Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PELAYANAN LANSIA DI POLI RAWAT JALAN


PUSKESMAS 1 TAMBAK KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN
BANYUMAS

OLEH:
NAMA PESERTA : NURHANIF, S.Kep., Ns
NIP : 19920517 201902 1 004
NO. URUT : 24
JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA
SKPD/INSTANSI : PUSKESMAS 1 TAMBAK

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAHBEKERJA SAMA DENGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
DALAM OPTIMALISASI PELAYANAN LANSIA DI POLI RAWAT JALAN
PUSKESMAS 1 TAMBAK KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN
BANYUMAS

Banyumas,14 Agustus 2019


PENULIS

NURHANIF, S.Kep., Ns
NIP. 199205172019021004

Menyetujui,
COACH MENTOR

dr. KUNTORO
Drs.ABDUROKHMAN,M.Pd
Plt Kepala Puskesmas 1 Tambak
Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 1988021420015021001
NIP 196105031987031009

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARADALAM
OPTIMALISASI PELAYANAN LANSIA DI POLI RAWAT JALAN
PUSKESMAS 1 TAMBAK KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN
BANYUMAS

Pada Hari,Tanggal : Rabu, 11 Agustus 2019


Pukul : 08.00 - 08.40 WIB
Tempat : Gedung Diklat Badan Kepegawain, Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Banyumas

Penulis

NURHANIF, S. Kep., Ns
NIP. 199205172019021004

Telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor


dan Coach/Moderator.

COACH NARASUMBER MENTOR

Drs.ABDUROKHMAN,M.Pd Drs. PAMUNGKAS T.W,M.Si dr. KUNTORO


Widyaiswara Ahli Madya Widyaswara Ahli Muda Plt Kepala Puskesmas 1 Tambak
NIP 196105031987031009 NIP. 197301101992031001 NIP. 1988021420015021001

PRAKATA

iii
Alhamdulillahirobbilalllamin puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASNDalam
Optimalisasi Pelayanan Lansia di Poli Rawat Jalan Puskesmas 1 Tambak
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas” dengan baik.
Program yang terdapat dalam rancangan aktualisasi ini merupakan
kegitan di Puskesmas 1 TambakKecamatan Tambak Kabupaten
Banyumas. Penulis merasa perlu adanya upaya penguatan pendidikan
karakter peserta didik dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) dalam menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
ANEKA.
Penulis menyadari bahwa dalam membuat rancangan aktualisasi ini
penulis menemukan banyak hambatan dan kesulitan, berkat motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak maka kesulitan dan hambatan ini dapat
teratasi. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Banyumas
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Jawa Tengah.
3. Drs. Pamungkas T.W. M. Siselaku narasumber yang telahmemberikan
saran dan masukan, sehingga rancangan aktualisasi ini menjadi lebih
baik.
4. Drs.Abdurokhman,M.Pdselaku coach atas bimbingan, saran, dan
masukannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Dr. Harry Widyatomoselaku mentor sekaligus Kepala Puskesmas 1
Tambak atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingannya.
6. Dr. Kuntoroselaku mentor sekaligus Pelaksana tugasKepala
Puskesmas 1 Tambak atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingannya.

iv
7. Karyawan-karyawati Puskesmas 1 Tambak Kecamatan Tambak
Kabupaten Banyumas atas dukungan dan kerjasamanya
8. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan
motivasi dan arahan dalam penyusunan rancangan kegiatan
aktualisasi.
9. Keluarga besar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
AngkatanVdan VI.
10. Keluarga yang telah memberikan doa dan motivasinya.
Semoga apa yang telah dihasilkan dari tulisan ini dapat bermanfaat
bagi kebaikan sesama.

Banyumas, 14 Agustus 2019


Penulis

NURHANIF, S. Kep., Ns
NIP. 199205172019021004

v
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL.....................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................iii
PRAKATA ...............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Identifikasi Isu dan Dampak Jika Tidak Ditangani dan Rumusan
Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Kegiatan ........................................................................7
D. Manfaat Kegiatan........................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................9


A. Sikap Perilaku Bela Negara.......................................................9
B. Nilai-Nilai Dasar PNS.................................................................10
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ................................. 18
D. Pelayanan Publik....................................................................... 22
E. Kualitas Pelayanan Publik......................................................... 24
F. Lansia........................................................................................ 25

BAB IIITUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA........................28


A. Visi dan Misi Kabupaten Banyumas...........................................28
B. Profil Organisasi.........................................................................28
C. Tugas Jabatan Peserta Diklat....................................................37
D. Role Model................................................................................ 40

vi
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR..........................41
A. Analisis Pohon Masalah.............................................................41
B. Penetapan Isu Terpilih dan Gagasan Pemecahan
Isu..............................................................................................42
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.................................................53
D. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala.............................55

BAB V PENUTUP .................................................................................56


DAFTAR PUSTAKA...............................................................................58
DAFTAR RIWAYAT HDUP.....................................................................60

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
1.1 Tabel Identifikasi Isu........................................................................ 3
1.1 Tabel Identifikasi Isu dengan Model APKL....................................... 5
1.2 Tabel Identifikasi Isu dengan Model USG......................................... 6
3.1 Tabel Ketersediaan Tenaga Puskesmas Tambak 1......................... 36
4.1 Tabel Penetapan Isu Terpilih............................................................ 43
4.2 Tabel Rancangan Aktualisasi.............................................................42
4.3 Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi..............................................54

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat


penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat
hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan
bermoral tinggi, dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
Undang-undang Dasar Tahun 1945. Semua hal tersebut dalam
rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan


prima tidak dapat ditawar lagi jika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik. Apabil setiap lembaga
pemerintah mampu memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat maka akan menimbulkan kepuasaan bagi pihak-pihak
yang dilayani.Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa
layanan untuk kepentingan publik menjadi tanggung jawab
pemerintah.

Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari


Pembangunan Nasional merupakan upaya yang dilaksanankan
oleh seluruh komponen bangsa indonesia dalam rangka untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap warga negara agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Tujuan dari pembangunan kesehatan itu sendiri
adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat yang ditandai dengan terwujudnya kesadaran
masyarakat untuk hidup sehat dengan perilaku dan dalam
lingkungan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang

1
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang optimal diseluruh penjuru wilayah negara.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan kesehatan yang


optimal, Kementerian Kesehatan republik Indonesia menetapkan
Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019. Visi
“Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Misi
“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat
madani, Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan, Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan, serta Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang
baik.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan dibantu


oleh Dinas Kehatan Provinsi, Dinas Sehatan Kabupaten dan Kota
serta Unit Pelaksana Tugas yang berada dibawahnya diantaranya
Puskesmas. Menurut PERMENKES nomor 75 Tahun 2014
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkatpertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif,untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginyadi wilayah
kerjanya.

Puskesmas 1 Tambak merupakan suatu Unit Pelaksana Tugas


Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Dalam
KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 menyatakan bahwa fungsi
Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama. Fungsi tersebut atara
lain Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, serta sebai pusat penyedia data dan informasi kesehatan

2
diwilayah kerjanya. Upaya-upaya kesehatan tersebut dilaksanakan
secara terintegrasi dan berkesinambungan.

Menurut identifikasi selama berada di Puskesmas 1 Tambak


didapatkan beberapa masalah diantaranya Belum optimalnya
pelayanan lansia di Poli Rawat Jalan, Belum optimalnya pelayanan
pasien yang memerlukan tindakan keperawatan, Belum optimalnya
pelayanan pasien dengan hipertensi, Ketidaktahuan masyarakat
akan sistem rujukan berjenjang, dan Ketidak patuhan pasien untuk
minum obat.

B. Identifiksai Isu, Dampak Jika tidak diselesaikan dan Rumusan


Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan


diidentifikasikan isu-isu yang muncul dalam rancangan aktualisasi ini.
Identifikasi Isu tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Identifikasi Isu

N Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang


o Diharapkan

1 Belum optimalnya Antrian pendaftaran Proses pendaftaran dan


pelayanan lansia lama, waktu tunggu pelayananlansia yang
di Poli Rawat Jalan pelayanan lama. cepat dan mudah

2 Belum optimalnya Belum tersedianya Tersedianya Ruang


pelayanan pasien ruang khusus untuk khusus untuk tindakan
yang memerlukan pasien yang keperawatan.
tindakan memerlukan
keperawatan tindakan
keperawatan,
sehingga seringkali
pasienperawatan
luka dan ganti balut

3
harus ikut mengantri
di poli umum

3 Belum optimalnya Masih banyak Pasien hipertensi berobat


pelayanan pasien pasien hipertensi secara teratur
dengan hipertensi tidak berobat secara
teratur

4 Ketidaktahuan Masyarakat sering Masyarakat paham akan


masyarakat akan meminta rujukan ke sistem rujukan berjenjang
sistem rujukan Faskes yang tidak
berjenjang sesuai dengan
sistem rujukan
berjenjang.

5 Ketidak patuhan Masih banyak Masyarakat patuh dalam


pasien untuk masyarakat yang minum obat
minum obat tidak patuh
meminum obat

Identifikasi isu pada rancangan aktualisasi yang akan


dilaksanakan kemudian ditetapkan dengan menggunakan pendekatan
APKL yaitu Aktual, problematik, kekhalayakan, dan layak dari isu-isu
yang ditemukan di lingkungan unit kerja. APKL memiliki 4 kriteria
penilaian sebagai berikut:
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan diartikan isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Setelah diperoleh hasil dari APKL, maka dipilih isu yang menjadi

4
prioritas utama yang akan diidentifikasi.

Tabel 1.2 Identifikasi Isu dengan Metode APKL

No. Isu Kriteria Keterangan


A P K L
1. Belum optimalnya + + + + Memenuhi
pelayanan lansia di Syarat
Poli Rawat Jalan
2. Belum optimalnya + + + + Memenuhi
pelayanan pasien Syarat
yang memerlukan
tindakan keperawatan
3. Belum optimalnya + + + - TidakMemenuhi
pelayanan pasien Syarat
dengan hipertensi

4. Ketidaktahuan + + + + Memenuhi
masyarakat akan Syarat
sistem rujukan
berjenjang
5. Ketidak patuhan + + + - Tidak
pasien untuk minum Memenuhi
obat Syarat

Berdasarkan metode APKL dari table diatas diperoleh tiga isu


utama yang terpilih yaitu Belum optimalnya pelayanan lansia di Poli
Rawat Jalan, Belum optimalnya pelayanan pasien yang memerlukan
tindakan keperawatan pembelajaran, serta Ketidaktahuan masyarakat
akan sistem rujukan berjenjang.Selanjutnya, prioritas isu yang
diperoleh dianalisis dengan analisis USG dengan menetapkan rentang
penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG.
Penjelasan USG adalah sebagai berikut: Urgency yaitu seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti;

5
Seriousnessadalah seberapa serius suatu isu harus dibahas yang
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan; Growth didefisinikan
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera. Dampak yang ditimbulkan:

1. Waktu tunggu antrian pendaftaran lama


2. Waktu tunggu pelayanan yang lama
3. Menumpuknya pasien di Poli Pemeriksaan Umum
4. Belum terciptanya keadilan pelayanan kesehatan bagi lansia
5. Kurang optimalnya program pengembangan Lansia

Tabel 1.3. Identifikasi Isu dengan Metode USG


Kriteria Ket Peringkat
U S G
No Isu

1. Belum optimalnya pelayanan lansia di 5 5 5 15 1


Poli Rawat Jalan
2. Belum optimalnya pelayanan pasien 4 4 3 11 2
yang memerlukan tindakan
keperawatan
3 Ketidaktahuan masyarakat akan 3 4 3 10 3
sistem rujukan berjenjang
Keterangan Skor :

1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = sedang
4 = tinggi
5 = sangat tinggi

Setelah melalui tahap analisis dengan metode USG, maka dapat


diidentifikasi isu yang menjadi prioritas. Berdasarkan latar belakang
dan hasil identifikasi isu yang telah diperoleh, maka rumusan masalah
rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut; Belum optimalnya
pelayanan lansia di Poli Rawat JalanPuskesmas 1 Tambak

6
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.

C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS bagi
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2019, diharapkan :
1. Melaksanakan aktualisasi dan habituasi nilai – nilai dasar ASN
2. Mengoptimalkan pelayanan lansia di Poli Rawat Jalan Puskesmas
1 Tambak dengan didasari nilai-nilai dasar ASN.

D. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan yang didapatkan dalam rancangan aktualisasi ini
yaitu:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Menambah wawasan bagi peserta mengenai aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS
b. Meningkatkan profesionalitas kerja sebagai Perawat melalui
aktulisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
2. Bagi Puskesmas 1 Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten
Banyumas:
a. Membantu mewujudkan visi dan misi Puskesmas 1 Tambak
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas 1
Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.
c. Sebagai langkah awal untuk pengembangan Program Lansia.
3. Bagi masyarakatyaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya Lansia.

7
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. VISI DAN MISI KABUPATEN BANYUMAS


VISI
Menjadikan Banyumas maju, adil makmur dan mandiri.
MISI
1. Mewujudkan Banyumas sebagai barometer pelayanan publik
dengan membangun sistem integritas birokrasi yang profesional,
bersih, partisipatif, inovatif dan bermartabat.
2. Meningkatkan kualitas hidup warga melalui pemenuhan kebutuhan
dan layanan dasar pendidikan dan kesehatan.

8
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah
berkualitas, berkeadilan dan berkelanjutan.
4. Mewujudkan Banyumas sebagai Kabupaten Pelopor Kedaulatan
pangan.
5. Menciptakan iklim investasi yang berorientasi perluasan
kesempatan kerja yang berbasispotensi lokal dan ramah
lingkungan.
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar yang
merata dan memadai sebagai daya ungkit pembangunan.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan industri
kerakyatan, Pariwisata dan industri kreatif berbasis sumber daya
local.
8. Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya serta
berkepribadian dengan menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan
religius.

B. Profil Organisasi
1. Gambaran Umum

Puskesmas Tambak I termasuk di dalam Kecamatan Tambak,


yang wilayah kerjanya meliputi 7 desa yaitu: Desa Plangkapan,
Desa Gumelar Lor, Desa Gumelar Kidul, Desa Karangpetir, Desa
Gebangsari, Desa Kamulyan dan Desa Watuagung. Wilayah kerja
Puskesmas Tambak I terdiri dari daerah pegunungan di bagian
Utara yang merupakan daerah rawan longsor dan daerah dataran
rendah di bagian Selatan yang merupakan daerah rawan banjir.

9
Secara umum lokasi Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I dapat
di lihat dari peta diatas ini. Batas wilayah kerja Puskesmas Tambak
I meliputi:

Utara : Kecamatan Somagede Kabupaten Banjarnegara

Selatan : Kec. Ayah Kab. Kebumen, Kec. Nusawungu Kab.


Cilacap

Timur : Wilayah Puskesmas II Tambak

Barat : Kecamatan Sumpiuh

Luas wilayah kerja Puskesmas Tambak seluas 3.781,11 Ha dengan


kondisi geografis sebagai berikut :

Desa Plangkapan : Luas 2,18 Km2 dengan 60% daerah banjir

Desa Gumelar Lor : Luas 1,98 Km2 dengan 40% perbukitan

Desa Gumelar Kidul : Luas 2,66 Km2 dengan 40% daerah banjir

Desa Karangpetir : Luas 3,7 Km2 dengan 20% daerah banjir

Desa Gebangsari : Luas 2,84 Km2 dengan 40% daerah banjir

Desa Kamulyan : Luas 2,04 Km2 dengan 5% daerah banjir

Desa Watuagung : Luas 22,41 Km2 dengan 80% perbukitan,

50% berupa hutan

Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I desa yang paling luas adalah


Desa Watuagung yang merupakan daerah pegunungan,
sedangkan desa yg paling kecil adalah Desa Gumelar Lor.

Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Tambak I


memiliki 30 RWdari 7 desa dengan jumlah penduduk pada tahun
2018 sebanyak 32.901jiwa, terdiri laki-laki 16.363 jiwa dan
perempuan 16.265jiwa. Tingkat kepadatan penduduk 870jiwa/km 2,

10
rasio jenis kelamin laki-laki per wanita sebesar 102,28. Rasio beban
tanggungan kelompok produktif perkelompok tidak produktif
44artinya setiap 100 orang produktifmenanggung sebanyak 44
orang tidak produktif, dan rata-rata jumlah jiwa per KK (family size)
3,34 jiwa/KK.

2. TOPOGRAFI

a. Distribusi penduduk

Grafik 1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Wilayah


Kerja Puskesmas Tambak I tahun 2018
7,000
5,9215,636
6,000
5,000
4,000
3,000 2,6372,596
1,990
2,000 1,4681,456 1,1951,151
1,8921,783 1,5861,653 1,937
1,000
0

Berdasarkan data dari Kecamatan Tambak, jumlah

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tambak I pada tahun

2018 sebanyak 32.901jiwa. Grafik diatas menunjukan distribusi

penduduk per desa berdasarkan jenis kelamin.

b. Distribusi Penduduk

Grafik 3: Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I


Menurut Golongan Umur Tahun 2018

11
70 - 74
60 - 64
50 - 54
40 - 44
30 - 34
20 - 24
10 - 14
0-4
5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5

Laki-Laki Perempuan

Struktur penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I

tahun 2018 tergolong produktif, artinya proporsi penduduk usia

15-64 tahun mempunyai proporsi lebih besar, hal ini juga terlihat

dari angka beban ketergantungan yakni ratio jumlah penduduk

usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah penduduk usia tidak

produktif (0-14 tahun dan > 65 tahun lebih). Dengan melihat data

diatas berarti 100 penduduk usia produktif menanggung 44

orang penduduk usia tidak produktif.

c. Tingkat Pendidikan

12
Grafik 4. Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak

1 Tahun 2018

7,000
6,000
5,000 5,820
4,000
3,000 4,017
2,000 2,503
2,225 1,829
1,000 1,476 1,359
1,348
0
65 76 152 163 109 123 6 11

Laki-Laki Perempuan

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Tambak I dapat dilihat pada grafik diatas. Tingkat pendidikan

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tambak I sangat

beragam, dari data yang ada tingkat pendidikan yang terbanyak

adalah setingkat SD/MI.

3. Visi Misi Puskesmas

Visi

Visi Puskesmas Tambak I adalah “ Pelayanan Kesehatan Dasar


Paripurna Menuju Masyarakat Sehat dan Mandiri”.

13
Misi

Untuk mencapai Visi yang ditetapkan, Puskesmas Tambak I


menetapkan misi sebagai berikut :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.
4. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
5. Meningkatkan tertib administrasi keuangan
4. Rencana Kerja

Puskesmas Tambak I menyelenggarakan upaya kesehatan


masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan.
Rencana Kerja Puskesmas Tambak I sesuai program
Permenkes No. 75 tentang Puskesmas Tahun 2014 dan Standar
Pelayanan Minimal Kesehatan Puskesmas yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan umur harapan hidup
b. Menurunkan angka kematian bayi
c. Menurunkan angka kematian ibu
d. Menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
e. Menurunkan angka kesakitan penyakit menular dan tidak
menular
f. Meningkatkan mutu sanitasi lingkungan
g. Meningkatkan mutu dan akses pelayanan kesehatan
h. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan secara
berkualitas
i. Meningkatkan peran dan fungsi desa siaga
j. Meningkatkan dan pemerataan mutu pelayanan jaminan
pelayanan kesehatan masyarakat miskin

5. Budaya Kerja

14
Nilai-nilai budaya kerja yang diterapkan oleh Puskesmas
Tambak I dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam mencapai
visi dan misi yang telah ditetapkan adalah dengan menerapkan
nilai-nilai dasar Puskesmas Tambak I. Nilai-nilai dasar Puskesmas
Tambak I adalah 5 R yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Ringkas
b. Rapi
c. Resik
d. Rawat
e. Rajin
Selain nilai-nilai dasar Puskesmas Tambak I juga telah
menetapkan budaya kerja di Puskesmas Tambak I untuk melayani
masyarakat yakni 5 S yang dijabarkan sebagai berikut :
a. Senyum
b. Salam
c. Sapa
d. Sopan
e. Santun
Dalam menjalankan dan mengembangkan manajemen yang
memiliki daya saing maju, Puskesmas Tambak I juga menentukan
Strategi Puskesmas TambakI sebagai berikut:
a. Meningkatkan advokasi dan komunikasi lintas program/lintas
sektoral
b. Menggalang kemitraan
c. Penguatan manajemen dan infrastruktur
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia
e. Mobilisasi sumber daya
Dalam melakukan pelayanan sesuai peran dan fungsi
Puskesmas, maka Puskesmas Tambak I menetapkan motto
Puskesmas Tambak I adalah:“Menjaga disaat sehat, Merawat
dikala sakit”.

15
6. Program Kegiatan
Puskesmas memiliki Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial,
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan dan Upaya
Kesehatan Perorangan. Upaya kesehatan Masyarakat essensial
yang wajib ada di Puskesmas Tambak I meliputi, yaitu:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak KB bersifat UKM
b. Upaya Promosi Kesehatan
c. Upaya Kesehatan Lingkungan
d. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
e. Upaya Gizi Kesehatan Masyarakat
f. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Upaya kesehatan pengembangan yang ada di Puskesmas
Tambak I antara lain adalah Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut.
Adapun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang dilaksanakan
adalah :
a. Pelayanan Kesehatan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan KIA KB bersifat KB
d. Rawat Inap
e. Persalinan PONED
f. Laboratoorium
g. Konsultasi Gizi
h. Klinik Sanitasi
i. Farmasi
j. Imunisasi
7. Sarana Kesehatan
a. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat.
Hampir semua jenis obat yang dibutuhkan Puskesmas Tambak
I selama tahun 2018 tercukupi. Jumlah Sarana Pelayanan
Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola.
Puskesmas Tambak I memiliki 1 Puskesmas, 7 PKD dan 1
Puskesmas Pembantu.

16
b. Posyandu menurut Strata.
Puskesmas Tambak I pada tahun 2017 mempunyai 41
posyandu dimana tersebar dibeberapa desa :
1) Desa Plangkapan : 3 posyandu (madya = 2,purnama = 1)
2) Desa Gumelarlor : 4 posyandu (madya)
3) Desa Gumelarkidul : 4 posyandu (purnama)
4) Desa Karangpetir : 7 posyandu (madya=3, purnama = 4)
5) Desa Gebangsari : 6 posyandu (purnama)
6) Desa Kamulyan : 6 posyandu (madya = 3, purnama = 3)
7) Desa Watuagung :11 posyandu (madya = 4, purnama = 7)
Dari keseluruhan 41 posyandu yang ada diwilayah
Puskesmas Tambak I, sebanyak 16 posyandu (39%)
merupakan posyandu merupakan posyandu madya dan
sebanyak 25 posyandu (60,98%) merupakan posyandu
purnama.
f. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).
Puskesmas Tambak I terdapat 7 desa siaga Aktif, 7 PKD, 41
Posyandu Balita dan 16 Posyandu Lansia, serta 11 Posbindu.

8. Tenaga Kesehatan

Kebutuhan pegawai tenaga kesehatan dalam pelayanan


kesehatan pada tahun 2018 masih membutuhkan tenaga medis
dan non medis dalam rangka menunjang pelayanan baik pelayanan
UKP, UKM, administrasi dan sistem informasi. Sehingga pada
Januari 2017 dilakukan rekruitmen pegawai Non PNS BLUD
Puskesmas Tambak I serta menambah pegawai Promkes dari
APBD, dengan harapan semua formasi yang dibutuhkan BLUD
dapat terpenuhi melalui seleksi yang dilakukan. Adapun data SDM
di Puskesmas Tambak I pada tanggal 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Ketersediaan Tenaga Puskesmas Tambak I

17
Status
Kepegawaian
No Jenis Tenaga Jumlah
PNS/ Non PNS
CPNS
1. Dokter 1 1 2
2. Dokter Gigi 1 - 1
3. S-1 Perawat Ners 1 - 1
3. D-III Perawat 5 7 12
4. D-III Perawat Gigi 1 - 1
5. SPK 1 - 1
6. D-IV Bidan 1 - 1
7. D-III Bidan 11 2 13
8. D-III Gizi 1 - 1
9. S-1 Kesehatan Masyarakat - 2 2
10. D-IV Kesehatan Lingkungan - - -
11. D-III Kesehatan Lingkungan - 1 1
12. D-III Analis Kesehatan - 1 1
13. S-I Ekonomi 1 1 2
14. S-I Profesi Apoteker 1 - 1
15. SMA 5 3 8
16. SD - 1 1
17. D-IV Perekam Medis - 1 1
Jumlah 34 21 55

C. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5
Tahun 2014 pasal 1, aparatur sipil negara memiliki tugas-tugas
diantaranya:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Selain tugas tersebut di atas, aparatur sipil negara juga
memiliki kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN.

18
Kode etik dan kode perilaku tersebut diantaranya:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain;

2. Tugas Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama


Saat ini peserta diklat menduduki jabatan sebagai
perawatahli pertama. Berdasarkan SKP yang dibuat pada
tanggal 01 Maret 2019 kegiatan tugas jabtan perawat di
puskesmas diantaranya:

a. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;


b. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
c. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu

19
d. Merumuskan diagnosis keperawatan keluarga
e. Membuat prioritas diagnosa keperawatan;
f. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
g. Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
h. Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
i. Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan
j. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
k. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular
l. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
m. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
n. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
o. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan
p. Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan
q. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan
r. Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan
s. Menyusun rencana kegiatan individu perawat.
Tugas jabatan perawat ini berdasarkan Permen PANRB No.
25 Tahun 2014, perawat berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidangpelayanan keperawatan pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya di lingkungan instansi pemerintah. Perawat memiliki
tugas pokok untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan
yang meliputi asuhan keperawatan, pengelolaan keperawatan,
dan pengabdian pada masyarakat.

20
D. Role Model
Faktor-faktor yang berperan dalam menentukan kualitas
mengidentifikasi isu adalah kepekaan peserta terhadap tuntutan dan
kondisi lingkungan kerja, konsistensi dan keakraban terhadap motif
bekerja lebih baik, dan kemampuan peserta menunjukannya
ditempat kerja. Untuk menjaga keberlangsungan proses habituasi,
sangat disarankan peserta menemukan role model yang akan
dijadikan figure atau contoh teladan atau model mirroring.
Role model adalah sesorang yang memberikan teladan dan
berperilaku yang bisa di ikuti oleh orang lain (Wikipedia:2019).
Secara sederhana arti dari kata “role model” adalah teladan.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi, mengambil role
model yang berada di sekitar penulis. Penulis menjadikan Kepala
Puskesmas 1 TambakBapak dr. Harry Widyatomosebagai role model
dengan alasan sebagai berikut :
1. Sosok inspiratif untuk tetap menjunjung tinggi integritas seorang
ASN.
2. Sebagai sosok pemimpin, sifat yang senantiasa melayani dan
mengayomi semua karyawan Puskesmas dengan menciptakan
suasana ceria dan bersahabat di lingkungan kerja.
3. Sebagai manajemen di Puskesmas, beliau telah berhasil
mengkoordinasikan tugas dan fungsi Kepala Puskesmas sebagai
mana mestinya.
4. Sebagai fasilitator beliau selalu menjembatani semua karyawan
Puskesmas, maupun stakeholder untuk melaksanakan kegiatan
dengan penuh inovatif dan tanggung jawab.
5. Sebagai seorang Kepala Puskesmas, dr. Harry Widyatomoaktif
dalam kegiatan organisasi. Penulis mengambil role model yaitu
karena beliau dapat memberikan inspirasi orang lain supaya
meniru perilaku teladannya, khusunya bagi diri penulis sendiri.

21
BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Analisis Pohon Masalah


Pohon masalah adalah sistemasi dalam perencanaan sosial yang
dilakukan sebagai bentuk upaya penyelesaian dengan langkah dan cara
yang berurutan. Pembuatan dalam pohon masalah ini berkaitan erat
dengan tahapan prioritas yang dilakukan.  Baik untuk analisa kekerasan,
isolasi sosial, atau bahkan masalah kesehatan. Dari Isu utama yang
didapatkan maka pohon masalahnya sebagai berikut :

Berdarakan analisis pohon masalah diatas, masalah utama terletak


pada bagian tengah yang digambarkan sebagai sebuah batang

22
pohon.Kemudian menganalisis dampak yang ditimbulkan yang diibaratkan
cabang dari batang pohon. Dampak yang timbul dari belum optimalnya
pelayanan lansia di Poli Rawat Jalan adalah antrian pendaftaran yang lama
dan waktu tunggu pelayanan juga lama.Selanjutnya dari batang pohon
dianalasis akar pohon (penyebab timbulnya masalah utama). Penyebab
timbulnya masalah belum optimalnya pelayanan lansia di Poli Rawat
Jalanyaitu metode pelayanan yang kurang tepat. Dari penyebab tersebut,
maka selanjutnya akan dilakukan tindak lanjut melalui rancangan aktulisasi
ini.

B. Penetapan Isu Terpilih dan Gagasan Pemecahan Isu

Unit Kerja : Puskesmas 1 Tambak

Keterkaitan dengan Substansi : Manejemen ASN


Mata Pelatihan Pelayanan Publik

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelayanan lansia


di Poli Rawat Jalan.

Gagasan Pemecahan Isu : 1. Pembuatan Loket Pendaftaran


Khusus Lansia
2. Pengaktifan Poli Lansia
3. Simulasi Pelayanan di Loket
Pendaftaran Khusus Lansia dan
Poli Lansia
4. Sosialisasi Loket Pendaftaran
Khusus Lansia dan Pelayanan
Poli Lansia ke Masyarakat
5. Pelayanan Poli Lansia

23
Tabel 4.1Penetapan Isu Terpilih
No Isu terpilih Mata Gagasan-gagasan Sumber isu Aktor yang terlibat Peran setiap aktor
Pelatihan kreatif/kegiatan-
Terkait kegiatan

1 Belum Manajemen 1. Pembuatan 1. Unit kerja 1. Kepala 1. Kepala Puskesmas menyetujui


optimalnya ASN Loket 2. Kepala Puskesmas pembuatan Loket Pendaftaran
pelayanan Pelayanan Pendaftaran Puskesmas 2. Perawat Khusus Lansia
lansia di Public Khusus Lansia 3. Individu (Peserta Diklat) 2. Perawat (Peserta Diklat) sebagai
Poli Rawat 3. Petugas Fasilitator
Jalan Pendaftaran 3. Petugas Pendaftaran sebagai
4. Petugas Rekam pelaksana dan pembuat SOP
Medis 4. Petugas Rekam Medis sebagai
pelaksana dan pembuat SOP
2. Pengaktifan Poli 1. Kepala 1. Kepala Puskesmas menyetujui
Lansia Puskesmas pengaktifan Poli Lansia
2. Perawat 2. Perawat sebagai Pelaksana
3. Dokter 3. Dokter sebagai Pelaksana
3. Simulasi 1. Petugas 1. Petugas Pendaftaran sebagai
Pelayanan di Pendaftaran pelaksana Pelayanan
Loket 2. Petugas Rekam Pendaftaran
Pendaftaran Medis 2. Petugas Rekam Medis sebagai
Khusus Lansia 3. Perawat pelaksana Rekam Medis
dan Poli Lansia 4. Dokter 3. Perawat sebagai pemberi
Pelayanan Poli Lansia
4. Dokter sebagai pemberi
Pelayanan Poli Lansia
4. Sosialisasi Loket 1. Perawat 1. Perawat sebagai Pelaksana
Pendaftaran 2. Kader Posyandu Sosialisasi
Khusus Lansia 2. Kader Posyandu sebagai
dan Pelayanan Pelaksana Sosialisasi
Poli Lansia ke

24
Masyarakat
5. Pelayanan Poli 1. Perawat 1. Perawat sebagai pemberi
Lansia 2. Dokter Pelayanan Poli Lansia
2. Dokter sebagai pemberi
Pelayanan Poli Lansia

25
Tabel 4.2Rancangan Aktualisasi
Penguatan Dampak Jika
Kontribusi Tidak
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Dilaksanakan
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Misi Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pembuatan 1. Rapat koordinasi 1. Terkoordinasinya Akuntabilitas: Pembuatan Loket Dengan adanya Terlalu
Loket dengan Kepala Kepala Rapat koordinasi Pendaftaran pembuatan lamanya waktu
Pendaftaran Puskesmas, Puskesmas, antaraKepala Puskesmas, Khusus Lansia Loket antrian
Khusus Petugas Petugas untuk mewujudkan Pendaftaran pendaftaran
Petugas Pendaftaran dan
Lansia Pendaftaran dan Pendaftaran dan Khusus lansia pasien lansia
Petugas Rekam Petugas Rekam Petugas Rekam Medis Visi : diharapkan
Medis Medis merupakan perwujudan nilai Pelayanan dapat
2. Membuat SOP 2. Tersusunnya “Kepemimpinan” kesehatan dasar meningkatkan
Pendaftaran SOP Pendaftaran paripurna menuju nilai “Ringkas”
Lansia Lansia Nasionalisme: masyarakat sehat
3. Membuat daftar 3. Tersedianya mandiri
barang yang daftar barang Membuat SOP Pendaftaran
dibutuhkan di yang dibutuhkan Lansia merupakan Misi ke 2:
Loket Pendaftaran di Loket perwujudan nilai Meningkatkan
Lansia Pendaftaran “Permusyawarahan” kinerja dan mutu
Lansia pelayanan
4. Mempersiapakan 4. Tersedianya kesehatan
Etika Publik :
barang yang barang yang
dibutuhkan di dibutuhkan di Mempersiapkan tempat
Loket Pendaftaran Loket Pendaftaran
Lansia Pendaftaran KhususLansiamerupakan
Lansia perwujudan nilai “Bijak”
5. Mempersiapkan 5. Tertatanya tempat Komitmen mutu:
tempat Pendaftaran

26
Penguatan Dampak Jika
Kontribusi Tidak
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Terhadap Visi
Nilai
Kegiatan Pelatihan Organisasi Dilaksanakan
Misi Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8
Pendaftaran Khusus Lansia Mempersiapakan barang yang
KhususLansia 6. Foto kegiatan dibutuhkan di Loket
7. Absensi Pendaftaran Lansiamerupakan
8. Notula
perwujudan nilai “Efisien”

Anti Korupsi :
Membuat daftar barang yang
dibutuhkan di Loket
Pendaftaran Lansia
merupakan perwujudan nilai
“Jujur”
2. Pengaktifan 1. Rapat koordinasi 1. Terkoordinasiny Akuntabilitas: Pengaktifan Poli Dengan adanya Terlalu lamnya
Poli Lansia antara Kepala a antara Kepala Rapat koordinasi antara Lansia untuk pengaktifan Poli waktu tunggu
Puskesmas, Puskesmas Kepala Puskesmas, Perawat mewujudkan Lansia pelayanan
Perawat dan Perawat dan diharapkan
dan Dokter merupakan
Dokter Dokter Visi : dapat
2. Membuat SOP 2. Tersusunnya perwujudan nilai Pelayanan meningkatkan
Pelayanan Poli SOP Pelayanan “Kepemimpinan” kesehatan dasar nilai “Ringkas
Lansia Poli Lansia paripurna menuju dan Rawat”
3. Membuat daftar 3. Tersedianya Nasionalisme: masyarakat sehat
barang yang daftar barang Membuat SOP Pelayanan Poli mandiri
dibutuhkan di Poli yang Lansiamerupakan perwujudan
Lansia dibutuhkan di nilai “Permusyawarahan” Misi ke 2:
Poli Lansia Meningkatkan

27
Penguatan Dampak Jika
Kontribusi Tidak
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Terhadap Visi
Nilai
Kegiatan Pelatihan Organisasi Dilaksanakan
Misi Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Mempersiapkan 4. Tersediannya kinerja dan mutu
alat dan bahan alat dan bahan Etika Publik : pelayanan
yang dibutuhkan yang diperlukan kesehatan
Mempersiapkan Ruang Poli
di Poli Lansia di Poli Lansia
5. Mempersiapkan 5. Tertatanya Lansia merupakan perwujudan
Ruang Poli Lansia Ruangan Poli nilai “Profesional”
Lansia
6. Foto kegiatan Komitmen mutu:
7. Absensi Mempersiapkan alat dan
8. Notula
bahan yang dibutuhkan di Poli
Lansia merupakan perwujudan
nilai “Efisien”

Anti Korupsi :
Membuat daftar barang yang
dibutuhkan di Poli Lansia
merupakan perwujudan nilai
“Jujur”
3. Simulasi 1. Mempersiapkan 1. Tersedianya alat Akuntabilitas: Simulasi pelayanan Dengan adanya 1. Pemberi
pelayanan alat dan bahan dan bahan yang Pembagian peran dalam di Loket Simulasi pelayanan
di Loket yang diperlukan diperlukan simulasi merupakan Pendaftaran pelayanan di (Petugas
Pendaftaran 2. Pembagian peran 2. Terbaginya peran Khusus Lansia dan Loket Pendaftaran,
perwujudan nilai “Tanggung
Khusus dalam simulasi dalam simulasi Poli Lansia untuk Pendaftaran Rekam
Lansia dan 3. Briefing Petugas 3. Tersampaikannya Jawab” mewujudkan Khusus Lansia Medis,Peraw

28
Penguatan Dampak Jika
Kontribusi Tidak
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Terhadap Visi
Nilai
Kegiatan Pelatihan Organisasi Dilaksanakan
Misi Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8
Poli Lansia Pendaftaran, informasi dan Poli at dan
Petugas Rekam simulasiPelayana Nasionalisme: Visi : Lansiadiharapka Dokter)
Medis, Perawat n di Briefing Petugas Pendaftaran, Pelayanan n dapat kurang
dan Dokter LoketPendaftaran Petugas Rekam Medis, kesehatan dasar meningkatkan paham
Khusus Lansia Perawat dan paripurna menuju nilai “Rapi” mengenai
dan Poli Lansia Doktermerupakan perwujudan masyarakat sehat SOP
4. Pelaksanaan 4. Terpahaminya nilai “Permusyawarahan” mandiri pelayanan
simulasi pelayanan SOPpelayanan di lansia
di Loket Loket Misi ke 3: 2. Terjadi
Pendaftaran Pendaftaran Etika Publik : Meningkatkan misscomunic
Khusus Lansia dan Khusus Lansia Evaluasi pelaksanaan simulasi profesionalisme ationantar
Poli Lansia dan Poli Lansia pelayanan di Loket sumber daya pemberi
5. Evaluasi 5. Terevaluasinya Pendaftaran Khusus Lansia manusia Pelayanan,
pelaksanaan Simulasi dan Poli Lansia merupakan atau antara
simulasi pelayanan Pelayanan di pemberi
perwujudan nilai “Kinerja”
di Loket Loket pelayanan
Pendaftaran Pendaftaran Komitmen mutu: dan penerima
Khusus Lansia dan Khusus Lansia Mempersiapkan alat dan pelayanan
Poli Lansia dan Poli Lansia bahan yang
6. Video kegiatan diperlukanmerupakan
7. Absensi perwujudan nilai “Efisien”

Anti Korupsi :
Pelaksanaan simulasi

29
Penguatan Dampak Jika
Kontribusi Tidak
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Terhadap Visi
Nilai
Kegiatan Pelatihan Organisasi Dilaksanakan
Misi Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8
pelayanan di Loket
Pendaftaran Khusus Lansia
dan Poli Lansia merupakan
perwujudan nilai “Kerja Keras”
4.. Sosialisasi 1. Rapat koordinasi 1. Terkoordinasinya Akuntabilitas: Sosialisasi Loket Dengan adanya 1. Masyarakat
Loket dengan Perawat antara Perawat, Rapat koordinasi dengan Pendaftaran Sosialisasi tidak
Pendaftaran dan pemegang Pemegang Perawat dan pemegang Khusus Lansia dan Loket mengetahui
Khusus Program Lansia Program Lansia Pelayanan Poli Pendaftaran adanya
Program Lansia merupakan
Lansia dan 2. Menyiapkan alat 2. Tersedianya alat Lansia ke Khusus Lansia Pendaftaran
Pelayanan dan bahan yang dan bahan yang perwujudan nilai Masyarakat untuk dan Pelayanan Khusus
Poli Lansia akan digunakan akan digunakan “Kepemimpinan” mewujudkan Poli Lansia ke Lansia dan
ke untuk sosialisasi Masyarakatdiha Pelayanan
Masyarakat 3. Koordinasi dengan 3. Terjalinnya Visi : rapkan dapat Poli Lansia
Kader Posyandu koordinasi Nasionalisme: Pelayanan meningkatkan 2. Masyarakat
Lansia dengan Kader kesehatan dasar nilai “Rajin” kurang
Koordinasi dengan Kader
Posyandu Lansia paripurna menuju memahami
Posyandu Lansiamerupakan
4. Pelaksanaan 4. Warga masyarakat sehat alur
perwujudan nilai “tolong
sosialisasi mengetahui telah mandiri Pendaftaran
menolong”
dibukanya dan
Pendaftaran Misi ke 1 : pelayanan
Khusus Lansia Etika Publik : Mendorong Poli Lansia
dan diaktifkannya Evaluasi Pelaksanaan kemandirian
kembali Sosialisasimerupakan masyarakat untuk
pelayanan Poli perwujudan nilai “Kinerja” hidup sehat
Lansia

30
Penguatan Dampak Jika
Kontribusi Tidak
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Terhadap Visi
Nilai
Kegiatan Pelatihan Organisasi Dilaksanakan
Misi Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Evaluasi 5. Terevaluasinya
Pelaksanaan Pelaksanaan Komitmen mutu:
Sosialisasi Sosialisasi
Mempersiapkan alat dan
6. Video kegiatan
7. Foto kegiatan bahan yang diperlukan
8. Daftar Hadir merupakan perwujudan nilai
9. Notula “Efisien”

Anti Korupsi :
Pelaksanaan sosialisasi
merupakan perwujudan nilai
“Kerja Keras”
5 Pelayanan 1. Breafing Petugas 1. Tersampaikannya Akuntabilitas: Pelayanan Poli Dengan adanya 1. Pelayanan
Poli Lansia Pendaftaran,Pera informasi SOP Breafing Petugas Lansia untuk pelayanan di Lansia yang
wat dan Dokter Pelayanan di Poli Pendaftaran, Perawat dan mewujudkan Poli lama
2. Mempersiapkan Lansia Lansiadiharapka 2. Kurang
Dokter merupakan perwujudan
alat dan bahan 2. Tersedianya alat Visi : n dapat optimalnya
yang diperlukan dan bahan yang nilai “Kepemimpinan” Pelayanan meningkatkan edukasi
3. Melakukan diperlukan kesehatan dasar nilai “Ringkas kesehatan
Pelayanan Poli 3. Terlayaninya Nasionalisme: paripurna menuju dan Rawat” terhadap
Lansia pasien lansia Melakukan Pelayanan Poli masyarakat sehat lansia
4. Melakukan dengan baik Lansia merupakan perwujudan mandiri
pencatatan hasil 4. Tercatatnya hasil nilai “Kemanusiaan”
pemeriksaan pemeriksaan Misi ke 2:
5. Evaluasi Meningkatkan

31
Penguatan Dampak Jika
Kontribusi Tidak
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Terhadap Visi
Nilai
Kegiatan Pelatihan Organisasi Dilaksanakan
Misi Puskesmas
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan Poli 5. Terevaluasinya Etika Publik : kinerja dan mutu
Lansia Pelayanan di Poli Evaluasi Pelayanan Poli pelayanan
Lansia Lansia merupakan perwujudan kesehatan
6. Foto Kegiatan
nilai “Kinerja”
7. Video kegiatan
8. Absensi Perawat
9. Daftar kunjungan Komitmen mutu:
pasien Poli Lansia Mempersiapkan alat dan
bahan yang
diperlukanmerupakan
perwujudan nilai “Efisien”

Anti Korupsi :
Melakukan pencatatan hasil
pemeriksaan merupakan
perwujudan nilai “Jujur”

32
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Program/Kegiatan : Optimalisasi Pelayanan Lansia di poli Rawat Jalan Puskesmas 1 Tambak
Waktu Pelaksanaan : 30 Hari
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

JULI AGUSTUS Bukti


N
Kegiatan
o 12 1 14 1 16 17 1 19 20 2 22 2 24 25 2 27 2 29 30 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 5 8 1 3 6 8 1

1 Pembuatan
Loket 1. Foto kegiatan
Pendaftaran √ √ 2. Absensi
√ √ √ √ √ √
Khusus 3. Notula
Lansia

1. Foto kegiatan
2 Pengaktifan v
√ √ 2. Absensi
Poli Lansia √ √ √ √ √ √ *x
v 3. Notula

33
JULI AGUSTUS Bukti
N
Kegiatan
o 12 1 14 1 16 17 1 19 20 2 22 2 24 25 2 27 2 29 30 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 5 8 1 3 6 8 1

3 Simulasi
pelayanan di 1. Foto kegiatan
Loket 2. Video
Pendaftaran √ kegiatan
Khusus 3. Absensi
Lansia dan
Poli Lansia

4. Sosialisasi
Loket
Pendaftaran
Khusus 1. Foto kegiatan
Lansia dan √ √ √ √ 2. Daftar Hadir
Pelayanan 3. Notula
Poli Lansia
ke
Masyarakat

Pelayanan 1. Foto
5.
Poli Lansia Kegiatan
2. Video
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ kegiatan
3. Absensi
Perawat
4. Daftar pasien
Keterangan :

34
: Lepas/Libur : Pelayanan Poli Lansia

: Pembuatan Loket Pendaftaran Khusus Lansia

: Pengaktifan Poli Lansia

: Simulasi pelayanan di Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli Lansia

: Sosialisasi Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan Pelayanan Poli Lansia ke Masyarakat

35
BAB IV

HASIL KEGIATAN AKTUALISASI - HABITUASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai Perawat di Puskesmas I


Tambak dilaksanakan selama off class terhitung mulai tanggal 12 Juli – 10
Agustus 2019. Nilai – nilai ANEKA tersebut telah diinternalisasi dalam
menjalankan tugas dan fungsi pada unit kerja penulis, khususnya dalam
menyelesaikan isu Belum optimalnya pelayanan lansia di Poli Rawat
JalanPuskesmas 1 Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.
Terdapat 5 kegiatan yang telah dirancang untuk dilaksanakan sesuai
jadwal perencanaan. Akan tetapi ada perubahan waktu pelaksanaan
kegiatan karena harus menyesuaikan dengan jadwal shif penulis di
Puskesmas 1 Tambak, akan tetapi pada pelaksanaan kegiatan dapat
menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Adapun kegiatan program
aktualisasi yang dijabarkan sebagai berikut:

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar


ANEKA

1. Pembuatan Loket Pendaftaran Khusus Lansia

Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi 1

Uraian Kegiatan Keterangan


Nama kegiatan Pembuatan Loket Pendaftaran Khusus Lansia
Tanggal 12 juli 2019 – 27 Juli 2019.
pelaksanaan
kegiatan
Tempat Puskesmas 1 Tambak.
pelaksanaankegiata
n
Tahapan kegiatan 1. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi dilaksanakan pada Sabtu,13
Agustus 2019. Rapat dilaksanakan diruang

36
Uraian Kegiatan Keterangan
Kepala Puskesmas. Rapat koordinasi ini
dihadiri oleh Kepala Puskesmas, Perawat,
Petugas Pendaftaran dan Petugas Rekam
Medis. Dalam rapat koordinasi ini membahas
pembuatan Loket Pendaftaran Khusus Lansia,
alat dan barang yang dibutuhkan, SOP dan
penataan tempat Loket Pendaftaran Khusus
Lansia.
2. Membuat SOP Pendaftaran Lansia
Setelah rapat koordinasi selanjutnya Petugas
Rekam Medis, Petugas Pendaftaran membuat
SOP. Pembuatan SOP dimulai dengan
Mencari referensi SOP Pendaftaran Lansia,
memasukkan materi dari refensi tersebut ke
kerangka SOP dan mereview kembali apakah
dapat diterapkan di Puskesmas 1 Tambak.
3. Membuat daftar barang yang dibutuhkan di
Loket Pendaftaran Lansia
Adapun barang dan alat yang diperlukan di
Loket Pendaftaran Khusus Lansia dituliskan di
daftar barang. Yang selanjutnya akan diajukan
kebagian pengadaan barang.
4. Mempersiapakan barang yang dibutuhkan
di Loket Pendaftaran Lansia
Pada hari kedua penulis menanyakan kepada
bagian pengadaan barang, barang apa saja
yang telah ada dan siap digunakan di Loket
Pendaftaran Khusus Lansia. Dari daftar yang
diajukan sebagian besar sudah ada, tetapi ada
salah satu barang yang tidak ada dan harus
membuatnya terlebih dahulu misalkan papan
nama meja.
5. Mempersiapkan tempat Pendaftaran
Khusus Lansia
Tempat Loket Pendaftaran Khusus Lansia
yang disepakati pada rapat koordinasi yaitu
berada di sebelah kanan setelah pintu masuk
Puskesmas. Penulis dibantu Petugas
Kebersihan mempersiapkan tempatnya mulai
dari menata meja dan kursi.
Hasil/Output Pembuatan Loket Pendaftaran Khusus Lansia
kegiatan menjadikan alur pelayanan pasien lansia menjadi
lebih sederhana dan cepat. Hal ini dikarenakan
pasien lansia yang datang dapat lansung

37
Uraian Kegiatan Keterangan
mendaftar. Dan apabila pasien lansia banyak
yang mendaftar di Loket Pendaftaran Khusus
Lansia, antriannya tidak sebanyak antrian pasien
yang mendaftar di Pendaftaran Umum.
Keterkaitan 1. Akuntabilitas (Kepemimpinan) :
kegiatan dengan Rapat koordinasi antara Kepala Puskesmas,
nilai-nilai ANEKA Petugas Pendaftaran dan Petugas Rekam
Medismerupakan perwujudan nilai
“Kepemimpinan” dimana kepala Puskesmas
berperan penting dalam pengambilan
keputusan.
2. Nasionalisme (Permusyawarahan) :
Membuat SOP Pendaftaran Lansia
merupakan perwujudan nilai
“Permusyawarahan” karena di dalam
pembuatan SOP memerlukan diskusi antar
petugas agar terciptanya SOP yang baik dan
dapat diterapkan.
3. Etika Publik (Bijak) :
Mempersiapkan tempat Pendaftaran
KhususLansiamerupakan perwujudan nilai
“Bijak” yaitu dalam pelayanan pulik diharapkan
mampu melaksanakan kebijakan pemerintah.
4. Komitmen mutu (Efisien) :
Mempersiapakan barang yang dibutuhkan di
Loket Pendaftaran Lansia merupakan
perwujudan nilai “Efisien”. Barang-barang yang
diperlukan harus berdaya guna untuk
menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan.
5. Anti Korupsi (Jujur) :
Membuat daftar barang yang dibutuhkan di
Loket Pendaftaran Lansia merupakan
perwujudan nilai “Jujur”. Dalam membuat
daftar barang yang diperlukan benar-benar kita
membuatnya dengan jujur.
Analisis dampak Jika nilai ANEKA tidak dilaksanakan dalam kegiatan
ini maka:
1. Tidak terkoordinasinya antara Kepala
Puskesmas, Petugas Pendaftaran dan Petugas
Rekam Medis. Pelaksaanaan kegiatan akan
kurang maksimal jika tidak adanya kepercayaan
dan dukungan yang merupakan bentuk
kepemimpinan dari kepala Puskesmas.
2. Tidak terbentuknya SOP Pendaftaran Lansia

38
Uraian Kegiatan Keterangan
karena dalam pembuatan SOP membutuhkan
musyawarah.
3. Daftar barang yang dibutuhkan tidak sesuai
dengan kebutuhan apabila dalam pembuatan
daftarnya tidak menggunakan prinsip kejujuran.
4. Terjadinya pemborosan biaya karena tidak
menggunakan prinsip efien dalam pengadaan
barang.
5. Tidak tertatanya tempat pendaftaran khusus
lansia .
Manfaat kegaiatan 1. Bagi diri sendiri
Melalui kegiatan ini penulis dapat meningkatkan
koordinasi dalam merancang suatu kegiatan
dan penyelesaiannya.
2. Bagi Masyarakat
Melalui kegiatan ini pasien lansia tidak lagi
mengantri lama di loket pendaftaran.
Kontribusi output Pembuatan Loket Pendaftaran Khusus Lansia
kegiatan pada visi dapat meningkatkan mutu pelayanan di
dan misi organisasi Puskesmas. Hal ini dikarenakan Loket
Pendaftaran Khusus Lansia menjadikan alur
Pelayanan Lansia menjadi lebih cepat. Pelayanan
yang bermutu selalu bersifat akuntabel, cepat,
dan tidak berbelit. Sehingga Loket Pendaftaran
Khusus Lansia sebagai bentuk mewujudkan Visi
dan Misi Puskesmas.
Kontribusi output Dengan adanya kegiatan Pembuatan Loket
kegiatan terhadap Pendaftaran Khusus Lansia dapat meningkatkan
nilai-nilai organisasi nilai-nilai Puskesmas yaitu “Ringkas”. Hal ini
dikarenakan Loket Pendaftaran Khusus Lansia
menjadikan alur pelayanan pasien lansia menjadi
lebih sederhana dan cepat.
Kendala Dalam membuat pendaftaran khusus lansia
petugas harus menyesuaikan dengan jadwal
pelayanan rawat jalan di Puskesmas.
Strategi Petugas melaksanakan kegiatan pembuatan
penyelesaian pendaftaran khusus lansia setelah selesai
pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas.
Sehingga kegiatan tetap dapat dilaksanakan.
Lampiran 1. Absensi
2. Notula hasil rapat koordinasi
3. SOP Pendaftaran Khusus Lansia
4. Foto

39
Uraian Kegiatan Keterangan

Gambar 4.1 Loket Pendaftaran Khusus Lansia

2. Pengaktifan Poli Lansia

Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi 2


Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Pengaktifan Poli Lansia
Tanggal 12 juli 2019 – 27 Juli 2019.
pelaksanaankegi
atan
Tempat Puskesmas 1 Tambak.
pelaksanaankegi
atan
Tahapan 1. Rapat Koordinasi
kegiatan Rapat koordinasi dilaksanakan pada Sabtu,13
Agustus 2019 bersamaan dengan rapat
koordinasi pembuatan Loket Pendaftaran Khusus
Lansia. Rapat dilaksanakan diruang Kepala
Puskesmas. Rapat koordinasi ini dihadiri oleh
Kepala Puskesmas, Dokter, Programer Lansia,
Perawat, Petugas Pendaftaran dan Petugas
Rekam Medis. Dalam rapat koordinasi ini
membahas Pengaktifan Kembali Poli Lansia
yang sudah lama vakum karena salah satu
dokter mutasi kerja sehingga di Puskesmas
hanya ada satu dokter pelaksana. Saat ini sudah
ada 2 dokter pelaksana sehingga kepala
puskesmas menyetujui diaktifkannya kembali Poli
Lansia. Selain itu dibahas juga pembuatan SOP
Poli Lansia, alat yang diperlukan, serta penataan
ruangan Poli Lansia.
2. Membuat SOP Poli Lansia
SOP Pelayanan Poli Lansia dibuat oleh Perawat
bersama Dokter Serta Programer Lansia.
Pertama kami berdiskusi mengenai Alur
pelayanan yang dahulu seperti apa. Setelah
dipaparkan Alur Pelayanan yang dahulu apabila
diterapkan untuk yang sekarang maka pasien

40
Uraian Kegiatan Keterangan
lansia akan tetap mengantri diruang Poli Umum
karena alur pelayanan yang dahulu setelah
pasien melakukan pendaftaran pasien harus
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital di Poli
Umum. Maka Perawat, Dokter dan Programer
Lansia membuat alur pelayanan yang lebih
efisien yaitu dengan melakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital langsung di Poli Lansia.
Selanjutnya rancanyan alur yang sudah
disepakati dimasukkan kedalam kerangka SOP
dan direview kembali.
3. Membuat daftar barang yang dibutuhkan di
Poli Lansia
Barang dan alat yang diperlukan di Poli Lansia
dituliskan di daftar barang. Yang selanjutnya
daftara barang tersebut diajukan kebagian
pengadaan barang.
4. Mempersiapakan barang yang dibutuhkan di
Poli Lansia
Pada hari selanjutnya penulis menanyakan ke
bagian pengadaan barang, barang apa saja yang
telah ada dan siap digunakan di Poli Lansia. Dari
daftar yang diajukan sebagian besar sudah ada,
hanya saja beberapa barang yang tidak ada dan
harus membuatnya terlebih dahulu diantaranya
papan nama ruangan dan stempel Poli Lansia.
5. Mempersiapkan Ruangan Poli Lansia
Dalam mempersiapkan ruangan Poli Lansia
dibantu Petugas Kebersihan mulai dari menata
meja, kursi, bed pemeriksaan dan pemasangan
papan nama ruangan.
Hasil/Output Diaktifkannya kembali Poli Lansia menjadikan
kegiatan alur pelayanan lansia di Puskesmas menjadi
lebih cepat dan efisien. Sebelum diaktifkannya
kembali alur pelayanan Lansia sama seperti
pasien Umum dan harus mengantri di Poli
Umum.
Keterkaitan 1. Akuntabilitas (Kepemimpinan) :
kegiatan dengan Rapat koordinasi antaraKepala
nilai-nilai ANEKA Puskesmas,Perawat dan Doktermerupakan
perwujudan nilai “Kepemimpinan” dimana kepala
Puskesmas berperan penting dalam pengambilan
keputusan.
2. Nasionalisme (Permusyawarahan) :

41
Uraian Kegiatan Keterangan
Membuat SOP PoliLansia merupakan
perwujudan nilai“Permusyawarahan” karena di
dalam pembuatan SOP memerlukan diskusi antar
petugas agar terciptanya SOP yang baik dan
dapat diterapkan.
3. Etika Publik (Profesional) :
Mempersiapkan Ruang Poli Lansia merupakan
perwujudan nilai “Profesional”.Untuk
mempersiapkan Ruang Poli Lansia dibutuhkan
sikap profesional agar semua tertata dengan
baik.
4. Komitmen mutu (Efisien) :
Mempersiapakan barang yang dibutuhkan di Poli
Lansia merupakan perwujudan nilai “Efisien”.
Barang-barang yang diperlukan harus berdaya
guna untuk menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan.
5. Anti Korupsi (Jujur) :
Membuat daftar barang yang dibutuhkan di Poli
Lansia merupakan perwujudan nilai “Jujur”.
Dalam membuat daftar barang yang diperlukan
benar-benar kita membuatnya dengan jujur.
Analisis dampak Jika nilai ANEKA tidak dilaksanakan dalam kegiatan
ini maka:
1. Tidak terkoordinasinya antaraKepala
Puskesmas,Perawat dan Dokter. Pelaksaanaan
kegiatan akan kurang maksimal jika tidak adanya
kepercayaan dan dukungan yang merupakan
bentuk kepemimpinan dari kepala Puskesmas.
2. Tidak terbentuknya SOP Poli Lansia karena
dalam pembuatan SOP membutuhkan
musyawarah.
3. Daftar barang yang dibutuhkan tidak sesuai
dengan kebutuhan apabila dalam pembuatan
daftarnya tidak menggunakan prinsip kejujuran.
4. Terjadinya pemborosan biaya karena tidak
menggunakan prinsip efien dalam pengadaan
barang.
5. Tidak tertatanya tempat Poli Lansia.
Manfaat kegiatan 1. Bagi diri sendiri
Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan
koordinasi dalam merancang suatu kegiatan dan
penyelesaiannya.
2. Bagi Masyarakat
Melalui kegiatan ini pasien lansia tidak lagi
mengantri lama di Poli Umum.

42
Uraian Kegiatan Keterangan
Kontribusi output Pengaktifan Poli Lansia dapat meningkatkan mutu
kegiatan pada pelayanan di Puskesmas. Hal ini dikarenakan
visi dan misi melalui Poli Lansia menjadikan alur Pelayanan
organisasi Lansia menjadi lebih cepat. Pelayanan yang
bermutu selalu bersifat akuntabel, cepat, dan tidak
berbelit. Sehingga Pengaktifan kembali Poli Lansia
sebagai bentuk mewujudkan Visi dan Misi
Puskesmas.
Kontribusi output Dengan adanya kegiatan Pengaktifan Poli Lansia
kegiatan dapat meningkatkan nilai-nilai Puskesmas yaitu
terhadap nilai- “Ringkas dan Rawat”. Hal ini dikarenakan
nilai organisasi Pengaktifan Poli Lansia menjadikan alur pelayanan
pasien lansia menjadi lebih sederhana dan cepat.
Sehingga kesehatan lansia dapat dirawat secara
baik.
Kendala Dalam Pengaktifan Poli Lansia petugas harus
menyesuaikan dengan jadwal pelayanan rawat jalan
di Puskesmas.
Strategi Petugas melaksanakan Pengaktifan Poli Lansia
penyelesaian setelah selesai pelayanan pasien rawat jalan di
Puskesmas. Sehingga kegiatan tetap dapat
dilaksanakan.
Lampiran 1. Absensi
2. Notula hasil rapat koordinasi
3. SOP Pelayanan Poli Lansia
4. Foto

43
Uraian Kegiatan Keterangan

Gambar 4.2 Pemasangan papan nama ruang Poli


Lansia

3. Simulasi pelayanan di Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan


Poli Lansia

Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Capaian Kegiatan Aktualisasi 3


Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Simulasi pelayanan di Loket Pendaftaran Khusus
Lansia dan Poli Lansia

44
Uraian Kegiatan Keterangan
Tanggal 29 Juli 2019.
pelaksanaankegiata
n
Tempat Puskesmas 1 Tambak.
pelaksanaankegiata
n
Tahapan kegiatan 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
Sebelum pelaksanaan simulasi alat dan
bahan yang akan digunakan dipersiapkan
terlebih dahulu mulai dari ruangan pertemuan,
Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan ruang
Poli Lansia. Selanjutnya alat-alat yang
digunakan dalam pelayanan sarta kamera
untuk merekam kegiatan Simulasi pelayanan
di Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli
Lansia.
2. Pembagian peran dalam simulasi
Pada simulasi pelayanan Loket Pendaftaran
Khusus Lansia dan Poli Lansia dibagi beberapa
peran. Peran tersebut antara lain pasien
lansia, keluarga pasien lansia, Petugas Loket
Pendaftaran Lansia, Perawat dan Dokter. Dari
kelima peran tersebut dilaksanakan
semuanya oleh karyawan/karyawati
puskesmas 1 Tambak.
3. Briefing Petugas Pendaftaran, Petugas
Rekam Medis, Perawat dan Dokter
Briefing dilakukan setelah pembagian peran.
masing-masing pemeran mendalami peran
dan tugasnya.
4. Pelaksanaan simulasi pelayanan di Loket
Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli Lansia
Pelaksanaan simulasi
5. Evaluasi pelaksanaan
Hasil/Output Output Kegiatan :
kegiatan Kegiatan Simulasi pelayanan di Loket Pendaftaran
Khusus Lansia dan Poli Lansia memberikan
gambaran tentang pelayanan yang akan
dilaksanakan sehingga saat pelayanan petugas
sudah memahami peran dan tugasnya masing-
masing.
Output Tahapan :
1. Tersedianya alat dan bahan yang diperlukan
2. Terbaginya peran dalam simulasi

45
Uraian Kegiatan Keterangan
3. Tersampaikannya informasi
simulasiPelayanan di LoketPendaftaran
Khusus Lansia dan Poli Lansia
4. Terpahaminya SOP pelayanan di Loket
Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli Lansia
5. Terevaluasinya Simulasi
Keterkaitan kegiatan 1. Akuntabilitas (Tanggung Jawab) :
dengan nilai-nilai Pembagian peran dalam simulasi merupakan
ANEKA perwujudan nilai “Tanggung Jawab” setiap
petugas harus memahami tugas pokoknya
masing-masing dengan penuh tanggung
jawab.
2. Nasionalisme (Permusyawarahan) :
Briefing Petugas Pendaftaran, Petugas
Rekam Medis, Perawat dan Doktermerupakan
perwujudan nilai “Permusyawarahan”. Antar
petugas saling bermusyawarah agar
terciptanya lingkungan kerja yang baik.
3. Etika Publik (Kinerja) :
Evaluasi pelaksanaan simulasi pelayanan di
Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli
Lansia merupakan perwujudan nilai “Kinerja”
yaitu mengutamakan pencapaian hasil yang
telah dilaksanakan.
4. Komitmen mutu (Efisien) :
Mempersiapakan alat dan bahan yang
diperlukan dalam simulasimerupakan
perwujudan nilai “Efisien”. Alat dan bahan
yang diperlukan harus berdaya guna untuk
menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan.
5. Anti Korupsi (Kerja Keras) :
Pelaksanaan simulasi pelayanan di Loket
Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli Lansia
merupakan perwujudan nilai “Kerja Keras”.
Dengan Kerja Keras maka akan
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan public yang
sebesar-besarnya.
Analisis dampak Jika nilai ANEKA tidak dilaksanakan dalam
kegiatan ini maka:
1. Alat dan bahan yang diperlukan tidak tersedia.
2. Petugas kebingungan akan peran dan
tugasnya dalam simulasi.
3. Tidak tersampaikannya informasi mengenai

46
Uraian Kegiatan Keterangan
simulasi Pelayanan Loket Pendaftaran Khus
Lansia dan Poli Lansia.
4. Perawat, Dokter, Petugas Rekam Medis dan
Petugas Pendaftaran tidak memahami SOP
Pelayanan Lansia di Puskesmas.
5. Tidak ada gambaran sejauh mana persiapan
Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli
Lansia .
Manfaat kegaiatan 1. Bagi diri sendiri
Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan
peran dan tanggung jawab terhadap suatu
perkerjaan serta memberikan pengalaman
dalam menyiapkan suatu kegiatan dari awal
hingga terlaksana dengan baik.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan.
Kontribusi output Simulasi pelayanan di Loket Pendaftaran Khusus
kegiatan pada visi Lansia dan Poli Lansia untuk mewujudkan,
dan misi organisasi Visi :
Pelayanan kesehatan dasar paripurna menuju
masyarakat sehat mandiri.
Misi ke 3:
Meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia
Kontribusi output Dengan diaktifkannya kembali Poli Lansia
kegiatan terhadap diharapkan dapat meningkatkan nilai “Rapi”.
nilai-nilai organisasi
Kendala Dalam Simulasi pelayanan di Loket Pendaftaran
Khusus Lansia dan Poli Lansia petugas mengalami
kendala karena beberapa petugas masih ada
yang pelayanan sehingga menunggu hingga
semuanya selesai pelayanan.
Strategi Petugas melaksanakan Simulasi pelayanan di
penyelesaian Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan Poli
Lansiasetelah semua petugas selesai pelayanan.
Sehingga kegiatan tetap dapat dilaksanakan.
Lampiran 1. Notula
2. Foto
3. Video

4. Sosialisasi Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan Pelayanan


Poli Lansia ke Masyarakat

Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.4 berikut.

47
Tabel 4.4 Capaian Kegiatan Aktualisasi 4
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Sosialisasi Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan
Pelayanan Poli Lansia ke Masyarakat
Tanggal 29 Juli 2019
pelaksanaankegiata
n
Tempat pelaksanaan Posyandu Lansia
kegiatan

Tahapan kegiatan 1. Rapat koordinasi dengan Perawat dan


pemegang Program Lansia
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
3. Koordinasi dengan Kader Posyandu Lansia
4. Pelaksanaan sosialisasi
5. Evaluasi Pelaksanaan Sosialisasi
Hasil/Output Output Kegiatan :
kegiatan Kegiatan Sosialisasi Loket Pendaftaran Khusus
Lansia dan Pelayanan Poli Lansia ke
Masyarakat akan berguna bagi masyarakat
untuk mengatahui telah dibukanya Pendaftaran
Khusus Lansia dan diaktifkannya kembali
pelayanan Poli Lansia.
Output Tahapan :
1. Terkoordinasinya antara Perawat, Pemegang
Program Lansia
2. Tersedianya alat dan bahan yang akan
digunakan untuk sosialisasi
3. Terjalinnya koordinasi dengan Kader
Posyandu Lansia
4. Warga mengetahui telah dibukanya
Pendaftaran Khusus Lansia dan
diaktifkannya kembali pelayanan Poli Lansia
5. Terevaluasinya Pelaksanaan Sosialisasi
Keterkaitan kegiatan 1. Akuntabilitas (Kepemimpinan) :
dengan nilai-nilai Rapat koordinasi antara Perawat dan
ANEKA Pemegang Program Lansiamerupakan
perwujudan nilai “Kepemimpinan” dimana
Pemegang Program berperan penting dalam
pengambilan keputusan.
2. Nasionalisme (Permusyawarahan) :
Koordinasi dengan Kader Posyandu
Lansiamerupakan perwujudan nilai “tolong
menolong” yaitu tenaga kesehatan juga
membutuhkan kader posyandu dalam

48
Uraian Kegiatan Keterangan
penggerak masyarakat untuk hidup sehat dan
kader posyandu juga membutuhkan tenaga
kesehatan sebagai acuan dalam
menggerakkan masyarakat.
3. Etika Publik (Kinerja) :
Evaluasi pelaksanaan Sosialisasi Loket
Pendaftaran Khusus Lansia dan Pelayanan
Poli Lansia ke Masyarakat merupakan
perwujudan nilai “Kinerja” yaitu
mengutamakan pencapaian hasil yang telah
dilaksanakan.
4. Komitmen mutu (Efisien) :
Mempersiapakan alat dan bahan yang
diperlukan dalam Sosialisasi Loket
Pendaftaran Khusus Lansia dan Pelayanan
Poli Lansia ke Masyarakatmerupakan
perwujudan nilai “Efisien”. Alat dan bahan
yang diperlukan harus berdaya guna untuk
menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan.
5. Anti Korupsi (Kerja Keras) :
Pelaksanaan Sosialisasi Loket Pendaftaran
Khusus Lansia dan Pelayanan Poli Lansia ke
Masyarakat merupakan perwujudan nilai
“Kerja Keras”. Dengan Kerja Keras maka
akan meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan public yang
sebesar-besarnya.
Analisis dampak Jika nilai ANEKA tidak dilaksanakan dalam
kegiatan ini maka:
1. Tidak terkoordinasinya (misscomunication)
antara Perawat dan Pemegang Program
Lansia dalam memberikan Pelayanan
terhadap Lansia.
2. Alat dan bahan yang akandigunakan tidak
tersedia.
3. Tidak terkoordinasinya antara Perawat dan
Kader Posyandu.
4. Warga tidak mengetahui telah dibukanya
Pendaftaran Khusus Lansia dan diaktifkannya
kembali Poli Lansia.
5. Tidak mengetahui seberapa paham
masyarakat mendapatkian informasi
mengenai telah dibukanya Pendaftaran
Khusus Lansia dan diaktifkannya kembali Poli
Lansia.

49
Uraian Kegiatan Keterangan
Manfaat kegaiatan 3. Bagi diri sendiri
Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan
koordinasi dan pengalaman dalam
komunikasi dengan masyarakat luas.
4. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi
mengenai dibukanya Pendaftaran Khusus
Lansia dan diaktifkannya kembali Poli
Lansia.
Kontribusi output Sosialisasi Loket Pendaftaran Khusus Lansia dan
kegiatan pada visi Pelayanan Poli Lansia ke Masyarakat untuk
dan misi organisasi mewujudkan,
Visi :
Pelayanan kesehatan dasar paripurna menuju
masyarakat sehat mandiri.
Misi ke 1 :
Mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat
Kontribusi output Dengan adanya Sosialisasi Loket Pendaftaran
kegiatan terhadap Khusus Lansia dan Pelayanan Poli Lansia ke
nilai-nilai organisasi Masyarakatdiharapkan dapat meningkatkan nilai
“Rajin”.
Kendala Kendala yang dihadapi yaitu harus
menyesuaikan jadwal sosialisasi dengan jadwal
posyandu dan jadwal shif.
Strategi Berkoordinasi dengan perawat koordinator
penyelesaian sehingga jadwal sosialisasi dapat dilaksanakan
bersamaan dengan posyandu lansia.
Lampiran 4. Notula
5. Foto
6. Video

5. Pelayanan Poli Lansia

Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Capaian Kegiatan Aktualisasi 5


Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Pelayanan Poli Lansia

Tanggal 01 – 10 Agustus 2019.


pelaksanaankegiata
n
Tempat Puskesmas 1 Tambak.
pelaksanaankegiata

50
Uraian Kegiatan Keterangan
n
Tahapan kegiatan 1. Breafing Petugas Pendaftaran,Perawat dan
Dokter
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
3. Melakukan Pelayanan Poli Lansia
4. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan
5. Evaluasi Pelayanan Poli Lansia
Hasil/Output Output Kegiatan :
kegiatan Kegiatan Pelayanan Poli Lansia memberikan
pelayanan kepada lansia yang lebih efisien,
tidakmengantri lama di Pendaftaran dan di Poli
umum.
Output Tahapan :
1. Tersampaikannya informasi SOP Pelayanan
di Poli Lansia
2. Tersedianya alat dan bahan yang diperlukan
3. Terlayaninya pasien lansia dengan baik
4. Tercatatnya hasil pemeriksaan
5. Terevaluasinya Pelayanan di Poli Lansia
Keterkaitan kegiatan 1. Akuntabilitas (Kepemimpinan) :
dengan nilai-nilai Breafing Petugas Pendaftaran, Perawat dan
ANEKA Dokter merupakan perwujudan nilai
“Kepemimpinan” perawat mempunyai peran
sebagai manajer dimana disitulah diperlukan
sikap kepemimpinan.
2. Nasionalisme (Kemanusiaan) :
Melakukan Pelayanan Poli Lansia merupakan
perwujudan nilai “Kemanusiaan”. Dalam
memberikan pelayanan ke lansia dengan
rasa toleran, berlaku adil, menghormati hak
asasi orang lain, tidak dzalim, berlaku sopan
santun, serta saling tolong-menolong.
3. Etika Publik (Kinerja) :
Evaluasi pelayanan Poli Lansia merupakan
perwujudan nilai “Kinerja” yaitu
mengutamakan pencapaian hasil yang telah
dilaksanakan.
4. Komitmen mutu (Efisien) :
Mempersiapakan alat dan bahan yang
diperlukan dalam pelayanan Poli Lansia
merupakan perwujudan nilai “Efisien”. Alat
dan bahan yang diperlukan harus berdaya
guna untuk menjalankan tugas dan mencapai

51
Uraian Kegiatan Keterangan
hasil tanpa menimbulkan keborosan.
5. Anti Korupsi (Jujur) :
Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan
merupakan perwujudan nilai “Jujur”. Dalam
menuliskan hasil pemeriksaan harus sesuai
dengan hasil pengkajian dan pemeriksaan
fisik pasien, tidak boleh dimanipulasi.
Analisis dampak Jika nilai ANEKA tidak dilaksanakan dalam
kegiatan ini maka:
1. Tidak tersampaikannya informasi SOP
Pelayanan Poli Lansia.
2. Alat dan bahan yang diperlukan untuk
pelayanan tidak lengkap.
3. Tidak terlayaninya pasien lansia dengan baik.
4. Hasil pemeriksaan tidak tercatat lengkap atau
sesuai dengan hasil pemeriksaan.
5. Tidak ada gambaran sejauh mana pelayanan
yang telahdilakukan di Poli Lansia.
Manfaat kegaiatan 1. Bagi diri sendiri
Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan
ketrampilan melayani pasien Lansia.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang
optimal khususnya lansia.
Kontribusi output Simulasi pelayanan di Loket Pendaftaran Khusus
kegiatan pada visi Lansia dan Poli Lansia untuk mewujudkan,
dan misi organisasi Visi :
Pelayanan kesehatan dasar paripurna menuju
masyarakat sehat mandiri.
Misi ke 2:
Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan
kesehatan
Kontribusi output Dengan adanya pelayanan di Poli
kegiatan terhadap Lansiadiharapkan dapat meningkatkan nilai
nilai-nilai organisasi “Ringkas dan Rawat”
Kendala Dalam melakukan pelayanan ditemukan beberapa
kendala diantaranya :
1. Salah satu dokter berhalangan hadir
2. Banyak jadwal perawat untuk kegiatan
dilapangan
Strategi Berkoordinasi dengan dokter dan perawat
penyelesaian koordinator sehingga pelayanan tetap dapat
dilaksanakan
Lampiran 1. Daftar pasien Poli Lansia
2. Foto
3. Video

52
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi ANEKA

Berikut ini disajikan matriks rekapitulasi aktualisasi dan habituasi ANEKA dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA

Catatan Nilai-nilai Dasar Aneka Ketepatan waktu


No Nama Kegiatan Jumlah
A N E K A pelaksanaan
Pembuatan Loket Sila ke-4
1 Kepemimpinan Bijak Efisien Jujur 5 Tepat waktu
Pendaftaran Khusus Lansia (Permusyawarahan)

Pengaktifan Poli Lansia Sila ke-4


2 Kepemimpinan Profesional Efisien Jujur 5 Tepat waktu
(Permusyawarahan)

Simulasi pelayanan di Loket


Tanggung
Pendaftaran Khusus Lansia Sila ke-4
3 Jawab Kinerja Efisien Kerja Keras 5 Tepat waktu
dan Poli Lansia (Permusyawarahan)

Sosialisasi Loket Pendaftaran


Khusus Lansia dan Pelayanan Sila ke-2
4 Kepemimpinan Kinerja Efisien Kerja Keras 5 Tepat waktu
Poli Lansia ke Masyarakat (Tolong-menolong)

Pelayanan Poli Lansia Sila ke-2 Pengunduran waktu


5 Kepemimpinan Kinerja Efisien Jujur 5
(Kemanusiaan) pelaksanaan 3 hari

Jumlah 5 5 5 5 5 25
5/25*100% = 5/25*100% = 5/25*100% = 5/25*100% = 5/25*100% = 25/25*100%
Prosentase 20% 20% 20% 20% 20% = 100%

49
Penerapan nilai – nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan ialah
sebagai berikut :
1. Nilai dasar akuntabilitas memiliki prosentase sebesar 20 %. Nilai dasar
akuntabilitas diterapkan pada seluruh kegiatan untuk memecahkan isu.
Nilai akuntabilitas yang paling banyak diterapkan ialah kepemimpinan
dan tanggung jawab. Melalui penerapan nilai akuntabilitas diharapkan
dapat dihabituasikan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai
Perawat.
2. Nilai dasar nasionalisme memiliki prosentase sebesar 20 %. Nilai
dasar Nasionalisme diterapkan pada seluruh kegiatan untuk
memecahkan isu. Nilai Nasionalisme yang paling banyak diterapkan
ialah Permusyawarahan, gotong-royongn dan kemanusiaan. Hal itu
menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab,
penulis tidak dapat bekerja sendiri dan butuh bantuan orang lain.
3. Nilai dasar etika publik memiliki prosentase sebesar 20 %. Nilai dasar
etika publik diterapkan pada seluruh kegiatan, karena fungsi ASN
sebagai pelayan publik yang tidak pernah lepas dari penilaian
kepuasan publik. Perawat juga perlu memiliki kemampuan yang
berkomunikasi yang baik terhadap masyarakat, rekan kerja, maupun
lintas sektoral. Adanya etika publik yang baik dapat meningkatkan
pelayanan dan kepuasan dalam berkerja.
4. Nilai dasar komitmen mutu memiliki prosentase sebesar 20 %. Nilai
dasar komitmen mutu diterapkan dalam membuat daftar barang apa
saja yang diperlukan disetiap kegiatan. Nilai yang paling menonjol
ialah efisien, dengan efisien maka barang-barang yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan sehingga terhindar dari pemborosan.
5. Nilai dasar anti korupsi memiliki prosentase sebesar 20%. Nilai anti
korupsi yang paling menonjol ialah Jujur dan Kerja keras. Nilai
kejujuran dan kerja keras perlu diterapkan disetiap perkerjaan perawat.

Aktualisasi dan habituasi nilai–nilai dasar ASN tersebut dilaksanakan


untuk penyelesaian isu Belum optimalnya pelayanan lansia di Poli Rawat

50
JalanPuskesmas 1 Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.
Untuk menumbuhkan karakter ideal seorang ASN yang didasari oleh nilai
ANEKA, maka tidak hanya akan berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan
habituasi. Penulis akan senantiasa menginternalisasi nilai–nilai ANEKA
dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Perawat.

51
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen


Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) merupakanhal pokok yang harus dimiliki
setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) guna menjalankan tugas dan
perannya dengan maksimal sehingga dapat menjadi Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang profesional dan berintegritas.
Aktualisasi yang telah dilaksanakan yaitu 5 (lima)kegiatan. Dalam
pelaksanaannya terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh penulis.
Kendala-kendala tersebut dikarenakan adanya jadwal rencana dan kondisi
dilapangan yang berbeda. Namun kendala-kendala tersebut dapat diatasi
dengan mengubah jadwal yang telah direncanakan sebelumnya.

Adanya program aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi Bagi


masyarakatyaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
khususnya Lansia, bagi Perawat yaitu menambah wawasan bagi peserta
mengenai aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta meningkatkan
profesionalitas kerja sebagai Perawat melalui aktulisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS.

Terlaksananya kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan Kepala


Puskesmasselaku mentor, rekan-rekan Perawat, Dokter, Petugas Rekam
Medis dan Petugas Pendaftaran yang dapat bekerjasama dalam
pelaksanaan seluruh program aktualisasi.

Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di SDNegeri 2


Grogol penulis dapat simpulkan :

1. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di Puskesmas 1 Tambaktelah


dilaksanakan 5 (lima) kegiatan dimulai tanggal 12 Juli 2019 - 10
Agustus 2019

52
2. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan beberapa tahapan yang
menghasilkan output cukup baik
3. Kegiatan yang dilaksanakan mampu menjadi perwujudan nilai-nilai
ANEKA di lingkungan Puskesmas 1 Tambak
4. Kegiatan tersebut membantu mewujudkan visi Puskesmas
yakni“Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Masyarakat
Sehat dan Mandiri”.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil simpulan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada
bab penutup ini, yang menyatakan bahwa 5 (lima) kegiatan aktualisasi
ini dapat mengoptimalkan pelayanan lansia di Poli Rawat Jalan
Puskesmas 1 Tambak, penulis merumuskan beberapa saran atau
rekomendari sebagai berikut:
1. Perlunya jadwal perawat dan dokter yang melakukan pelayanan di
Poli Lansia
2. Adanya Surat Pendelegasian wewenang dari Dokter untuk
Perawat apabila Dokter yang melakukan pelayanan di Poli Lansia
berhalangan hadir.
3. Berkoordinasi dengan pemegang Program Lansia agar kegiatan
Poli Lansia dapat berkembang

C. Rencana Aksi
Proses kegiatan aktualisasi dan habituasi akan dilaksanakan menjadi
kegiatan yang berkelanjutan dengan rencana aksi pelaksanaan yang
tercantum dalam tabel di bawah ini :
Tabel 5.1 Rencana Aksi Pelaksanaan Kegiatan Berkelanjutan

No Kegiatan yang Akan Rencana Aksi Pelaksanaan Waktu


Dilanjutkan Kegiatan Pelaksanaan
1. Pembuatan Loket Memonitor barang infentaris Setiap Hari
Pendaftaran Khusus Loket Pendaftaran Khusus
Lansia Lansia
2. Memonitor barang infentaris Poli Setiap Hari
Pengaktifan Poli Lansia
Lansia

53
3. Simulasi pelayanan di Melaksanakan simulasi kembali Setelah perubahan
Loket Pendaftaran Khusus apabila terjadi perubahan SOP SOP Pelayanan
Lansia dan Poli Lansia Pelayanan Lansia Lansia
4. Sosialisasi Loket Sosialisasi kepada masyarakat Setiap
Pendaftaran Khusus di setiap kegiatan posyandu Pelaksanaan
Lansia dan Pelayanan Poli lansia Posyandu Lansia
Lansia ke Masyarakat
5. Memonitor pelaksanaan Setiap Hari
Pelayanan Poli Lansia pelayanan Loket Pendaftaran Pelayanan
Khus Lansia dan Poli Lansia

DAFTAR PUSTAKA

54
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Komitmen Mutu.Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Tamimi, N., Haryanti, D. F., SKp, M. K., & Hasanbasri, M. (2016).


PemanfaatanPelayanan Kesehatan Bagi KelompokLanjut Usia
(Lansia) (Analisis DataIFLS4/SAKERTI 2007)
(DoctoralDissertation, Universitas GadjahMada).

Hermawati, I., & Sos, M. (2015). Kajian tentang Kota Ramah Lanjut
Usia.Yogyakarta: Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan

55
Sosial Balai Besar Penelitian dan PengembanganPelayanan
Kesejahteraan Sosial(B2P3KS).

56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Indentitas Diri
Nama Lengkap : NURHANIF, S. Kep., Ns
NIP : 199205172019021004
Tempat Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 17 Mei 1992
Alamat : Desa Pekutan Rt 05 Rw 01,
Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen
No Hp : 081225129464
Email : lahanifnur@gmail.com
Instansi Kantor : Puskesmas 1 Tambak
Alamat Kantor : Jalan Raya Tambak Barat, Kabupaten
Bayumas

B. Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Pekutan tahun 1998- 2004
2. SMP Negeri1 Mirit tahun 2004 - 2007
3. MAN Kutowinangun tahun 2007 - 2010
4. Universitas Jenderal Soedirman PurwokertoS1 Keperawatan +
Profesi Ners tahun 2010 -2015

57

Anda mungkin juga menyukai