pada akhirnya akan menentukan seberapa jauh
perusahaan akan berkembang atau seberapa jauh perusahaan akan jatuh.

12
Meskipun demikian, merekrut dan mempertahankan suatu korps karyawan yang
bermutu bukanlah tugas yang mudah. Persoalan ini selalu merupakan tantangan
begi setiap pemilik bisnis.
6. Menjaga Kondisi Diri.
Keberhasilan suatu bisnis akan tergantung peda keberadaan dan perhatian
secara terus-menerus, oleh sebab itu seoarang wirausahawan perlu memantau
kesehatan diri denagn cermat. Stres merupakan masalah utama, terutama bila
tidak dikendalikan. Karyawan juga bisa menderita masalah kesehatan. Beberapa
bisnis mendapatkan bahwa program kebugaran tubuh yang disponsori perusahaan
akan efektif secara biaya.13

13
Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Thomas W Zimmerer & Norman M.
Scarborough (second edition, 28-29)

13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam
kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah :
 Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
 Menentukan cara produksi baru
 Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
 Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi
wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Seorang wirausaha harus memiliki daya pikir yang kreatif, karena setiap
wirausaha dituntut untuk menciptakan hal-hal baru dan produk yang baru
sehingga bisa memenangkan persaingan tetapi persaingan yang secara sehat.
Dan Seorang wirausaha harus berorientasi ke depan, sebab seorang
wirausaha harus mampu melihat peluang-peluang dan kemungkinan-kemungkinan
usaha di masa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA
Suryana. 2003. Kewirausahaan, Salemba Empat,. Winardi : Entrepreneur &
Entrepreneurship,
Arman, Bustanul dan Muh.Noer, Gadjah Mada 2004. Mengembangkan Spirit.
Entrepreneur : Muda Indonesia.
Justin, Carlos & J.William, New Jersey.1996. Kewirausahaan Manajemen Usaha
Kecil.
Zimmerer, W. Thomas M. 2010. Scarborough First Edition. Entrepreneurship
and The New Venture Formation.
Thomas W Zimmerer & Norman M. 2011. Kewirausahaan dan Manajemen
Bisnis Kecil, Scarborough second edition : Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai