Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peperomia pellucida L. Kunth (Tumbuhan penumpang air) di sumatera


barat dikenal sebagai Daun sirih cina, sedangkan daerah lain misalnya daerah
yogyakarta biasa dikenal sebabagai suruhan dan adapun di daerah gowa sulawesi
selatan di kenal sebagai daun kaca-kaca, tanaman ini sering digunakan sebagai
ramuan dalam pengobatan tradisional. Peperomia pellucida secara luas
didistribusikan di banyak negara Amerika dan Asia Selatan (Arrigoni-Blank,
2004). Menurut laporan Manila medical society tahun 2011 (Cao, 2011)
Tumbuhan ini memiliki manfaat sebagai anti bakteri, anti inflamasi, dan analgesik.
Meskipun tumbuhan ini memiliki aktivitas anti bakteri, namun belum diketahui
senyawa aktif yang berperan sebagai anti bakteri tersebut (Cao, 2011). Daun sirih
cina mengandung alkaloid, kardenoilida, saponin dan tannin, tetapi tidak
mengandung antrakuinon (Egwuche, 2011). Tanaman sirih cina mempunyai
aktivitas antikanker (Wei, 2011). Salah satu senyawa yang terdapat di dalam sirih
cina yang mempunyai aktivitas sebagai anti mikroba yaitu xanthon dalam bentuk
glikosida (Alam Khan, 2010). Pemanfaatan daun sirih cina di ketahui dapat di
olah menjadi bahan alternative pengobatan penyakit kulit yang terinfeksi oleh
bakteri dan jamur.

Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang paling luas sebagai penyusun
tubuh dan sistem yang menutupi seluruh permukaan tubuh.mengingat pentingnya
kulit sebagai pelindung organ tubuh didadalam,maka sangat penting untuk
menjaga kesehatan kulit sejak dini. Kulit yang besih dan terawat akan tampak
lebih indah. Kulit yang tidak terjaga kesehatannya akan menimbulkan berbagai
penyakit dan gangguan pada kulit (hamimah, 2018). Penyakit kulit pada
umumnya merupakan gangguan lapisan permukaan kulit yang disebababkan
faktor kondisi lingkungan dan perseonal hygiene.penyakit kulit tersebut dapat
disebabkan oleh jamur keringat berlebih dan tungau (WHO, 2001)

Prevalensi kejadian infeksi pada kulit yang disebabkan oleh jamur di dunia
diketahui mencapai angka 20 -25%(Havlickova 2008). Penyakit kulit yang
disebkan oleh jamur tersebar diseluruh negara seperti di Garhwal himalaya india
menunjukkan refalensi 69,81 % (kainthola, 2014). Data rumah sakit dari Bari
policlinico di Italia tahun 2005-2010 menunjukan prevelensi 60% ( vena, 2012) .
Prevelensi di bangladesh menunjukan 65% ( hasibur et al, 2011). Barat daya
nigeria prevalensi kejadian penyakit kulit pada anak- anak sebesar 35% (olutoyin,
2014).

Prevalensi kejadian penyakit kulit di indonesia pada tahun 2010 masih


tergolong sangat tinggi yaitu 65% ( Menkes RI, 2011). Prevalensi kejadian
penyakit kulit pada tahun 2013 menunjukan penyakit kulit termasuk sepuluh
2

penyakit terbesar di kota medan dengan prevalensi 11,1 %(58.873 kasus ) jumlah
kasus menurun namun angka prevalensi penyakit kulit pada tahun 2014
meningkat menjadi 16,4%(36.216 kasus)

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh tim PKM M kepada


masyarakat Dusun Hulubanda desa tungkal selatan diketehui masih banyaknya
kejadian infeksi kulit seperti gatal-gatal, jerawat, infeksi jamur seperti : panu,
kurap, kadas, bisul. Hal ini dikarenakan daerah dusun Hulubanda terletak pada
daerah yang beriklim lembab, dengan banyaknya pepohonan besar tempat
bersarangnya hewan Host dari jamur dan bakteri yang dapat menginfeksi kulit.
pengobatan yang di berikan kepada orang yang mengalami infeksi kulit sebatas
pengobatan salep kimiawi yang di beli melalui apotek dan beberapa jenis
antibiotik yang dapat memberikan efek samping. Hasil pengamatan tim PKM-M
juga menemukan bahwa tanaman sirih cina sangat banyak tumbuh di daerah
dusun Hulubanda, namun sedikit sekali masyarakat yang mengetahui manfaat dari
tanaman sirih cina untuk mengatasi penyakit kulit.

Berkaitan dengan hal tersebut di perukan inovasi teknologi pengolahan


dengan harapan dapa memanfaatkan bahan yang selama ini diabaikan dapat
menjadi alternatif pengobatan dan pemecahan masalah penyakit yang diderita
warga. Pengolahan ini tidak hanya bertujuan memberikan manfaat secara medis
namun juga dapat memberikan dampak memperbaiki perekonomian masyarakat.
Hal ini mendorong Tim PKM-M untuk mengolah daun sirih cina menjadi produk
olahan yang ramah lingkungan dan ramah haraga. Dengan teknik pengolahan
yang sederhana, produk yang dihasilkan memiliki harga terjangkau. TIM PKM-M
mengolah dau sirih cina menjadi salep sirih cina yang bermanfaat untuk
mengobati penyakit kulit yang dapat di jadikan usaha sampingan yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana cara pemberdayaan daun sirih cina sebagai alternative


pengobatan penyakit kulit?

2. Bagaiman meningkatkan produktivitas daun sirih cina sebagai alternative


pengobatan penyakit kulit?

1.3 Tujuan Program

1) Memanfaatkan daun sirih cina sebagai alternative pengobatan penyakit


kulit di Dusun Hulubanda desa Tungkal Selatan kecamatan Pariaman
Utara
3

2) Menerapkan teknik dan teknologi pembuatan salep dengan bahan dsar


daun sirih cina di Dusun Hulubanda desa Tungkal Selatan kecamatan
Pariaman Utara

1.4 Luaran Yang Diharapkan

Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun maka target luaran yang
diharapkan setelah pelaksanaan program kreatifitas mahasiswa bagi masyarakat.

1. Seminar hasil dari kegiatan yang telah dilakukan


2. Publikasi ilmiah pada jurnal internasional
3. Publikasi pada media cetak
4. Video hasil kegiatan pengabdian yang di unggah pada akun youtube

Selain dari itu, target luaran yang diharapkan tercapai setelah pelaksanaan
PKM-M ini

No Kegiatan Target Luaran Pada Masyarakat


1 Penyuluhan tentang 80% dari peserta pelatihan mampu
patofisiologi penyakit kulit memahami tentang
1. Pengertian dan tahapan tentang
terjadinya infeksi penyakit kulit
2. Etiologi dan komplikasi
3. Tindakan pencegahan dini yang perlu
dilakukan
2 Pelatihan cara pemanfaatan 80% dari peserta latihan mampu memahami
tanaman sirih cina sebagai dan memperagakan tentang Pembuatan salep
alternatif pengobatan
penyakit kulit
3 Pengaplikasian produk 80% peserta mampu mengaplikasi hasil
inovasi sehari hari dibuktikan dengan
kemampuan peserta dalam mengaplikasikan
pada daerah yang perlu

1.5 Kegunaan Program

1. Memberikan edukasi pada masyarakat Dusun Hulubanda desa tungkal


selatan tentang manfaat sirih cin sebagai alternative obat penyakit kulit.

2. Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat Dusun Hulubanda desa


tungkal selatan tentang pemberdayaan daun sirih cina sebagai alternative
pengobata penyakit kulit
4

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Dusun hulu banda desa Tungkal Selatan adalah sebuah desa yang berada di
wilayah kecamatan Pariaman Utara, kota Pariaman provinsi Sumatera Barat.
Dusun hulu banda adalah daerah yang beriklim lembab, yang luas daerah 2,52
km dan jumlah penduduk 1,154 jiwa dengan kepadatan penduduk 458 jiwa/km.
Masyarakat Dusun Hulubanda memiliki bahasa daerah yaitu (bahasa
minang),hulubanda menganut adat istiadat minang kabau. pada dasar sama seperti
adat pada suku lain,tetapi dengan beberapa perbedaan atau ke khasan yang
membedakanya. Kekahsan ini terutama di sebabkan karena masyrakat minang
sudah menganut sistim garis keturunan ibu.

Masyarakat dusun Hulubanda sebagian besar bermata pencaharian sebagai


petani dan berkebun, sebab dusun Hulubanda adalah daerah tropis yang ideal
untuk bercocok tanam dan memiliki tanah yang subur apalagi masyarakat dusun
Hulubanda memanfaatkan tanah milik sendiri bukan milik pemerintah. Dusun
Hulubanda merupakan daerah yang memiliki banyak sawah dan dikelilingi hutan.
Masyarakat memiliki kekayaan alam yang sangat banyak dari pertanian sendiri..
Dusun hulubanda banyak terdapat sawah dan ladang yang dikelola sendiri oleh
masyarakat terutama padi sawah. Selain itu masyarakat Hulubanda juga berternak
sapi. Di kehidupan sehari-hari bagi masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai
petani. Masyarakat bekerja selama tujuh jam dari jam sembilan pagi sampai jam
empat sore, dengan cuaca yang panas. Setelah bekerja, dalam keadaan berkeringat
masyarakat langsung membersihkan dirinya disungai tanpa mendinginkan
tubuhnya terlebih dahulu dan tanpa memikirkan efek dari hal tersebut

Masyarakat Hulubanda mempunyai lingkungan yang kurang bersih karena


tidak adanya tempat pembuangan sampah yang disediakan oleh pemerintah.
Sebagian besar masyarakat Hulubanda membuang sampah di sekitar belakang
rumahnya, dan terkadang membuangnya ke sungai. Karena kurangnya kesadaran
masyarakat tentang menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan kulit mereka, hal
tersebut akan berdampak untuk pertumbuhan jamur yang disebabkan oleh bakteri
dari lingkungan yang kurang bersih dan kebiasaan buruk masyarakat. Setelah
terjadinya pertumbuhan jamur di tubuh masyarakat, akan menimbulkan penyakit
infeksi jamur pada kulit seperti kurap dan panu. Diamana penyakit tersebut akan
menimbulkan rasa gatal- gatal pada kulit masyarakat, dan penyakit infeksi jamur
tersebut dapat menular ke orang lain.
5

BAB III METODE PELAKASANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan di balai desa dusun Hulubanda desa Tungkal
Selatan kecamatan Pariaman Utara yang dilaksanakan pada bulan September 2019
- Maret 2020.

3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan inidilakukan dengan dua metode

3.2.1 metode presentasi dan diskusi

Metode ini dilakukan di hari pertama para peserta dalam kegiatan ini
merupakan warga dusun hulubanda desa tungkal selatan kecamatan
pariaman utara. Peserta dikumpulkan dalam suatu ruangan atau tenda untuk
kemudian mengikuti kegiatan presentasi dan diskusi. Presentasi akan
dilakukan oleh pihak pelaksana kegiatan PKM-M. adapun yang akan
dibahas dalam presentasi ini yaitu tentang penjelasan mengenai teknik
pengolahan tanaman sirih cina, cara pemanfaatan daun sirih cina, tekin,
tujuan manfaat kegian untuk menigkatkan produktivitas daun sirih cina
sebagai alternative pengobatan penyakit kulit.

3.2.2 metode pelaksanaan kegiatan

Metode ini merupakan kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan hari


pertama . kegitan ini dilakukan dengan mendemonstrasikan mengenai teknik
pemberdayaan daun sirih cina. Dalam kegiatan ini, masyarakat dapat
langsung terlibat secara langsung selama kegiatan berlangsung.

3.3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

Prosedur pelaksanaan kegiatan dimulai dari perencanaan kegiatan,


penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan,penentuan biaya kegiatan,observasi
dan pemantauan lokasi PKM-M, pengajuan proposal PKM, persiapan alat
dan bahan yang dibutuhkan,penyuluhan tentang teknik pengoloahan daun
sirih cina kepada masyarakat secara langsung, demonstrasi tentang teknik
pengolahan daun sirih cina, pendampingan selama kegistsn, penulisan
laporan akhir, pengajuan laporan akhir ke dikti.
6

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Format rekapitulasi anggaran biaya

No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang diperlukan Rp.3.094.000
2 Bahan habis pakai Rp.675.000
3 Perjalanan Rp.4.480.000
4 Lain-lain Rp.4.250.000
Jumlah Rp.12.499.000

Jadi total dana yang dibutuhkan untuk kegiatan PKM-M ini adalah sebesar
Rp.12.499.000 (dua belas juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu
rupiah).

4.2 Jadwal kegiatan

Penelitian dalam jangka

No Agenda kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


1 Persiapan bahan dan tempat
2 Persiapan daun sirih cina
3 Kegiatan penyuluhan
4 Workshop pembuatan salep
5 Pengumpulan data
6 Analisa data
7 Finalisasi laporan akhir

Anda mungkin juga menyukai