Outline
I Profil BPPI
II Industri Hijau
II Standardisasi Industri
III Jasa Industri
2
I. STANDARDISASI INDUSTRI
3
LANDASAN HUKUM STANDARDISASI INDUSTRI
4
DEFINISI
5
LATAR BELAKANG
6
TUJUAN STANDARDISASI INDUSTRI
Keterangan:
• Kementerian Perindustrian mengkoordinasikan 33 Komite Teknis (KT)
• Jumlah SNI Bidang Industri: 4984 SNI
• Jumlah SNI Sektor Lain: 6960 SNI
8
PROSES PEMBERLAKUAN SNI SECARA WAJIB
Analisa
Analisa kesiapan Analisa kesiapan
manfaat &
produsen lembaga penilaian
resiko
kesesuaian
PERATURAN
KONSEP MENTERI TTG
USULAN PENYIAPAN NOTIFIKASI
SNI WAJIB
PERATURAN
MENTERI
NOTIFIKASI KE WTO
PEMBERLAKUAN
SNI WAJIB
• Pada dasarnya SNI bersifat sukarela, namun dalam rangka menjamin mutu
produk dan meningkatkan daya saing industri, Kementerian Perindustrian
memberlakukan SNI secara wajib.
• Berdasarkan data semester II tahun 2019 terdapat 4984 SNI sektor industri
(113 SNI berlaku Wajib) yang diberlakukan oleh Kementerian Perindustrian.
10
TUJUAN PEMBERLAKUAN SNI SECARA WAJIB
11
JUMLAH SNI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
10691
> 5 tahun : 4268
(Nasional)
Umur
12
PERKEMBANGAN SNI WAJIB BIDANG INDUSTRI
120
113
105 105
102
98 6 Direktorat Jenderal
100
92 Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika
78 22
80
73 Direktur Jenderal Industri
Kimia, Farmasi dan Tekstil
62 47
60
13
PENGAWASAN STANDARDISASI INDUSTRI
PENGAWASAN
OBJEK SUBJEK
PENGAWASAN PENGAWASAN
Penyidik Pegawai
Negeri Sipil
Lembaga
(PPNS)
Sertifikasi Produk
JUMLAH LPK YANG BERADA DI INDONESIA DAN YANG TELAH
DITUNJUK MENTERI (AKHIR 2019)
59 51 87
16
Peran Pemerintah Daerah
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota
Standardisasi dan a. Penyelenggaraan, Pelaksanaan perlindungan Pelaksanaan metrologi legal
Perlindungan pengendalian dan evaluasi konsumen, pengujian mutu berupa tera, tera ulang dan
Konsumen perlindungan konsumen, barang, dan pengawasan pengawasan.
standardisasi, dan mutu barang beredar dan/atau
barang, serta pengawasan jasa di seluruh Daerah
barang beredar dan/atau jasa kabupaten/kota.
di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
b. Penyelenggaraan,
pengendalian, dan evaluasi
metrologi legal di seluruh
wilayah Republik Indonesia.
c. Penyelenggaraan metrologi
legal dalam rangka
penanganan khusus.
17
Peran Pemerintah Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Sub Bidang Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota
Pengawasan Industri 1. Pengawasan terhadap 1. Pengawasan terhadap 1. Pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas
industri dalam rangka desentralisasi bidang desentralisasi bidang
desentralisasi, dekonsentrasi ndustri tingkat provinsi. industri tingkat
dan tugas pembantuan di kabupaten/kota
daerah.
2. Perumusan sistem, 2. --- 2. ---
pembinaan dan pengaturan
pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di
bidang industri
18
II. INDUSTRI HIJAU
19
DASAR HUKUM INDUSTRI HIJAU
UU 03/2014 tentang
Perindustrian
PP 41/2015 PP 29/2018
Pembangunan Sumber Daya Industri Pemberdayaan Industri
Industri 4.0
RPJMN tahun 2020-2024:
pembangunan rendah karbon
Circular Economy
20
LATAR BELAKANG
ISU INDUSTRI
1. Perlunya menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan sesuai
prinsip SDGs (Sustainable Development Goals)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah
Pembangunan Rendah Karbon sehingga pembangunan industri juga harus rendah karbon
3. Trend perdagangan produk industri secara global mulai memperhatikan jejak karbon
(carbon footprint), label energi, dan water footprint, selain isu lingkungan lain seperti eco
label, fair trade, dan sustainable forest management.
4. Ada kecenderungan pola pikir ekonomi bergeser dari ekonomi liner kepada ekonomi
sirkular;
5. Pengembangan proses produksi mengarah ke 4R (Reduce, Reduce, Recycle, and
Recovery);
6. Isu lingkungan yang harus dihadapi industri: penghapusan merkuri dan bahan berbahaya
lain, penanganan limbah B3, pengurangan sampah laut, program Citarum harum, dst.
21
MANFAAT
BAGI INDUSTRI
1. Dengan menerapkan industri hijau industri akan mendukung capaian sutainability goals
sesuai target dalam program keberlanjutan yang dilaporakan dalam Sustinability Report;
2. Lingkungan kerja yang lebih sehat → SDM lebih produktif → biaya kesehatan menurun
3. Citra yang baik kepada konsumen dan investor;
4. (Air, energi, bahan baku) Efisiensi → cost saving → investasi baru/pengembangan bisnis;
BAGI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
1. Berkurangnya polusi, emisi, dan limbah dari industri → perbaikan kualitas lingkungan →
meningkatnya kesehatan dan kualitas hidup masyarakat;
2. Mendukung pencapaian target/komitmen pemerintah terkait penurunan GRK, konservasi
air, efisiensi energi, dan ketahanan energi nasional;
3. Mendukung target pengurangan merkuri dan bahan berbahaya lain, sampah plastik,
sampah laut, dan program Citarum harum.
22
DEFINISI
• Industri Hijau adalah industri yang • Standar Industri Hijau adalah standar
mengutamakan upaya efisiensi dan industri yang terkait dengan bahan baku,
efektivitas penggunaan sumber daya secara bahan penolong, energi, yield, produk,
berkelanjutan dalam proses produksinya. sistem manajemen, pengelolaan limbah
dan/atau aspek lain yang dibakukan dan
• Standardisasi adalah proses merumuskan, disusun secara konsesus oleh semua
menetapkan, menerapkan, memelihara, pihak yang terkait yang bertujuan untuk
memberlakukan, dan mengawasi standar mewujudkan industri hijau.
bidang industri yang dilaksanakan secara
tertib dan bekerja sama dengan semua
pemangku kepentingan.
23
Pengembangan Industri Hijau
24
SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
SERTIFIKAT INDUSTRI HIJAU Manfaat Penerapan Industri Hijau :
diberikan pada industri yang 1. Peningkatan Daya Saing Ekspor untuk
Memenuhi Standar Industri Hijau produk pupuk, semen, karet, dan keramik
2. Penghematan Biaya melalui efisiensi
INDIKATOR STANDAR INDUSTRI energi, air dan bahan baku
HIJAU 3. Penurunan Emisi GRK dengan komitmen
sebesar 29% dan 41% pada 2030
Efisiensi Energi
Efisiensi Air
Efisiensi Bahan Baku Semen Pupuk Besi & Keramik Pulp KertasGula Tekstil
Baja
Emisi GRK
Rp 1,8 T Rp 27 M
25
Standar Industri Hijau (SIH) dan Rancangan SIH (RSIH)
Saat ini telah dihasilkan 18 SIH yang sudah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian, dan 15 sedang menunggu
penetapan dari Menteri Perindustrian
Telah Ditetapkan melalui Permenperin Akan ditetapkan tahun 2020 Rencana
disusun tahun
2020
1. Semen Portland 14. Industri Gula Kristal 1. Industri Kertas Dan Papan Kertas Bergelombang 1. Industri Tepung
2. Pengolahan Susu Bubuk 15. Industri Biskuit Dan 2. Industri Perlengkapan Rumah Tangga Dari Tanah terigu
3. Pupuk Urea, SP-36 dan Pupuk Amonium Produk Roti Kering Liat/Keramik 2. Industri ban
Sulfat Lainnya 3. Industri Produk Makanan Ringan kendaraan roda 4
4. Karet Remah 16. Industri Kaca 4. Industri Suku Cadang Dan Aksesori Kendaraan Bermotor 3. Industri Baja
5. Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Lembaran Roda Empat Atau Lebih – Silencer Material (Felt) 4. Industri
Smoked Sheet Rubber 17. Industri Peralatan 5. Industri Kaca Pengaman Berlapis Pemintalan
6. Tekstil Pencelupan, Pencapan, dan Saniter Dari Keramik 6. Industri Kaca Pengaman Diperkeras Benang
Penyempurnaan 18. Industri Suku Cadang 7. Industri Barang Lainnya Dari Kaca 5. Industri PVC
7. Ubin Keramik Dan Aksesori 8. Industri Kemasan Dari Kaca
8. Bubur Kertas dan Bubur Kertas yang Kendaraan Bermotor 9. Industri Pengawetan Kulit Dari Sapi, Kerbau, Domba, dan
Terintegrasi dengan Kertas Roda Empat Atau Kambing
9. Industri Cat Dan Tinta Cetak: Industri Cat Lebih – Silencer 10. Industri Cat Dan Tinta Cetak: Industri Cat Berbasis Hingga saat ini
Berbasis Air Pelarut Organik
10. Industri Penyamakan Kulit Dari Sapi, 11. Industri Oleokimia Dasar Bersumber Dari Minyak Nabati
33 perusahaan
Kerbau, Domba, Dan Kambing 12. Industri Pengolahan Kopi Instan industri telah
11. Industri Batik 13. Industri Air Mineral menerapkan
12. Industri Kertas Budaya 14. Industri Pupuk Nitrogen, Fosfor, dan Kalium Padat SIH
13. Industri Minyak Goreng Dari Kelapa Sawit 15. Industri Tas atau Kantong Belanja Plastik dan Bioplastik 26
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)
Berdasarkan Peraturan Menteri
Perindustrian No 41 Tahun 2017
Balai-Balai yang ter-LSIH dapat Pusat Industri Hijau tentang LSIH, telah ditunjuk 14 LSIH
dikoordinasikan dengan PIH
28
Peran Pemerintah Daerah
1. Koordinasi dan harmonisasi dalam penyusunan data capaian gas rumah kaca. Contoh
selama ini Pusat Industri Hijau telah bekerja sama dengan Pemda DKI
29
III. JASA INDUSTRI
30
Global Value Chain
$144 Komponen
$20 Manufacturing
Harga : $299
Sumber: Constructed from Linden et al (2013)
32
LANDASAN HUKUM JASA INDUSTRI
33
DEFINISI
34
Jasa Industri
kegiatan industri yang melakukan pekerjaan terhadap bahan atau barang milik
pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pihak lain (industri lainnya atau
Pendekatan
konsumen), yang terlepas dari proses kegiatan manufaktur dengan mendapat
Teknis imbalan (bukan merupakan biaya) sejumlah uang atau dalam bentuk barang
sebagai balas jasa tersebut.
35
Ruang Lingkup Jasa Industri
Jasa Reparasi
Jasa Maintenances
Optimasi Proses
Jasa Retrofit
Pelatihan Operasional
Sektor Jasa yang Berkontribusi Tinggi Sektor Jasa dengan Pertumbuhan Ekspor Tinggi
terhadap Ekspor Jasa Indonesia
1. Travel (48,67%) 1. Maintenance and repair services
n.i.e. (tumbuh 64,17%)
2. Other Business Services (21,96%)
2. Travel (tumbuh 33,24%)
3. Transport (15,85)
3. Insurance and pension services
4. Computer and Information System (tumbuh 13,52%)
(4,67%)
4. Government goods and services
n.i.e. (tumbuh 10,38%)
1237
Kontribusi Sektor Jasa terhadap Pembentukan
Output Manufaktur
39
Jasa Industri yang Dibina BPPI (13 KBLI)
KBLI Jasa Industri
69103 AKTIVITAS KONSULTAN KEKAYAAN INTELEKTUAL PENGELOLAAN DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
37021
71102 AKTIVITAS KEINSINYURAN DAN KONSULTASI TEKNIS YBDI TIDAK BERBAHAYA
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN
72102 PENGELOLAAN DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
REKAYASA 37022
BERBAHAYA
72104 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
72109
ALAM DAN TEKNOLOGI
74909 AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS LAINNYA YTDL
AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA TANPA HAK
77301
OPSI MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI
Sumber:
Permenperin No. 30 Tahun 2017 Tentang Jenis-Jenis Industri dalam pembinaan
Direktorat Jenderal dan Badan di lingkungan Kementerian Perindustrian 40
Peran Pemerintah Daerah
41
Terima kasih
42