PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah orang yang diangkat atau
direkrut oleh negara dan kemudian dipekerjakan untuk kepentingan
melayani masyarakat. Orang yang diangkat menjadi PNS digaji oleh
masyarakat melalui pajak, dimana gaji mereka itu dialokasikan dari
Anggaran Pemasukan dan Pengeluaran Belanja Negara (APBN).
Jadi, tidak berlebihan kiranya PNS sesungguhnya adalah pegawai
rakyat. (Yuwono, 2013). Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, dijelaskan bahwa PNS adalah
profesi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah yang memiliki fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Agar PNS dapat menjalankan fungsinya dengan baik, diperlukan
pendidikan dan pelatihan yang wajib diikuti oleh seluruh CPNS agar
nantinya bisa diangkat menjadi PNS. Pendidikan dan Pelatiahan
tersebut dikenal dengan istilah Diklat Prajabatan.
Bagi Calon PNS (CPNS) diklat diberikan untuk membentuk pribadi
PNS agar mempunyai kompetensi dan perilaku yang penuh dengan
kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik,
professional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik
(Subijanto, 2018). Selain itu, diklat prajabatan dilakukan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS.
Menurut Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN),
nomor 25 tahun 2017 tentang pedoman penyelenggaraan diklat latsar
CPNS golongan III, dinyatakan untuk membentuk PNS profesional
dibutuhkan pembaharuan pola diklat. Untuk itu LAN memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal. Pembelajaran klasikal
berfungsi untuk memperkuat nilai-nilai dasar PNS, yaitu mengenai
11
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
korupsi. Lima nilai dasar ini dikenal dengan ANEKA. Sedangkan
untuk pembelajaran non klasikal dapat dilaksanakan di tempat
pelatihan lain maupun di tempat kerja sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi).
Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 2014 pasal 13, jabatan ASN
terdiri atas jabatan administrasi, jabatan fungsional, dan jabatan
pimpinan tinggi. Salah satu jabatan fungsional ASN di bidang
kesehatan adalah perawat. Perawat adalah seseorang yang telah
lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan (Undang-Undang No 38, 2014). Pelayanan
keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit. Penulis adalah satu perawat
pelaksana di ruang Nuri RSUD Ajibarang yang akan melakukan
aktualisasi terkait penerapan nilai-nilai ASN.
Ruang Nuri RSUD Ajibarang adalah ruang perawatan rawat inap
dengan masalah Obstetri dan Ginekologi, yang sebagian besar
pasiennya adalah ibu nifas atau ibu post melahirkan dan rawat
gabung dengan bayi yang sehat. Ruang Nuri merupakan ruang
perawatan dengan Partial care, dimana pasien membutuhkan
bantuan perawat sebagian. Dalam hal ini dibutuhkan peran serta
pasien selama proses perawatan. Namun pada kenyataannya, pasien
maupun keluarga sangat bergantung kepada perawat dalam merawat
bayinya. Hal ini disebabkan karena ibu dan keluarga kurang
memahami cara perawatan bayi yang benar. Ibu masih merasa takut
dalam merawat bayinya, SDM ibu juga sangat berpengaruh pada
kemampuan ibu dalam merawat bayi. Faktor pengalaman juga
memegang peran penting dalam pengetahaun ibu merawat bayinya.
12
Maka dari itu, ibu dan keluarga belum mengetahui cara merawat bayi
yang benar dan bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan pada
bayi. Apabila hal ini tidak diatasi maka akan memperpanjang proses
perawatan pada bayi. Hal tersebut juga berdampak pada pembiayaan
di Rumah Sakit. Apabila keluarga tidak mempunyai jaminan
kesehatan, diharuskan membayar umum dan biaya perawatan di
ruang perinatologi atau ruang bayi tidaklah murah.
b. Pelayanan Publik
c. Manajemen ASN
Sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi), perintah atasan, inovasi dan inisiatif penulis yang
disetujui mentor dan pembimbing
13
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
No Identifikasi isu Kondisi saat ini Kondisi yang Dampak jika isu
diharapkan tidak
diselesaikan
1 Kurangnya Setiap keluarga Setiap Keluarga
kepatuhan sudah diberi tahu pasien akan
keluarga dalam mengenai tata baru yang berkunjun
mentaati tata tertib rumah sakit masuk ke g sebelum
tertib Rumah dan sudah ruangan jam
Sakit tertera di general diberi besuk, jika
concent yang di penjelasan banyak
tanda tangani
mengenai yang
(Sumber Isu: oleh pasien atau
tata tertib besuk
keluarga, namun
Pelayanan Rumah maka
keluarga belum
Publik) sepenuhnya Sakit yang akan
mentaati harus mengangg
peraturan yang ditaati, dan u tindakan
ada karena apabila perawat
keluarga yang yang maupun
menunggu menunggu care
biasanya bergantian dokter
bergantian seharusny karena
a diberi terlalu
penjelasan banyak
oleh orang
keluarga diruangan
yang
sudah
diberi tahu
mengenai
tata tertib
RS.
14
No Identifikasi isu Kondisi saat ini Kondisi yang Dampak jika isu
diharapkan tidak
diselesaikan
baru lahir berfokus pada dapat merawat pusat (onfolitis)
dirinya sendiri, bayinya sendiri
- Ketika bayi BAB
namun keluarga begitu juga di
tidak segera
(Sumber isu: juga belum rumah
diganti makan
memahami betul
Manajemen akan
mengenai cara
ASN menyebabkan
perawatan bayi
iritasi karena
Pelayanan baru lahir.
meconium susah
Publik) - Banyak bayi untuk
yang menangis dibersihkan
lama di ruangan,
- Jika ibu
padahal
menyusui
penyebabnya
dengan posisi
hanya BAK &
yang salah maka
BAB namun ibu/
pengeluaran ASI
keluarga
tidak maksimal,
cenderung akan
bayi akan rewel
mengendong
karena masih
bayi jika bayi
lapar, sedangkan
menangis tanpa
ibu sudah capai
mengetahui
terlalu lama
penyebebnya.
menyusui karena
- Sebagian besar ASI yang masuk
ibu ketika akan ke lambung bayi
menyusui posisi sedikit.
dan perlekatan
- Jika bayi tidak
bayi belum
mendapat ASI
sesuai
yang adekuat
- Bayi tidak maka dapat
diberikan ASI menyebabkan
dengan alasan hiperbilirubin
bayi tidak mau pada bayi (bayi
menyusu dan kuning) dan akan
tidur terus, ASI memperlama
belum keluar. proses
perawatan.
- Kapasitas bed
ruang Nuri
berjumlah 22,
15
No Identifikasi isu Kondisi saat ini Kondisi yang Dampak jika isu
diharapkan tidak
diselesaikan
sedangkan
petugas yang
jaga di 1 sift
hanya 2 atau 3
orang. Jika
semua bayi
menangis dan
ibu/ keluarga
tidak dapat
mengatasi maka
petugas hanya
berfokus pada
bayi saja,
padahal banyak
pekerjaan yang
harus
dilaksanakan.
16
No Identifikasi isu Kondisi saat ini Kondisi yang Dampak jika isu
diharapkan tidak
diselesaikan
vaksin yang
benar
(Sumber Isu:
Manajemen
ASN)
5 Belum Ada beberapa Seluruh petugas Pasien akan
optimalnya petugas yang menggunakan mengira sedang
penggunaan belum komunikasi efektif dimarahi oleh
komunikasi menggunakan petugas ketika
yang efektif komunikasi sedang
antara petugas efektif jika dijelaskan,
kepada pasien berhadapan padahal memang
atau keluarga dengan pasien orang tersebut
atau keluarga intonasinya yang
biasa tinggi
(Sumber Isu:
Manajemen
ASN Pelayanan
Publik, WoG)
17
d. Layak artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
N
Isue A P K L KET
O
Kurangnya kepatuhan keluarga dalam
1 + + + + MS
mentaati tata tertib Rumah Sakit
Belum optimalnya pengetahuan ibu dan
2 keluarga mengenai cara perawatan bayi + + + + MS
baru lahir
Kurangnya kepatuhan petugas dalam
3 - + + + TMS
pembuangan limbah
Kurangnya pengetahuan petugas dalam
4 pemberian imunisasi dan cara - + + + TMS
penyimpanannya
Belum optimalnya penggunaan
5 komunikasi yang efektif antara petugas - + + + TMS
kepada pasien atau keluarga
Keterangan:
18
kualitas isu. Salah satu alat bantu penetapan kriteria isu yang
berkualitas adalah menggunakan kriteria USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
No Issue U S G Total
1 Kurangnya kepatuhan 3 3 4 10
keluarga dalam mentaati tata
tertib Rumah Sakit
2 Belum optimalnya peran ibu 5 5 5 15
dan keluarga mengenai cara
perawatan bayi baru lahir
Keterangan skor:
3 : Cukup
19
Ruang Nuri RSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas”.
3. Rumusan masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu diatas,
rumusan masalah dalam laporan aktualisasi ini adalah
a. Bagaimana upaya mengoptimalkan peran ibu dan keluarga dalam
merawat bayinya?
b. Bagaimana Nilai Dasar ASN (ANEKA) dapat di implementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
c. Bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat
memberikan kontribusi terhadap visi misi RSUD Ajibarang?
Gagasan pemecahan isu adalah “Optimalisasi Peran Ibu dan
Keluarga dalam Merawat Bayi Baru Lahir Melalui Kelas Ibu Nifas di
Ruang Nuri RSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas”.
110
Kelas Ibu Nifas
Mempersiapkan kegiatan
Membuat Satuan Acara Penyuluhan
Membuat leaflet
Membuat lembar balik untuk media pendidikan kesehatan
Membentuk kelas ibu nifas dan Melaksanakan pendidikan kesehatan
mengenai cara perawatan bayi baru lahir
Mendemonstrasikan cara perawatan bayi baru lahir sesuai dengan
SOP yang sudah ada di ruangan
Melakukan home care
C. Tujuan Kegiatan
111
c.Manfaat bagi pasien dan keluarga yaitu agar mendapatkan
pelayanan kesehatan yang prima sebagai wujud aktualisasi
nilai dasar ANEKA
112
BAB II
DESKRIPSI UNIT KERJA
A. PROFIL ORGANISASI
1. Identitas unit kerja
Nama Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang
Alamat : Jl. Raya Pancasan - Ajibarang
Kota/ Kab. : Banyumas
No. Telp : 0281-6570001, 6570002, 6570003, 6570004
Fax : 0281-6570004
Kode pos : 53163
Email : rsudajibarang@banyumaskab.go.id
Website : http://rsudajibarang.banyumaskab.go.id/
2. Visi Misi Kabupaten Banyumas
Visi Kabupaten Banyumas adalah “Menjadikan Banyumas yang
Maju, Adil-Makmur, dan Mandiri. Agar visi kabupaten Banyumas
dapat terwujud, dibutuhkan beberapa strategi yang dapat
dilakukan yang biasa disebut misi. Misi tersebut antara lain:
a. Mewujudkan Banyumas sebagai barometer pelayanan
publik dengan membangun sistem integritas birokrasi yang
profesional, bersih, partisipatif, inovatif dan bermartabat.
b. Meningkatkan kualitas hidup warga melalui pemenuhan
kebutuhan dan layanan dasar pendidikan dan kesehatan.
c.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah
berkualitas, berkeadilan, dan berkelanjutan
d. Mewujudkan Banyumas sebagai Kabupaten Pelopor
Kedaulatan pangan.
e. Menciptakan iklim investasi yang berorientasi perluasan
kesempatan kerja yang berbasis potensi lokal dan ramah
lingkungan.
113
f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar yang
merata dan memadai sebagai daya ungkit pembangunan.
g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan
industri kerakyatan, Pariwisata, dan industri kreatif berbasis
sumber daya lokal.
h. Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya serta
berkepribadian dengan menjunjung tinggi niali nasionalisme dan
religius.
114
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) dengan status penuh.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yng dimiliki oleh RSUD Ajibarang
sampai dengan 31 Desember 2017 dapat kami informasikan
sebagai berikut di bawah ini.
1. Luas Lahan 20.000m2
2. Bangunan Gedung
a. IGD 396 m2
b. Rawat Jalan 1.366 m2
(1.) Poliklinik Penyakit Dalam 4 Unit
(2.) Poliklinik Obsgyn 1 Unit
(3.) Poliklinik Bedah 2 Unit
(4.) Poliklinik Anak 1 Unit
(5.) Poliklinik Saraf 2 Unit
(6.) Poliklinik Mata 1 Unit
(7.) Poliklinik Jiwa 1 Unit
(8.) Poliklinik Fisioterapi 1 Unit
(9.) Poliklinik Urologi 1 Unit
(10.) Poliklinik Orthopedi 1 Unit
(11.) Poliklinik Paru 1 Unit
115
(8.) Kenari Bawah 1 Unit
(9.) Nuri 1 Unit
x. Ruang Laktasi 6 m2
5. Ambulance
a. ELF 2 Unit
b. Kijang 1 Unit
c. Kijang (Jenazah) 1 Unit
116
D
. Tempat Tidur 166 TT
6. Kendaraan Dinas
a. Roda 4 6 unit
b. Roda 2 5 unit
F
. Kapasitas Listrik 620Kva
G
. Genzet 650 Kva
H
. UPS 10 Kva
I Tempat Parkir
7. Visi dan Misi
Visi merupakan suatu kondisi yang diinginkan oleh seluruh
komponen RSUD Ajibarang. Cita-cita ini menjadi arah dalam
menyusun strategi dan kegiatan dalam setiap tahunnya. Visi
berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana RSUD
Ajibarang harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara
konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif.
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
RSUD Ajibarang.
Mempertimbangkan berbagai aspek penting yang terkait
dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi rumah sakit yang di
amanatkan dalam:
a. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1339/Menkes/IX/2005
yang menetapkan RSUD Ajibarang menjadi Rumah Sakit Tipe
D, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
447/MENKES/SK/IV/2012 yang meningkatkan kelas RSUD
Ajibarang dari Tipe D ke Tipe C.
117
b. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 16 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Banyumas.
c. Keputusan Bupati Banyumas Nomor 445.1/967/2011 tanggal 13
Desember 2011 tentang Penetapan Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) dengan status penuh pada RSUD Ajibarang.
d. Peraturan Bupati nomor 10 Tahun 2011 tentang Penjabaran
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang
Kabupaten Banyumas. Maka RSUD Ajibarang menetapkan VISI
sebagai berikut: “ Menjadi Rumah Sakit Unggulan Dengan
Pelayanan Profesional”
118
b. Dapat menciptakan makna bagi kehidupan seluruh karyawan
RSUD Ajibarang.
c. Mampu menciptakan standar keunggulan.
d. Dapat menjembatani keadaan sekarang dan keadaan masa
depan.
119
Ajibarang mempunyai tugas dan fungsi yaitu melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pelayanan kesehatan pada RSUD Ajibarang dan fungsi:
120
menghormati dan tanggap terhadap pilihan, kebutuhan, dan
nilai-nilai pribadi pasien, serta memastikan bahwa nilai-nilai
pasien menjadi panduan bagi semua keputusan klinis (IOM-
Institute of Medicine).
c. Dengan misi tersebut diharapkan dapat menunjang salah satu
misi Kabupaten Banyumas, yaitu: “Meningkatkan Kualitas
Hidup Masyarakat Melalui Akses Layanan Pendidikan Dan
Kesehatan Yang Murah Dan Berkualitas“.
d. Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas
Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Banyumas dan Peraturan Bupati
Banyumas Nomor : 10 tahun 2011 tentang penjabaran tugas
dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang Kabupaten
Banyumas.
Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang Kabupaten
Banyumas mempunyai tugas dan fungsi yaitu melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pelayanan kesehatan pada RSUD Ajibarang serta berfungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis di lingkup pelayanan kesehatan
pada RSUD Ajibarang;
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah lingkup pelayanan kesehatan pada RSUD Ajibarang;
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas pelayanan pada RSUD
Ajibarang;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
8. Nilai-nilai yang dianut di RSUD Ajibarang
a. Bekerja adalah ibadah
Karena itu bekerja keras dan keikhlasan akan mendapatkan
hasil yang setimpal dikemudian hari
b. Kebersamaan
121
Mengutamakan kepentingan RS disbanding kepentingan
pribadi atau golongan. Kerja sama dalam tim factor terpenting
menuju tujuan, berat menjadi ringan.
c. Profesionalisme
Bekerja sesuai dengan keilmuan, standar prosedur
operasional, etika, target, dan sepenuh hati. Memegang teguh
sumpah jabatan dan kerahasiaan pekerjaan.
d. Kejujuran
e. Kedisiplinan
f. Keterbukaan
122
sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna menyelaraskan
pelaksanaan tugas pada RSUD Ajibarang.
e. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan perumusan kebijakan teknis administrasi umum dan
kepegawaian pada RSUD Ajibarang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku guna meningkatkan kinerja RSUD Ajibarang.
f. Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan mempunyai
tugas mengkoordinasikan penyiapan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan pelayanan medis dan keperawatan pada
RSUD Ajibarang sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna
menyelaraskan pelaksanaan tugas.
g. Kepala Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas menyiapkan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan medis pada
instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi bedah sentral,
instalasi intensive care unit dan instalasi gawat darurat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku guna meningkatkan kinerja
RSUD Ajibarang.
h. Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan
keperawatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna
meningkatkan kinerja RSUD Ajibarang.
i. Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas mengkoordinasikan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan
penunjang medis dan non medis pada RSUD Ajibarang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku guna menyelaraskan
pelaksanaan tugas.
j. Kepala Seksi Penunjang Medis mempunyai tugas menyiapkan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan penunjang
medis pada instalasi gizi, instalasi farmasi, instalasi
laboratorium, instalasi radiologi dan instalasi rehabilitasi medis
RSUD Ajibarang sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna
menyelaraskan pelaksanaan tugas.
123
k. Kepala Seksi Penunjang Non Medis mempunyai tugas
menyiapkan penyusunan dan pelaksanaan kebijakkan
pelayanan penunjang non medis pada instalasi pemulasaran
jenazah, instalasi sterilisasi sentral, instalasi perbaikan sarana
dan prasarana Rumah Sakit, instalasi pengolahan limbah,
instalasi rekam medis, instalasi transportasi dan keamanan,
instalasi pemasaran dan kepuasan pelanggan, instalasi
teknologi informatika serta instalasi diklat dan pemberdayaan
sumber daya manusia RSUD Ajibarang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku guna menyelaraskan pelaksanaan
tugas.
124
Bagan Kepegawaian RSUD Ajibarang
Plt DIREKTUR
Kelompok jabatan
fungsional
Kabag Adm & Keu.
Sulindri Handayani
125
2. Sumber Daya Manusia
RSUD Ajibarang sudah menerapkan pola pengelolaan
keuangan BLUD, sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2005 dan
Permendagri Nomor 61 Tahun 2007. Sehingga pegawai di RSUD
Ajibarang terdiri dari Pegawai PNS dan Pegawai Non PNS.
Dalam Peraturan Pemerintah nomer 11 tahun 2017
dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil
yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. Pegawai Non PNS sering disebut juga
sebagai pegawai BLUD, karena gaji yang diberikan kepada
Pegawai Non PNS berasal dari hasil operasional Rumah Sakit
(Pendapatan Rumah Sakit).
126
Tabel 2.1 Jumlah karyawan RSUD Ajibarang
127
22 Fisioterapis 1 0 1 1 2 3 0 0 0
23 Analis kesehatan 0 5 5 2 1 3 0 0 0
24 Elektromedis 1 0 1 1 0 1 0 0 0
25 Rekam medis 0 2 2 2 8 10 0 0 0
26 Sanitarian 1 2 3 1 2 3 0 0 0
27 Pengadministrasi 11 3 14 22 32 54 0 0 0
28 Staf penunjang teknologi 0 0 0 4 0 4 0 0 0
29 Teknisi listrik 1 0 1 5 0 5 0 0 0
30 Teknisi sarpras 0 0 0 3 0 3 0 0 0
31 Staf penunjang lainnya 1 0 1 74 12 86 0 0 0
Jumlah 78 123 201 166 129 295 7 12 19
Status
Pendidika Jenis
Kepegawai
Jlh Tenaga n Kelamin
NO Ruangan an
yang tersedia
S1 PN
D III PNP L P
Ns S
Instalasi Gawat
1 Darurat 21 14 7 6 15 15 6
2 Instalasi rawat jalan 20 18 2 20 0 7 13
Ruang Bersalin dan
3 VK IGD 24 24 0 15 9 0 24
Ruang Cendrawasih
4 A 12 7 5 7 5 4 8
Ruang Cendrawasih
5 B 11 7 4 5 6 1 10
6 Ruang Kenari A 11 8 3 5 6 6 5
7 Ruang Kenari B 11 8 3 5 6 3 8
8 Ruang Camar Atas 11 8 3 4 7 4 7
9 Ruang Camar 12 8 4 5 7 4 8
128
Bawah
10 Kepodang A 11 7 4 5 6 1 10
11 Kepodang B 11 8 3 5 6 5 6
12 Ruang ICU 14 9 5 8 6 9 5
13 Ruang Nuri 15 13 2 7 8 0 15
14 Ruang Perina 14 10 4 9 5 0 14
15 IBS 15 13 2 10 5 11 4
16 Penata anestesi 7 6 1 5 2 5 2
Perawat IPCN
17 Purnawaktu 2 1 1 2 0 1 1
18 Perawat Gigi 1 1 0 1 0 0 1
19 Teknik Gigi 1 1 0 1 0 0 1
20 Case manager 1 0 1 1 0 0 1
Jumlah 225 171 54 126 99 76 149
129
3. Tugas Jabatan Peserta Diklat
a. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh
Pejabat Negara
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut :
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
Selain mempunyai tugas dan kewajiban, ASN juga memiliki kode
etik berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 5, yaitu :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
130
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab efektif dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
b. Tugas Pokok Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada
masyarakat;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
3) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut;
5) Merumuskan diagnose keperawatan pada individu;
6) Membuat prioritas diagnose keperawatan;
7) Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
8) Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam
131
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
9) Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
10) Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
11) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
12) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif;
13) Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus
baru pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif;
14) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi
kesehatan pada individu;
15) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
16) Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarganya;
17) Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
dalam rangka tindakan keperawatan yang berkaitan dengan
ibadah;
18) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
(dying care)
19) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
20) Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonary arteri,
cvp, dalam rangka tindakan keperawatan spesifik terkait
kasus dan kondisi pasien;
21) Merawat pasien dengan WSD;
22) Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi;
23) Melakukan tata kelola keperawatan pada pasien dengan
kemoterapi (pre, intra, post);
24) Melakukan perawatan luka bakar;
25) Melakukan penatalaksanaan extravasasi;
132
26) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
27) Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana
dalam rangka melakukan upaya rehabilitative pada
keluarga;
28) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal;
29) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka
dan kematian, melakukan penatalaksanaan manajemen
gejala;
30) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
31) Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
32) Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;
33) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan;
34) Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
35) Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
36) Melakukan preseptorship dan mentorship;
37) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer.
133
C. Role Model sebagai Inspirator
Gambar 2.1 Kasie
Keperawatan
134
cara kepemimpinan beliau.
135
BAB III
136
Tabel 3.1 Kegiatan dengan Keterkaitan ANEKA
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
137
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
138
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
3. Tersedi
anya SAP Dalam menyusun
(Bukti fisik: SAP dilakukan
adanya dengan penuh
SAP) tanggung jawab
(Etika publik)
Terciptanya inovasi
dalam pembuatan
leaflet (Komitmen
139
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
mutu)
Bekerja dengan
jujur (Anti korupsi)
3. Membuat 1. Menyiap- 1. Tersus Saran yang Dengan membuat Dengan membuat
leaflet kan materi unnya diberikan oleh tim leaflet sejalan leaflet terbentuk
materi yang promkes dijalankan dengan visi RS nilai:
(Sumber: akan dengan penuh yaitu menjadi RS
Inovasi) diberikan tanggung jawab unggulan dengan Kebersamaan
2. Membuat
kerangka/ (Bukti fisik: (Akuntabilitas) pelayanan
desain adanya professional
leaflet materi)
Penyusunan materi
pada leaflet
3. Berkoordi- 2. Tercapai- dilakukan dengan
nasi nya musyawarah
dengan kesepakatan (Nasionalisme sila
atasan mengenai ke-4)
leaflet yang
dibuat (Bukti
fisik: lembar Taat terhadap
4. Berkoordi-
bimbingan) perintah yang
nasi
dengan 3. Tersedi diberikan oleh
140
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
Membuat leaflet
dengan penuh
tanggung jawab
(Anti korupsi)
141
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
142
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
Membuat lembar
balik dengan penuh
tanggung jawab
(Anti korupsi)
5. Membentuk 1. Menanya- 1. Terkum- Materi penkes yang
Dengan Dengan
kelas ibu kan pulnya ibu diberikan dapat melaksanakan melaksanakan
nifas dan kesediaan dan dipertanggungjawa
pendidikan penkes,
Melaksa- ibu untuk keluarga b-kan kesehatan sejalan
nakan mengikuti yang akan (Akuntabilitas) dengan misi RS hal ini menguatkan
pendidikan pendidikan mengikuti yaitu nilai organisasi :
kesehatan kesehatan kelas ibu menyelenggarakan Kebersamaan
mengenai nifas (BuktiPenkes diberikan pelayanan bermutu
cara 2. Mengum- fisik: foto, yang berorientasi
pulkan ibu dengan
perawatan video, daftar
musyawarah, saling pada pasien
bayi baru yang hadir)
bersedia menghormati, tidak
lahir
mengikuti 2. Terbentuk- diskriminatif
kelas ibu nya (Nasionalisme sila
nifas di pemahaman ke-2 & 4)
(Sumber: satu baru
SKP) ruangan mengenai
bagaimana Penkes diberikan
cara dengan penuh
3. Membuka merawat sopan santun (Etika
acara bayi baru publik)
143
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
144
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
145
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
home care alamat unnya data pasien dengan melakukan home care hal ini
pasien ibu yang target 8 rumah home care, ini menguatkan nilai
atau ibu mengikuti (Akuntabilitas) selaras dengan organisasi :
(Sumber: yang kelas ibu visi RS yaitu
mengikuti nifas (Bukti menyelenggraka Kedisiplinan
perintah
atasan) kelas ibu fisik: lembar Harus menghormati n pelayanan
nifas data alamat pasien saat bemutu yang
ibu yang berkunjung ke berorientasi
akan rumah pada pasien
2. Memilih dikunjungi) (Nasionalisme sila
rumah 2. Tersele ke-2)
yang akan ngga-ranya
dikunjungi kunjungan
dengan rumah Dalam kunjungan
target 8 dalam rumah dilakukan
rumah rangka dengan sopan
3. Berkoordin monitoring & santun (Etika
asi dengan evaluasi publik)
mentor atas apa
dan tim yang telah
promkes diajarkan Pemahaman pasien
pada kelas mengenai cara
ibu nifas di merawat bayi harus
4. Melakukan RS tercapai (Komitmen
146
OUTPUT/ KONTRIBUSI
HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
DIKLAT ORGANISASI
ORGANISASI
147
B. Jadwal pelaksanaan
Tabel 3.2 Rencana jadwal kegiatan
BULAN
Bukti fisik
N JULI AGUSTUS
KEGIATAN
O
1
2 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lembar
Mempersiapan bimbingan,
1
Kegiatan undangan, foto,
daftar hadir
Membuat
Lembar
2 Satuan Acara
bimbingan, SAP
Penyuluhan
Lembar
Membuat bimbingan,
3
leaflet leaflet, nota
pesanan
148
Membuat
Lembar
lembar balik
bimbingan,
4 untuk media
lembar balik,
pendidikan
nota pesanan
kesehatan
Melaksanakan
pendidikan Daftar hadir,
kesehatan foto, video,
5
mengenai cara lembar
perawatan bayi bimbingan
baru lahir
Mendemonstra
si cara
perawatan bayi
baru lahir
6 Foto, video
sesuai dengan
SOP yang
sudah ada di
ruangan
Melakukan Foto, video,
7
home care ceklist tindakan
149
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan strategi menghadapi kendala tertuang dalam tabel
4.3 yaitu :
Tabel 3.3 Antisipasi dan Strategi
150
Sedangkan dampak yang mungkin terjadi jika kegiatan
dilakukan tanpa menggunakan nilai-nilai ANEKA antara lain sebagai
berikut:
No
Kegiatan Dampak
.
151
No
Kegiatan Dampak
.
152
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
KEGIATAN 1
Belum optimalnya peran ibu dan keluarga dalam
Isu
merawat bayi baru lahir.
Optimalisasi Peran Ibu dan keluarga dalam Merawat
Gagasan Pemecahan Bayi Baru Lahir Melalui Kelas Ibu Nifas di Ruang Nuri
Isu RSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas.
Kegiatan Mempersiapkan kegiatan
Tanggal 12 Juli 2019 - 10 Agustus 2019
153
dilakukan
b.Berkoordinasi dengan kepala ruang dan ketua tim promkes mengenai
kegiatan yang akan dilakukan
c.Membuat undangan untuk rapat dengan tim promkes
d.Melaksanakan rapat dengan tim promkes
B. Output/Hasil
Output Kegiatan :
Dalam tahapan persiapan kegiatan dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas) melakukan saran dari atasan dan tim promkes dengan penuh
tanggung jawab). Selain itu, melakukan koordinasi dengan Karu & tim
promkes melalui musyawarah (Nasionalisme sila ke-4) sehingga
mendapatkan persetujuan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.
Output Tahapan :
1.Tercapainya kesepakatan dengan atasan
2.Tercapainya ijin pelaksanaan oleh Kepala Ruang dan Tim Promkes
3.Tersusunnya undangan untuk rapat
4.Tercapainya kesepakatan dengan tim promkes mengenai kegiatan yang
akan dialkukan
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Aneka dan Dampak
1. Nasionalisme :
nilai musyawarah memperoleh mufakat (sesuai Pancasila sila ke-4),
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila
sila ke-3)
Etika Publik :
Sopan dan santun saat berkonsultasi kepada mentor
Akuntabilitas :
Menjalanlan saran atau masukan dari mentor dengan pertanggungjawaban
2. Nasionalisme :
Nilai musyawarah memperoleh mufakat dari kepala ruang dan tim promkes
Etika Publik :
menggunakan bahasa yang sopan dan ramah saat berkoordinasi kepala
ruang dan tim promkes
154
Akuntabilitas :
Berkomunikasi dengan maksud yang jelas
3. Akuntabilitas :
Membuat undangan yang dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila
ke-3)
4. Nasionalisme :
Nilai musyawarah memperoleh mufakat (sesuai Pancasila sila ke-4),
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila
sila ke-3)
Etika Publik
Sopan dan santun saat mengikuti rapat serta berpakaian yang sopan dan
rapi.
Komitmen mutu:
Efektif dan efisien dalam melaksnakan rapat agar tidak terlalu lama
Anti korupsi:
Disiplin, datang tepat waktu
155
Aktualisasi Nilai-nilai organisasi dalam kegiatan ini memperkuat nilai RSUD
Ajibarang yaitu :
Kebersamaan:
Ketika akan melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak pihak, diperlukan
kerjasama untuk mencapai sebuah tujuan.
F. Kendala/Hambatan yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan
Ketika akan melaksanakan rapat terjadi perubahan jadwal yang telah
disepakati sebelumnya dikarenakan ada saran atau masukan dari atasan
bahwa kegiatan rapat dilaksanakan setelah SAP, leaflet, dan lembar balik
telah selesai dibuat agar dalam rapat dapat mensosialisasikan kegiatan dan
media yang akan digunakan selama penkes.
2. Strategi Mengatasi Kendala
Berkoordinasi dengan atasan dan tim promkes mengenai perubahan jadwal
rapat.
G. Bukti-Bukti Capaian Akualisasi
1. Berkonsultasi dengan atasan atau mentor mengenai kegiatan yang akan
dilakukan
Foto Terlampir
Lembar konsultasi
2. Berkoordinasi dengan Kepala Ruang dan Tim promkes
Foto Terlampir
Lembar konsultasi
3. Membuat undangan rapat
Undangan Terlampir
4. Melaksanakan rapat dengan Tim Promkes
Foto Terlampir
Notulen Terlampir
Daftar hadir terlampir
KEGIATAN 2
156
Belum optimalnya peran ibu dan keluarga dalam
Isu
merawat bayi baru lahir.
Optimalisasi Peran Ibu dan keluarga dalam Merawat
Gagasan Pemecahan Bayi Baru Lahir Melalui Kelas Ibu Nifas di Ruang Nuri
Isu RSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas.
Kegiatan Membuat Satuan Acara Penyuluhan
Tanggal 12 Juli 2019 - 10 Agustus 2019
B. Output/Hasil
Output Kegiatan :
Dalam membuat Satuan Acara Penyuluhan dapat menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas) Saran yang diberikan atasan & tim promkes dilakukan
dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, dalam berkonsultasi dengan tim
promkes melalui musyawarah (Nasionalisme sila ke-4) menghasilkan SAP
yang sesuai dengan aturan yang ada.
Output Tahapan :
1. Terbentuknya rancangan SAP
2. Terbentuknya SAP
3. Tersedianya SAP
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Aneka dan Dampak
1. Nasionalisme :
nilai musyawarah memperoleh mufakat (sesuai Pancasila sila ke-4),
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila
157
sila ke-3)
Etika Publik :
Sopan dan santun saat berkonsultasi kepada mentor
Akuntabilitas :
Menjalanlan saran atau masukan dari mentor dengan pertanggungjawaban
2. Komitmen Mutu :
Adanya inovasi dalam pembuatan SAP
Nasionalisme :
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Pancasila sila ke-3)
Akuntabilitas :
Dalam menyusun SAP dilakukan dengan penuh tanggung jawab
Anti korupsi:
Bekerja keras agar penyusunan SAP agar cepat selesai
3. Akuntabilitas :
Menjalankan saran atau masukan dari tim promkes dengan
pertanggungjawaban
Etika publik :
Sopan dan santun saat berkonsultasi dengan tim promkes
4. Akuntabilitas :
SAP yang terbentuk isinya dapat dipertanggungjawabkan
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
Apabila tidak dikonsultasikan dengan mentor atau tim promkes, maka SAP
tidak sesuai dengan aturan yang ada sehingga pelaksanaan penkes kurang
sesuai
D. Kontribusi/Manfaat Kegiatan bagi Visi dan Misi Organisasi
Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Visi :
Menjadi Rumah Sakit unggulan dengan pelayanan professional
Misi :
Menyelenggarakan pelayanan bermutu yang berorientasi pada pasien
E. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Aktualisasi Nilai-nilai organisasi dalam kegiatan ini memperkuat nilai RSUD
Ajibarang yaitu :
158
Profesionalisme:
Dalam membuat Satuan Acara Penyluhan disesuaikan dengan ketentuan yang
ada di Rumah Sakit dan sesuai dengan etika ketika berkonsultasi dengan mentor
dan tim promkes
F. Kendala/Hambatan yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan
Ketika akan berkonsultasi dengan tim promkes, orang yang bersangkutan
tidak ada di tempat karena ada pekerjaan lain yang harus dikerjakan
2. Strategi Mengatasi Kendala
Melakukan kontrak waktu sebelum berkonsultasi.
G. Bukti-Bukti Capaian Akualisasi
1. Berkonsultasi dengan atasan
Lembar konsultasi Terlampir
Foto Terlampir
2. Menyusun SAP
Rancangan SAP Terlampir
3. Mengkonsultasikan dengan tim promkes
Lembar konsultasi Terlampir
4. Mencetak SAP
SAP Terlampir
159
dapat di pertanggungjawabkan. Setelah di desain, leaflet dicetak kemudian
dikonsultasikan dengan tim promkes. Apabila ada perbaikan atau masukan
maka leaflet diperbaiki sesuai dengan format pembuatan leaflet dari tim
promkes. Setelah leaflet disetujui maka dilakukan penomoran leaflet.
Kemudian leaflet dicetak dan siap untuk dibagikan.
2. Tahapan Kegiatan
a. Menyiapkan materi
b. Membuat kerangka/ desain leaflet
c. Berkoordinasi dengan atasan
d. Berkoordinasi dengan tim promkes
e. Memesan leaflet di percetakan
B. Output/Hasil
Output Kegiatan :
Dalam tahapan membuat leaflet dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas) melakukan saran dari atasan dan tim promkes dengan penuh
tanggung jawab). Selain itu, adanya inovasi dalam pembuatan leaflet
mengenai perawatan bayi baru lahir (Komitmen Mutu)
Output Tahapan :
1. Tersusunnya materi yang akan diberikan
2. Tercapai-nya kesepakatan mengenai leaflet yang dibuat
3. Tersedianya leaflet yang akan dibawakan pada saat pasien pulang
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Aneka dan Dampak
1. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila
sila ke-3)
Akuntabilitas :
Materi dari sumber yang dapat dipercaya sehingga dapat
dipertanggungjawabkan
Komitmen mutu:
Mencari literatur yang dapat dipercaya
2. Komitmen Mutu :
Adanya inovasi pembuatan leaflet tentang perawatan bayi baru lahir
3. Akuntabilitas :
160
Menjalankan saran atau masukan dari atasan dengan penuh gtanggung
jawab
Nasionalisme :
Adanya musyawarah mufakat dengan atasan dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila ke-3)
Etika publik:
Berkoordinasi dengan penuh sopan santun
4. Akuntabilitas :
Menjalankan saran atau masukan dari tim promkes dengan penuh
gtanggung jawab
Nasionalisme :
Adanya musyawarah mufakat dengan tim promkes dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila ke-3)
Etika publik:
Berkoordinasi dengan penuh sopan santun
5. Nasionalisme :
Nilai musyawarah memperoleh mufakat mengenai jumlah dan harga leaflet
yang akan dicetak
Etika Publik
Sopan dan santun kepada pelayan di tempat percetakan
Komitmen mutu:
Efektif dan efisien dalam mencetak leaflet sesuai dengan yang dibutuhkan
Anti korupsi:
Bekerja keras
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
Apabila tidak berkoordinasi dengan atasan dan tim promkes maka leaflet tidak
memenuhi standar peraturan yang ada mengenai tata cara pembuatan dan
penyusunan leaflet.
D. Kontribusi/Manfaat Kegiatan bagi Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan persiapan kegiatan
Visi :
Menjadi Rumah Sakit unggulan dengan pelayanan professional
Misi :
161
Menyelenggarakan pelayanan bermutu yang berorientasi pada pasien
E. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Aktualisasi Nilai-nilai organisasi dalam kegiatan ini memperkuat nilai RSUD
Ajibarang yaitu :
Profesionalisme:
Dalam membuat leaflet disesuaikan dengan peraturan penyusunan leaflet
menurut Permenkes No 44 Tahun 2018
F. Kendala/Hambatan yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan
Pencetakan leaflet memakan waktu yang cukup lama
2. Strategi Mengatasi Kendala
Mencetak leaflet sementara menggunakan printer pribadi yaitu dengan
kertas biasa.
G. Bukti-Bukti Capaian Akualisasi
1. Menyiapkan materi
Materi Terlampir
2. Membuat kerangka/ desain leaflet
Leaflet Terlampir
3. Berkoordinasi dengan atasan
Lembar konsultasi Terlampir
Foto Terlampir
4. Berkoordinasi dengan tim promkes
Lembar konsultasi Terlampir
Foto Terlampir
5. Memesan leaflet di percetakan
Leaflet terlampir
Nota Pesanan terlampir
162
1. Deskripsi Kegiatan
Lembar balik dibuat mengacu pada materi yang sudah tersedia. Kemudian
dikonsultasikan kepada atasan dan tim promkes. Jika ada saran atau
masukan dari atasan atau mentor maka lembar balik diperbaiki. Setelah itu,
lembar balik diberi penomoran sesuai urutan dari tim promkes. Jika desain
lembar balik sudah disetujui maka dicetak di percetakan sesuai dengan
ukuran yang diinginkan.
2. Tahapan Kegiatan
a.Menyiapkan materi
b.Membuat kerangka/ desain lembar balik
c.Berkoordinasi dengan atasan & tim promkes
d.Memesan lembar balik di percetakan
B. Output/Hasil
Output Kegiatan :
Dalam tahapan membuat lembar balik dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas) menjlankan saran dari atasan dan tim promkes dengan penuh
tanggung jawab). Selain itu, adanya inovasi dalam pembuatan lembar balik
mengenai perawatan bayi baru lahir (Komitmen Mutu).
Output Tahapan :
1. Tersusunnya materi yang akan diberikan
2. Tercapainya kesepakatan lembar balik yang akan digunakan
3. Tersedianya lembar balik yang akan digunakan unuk media pendidikan
kesehatan pada kelas ibu nifas.
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Aneka dan Dampak
1. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila
sila ke-3)
Akuntabilitas :
Materi dari sumber yang dapat dipercaya sehingga dapat
dipertanggungjawabkan
2. Komitmen Mutu :
Adanya inovasi pembuatan lembar balik tentang perawatan bayi baru lahir
Anti korupsi:
Bekerja keras agar pembuatan lembar balik cepat selesai
163
3. Akuntabilitas :
Menjalankan saran atau masukan dari atasan dan tim promkes dengan
penuh gtanggung jawab
Nasionalisme :
Adanya musyawarah mufakat dengan atasan dan tim promkes serta
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat konsul (sesuai
Pancasila sila ke-3)
Etika publik:
Berkoordinasi dengan penuh sopan santun
4. Nasionalisme :
Nilai musyawarah memperoleh mufakat mengenai jumlah, harga, dan
ukuran lembar balik yang akan dicetak
Etika Publik
Sopan dan santun kepada pelayan di tempat percetakan
Komitmen mutu:
Mencetak lembar balik dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang
diperlukan
164
terpercaya dan harus mempunyai etika saat berkonsultasi dengan atasan atau
tim promkes.
F. Kendala/Hambatan yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan
Pencetakan lembar balik memakan waktu yang cukup lama
2. Strategi Mengatasi Kendala
Mencetak lembar balik menggunakan printer pribadi untuk sementara, agar
penkes dapat segera dilaksanakan.
G. Bukti-Bukti Capaian Akualisasi
1. Menyiapkan materi
Materi Terlampir
2. Membuat kerangka/ desain lembar balik
Lembar balik Terlampir
3. Berkoordinasi dengan atasan & tim promkes
Lembar Konsultasi Terlampir
Foto Terlampir
4. Memesan lembar balik di percetakan
Nota pesanan Terlampir
165
kesehatan mengenai cara perawatan bayi baru lahir.
2. Tahapan Kegiatan
a. Menanyakan kesediaan Ibu untuk mengikuti pendidikan kesehatan
b. Mengumpulkan ibu yang bersedia mengikuti kelas ibu nifas di satu ruangan
c. Membuka acara penkes
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan mengenai materi
f. Membagi leaflet
B. Output/Hasil
Output Kegiatan :
Dalam tahapan memberikan penkes dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas) memberikan materi penkes yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Output Tahapan :
1. Terbentuknya kelas Ibu nifas
2. Terbentuknya pemahaman baru mengenai bagaimana cara merawat bayi
baru lahir
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Aneka dan Dampak
1. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila
sila ke-3)
Etika Publik :
Menanyakan kesediaan kepada Ibu dengan sopan santun
Anti korupsi:
Menanyakan kesediaan kepada Ibu secara mandiri
2. Etika publik:
Memerintah Ibu untuk berkumpul di ruangan dengan sopan santun
Anti korupsi:
Mengumpulkan Ibu di satu ruangan secara mandiri
3. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila
ke-3)
Etika publik:
Bersikap sopan dan santun
166
4. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila
ke-3)
Etika publik:
Bersikap sopan dan santun
5. Akuntabilitas:
Materi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan karena sesuai
dengan teori yang ada dan sumber yang terpercaya dan dengan jelas
Etika Publik:
Sopan dan santun saat menyampaikan materi
Komitmen mutu:
Menjelaskan materi secara efektif agar tidak terlalu lama
6. Anti Korupsi:
Semua peserta mendapatkan leaflet yang sama berjumlah 4
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
Apabila tidak menunjukkan sikap sopan dan santun maka Ibu tidak akan mau
mengikuti kelas ibu nifas. Jika materi yang diberikan salah, maka Ibu dalam
merawat bayinya kurang sesuai.
D. Kontribusi/Manfaat Kegiatan bagi Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan persiapan kegiatan
Visi :
Menjadi Rumah Sakit unggulan dengan pelayanan professional
Misi :
Menyelenggarakan pelayanan bermutu yang berorientasi pada pasien
E. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Aktualisasi Nilai-nilai organisasi dalam kegiatan ini memperkuat nilai RSUD
Ajibarang yaitu :
Profesionalisme:
Dalam memberikan materi sesuai dengan keilmuan yang ada serta memberikan
materi dengan sepenuh hati
F. Kendala/Hambatan yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan
Saat pelaksanaan penkes fokus Ibu terbagi dengan hal lain
167
2. Strategi Mengatasi Kendala
Memfokuskan konsentrasi Ibu
G. Bukti-Bukti Capaian Akualisasi
1. Mengumpulkan ibu yang bersedia mengikuti kelas ibu nifas di satu ruangan
Foto Terlampir
Daftar hadir terlampir
2. Membuka acara penkes
Foto atau video Terlampir
3. Menjelaskan tujuan
Foto terlampir
4. Menjelaskan mengenai materi
Foto terlampir
5. Membagi leaflet
Foto terlampir
168
B. Output/Hasil
Output Kegiatan :
Dalam tahapan demonstrasi perawatan bayi baru lahir dapat menerapkan
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas) mengacu pada teori dan SPO yang ada di
Rumah Sakit
Output Tahapan :
1. Tercapainya persetujuan dari atasan mengenai teori dan SPO yang akan
digunakan
2. Terbentuknya pemahaman yang lebih mendalam pada ibu yang melihat
demonstrasi cara perawatan bayi
3. Terlaksananya demonstrasi pada salah satu ibu yang mau untuk mencoba
mempraktikan cara perawatan bayi
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Aneka dan Dampak
1. Nasionalisme :
Adanya musyawarah mufakat dengan atasan, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila ke-3)
Etika Publik :
Berkonsultasi kepada mentor dengan sopan santun
Akuntabilitas:
Melaksanakan saran atau masukan dari atasan dengan penuh tanggung
jawab
2. Etika publik:
Melakukan demonstrasi dengan sopan santun, berpakaian rapi
Nasionalisme :
Dilakukan musyawarah apabila ada Ibu yang belum paham mengenai cara
perawatan bayi baru lahir
Anti korupsi:
Demonstrasi dilakukan secara mandiri
Komitmen mutu:
Demonstrasi dilakukan secara efektif
3. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila
ke-3)
169
Etika publik:
Bersikap sopan dan santun saat meminta salah satu Ibu untuk
mempraktikkan apa yang telah diajarkan
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
Apabila dalam demonstrasi perawatan bayi baru lahir tidak mengacu pada
teori dan SPO yang ada maka dapat menyalahi aturan yang ada di Rumah
Sakit
D. Kontribusi/Manfaat Kegiatan bagi Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan persiapan kegiatan
Visi :
Menjadi Rumah Sakit unggulan dengan pelayanan professional
Misi :
Menyelenggarakan pelayanan bermutu yang berorientasi pada pasien
E. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Aktualisasi Nilai-nilai organisasi dalam kegiatan ini memperkuat nilai RSUD
Ajibarang yaitu :
Profesionalisme:
Dalam mendemonstrasikan cara perawatan bayi baru lahir sesuai dengan
keilmuan dan SPO yang ada di Rumah Sakit
F. Kendala/Hambatan yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan
Tingkat pemahaman Ibu berbeda-beda
2. Strategi Mengatasi Kendala
Lebih memberikan banyak kesempatan kepada Ibu untuk bertanya apabila ada
yang belum jelas. Ibu dengan tingkat pemahaman yang kurang lebih
diperhatikan
G. Bukti-Bukti Capaian Akualisasi
1. Mengkonsultasikan dengan atasan mengenai materi dan SOP yang
digunakan di RS
Foto Terlampir
SPO Terlampir
Materi Terlampir
2. Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir
170
Foto atau video Terlampir
3. Meminta salah satu ibu untuk mendemonstrasikannya
Foto Terlampir
171
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Aneka dan Dampak
1. Nasionalisme :
Adanya musyawarah mufakat dengan pasien untuk dilakukan home care,
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(sesuai Pancasila sila ke-3)
Etika Publik :
Melakukan home care dengan sopan santun
Anti Korupsi:
Semua ibu yang dikunjungi ke rumahnya mendapatkan perlakuan yang
sama
Akuntabilitas:
Data alamat Ibu sesuai dengan realita
2. Akuntabilitas:
Adanya target 8 rumah yang akan dikunjungi
Anti korupsi:
Tidak memilih rumah Ibu berdasarkan tingkat ekonomi (Adil)
Komitmen mutu:
Kunjungan rumah harus dilaksanakan secara efektif agar mencapai target
3. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai Pancasila sila
ke-3)
Etika publik:
Bersikap sopan dan santun saat melakukan kunjungan rumah, serta
menggunakan pakaian yang rapi
Anti korupsi:
Semua pasien yang dikunjungi rumahnya mendapatkan perlakuan yang
sama
Akuntabilitas:
Tidak membeda-bedakan pasien
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
Apabila dalam kunjungan rumah tidak bersikap sopan dan santun maka tidak
menghargai pasien sebagai tuan rumah
172
D. Kontribusi/Manfaat Kegiatan bagi Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan persiapan kegiatan
Visi :
Menjadi Rumah Sakit unggulan dengan pelayanan professional
Misi :
Menyelenggarakan pelayanan bermutu yang berorientasi pada pasien
E. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Aktualisasi Nilai-nilai organisasi dalam kegiatan ini memperkuat nilai RSUD
Ajibarang yaitu :
Kedisiplinan:
Dalam melakukan home care harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak waktu di
awal agar memenuhi target untuk home care, serta disesuaikan dengan jadwal
jaga di ruangan
F. Kendala/Hambatan yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan
Tidak mengetahui rumah pasien karena baru pernah ke daerah tersebut
2. Strategi Mengatasi Kendala
Saat kontrak waktu di awal, menanyakan patokan rumah pasien agar mudah
dicari dan bertanya kepada warga sekitar rumah pasien
G. Bukti-Bukti Capaian Akualisasi
1. Tersusunnya data ibu yang mengikuti kelas ibu nifas
Daftar hadir Terlampir
2. Terselenggaranya kunjungan rumah dalam rangka monitoring & evaluasi
atas apa yang telah diajarkan pada kelas ibu nifas di RS
Foto atau video Terlampir
3. Mengevaluasi cara perawatan bayi yang dilakukan oleh ibu di rumah
Adanya ceklist lembar monitoring evaluasi
Foto atau video Terlampir
173
Proporsi aktualisasi nilai-
No
Kegiatan nilai dasar PNS
A N E K A
1 Mempersiapkan kegiatan 3 4 3 1 1
2 Membuat Satuan Acara Penyuluhan 4 2 2 1 1
3 Membuat leaflet 3 4 3 2 1
174
yang paling banyak diterapkan adalah sopan santun, baik kepada
atasan, tim promkes maupun pasien.
d.Komitmen mutu sebesar 12,5%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
melalui inovasi pelaksanaan pendidikan kesehatan. Nilai Komitmen
Mutu yang paling banyak diterapkan adalah efektif, efisien dan
inovasi.
e.Anti korupsi 15%, nilai dasar korupsi yang digunakan yaitu Jujur,
kerja keras dan Adil. Dengan Jujur, kerja keras dan adil terhadap
setiap kegiatan yang dilaksanakan akan membuat kegiatan akan
berjalan dengan baik.
175
B. Pelaksanaan Habituasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
176
dihabituasi dengan cara
melakukan rapat agar dapat
berjalan sesuai dengan yang
direncanakan.
177
dengan cara mencari literatur
yang dapat dipercaya sehingga
matero dapat
dipertanggungjawabkan.
e.Anti Korupsi (kerja keras)
Nilai kerja keras dihabituasi
dalam penyusunan SAP agar
cepat selesai
3. Membuat leaflet a.Akuntabilitas (tanggung a.Akuntabilitas (tanggung jawab)
jawab) Nilai Tanggung Jawab
b.Nasionalisme dihabituasi dengan cara
(musyawarah mufakat) melaksanakan kegiatan dengan
c.Etika Publik (sopan penuh tanggung jawab serta
santun) melaksanakan saran atau
d.Komitmen Mutu masukan dari atasan dengan
(berorientasi mutu) penuh tanggung jawab.
e. Anti Korupsi (kerja b.Nasionalisme
keras) Nasionalisme (musyawarah
mufakat)
Nilai musyawarah mufakat
dihabituasi dengan cara
konsultasi dengan atasan atau
tim promkes untuk mencapai
kesepakatan mengenai leaflet
c.Etika Publik (sopan santun)
Nilai sopan santun dihabituasi
pada saat berkonsultasi dengan
atasan dan tim promkes.
d.Komitmen Mutu (Orientasi
mutu )
Nilai Orientasi mutu dihabituasi
dengan cara membuat leaflet
sesuai dengan materi yang
178
dapat dipercaya
e.Anti Korupsi (kerja keras)
Nilai kerja keras dihabituasi
dalam penyusunan leaflet agar
cepat selesai
4. Membuat lembar a.Akuntabilitas (tanggung a.Akuntabilitas (tanggung jawab)
balik jawab) Nilai Tanggung Jawab
b.Nasionalisme dihabituasi dengan cara
(musyawarah mufakat) melaksanakan kegiatan dengan
c.Etika Publik (sopan penuh tanggung jawab serta
santun) melaksanakan saran atau
d.Komitmen Mutu masukan dari atasan dengan
(berorientasi mutu) penuh tanggung jawab.
e. Anti Korupsi (kerja b.Nasionalisme
keras) Nasionalisme (musyawarah
mufakat)
Nilai musyawarah mufakat
dihabituasi dengan cara
konsultasi dengan atasan atau
tim promkes untuk mencapai
kesepakatan mengenai lembar
balik
c.Etika Publik (sopan santun)
Nilai sopan santun dihabituasi
pada saat berkonsultasi dengan
atasan dan tim promkes.
d.Komitmen Mutu (Orientasi
mutu )
Nilai Orientasi mutu dihabituasi
dengan cara membuat lembar
balik sesuai dengan materi yang
dapat dipercaya
e.Anti Korupsi (kerja keras)
179
Nilai kerja keras dihabituasi
dalam penyusunan lembar balik
agar cepat selesai
5. Membentuk kelas ibu a.Akuntabilitas (adil) a.Akuntabilitas (adil)
nifas dan b.Nasionalisme Nilai adil dihabituasi dengan cara
melaksanakan (musyawarah, keadilan) seluruh pasien ditanyakan
pendidikan c. Etika Publik (sopan kesediaan untuk mengikuti kleas
kesehatan mengenai santun) ibu nifas
cara perawatan bayi d. Komitmen Mutu b.Nasionalisme (musyawarah,
baru lahir ( inovatif) keadilan)
e. Anti Korupsi (mandiri) Nilai Musyawarah dan Keadilan
dihabituasi dengan cara
melaksanakan musyawarah
dengan pasien dan
melaksanakan kegiatan
terhadap Ibu tanpa
membedakan
c.Etika Publik (sopan santun)
Nilai sopan santun dihabituasi
dengan cara bersikap kepada
pasien dan keluarga
d.Komitmen Mutu (inovasi)
Nilai inovasi dihabituasi dengan
membentuk kelas ibu nifas
e.Anti Korupsi (mandiri)
Nilai mandiri dihabituasi dalam
pelaksanaan penkes tidak
bergantung dengan teman
sejawat yang lain,
180
6. Demonstrasi cara a.Akuntabilitas (tanggung a.Akuntabilitas (tanggungjawab)
perawatan bayi baru jawab) Nilai tanggung jawab dihabituasi
lahir sesuai materi b.Nasionalisme dalam pelaksanaan demonstrasi
dan SPO yang ada (musyawarah) sesuai SPO dan teori yang ada
c.Etika Publik (sopan b.Nasionalisme (musyawarah)
santun) Nilai Musyawarah dihabituasi
d. Komitmen Mutu dengan cara melaksanakan
(Orientasi mutu) musyawarah dengan atasan
e. Anti Korupsi (mandiri) c.Etika Publik (sopan santun)
Nilai sopan santun dihabituasi
dalam interaksi dengan pasien.
d.Komitmen Mutu (Orientasi
mutu)
Nilai Orientasi mutu dihabituasi
dengan demonstrasi sesuai SPO
dan materi yang ada
e.Anti Korupsi (mandiri)
Nilai mandiri dihabituasi dalam
pelaksanaan demonstrasi
dilakukan oleh sendiri
7. Home care a.Akuntabilitas (jujur) a.Akuntabilitas (jujr)
b.Nasionalisme Nilai jujur dihabituasi dengan
(musyawarah) cara transparan (jujur) dalam
c.Etika Publik (sopan mendata alamat pasien
santun) b.Nasionalisme (musyawarah)
d.Komitmen Mutu (efektif, Nilai Musyawarahdihabituasi
efisien, inovasi) dengan cara melaksanakan
e.Anti Korupsi (adil) musyawarah Ibu untuk dilakukan
home care
c.Etika Publik (sopan santun)
Nilai sopan santun dihabituasi
saat bertamu ke rumah pasien.
d.Komitmen Mutu (efektif,
181
efisien, inovasi)
Nilai efektif, efisien, inovasi
dihabituasi dengan membagi
waktu pelaksanaan home care
agar sesuai target.
e.Anti Korupsi (adil)
Nilai adil dihabituasi dengan
memberikan perlakuan yang
sama pada Ibu
182
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di RSUD AJibarang
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Kegiatan
aktualisasi menghasilkan tujuh kegiatan. Seluruh kegiatan tersebut
dilaksanakan mulai tanggal 12 Juli s.d 10 Agustus 2019. Kegiatan
aktualisasi ini mampu meningkatkan kinerja peserta pelatihan dasar
dalam menjalankan tugas dan fungsinya di instansi unit kerja, dan
seluruh kegiatan dapat mendukung visi dan misi instansi unit kerja.
Uraian pencapaian hasil kegiatan yang telah dilaksanakan diuraikan
sebagai berikut:
1. Hasil dari persiapan kegiatan yaitu adanya kesepakatan kegiatan
yang akan dilakukan selama aktualisasi dan habituasi.
2. Hasil dari pembuatan Satuan Acara Penyuluhan yaitu kegiatan
pendidikan kesehatan lebih jelas dan terkonsep.
3. Hasil dari pembuatan leaflet mengenai cara perawatan bayi baru
lahir dapat diadopsi oleh tim promkes karena sebelumnya tidak
tersedia leaflet mengenai perawatan bayi baru lahir, kemudian
leaflet disediakan di masing-masing ruangan yang terkait.
4. Hasil dari pembuatan lembar balik dapat digunakan sebagai media
pendidikan kesehatan pada ibu nifas di Ruang Nuri RSUD
Ajibarang.
5. Hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat memberikan
ilmu atau pengetahuan kepada Ibu dan keluarga mengenai cara
perawatan bayi yang benar.
6. Hasil dari pelaksanaan demonstrasi cara perawatan bayi dapat
meningkatkan pengetahuan Ibu mengenai cara merawat bayi yang
benar.
7. Hasil dari pelaksanaan home care dapat membantu Ibu apabila
terdapat kesulitan atau masalah yang ditemui ketika di rumah.
6
83
B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi
semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti
memberikan dampak positif, baik untuk pribadi, lingkungan kerja
maupun untuk pasien. Berikut rekomendasi agar implementasi nilai-
nilai ANEKA dapat dilakukan secara berkelanjutan:
1. Melakukan koordinasi dengan pihak manajemen untuk melakukan
Home care secara rutin setiap bulannya dengan target 4 rumah
untuk mendukung program pemerintah yaitu Rumah Sakit tanpa
dinding.
2. Berkoordinasi dengan tim promkes khususnya untuk PJ
pencetakan leaflet agar leaflet dapat dicetak lebih banyak lagi dan
ditempatkan di ruangan yang terkait.
3. Melakukan korrdinasi kepada teman sejawat khusunya di Ruang
Nuri untuk melanjutkan pendidikan kesehatan kepada seluruh
pasien setiap harinya.
C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi-Habituasi Nilai-nilai Dasar
PNS
6
84
DAFTAR PUSTAKA
6
85
Subijanto. (2018). Jika PNS Memilih Jabatan Fungsional Peneliti.
Yogyakarta: Deepublish.
BIODATA PENULIS
a. Identitas diri
b. Riwayat Pendidikan
6
86
Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan
SD Negeri 1 Tumiyang 2005 -
SMP Negeri 1 Pekuncen 2008 -
SMA Negeri 5 Purwokerto 2011 IPA
Universitas Jenderal Soedirman 2016 Ilmu Keperawatan
Universitas Jenderal Soedirman 2017 Profesi Ners
6
87