Anda di halaman 1dari 14

PUTUSAN

Nomor: 1032/Pdt.P/2019/PTA.Tjk

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Tanjung Karang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu
pada tingkat pertama dalam persiadangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan
perkara cerai talak antara:

Amiruddin bin Basri Arifuddin, umur 39 tahun, agama islam, pekerjaan karyawan
swasta, pendidikan strata I, bertempat tinggal di Kota Bandar Lampung, untuk
selanjutnya mohon disebut sebagai Pemohon;

Melawan

Irna Binti Tahe, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan strata I, pekerjaan ibu rumah
tangga bertempat tinggal di Bandar Lampung, untuk selanjutnya mohon disebut sebagai
Termohon;

Pengadilan Agama tersebut;


Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tanggal 12 Mei 2019 telah
mengajukan permohonan cerai talak, yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Agama Bandar Lampung, dengan Nomor 1032/Pdt.G/2019/PTA.Tjk tanggal 12 Mei
2019, dengan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada


tanggal 02 Maret 2002 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah
Nomor: 007/07/I/2002, tanggal 02 Maret 2002 yang dikeluarkan oleh Kantor
Urusan Agama Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung;
2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga
sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah milik bersama selama 17 tahun 3
bulan, sebelumnya pernah bercerai kemudian menikah lagi, dan dikaruniai 1
orang anak bernama :
a. Sean, lahir tahun 1999
b. Tobias, lahir tahun 2003
c. Blue, lahir tahun 2007
d. Lily, lahir tahun 2008;

1
3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan
bahagia, namun sejak bulan Maret 2010 keadaannya mulai tidak harmonis dan
sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon
wataknya sangat keras dan selalu ingin menang sendiri dalam segala hal,
Termohon kurang menyukai keluarga Pemohon tanpa sebab yang jelas, dan jika
Pemohon berusaha menasehati Termohon agar merubah sikapnya tersebut,
Termohon malah membantah dan melawan Pemohon, terakhir Termohon sudah
tidak bersedia melayani Pemohon berhubungan intim suami istri;
5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan
tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah
tempat tinggal sejak 11 Mei 2019 sampai sekarang berlangsung selama 1 hari
namun sebelumnya telah berpisah ranjang selama 10 bulan;
6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak
melakukan hubungan layaknya suami istri lagi;
7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon
sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik
adalah bercerai dengan Termohon;
8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua
Pengadilan Agama Tanjung Karang c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan
putusan yang amarnya sebagai berikut:

PRIMER:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada
Termohon;
3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut
hukum;

SUBSIDER:
Mohon putusan yang seadil-adilnya;
1. Bahwa, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan
Termohon telah hadir, dan Majelis Hakim telah mendamaikan Pemohon dan
Termohon akan tetapi tidak berhasil;
2. Bahwa, Pemohon dan Termohon telah menempuh proses mediasi dengan
mediator Mashuri, S.H., Hakim Mediator pada Pengadilan Agama Bandar
Lampung, sebagaimana laporan mediator tanggal 12 Juni 2019 upaya mediasi
tersebut tidak berhasil atau gagal mencapai kesepakatan;
3. Bahwa, selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat permohonan Pemohon
yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

2
4. Bahwa, atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon memberikan jawaban
secara lesan sebagai berikut:

Dalam Konvensi
1. Bahwa pada dalil angka 1 benar;
2. Bahwa benar sebelumnya antara Pemohon dan Termohon pernah bercerai lalu
menikah lagi dan dari perkawinan tersebut telah dikaruniai 4 (empat) orang anak
sebagai berikut:
a. Sean, lahir tahun 1999;
b. Tobias, lahir tahun 2003;
c. Blue, lahir tahun 2007;
d. Lily, lahir tahun 2008;
3. Bahwa posita tidak benar. Yang benar rumah tangga harmonis dan bahagia
selalu;
4. Bahwa posita nomor 4 tidak benar. Yang benar justru selain Pemohon yang
berwatak lebih keras, arogan, semena-mena, menampar, membentak, dan marah-
marah di depan orang di luar rumah juga Pemohon tidak menyukai keluarga dan
saudara-saudara Termohon dan sebaliknya Termohon sering menjenguk dan
komunikasi dengan ayah Pemohon dan keluarga Pemohon yang lain;
5. Bahwa posita nomor 5 tidak benar. Yang benar hingga tanggal 24 Maret
Pemohon masih tinggal dan tidur di rumah kediaman bersama juga tidak benar
kalau sebelum itu pernah pisah ranjang selama 10 bulan;
6. Bahwa posita nomor 6 tidak benar. Yang benar pada bulan Ramadhan tahun
2018 Pemohon dan Termohon masih melakukan hubungan badan layaknya
suami isteri;
7. Bahwa terhadap tuntutan cerai talak dari Pemohon, Termohon tidak keberatan,
dan Termohon memuntut balik sebagai berikut:
a. biaya keempat anak dari hasil perkawinan Pemohon dan Termohon sebesar
Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah);
b. uang selama dalam masa iddah sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah);
c. uang mut’ah sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
d. Tanah dan rumah bangunan di atasnya bersertifikat milik Pemohon dan
Termohon dihibahkan kepada anak-anak Pemohon dan Termohon;
e. KTP atas nama Termohon diambil Pemohon agar dikembalikan kepada
Termohon;
f. 6 unit mobil mini bus dibawa Pemohon, sebagai berikut:
i. Avanza Hitam BE 834 XE, STNK atas nama Basri Arifuddin (ayah
kandung);
ii. Xenia Silver BE 947 XE, STNK atas nama M. Sulifan Junaedi
(kakak kandung);
iii. Xenia Putih BE 935 XE, STNK atas nama Amiruddin (Pemohon);
iv. Xenia Hitam BE 134 XE, STNK atas nama H. Tahe (ayah mertua);

3
v. Xenia Putuh BE 754 XE, STNK atas nama Fatimah (Kakak ipar);
vi. Grand Livina BE 1349 XE, STNK atas nama M. Syaifullah (adik
kandung);
vii. 1 unit sepeda motor Yamaha ViXion Hitam, dijual oleh Pemohon
pada Maret 2019;
viii. 1 unit sepeda motor Ninja 4 tack merah dibawa Pemohon pada hari
Rabu 24 Maret 2019 di bulan Ramadhan;
ix. 1 unit TV Sharp 29 inchi dan VCD-DVD player kwalitas baik dan
satu set salon;
x. Hambal tebal ukuran besar dan 2 buah sajadah beli di Madinah, dan
lain-lain;

Bahwa Pemohon dan Termohon masing-masing telah mengajukan replik dan


duplik yang isi pokoknya sebagaimana tercatat dalam berita acara sidang dan pada saat
dalam sidang replik duplik tersebut, Pemohon dan Termohon sepakat tentang harta
bersama, yaitu semua harta bersama berupa beberapa unit mobil dan lain-lain
sebagaimana dalam jawaban Termohon tersebut di atas menjadi bagian Pemohon,
sedangkan tanah yang berdiri bangunan rumah di atasnya, telah bersertifikat Hak Milik
Nomor 927 atas nama Amiruddin (Pemohon) dan Irna (Termohon) menjadi bagian
Termohon atas harta bersama Pemohon dan Termohon. Demikian pula Pemohon dan
Termohon telah sepakat tentang tuntutan nafkah selama dalam masa iddah sebesar Rp
5.000.000,00 (lima juta rupiah), mut’ah sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah), dan
nafkah untuk kempat anak Pemohon dan Termohon yang berada di bawah pemeliharaan
dan asuhan Termohon minimal sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap sampai
keempat anak tersebut dewasa; Bahwa,untuk membuktikan dalil-dalilnya, Pemohon
telah mengajukan alat bukti berupa:
A. Surat-surat:
1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 007/07/I/2002, tanggal 02 Maret 2002
yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota
Bandar Lampung, setelah diperiksa Majelis Hakim telah bermeterai cukup, dan
setelah dicocokkan sesuai dengan aslinya lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda
P-1;
B. Saksi-saksi:
1. SAKSI 1, M. Sulifan Junaedi, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan pegawai
negeri sipil, tempat kediaman di Kota Bandar Lampung, setelah bersumpah
menurut tata cara agama Islam, memberikan keterangan sebagai berikut:
- bahwa saksi adalah kakak Pemohon;
- bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah dikaruniai 4
(empat) orang anak, masing-masing bernama Sean, Tobias, Blue, dan Lily;
- bahwa saksi tahu antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan
bertengkar sejak Maret 2010;

4
- bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut karena Termohon berwatak keras,
selalu ingin menang sendiri, dan berani membantah Pemohon;
- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak Maret 2019
karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon dari kediaman bersama;
- bahwa saksi sudah berusaha dan tidak berhasil merukunkan Pemohon dan
Termohon;
2. SAKSI 2, Fatimah, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga,
bertempat kediaman di Kota Bandar Lampung, setelah bersumpah menurut
agama Islam, saksi memberikan keterangan sebagai berikut:
- bahwa saksi adalah kakak ipar Pemohon;
- bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah dikaruniai 4
(empat) orang anak, masing-masing bernama Sean, Tobias, Blue, dan Lily;
- bahwa saksi tahu antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan
bertengkar sejak sekitar 9 (sembilan) tahun yang lalu;
- bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut karena Termohon sudah tidak
menyukai Pemohon, berani membantah kepada Pemohon, dan tidak mau
melayani Pemohon;
- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah yang hingga kini telah
berjalan sekitar 1 (satu) tahun;
- bahwa saksi sudah berusaha dan tidak berhasil merukunkan Pemohon dan
Termohon;
3. Saksi 3: M. Syaifullah, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada,
pendidikan S1,bertempat tinggal di Kota Bandar Lampung, setelah bersumpah
menurut agama Islam, saksi memberikan keterangan sebagai berikut:
- bahwa saksi adalah adik kandung Pemohon;
- bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah dikaruniai 4
(empat) orang anak, masing-masing bernama Sean, Tobias, Blue, dan Lily;
- bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja, namun
saat ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis, Pemohon
dan Termohon sering bertengkar;
- bahwa saksi sering melihat Pemohon dan Termohon bertengkar sejak masih
tinggal bersama, karena saksi sering berkunjung ke rumah Pemohon dan
Termohon;
- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak April 2019
karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon dari kediaman bersama;
- bahwa saksi sudah berusaha dan tidak berhasil merukunkan Pemohon dan
Termohon;
4. Saksi 4: Basri Arifuddin, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta,
pendidikan SMA,bertempat tinggal di Bandar Lampung, setelah bersumpah
menurut agama Islam, saksi memberikan keterangan sebagai berikut:
- bahwa saksi adalah ayah Pemohon yang bernama Amiruddin saksi mengenal
termohon sejak sebelum menikah dengan pemohon;

5
- bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah dikaruniai 4
(empat) orang anak, masing-masing bernama Sean, Tobias, Blue, dan Lily;
- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak April 2019
karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon dari kediaman bersama;
- Bahwa saksi melihat Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal
karena setiap kali pemohon berkunjung ke rumah saksi pemohon hannya datang
sendiri tanpa termohon;
- Bahwa selama pisah temat tinggal antara Pemohon dan Termohon sudah tidak
saling mengunjungi, dan sudah tidak menjalin komunikasi diantara keduanya;
- bahwa saksi sudah berusaha dan tidak berhasil merukunkan Pemohon dan
Termohon;
Bahwa, untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, termohon telah mengajukan
alat bukti berupa fotokopi-fotokopi Serifikat Hak Milik Nomor 927 atas nama
Amiruddin dan Irna, luas tanah 132 m2, terletak di Way Halim, yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan kota Bandar Lampung tanggal 29 Desember 1998, setelah
diperiksa Majelis Hakim telah bermeterai cukup, sesuai dengan aslinya lalu diberi tanda
oleh Ketua Majelis T-1.;
Bahwa selain bukti surat, Termohon juga menghadirkan seorang saksi bernama H.
Tahe SAKSI 5, umur 66 tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan pegawai negeri sipil,
tempat kediaman di Kota Bandar Lampung, setelah bersumpah menurut agama Islam,
saksi memberikan keterangan sebagai berikut:
- bahwa saksi adalah ayah kandung Termohon;
- bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah dikaruniai 4
(empat) orang anak, masing-masing bernama Sean, Tobias, Blue, dan Lily;
- bahwa saksi tahu antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan
bertengkar;
- bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut selain karena Pemohon telah
mempunyai wanita idaman lain, juga karena Pemohon sering pergi
meninggalkan Termohon dari kediaman bersama dan bila diingatkan Pemohon
marah;
- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan
Ramadhan yamng baru lalu;
- bahwa saksi sudah berusaha dan tidak berhasil merukunkan Pemohon dan
Termohon;
2. Saksi 6: Mardiana, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga,
pendidikan SMA, bertempat tinggal di Bandar Lampung, setelah bersumpah
menurut agama Islam, saksi memberikan keterangan sebagai berikut:
- bahwa saksi adalah Ibu Termohon;
- bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah dikaruniai 4
(empat) orang anak, masing-masing bernama Sean, Tobias, Blue, dan Lily;
- bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja, namun
saat ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis, Pemohon
dan Termohon sering bertengkar;

6
- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak April 2019
karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon dari kediaman bersama;
- Bahwa selama pisah tempat tinggal, Pemohon tidak pernah menafkahi termohon
dan saksi ikut membantu kebutuhan sehari-hari termohon;
- Bahwa selama pisah temat tinggal antara Pemohon dan Termohon sudah tidak
saling mengunjungi, dan sudah tidak menjalin komunikasi diantara keduanya;
- bahwa saksi sudah berusaha dan tidak berhasil merukunkan Pemohon dan
Termohon;

Bahwa, Pemohon dan Termohon masing-masing telah menyampaikan kesimpulan


yang isinya sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang;
Bahwa,selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal
sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara yang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah
sebagaimana telah diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa memenuhi maksud Pasal 130 HIR jo. Pasal 82 Undang-
undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor
7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan di
muka sidang dengan memberikan nasehat serta pandangan kepada kedua belah pihak
yang berperkara, agar dapat membina kehidupan rumah tangga kembali dengan rukun
dan harmonis, bahkan telah ditempuh proses mediasi sesuai ketentuan Pasal 1 angka
(13) junctoPasal 2 angka (3) Peraturan Mahkamah Agung No. 1 tahun 2008 dengan
mediator Mashuri, S.H., namun upaya damai tersebut tidak tercapai kesepakatan
(mediasi gagal);
Menimbang, bahwa Pemohon mendalilkan telah menikah dengan Termohon
pada tanggal 02 Maret 2001dan ikatan perkawinan tersebut tidak pernah putus hingga
saat ini, dengan demikian Pemohon memiliki legal standing untuk dapat mengajukan
perkara cerai talak terhadap Termohon;
Dalam Konvensi
Menimbang, bahwa Pemohon pada pokoknya mohon agar Pengadilan Agama
Bandar Lampung memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu
raj’iterhadap Termohon dengan alasan yang dapat disimpulkan bahwa antara Pemohon
dan Termohon mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak Maret 2013
yang disebabkan selain karena Termohon berwatak keras dan selalu mau menang
sendiri dalam segala hal, juga Termohon tidak menyukai keluarga Pemohon tanpa sebab
yang jelas dan bila dinasehati Pemohon, Termohon berani melawan dan membantah
Pemohon dan terakhir sudah tidak bersedia melayani Pemohon dalam berhubungan
badan layaknya suami isteri;

7
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut,
Termohon dalam jawaban secara tertulis yang pada pokoknya membantah dalil-dalil
Pemohon, justru Pemohon lah yang berwatak keras, arogan, semena-mena, menampar,
membentak, dan marah-marah di depan orang di luar rumah juga Pemohon tidak
menyukai keluarga dan saudara-saudara Termohon dan akhirnya Pemohon yang pergi
meninggalkan Termohon dari kediaman bersama, namun bukan sejak April 2019 karena
pada 24 April 2019 Pemohon masih tidur di rumah;
Menimbang, bahwa dari jawab-menjawab antara Pemohon dengan Termohon
dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah,
apakah perselisihan dan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan
Termohon sudah sedemikian parah sehingga Pemohon dan Termohon sudah tidak ada
harapan untuk rukun kembali dalam sebuah rumah tangga;
Menimbang, bahwa karena dalil permohonan Pemohon dibantah oleh
Termohon, maka sesuai ketentuan Pasal 163 HIR, Pemohon dibebani bukti untuk
meneguhkan dalil-dalil permohonannya, demikian pula Termohon dibebani bukti untuk
meneguhkan dalil-dalil bantahannya;
Menimbang, bahwa Pemohon telah menguatkan dalil permohonannya dengan
mengajukan bukti tertulis P. berupa fotokopi Akta Nikah Nomor: 007/07/I/2002,
tanggal 02 Maret 2002 yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, telah bermeterai
cukup dan sesuai dengan aslinya serta isinya tidak dibantah oleh Termohon, maka alat
bukti tersebut merupakan bukti autentik mempunyai nilai pembuktian yang sempurna
dan mengikat, dengan demikian terbukti bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami
istri sah, yang perkawinannya dilaksanakan pada tanggal 02 Maret 2002;
Menimbang, bahwa selain bukti surat, Pemohon juga telah mengajukan 2 (dua)
orang saksi (vide Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1Tahun1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 76
Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana
yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3Tahun 2006 dan Perubahan Kedua
dengan Undang-undang Nomor 50Tahun 2009), masing-masing bernama SAKSI 1dan
SAKSI 2, telah memberikan keterangan di bawah sumpah di depan sidang yang pada
pokoknya bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohontelah sering terjadi perselisihan
dan pertengkaran sejak sekurang-kurangnya 10 tahun yang laluyang disebabkan karena
Termohon berwatak keras dan berani membantah kepada Pemohon sehingga
mengakibatkan sejak April 2019 antara Pemohon dengan Termohon tidak serumah lagi
karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon dari kediaman bersama;
Menimbang, bahwa meskipun Termohon dalam jawabannya selain membantah
secara tegas tentang tidak adanya perselisihan dan pertengkaran juga hal mendasari
terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, akan tetapi
Termohonsendiri menyatakan tidak keberatan untuk bercerai dengan Pemohon,
mengindikasikan rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecahdan sulit untuk
dipertahankan lagi;

8
Menimbang, bahwa Termohonjuga menghadirkan seorang saksi yang
memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya memberikan keterangan
bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang
disebabkan selain karena Pemohon telah mempunyai wanita idaman lain, juga karena
Pemohon sering pergi meninggalkan Termohon dari kediaman bersama, dengan
demikian saksi Termohon tersebut tidak dapat mendukung dalil-dalil bantahannya, oleh
karena itu bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon tidak dapat melumpuhkan
kebenaran dalil permohonan Pemohon;
Menimbang, bahwa berdasar fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan adanya
perselisihan dan pertengkaran terus-menerus antara Pemohon dan Termohon dan tidak
ada harapan untuk hidup rukun lagi,sudah tidak serumah lagi sejak April 2019 dan
selama berpisah masing-masing sudah tidak menjalankan kewajiban sebagaimana
layaknya pasangan suami istri, dengan demikian kondisi rumah tangga tersebut sudah
terbukti retak dan pecah (videYurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor : 379
K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997, menyatakan bahwa : ”Suami-isteriyang tidak
berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk dapat rukun kembali, maka rumah
tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah);
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1
Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, perkawinan adalah
ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa atau membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan
rahmah yang sejalan dengan maksud dalam al-Quran surat ar-Rum ayat 21, sementara
rumah tangga Pemohon dan Termohon dalam keadaan yang demikian ini akan sangat
sulit mewujudkan tujuan mulia tersebut, oleh karena itu memaksakan untuk
mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang
lebih besar antara lain penderitaan lahir bathin yang akan dialami kedua belah pihak dan
tidak bisa ditegakkannya hak dan kewajiban secara timbal balik sebagai suami isteri,
maka harus dihindari, hal ini sejalan dengan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi:
ُّ ‫ت ْال َمفَا ِس ُد قُ ِّد َم ْاألَ َخ‬
‫ف ِم ْنهَا‬ َ َ‫صالِ ُح قُ ِّد َم ْاألَ ْعلَى ِم ْنهَا َوإِ َذا تَز‬
ِ ‫اح َم‬ َ ‫ت ْال َم‬
ِ ‫إِ َذا تَزَ ا َح َم‬
Artinya: Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,
maka dalil permohonan Pemohon telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat 2 UU Nomor
1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf f PP Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f
Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian petitum Pemohon agar diberi izin untuk
menjatuhkan talak satu raj’ikepada Termohon dapat dikabulkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 84
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah
dengan Undang-undang Nomor 3Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-
undang Nomor 50Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan
kepada Panitera Pengadilan Agama Bandar Lampung untuk mengirimkan salinan
penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA)

9
Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, Pegawai Pencatat Nikah
KUA Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, dan Pegawai Pencatat
Nikah KUA Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, untuk dicatat
dalam daftar yang disediakan untuk itu;
Dalam Rekonvensi
Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan
sebutan para pihak dalam gugatan rekonvensiini, bahwa yang semula bertindak sebagai
pihak Termohon dalam konvensimenjadi pihak Penggugat Rekonvensi selanjutnya
disingkat Penggugat, sedangkan yang semula bertindak sebagai Pemohon dalam
konvensi menjadi pihak Tergugat Rekonvensi selanjunya disingkat Tergugat (vide
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 113K/AG/1992 tanggal 27 Februari 1993);
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana
telah diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam Konvensisecara
mutatis mutandis menjadi pertimbangan pula dalam Rekonvensi;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam jawabannya pada sidang tanggal 11
Agustus 2019 mengajukan gugatan Rekonvensi, yakni tentang mut’ah sebesar
Rp 50.000.000,00 (lima puluh jutarupiah), nafkah selama masa iddah sebesar
Rp5.000.000,00 (limajuta rupiah), nafkah untuk kempat anak Penggugat dan Tergugat
Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) setiap bulan sampai anak-anak tersebut dewasa, dan
KTP milik Penggugat yang diambil dan disimpan Tergugat agar dikembalikan kepada
Penggugat, serta harta yang diperoleh selama dalam masa perkawinan agar ditetapkan
sebagai harta bersama dan dibagi dua untuk Penggugat dan Tergugat, yaitu sebagai
berikut;
1. Avanza Hitam BE 834 XE, STNK atas nama Basri Arifuddin (ayah kandung);
2. Xenia Silver BE 947 XE, STNK atas nama M. Sulifan Junaedi (kakak kandung);
3. Xenia Putih BE 935 XE, STNK atas nama Amiruddin (Pemohon);
4. Xenia Hitam BE 134 XE, STNK atas nama H. Tahe (ayah mertua);
5. Xenia Putuh BE 754 XE, STNK atas nama Fatimah (Kakak ipar);
6. Grand Livina BE 1349 XE, STNK atas nama M. Syaifullah (adik kandung);
7. 1 unit sepeda motor Yamaha ViXion Hitam, dijual oleh Pemohon pada Maret
2019;
8. 1 unit sepeda motor Ninja 4 tack merah dibawa Pemohon pada hari Rabu 24
Maret 2019 di bulan Ramadhan;
9. 1 unit TV Sharp 29 inchi dan VCD-DVD player kwalitas baik dan satu set salon;
10. Hambal tebal ukuran besar dan 2 buah sajadah beli di Madinah, dan lain-lain;

Menimbang, bahwa gugatan balik Penggugat tersebut di atas, meskipun tidak


dibuat dengan baik dan sistematis sebagaimana layaknya sebuah gugatan balik, namun
oleh karena nyata-nyata Penggugat bukanlah seorang yang ahli hukum atau seorang
yang bekerja di bidang hukum, maka demi rasa keadilan Majelis Hakim dapat
menerima gugatan aquo sebagai gugatan balik (rekonvensi);

10
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Rekonvensitersebut masih dalam lingkup
tugas dan wewenang Pengadilan Agama dan disampaikan pada saat jawaban pertama
Penggugat, maka sesuai Pasal 132 huruf (a) dan (b) HIR perkara tersebut dapat
diperiksa bersama dengan permohonan Pemohon in casu tentang cerai talak dan akan
dipertimbangkan sebagai berikut;

Tentang Mut’ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Anak


Menimbang, bahwa apa yang dituntut Penggugat Rekonvensitentang mut’ah,
sebenarnya adalah kewajiban bagi bekas suami untuk membayar mut’ah kepada bekas
isteri yang ditalaknya (vide Pasal 158 hurup (b) Kompilasi Hukum Islam Indonesia)
kecuali bekas isteri tersebut qabla al-dukhul (vide Pasal 149 huruf (a) Kompilasi
Hukum Islam Indonesia), namun oleh karena antara Penggugat Rekonvensidan
Tergugat Rekonvensitelah sepakat tentang besaran mut’ah,yaitu sebesar
Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah), maka Majelis Hakim berpendapat tuntutan
Penggugat Rekonvensitentang mut’ah tersebut sepatutnya untuk dikabulkan
sebagaimana diktum putusan di bawah ini;
Menimbang, bahwa dalam hal tuntutan Penggugat Rekonvensitentang nafkah
iddah, dengan mendasarkan Pasal 149 hurup (b) Kompilasi Hukum Islam Indonesia,
bahwa bekas suami wajib memberi nafkah, maskan, dan kiswah kepada bekas isteri
selama dalam masa iddah, kecuali bekas isteri tersebut dalam keadaan nusyuz, maka
seharusnya Majelis Hakim terlebih dahulu akan menilai, apakah Penggugat
Rekonvensidalam keadaan nusyuz atau tidak sehingga dapat diketahui tentang posisi
dan kedudukan Penggugat Rekonven siapakah berhak nafkah iddah atau tidak, namun
oleh karena antara Penggugat Rekonvensidan Tergugat Rekonvensitelah sepakat
besaran nafkah iddah,yakni Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah),maka Majelis Hakim
merasa tidak perlu mempertimbangkan nusyuz tidaknya Penggugat Rekonvensidan
dalam konteks ini Majelis Hakim akan mengabulkan tuntutan Penggugat
Rekonvensitersebut sebagaimana akan dituangkan dalam amar putusan di bawah ini;
Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensimengenai biaya nafkah
untuk kempatorang anak dari hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat, masing-masing
bernama Sean, lahir tahun 1998, Tobias, lahir tahun 2003, Blue, lahir tahun 2007, dan
Lily, lahir tahun 2008, maka berdasarkan Pasal 105 huruf (c) jo. Pasal 149 huruf (d)
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka untuk menjamin kepentingan dan
kesejahteraan anak di masa depan, Majelis Hakim mewajibkan kepada Tergugat untuk
menanggung biaya pemeliharaan keempatanak tersebut sampai dewasa atau telah
berumur 21 tahun yang besarnya telah disepakati bersama, yaitu Rp 1000.000,00 (satu
juta rupiah)setiap bulan, dengan demikian gugatan Penggugatin casutentang tuntutan
besarnya nafkah kedua anak tersebut dapat dikabulkan danakan dituangkan dalam amar
putusan di bawah ini;

Tentang Harta Bersama

11
Menimbang, bahwa gugatan balik Penggugat tentang harta bersama telah
disepakati antara Penggugat dan Tergugat, bahwa harta bersama berupa 6 unit mobil dal
lain-lain sebagaimana dalam jawaban Penggugat tersebut di atas menjadi bagian
Tergugat, sedangkan tanah yang berdiri bangunan rumah di atasnya, telah bersertifikat
Hak Milik Nomor 927 atas nama Amiruddin (Tergugat Rekonvensi) dan Irna
(Penggugat Rekonvensi) yang terletak di Way Halim dengan luas 132 m2 (vide bukti T.)
menjadi bagian Penggugat atas harta bersama Penggugat dan Tetrgugat, maka sesuai
ketentuan Pasal 35 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
jo. Pasal 1 huruf f Kompilasi Hukum Islam, bahwa yang dimaksud dengan harta
bersama (gono gini) adalah harta yang diperoleh selama masa perkawinandan sesuai
Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia menyebutkan, ”Janda atau duda cerai
hidup masing-masing berhak seperdua dari harta bersama sepanjang tidak ditentukan
lain dalam perjanjian perkawinan”, sedangkan antara Penggugat dengan Tergugat telah
sepakat atas bagiannya masing-masing, maka atas dasar kesepakatan itu akan ditetapkan
dalam diktum putusan di bawah ini;
Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam
yang terkandung dalam Al-Quran An-Nisa ayat 32 yang artinya sebagai berikut:
”Bagi orang lakil-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan dan bagi wanita-
wanita apa yang mereka usahakan”;
Menimbang, tentang gugatan balik Penggugat yang lain, ternyata tidak
dipermasalahkan lagi setelah timbunya kesepakatan antara Penggugat dan Tergugat
sebagaimana tersebut di atas, in casu tentang kesepakatan mengenai harta bersama,
maka gugatan balik yang lain dikesampingkan, oleh karena itu tidak perlu
dipertimbangkan lebih lanjut;

Dalam Konvensidan Rekonvensi


Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini masuk dalam bidang perkawinan,
maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan
Undang-undang Nomor 50Tahun 2009,perkara dibebankan kepada Pemohon/Tergugat
Rekonvensi; Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum
Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI
I. Dalam Konvensi
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon Konvensi (PEMOHON ASLI) untuk
menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon Konvensi (TERMOHON
ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Tanjung Karang;
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tanjung Karang untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar

12
LampungHen, dan Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Tanjung Karang
Timur, Kota Bandar Lampung, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk
itu;
II. Dalam Rekonvensi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonven siseluruhnya;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensiuntuk membayar kepada Penggugat
Rekonvensiberupa :
2.1. Mut’ah sebesar Rp 5.000.000,00(lima juta rupiah);
2.2. Nafkah selama masa iddah sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah);
2.3. Nafkah untuk keempat orang anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat
Rekonvensi, masing-masing bernama Sean, lahir tahun 1999, Tobias, lahir
tahun 2003, Blue, lahir tahun 2007, dan ANAK Lily, lahir tahun 2008
sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap bulan sampai keempat anak
tersebut dewasa (berumur 21 tahun);
3. Menetapkan harta bersama yang diperoleh Penggugat Rekonvensi berupa tanah
yang berdiri bangunan rumah di atasnya, telah bersertifikat Hak Milik Nomor
927 atas nama Amiruddin (Tergugat Rekonvensi) dan Irna (Penggugat
Rekonvensi) yang terletak di Way Halim dengan luas 132 m2, sedangkan 6
(enam) unit mobil lainnya merupakan bagian Tergugat Rekonvensi, sesuai
kesepakatan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi;
4. Menghukum Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi untuk mentaati
isi kesepakatan pada amar angka 3 di atas;
III.Dalam Konvensi Dan Rekonvensi
- Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk
membayar biaya perkara ini sebesar Rp341.000,00 (tiga ratus empat puluh satu
ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Agama Bandar Lampung pada hari Senin, tanggal 10 Juli 2019 Masehi, bertepatan
dengan tanggal 7 Dzulkaidah 1440 H, oleh kami Tomi Pasha, S.H., M.H., dan Annisa
Karla, S.H., M.H., dan Shella Monica, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim
Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-hakim Anggota dan dibantu oleh Dra. Maya
Eka Putri, S.H., sebagai Panitera serta dihadiri oleh Pemohon Konvensi/Tergugat
Rekonvensidan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi;

13
Hakim Anggota I, Hakim Ketua, Hakim Anggota II,

ttd ttd ttd

Annisa Karla, S.H., M.H. Tomi Pasha, S.H., M.H. Shella Monica, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,

ttd

Dra. Maya Eka Putri, S.H.

Rincian biaya perkara:


1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00
2. Biaya Proses Rp 50.000,00
3. Biaya Panggilan Rp 250.000,00
4. Redaksi Rp 5.000,00
5. Biaya Meterai Rp 6.000,00
___________________________
Jumlah Rp 341.000,00 (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah).

14

Anda mungkin juga menyukai