DMJ
LBJ
Bj Lp Sd
Keterangan gambar :
potensial, salah satunya adalah sumberdaya mineral (bahan galian) yang dibedakan
- Bahan galian strategis (golongan A) : antara lain, minyak bumi, gas alam, batubara,
- Bahan galian vital (golongan B) : antara lain, besi, mangan, tembaga, seng, bauksit,
- Bahan galian industri (golongan C) : antara lain, asbes, mika, marmer, batu kapur,
pertambangan dewasa ini dan masa depan, maka alat-alat berat sebagai salah satu bentuk
teknologi telah dimanfaatkan dan dipergunakan pada usaha pertambangan ini. Penggunaan
alat mekanis ini lebih populer, karena bila ditinjau dari segi teknis maupun ekonomisnya
lebih menguntungkan.
Untuk lebih mengetahui dunia pertambangan, maka perlu diketahui apa dan
bagaimana bahan galian itu ditambang sehingga dapat dihasilkan atau diproduksi. Pada
Dari ke-3 (tiga) sistem yang ada ini, akan dibahas Tambang Terbuka, dimana tambang
Metoda penambangan ini banyak digunakan pada operasi penambangan bahan galian
bijih/ore. Adapun perbedaan dari metoda ini didasarkan pada profil penambangan dan
OPEN CUT
ORE
ORE OPEN PIT
2. Strip Mine
Metoda dari tambang terbuka yang khusus diterapkan pada endapan-endapan yang
3. Quarry
Tambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral industri (bahan galian
-Granit di Karimun
4. Alluvial Mine
Disebut juga “Placer Mine”, yaitu metoda penambangan yang diterapkan untuk
endapan placer atau alluvial. Dalam operasionalnya biasanya untuk pengambilan ore-
Jig
pendahuluan, dimana untuk mengetahui apakah bahan galian yang akan dikerjakan
PENYELIDIKAN UMUM
Penelitian Lapangan
Penelitian Laboratorium
EVALUASI :
STUDI KELAYAKAN * Ekonomi * Sosial/Budaya
* Teknik * Lingkungan
DEVELOPMENT
PRA-KONSTRUKSI KONSTRUKSI
Land Compensation *Land Preparation *Crushing Plant
Mobilisasi Alat *Jalan Tambang *Stock Pile
Tenaga Kerja/Organisasi *Disposal *Drainage
Kegiatan ini merupakan kegiatan paling awal dan bersifat umum, dilakukan meliputi
survey singkapan bahan galian tambang dengan memperhatikan situasi dan kondisi
III.4.2. EKSPLORASI
mengenai bahan galian meliputi : letak, kedudukan, bentuk dan keadaan serta
penyebaran bahan galian. Dari hasil eksplorasi ini diharapkan dapat disimpulkan
apakah bahan galian tersebut mempunyai cadangan dan kualitas yang bernilai
ekonomis atau tidak. Adapun eksplorasi secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga)
tahap, yakni :
a. Pengukuran topografi
b. Pemboran
pola penyebaran dari bahan galian yang selanjutnya dari peta geologi ini
tambang secara teknik dan ekonomis yang nantinya akan diusahakan pada daerah
yang akan dilakukan penambangan, baik ditinjau dari hasil eksplorasi, kesampaian
Sedangkan tujuan studi ini yaitu untuk memberikan keyakinan bagi penanam
modal (investor) agar dapat mengetahui nilai keuntungan dari investasi yang
ditanamkan.
perencanaan tambang yang baik dan benar sebagai pendukung utama kelancaran
a. Kondisi medan kerja, yang perlu diperhatikan, yaitu : morfologi, aliran sungai
rencana tambang antara lain : Tinggi, lebar dan lebar jenjang lokasi kerja;
panjang, lebar dan kemiringan jalan tambang; tinggi, lebar dan kemiringan
yang siap diproduksi tidak lepas dari peralatan (alat-alat berat) yang digunakan,
P E K E R J A A N / K E G I A T A N
PERALATAN YANG DIGUNAKAN CLEARING TOP SOIL ROAD OVER BURDEN MINING PROCESSING DELIVERY
GRUBBING REMOVAL CONSTRUCTION REMOVAL PLANT SHIPPING
BULLDOZER ** ** ** ** * *
D65E, D85E, D155A, ....
BULLDOZER (RIPPER) * ** ** **
D85E, D155A, D375A,....
HIDRAULIC EXCAVATOR ** ** ** ** ** ** **
PC200, PC300, .....
FRONT SHOVEL ** **
PC650, PC1000, .....
WHEEL LOADER ** * ** * ** **
WA180,WA250, .....
MOTOR GRADER **
GD500, GD600, .....
COMPACTOR **
BW172D, BW212D, .....
DUMP TRUCK * ** ** *
HD325, HD465, .....
ARTICULATED DUMP TRUCK * ** **
HA 250, HA 270, .....
NISSAN DUMP TRUCK ** ** ** * ** **
CWB 520 HDN, .....
POWER SCRAPER ** ** **
WS16S,WS23S
( ** ) SUITABLE
( * ) POSSIBLE
beberapa sarana penunjang pokok, yaitu : jalan tambang, infrastruktur yang terdiri
dan lain-lain.
f. Organisasi dan tenaga kerja, dengan menggunakan tenaga yang berkualitas, didukung
ketrampilan dan motivasi serta semangat kerja yang tinggi, maka diharapkan
perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien semaksimal mungkin. Untuk
III.4.5. DEVELOPMENT
meliputi :
rugi termasuk ganti rugi tanaman (land compensation); pengadaan dan mobilisasi
Konstruksi, Kegiatan ini terutama dikhususkan pada areal tambang dan sekitarnya,
b. Konstruksi jalan tambang, untuk jalan tambang dikenal dua jenis jalan, yaitu :
- Main haul road, yaitu jalan angkut utama untuk pengangkutan (bahan galian /
dari daerah penambangan ke jalan raya umum. Jalan ini perlu diperkeras dan
mutlak yang tidak dapat diabaikan, karena dengan perawatan yang baik dan
kerja) ke jalan angkut utama atau jalan penghubung antara front kerja yang
berubah sesuai dengan arah kemajuan tambang. Jalan ini cukup dirawat
d. Pembuatan sistem drainage, kegiatan ini untuk mengendalikan air buangan dari
tambang (hasil pengeringan tambang), mata air, maupun limpasan air hujan.
f. Konstruksi lokasi stock pile, pembuatan areal untuk penumpukan produksi bahan
g. Pembangunan infrastruktur
Tidak
PENGUPASAN OVERBURDEN
Ripping ?
Tidak Ya
Tidak Mampu
Loading Ripping Peledakan
di Ripping
Dozing Pemboran
Peledakan
Loading Pengumpulan
Hasil Peledakan
Loading
Pembuatan Jalan
Perawatan Jalan Pengangkutan
Drainage
Reklamasi
Disposal
PRODUKSI
Dozing Pengumpulan
Hasil Peledakan
Loading Loading
Pengangkutan Produksi
(Raw Material)
Stock Pile
CRUSHING PROCESS
Stock Pile/Produkta
III.4.6. EKSPLOITASI
dan termasuk didalamnya kegiatan land clearing, apabila terdapat vegetasi. Land
semak, pohon-pohon kecil, dan sisa-sisa pohon yang sudah ditebang dan
dan top soil (tanah penutup) tampak, maka pekerjaan dilanjutkan dengan
mengupas top soil tersebut setebal kurang lebih 20 Cm dengan bulldozer dan
mendapatkan bahan galian. Lapisan tanah penutup ini digali dan dimuat oleh alat
tersebut yaitu :
a. Pilihan Pertama :
b. Pilihan Kedua :
a. Material Lunak
Yaitu material yang paling mudah untuk digali, bila dideteksi rippabilitasnya
meter/second), seperti :
- Motor scraper, bila topografi cenderung datar dan jarak kerja dibawah
M3 s/d 23 M3
- Excavator, merupakan alat-alat berat yang serba guna, seperti drag line,
bervariasi.
Mempunyai nilai rippabilitas antara 500 s/d 2.500 m/sec., dan dalam
- Nilai rippabilitas antara 500 s/d 700 m/sec., contoh tanah bias
Alat-alat berat yang digunakan sama seperti di atas kecuali untuk motor
- Nilai rippabilitas antara 700 s/d 1.250 m/sec., contoh shale, clay stone,
kerikil yang tersemen agak kompak, batuan beku yang melapuk, dan
Bulldozer kelas D 85 s/d D 375 (190 HP s/d 525 HP) dengan attachment
ripper, dimana presentase ripping dan dozing dalam satuan waktu kerja
- Nilai rippabilitas antara 1.250 s/d 2.250 m/sec., contoh sand stone,
Bulldozer, kelas D 155 s/d 475 (320 HP s/d 770 HP) yang dilengkapi
giant ripper dengan presentase ripping dan dozing dalam satuan waktu
Pada kelas material ini dapat digunakan sistim peledakan dengan katagori
- Nilai rippabilitas antara 2.250 s/d 2.500 m/sec., contoh batuan beku
1. Alat bor untuk membuat lubang tembak (blast hole), seperti jack
bendera.
ohmmeter.
4. Compresor
halus dan sitisified rock (batuan keras). Termasuk kategori material yang
Apabila hasil peledakan mempunyai ukuran lebih besar dari yang dikehendaki
pada bongkah batuan dan kemudian diisi bahan peledak atau bahan
tempat pembuangan.
Pembuangan.
a. Pemuatan (Loading)
- Karakteristik material
- Medan kerja, bila medan kerjanya berlumpur maka lebih sesuai bila
secara kontinyu.
10,5 M3)
b. Pengangkutan (hauling)
- Jarak angkut
sehingga operasi pemuatan dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan
dari loader maupun haulernya. Untuk mencapai hal tersebut tentunya perlu
dilakukan pengkajian yang layak dalam menentukan cara kerja, jenis alat,
berikut :
Dumping Reach
pola kegiatan kerja dan penyesuaian kemampuan alat yang berlainan jenis
kerja alat itu sendiri). Hasil kegiatan kerja yang optimal hanya dapat
MF =
= 1
– 320 HP)
jenjang, cara ini dilakukan apabila lapisan tanah penutup cukup tebal/besar.
- Back Filling System, yaitu penambangan dengan cara menutup kembali daerah
Yaitu kegiatan penambangannya itu sendiri, dimana tata cara dan penggunaan
alat-alat berat serupa dengan pengupasan tanah penutup. Hasil pemberaian bahan
pengolahan (processing). Khusus untuk alluvial mine, alat-alat berat yang digunakan
- Cara hydraulicking, yaitu menggunakan pipa semprot (monitor) dan pompa isap
burden tetap dilaksanakan oleh excavator, bulldozer (swamp), dan dump truck.
dengan menggunakan “sluice bbox” dan “jig”, sedangkan untuk pasir besi digunakan
“magnetic separator”.
soil sampai dengan produksi, terdapat pekerjaan yang dilakukan bersamaan, yaitu
pekerjaan pembuatan dan perawatan jalan serta kegiatan dewatering (drainage) dan
konsumen. Adapun tahap-tahap pengolahan bahan galian secara garis besar adalah :
Proses dan peralatan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 137.
Alat-alat berat yang biasa dan umum digunakan untuk kegiatan ini adalah
wheel loader (WA 180, WA 420, WA 500), excavator (PC 200, PC 300, PC 400) dan
Tanpa Skala
Stock Pile
ROM
VIBRATING GRIZZLY
FEEDER (VGF)
SECONDARY CRUSHER
(Cone Crusher)
Tailing PRODUCT
PRODUCT
PRODUCT
Belt Conveyor