Anda di halaman 1dari 12

BAB III

‫تَ ْع ِريْفُ ا ْلقُ ْرآ ِن‬

A. Pendahuluan
Al-Qur’an adalah KALAM ALLAH (ِ‫ ) َكالَ ُم هللا‬Al-Qur’an bukan kalam Nabi
Muhammad SAW, tapi itu WAHYU ALLAH (53:4) Bukan kalam malaikat
Jibril, tapi kalam Allah, kalimat-kalimat yang berasal dari Allah, firman Allah.
Dan al-Qur’an bukan makhluk (seperti pendapat Mu’tazilah yang menimbulkan
fitnah besar pada masa itu).
Allah SWT telah merancang satu situasi untuk menegaskan bahwa Al-
Qur’an itu benar-benar kalam Allah: Penerimanya (Rasulullah SAW) adalah
seorang yang tidak dapat membaca dan menulis. Jika dapat membaca  dituduh
menukil dari kitab lain. Jika dapat menulis  dituduh tulisan Nabi SAW
Al-Walid bin Mughirah pernah bersaksi, terhadap kebenaran Al-qur’an yang
dibawa oleh Rasulullah Demi Allah dia bukanlah seorang dukun. Kita telah
melihat bagaimana kondisi para dukun sedangkan yang dikatakannya bukan
seperti komat-kamit ataupun sajak (mantera-mantera) para dukun. Tidak! Demi
Allah! dia bukan seorang yang gila. Kita telah mengetahui esensi gila dan telah
mengenalnya sedangkan yang dikatakannya bukan dalam kategori ketercekikan,
kerasukan ataupun was-was sebagaimana kondisi kegilaan tersebut. Dia bukan
seorang Penya'ir. Kita telah mengenal semua bentuk sya'ir; rajaz, hazaj, qaridh,
maqbudh dan mabsuth-nya sedangkan yang dikatakannya bukanlah sya'ir. Dia
bukanlah seorang Tukang sihir. Kita telah melihat para tukang sihir dan jenis-jenis
sihir mereka sedangkan yang dikatakannya bukanlah jenis nafts (hembusan)
ataupun 'uqad (buhul-buhul) mereka.
Al-QUR’AN ADALAH MU’JIZAT ( ‫ ُز‬B‫ )اَ ْل ُم ْع ِج‬terbesar rasulullah SAW.
Mu’jizat artinya melemahkan musuh-musuh Allah. Mu’jizat para nabi
sebelumnya berupa mu’jizat yang dapat dilihat oleh mata, misalnya :Tongkat
Nabi Musa AS, Unta Nabi Sholih AS. Tapi mu’jizat terbesar Nabi SAW adalah
al-Qur’an: mu’jizat bahasa (pemikiran), yang perlu dipahami.

21
Mu’jizat ini berlaku sampai hari kiamat, diturunkan kepada Hati Nabi
ِ ‫ )اَ ْل ُمنَ َّز ُل َعلَى قَ ْل‬dari Lauh Mahfuzh, diturunkan ke langit
Muhammad SAW (‫ب ُم َح َّم ٍد‬
dunia melalui malaikat(Jibril) ,kehati Rasul SAW.
Ibnu Abbas mengatakan : Lauh adalah lembaran dari mutiara putih, panjangnya
sama dengan jarak antara bumi dan langi, lebarnya sama dengan jarak antara
masyriq dan maghrib, kedua sisinya dari mutiara dan yaqut, sampulnya dari yaqut
merah, qalam (pena)nya dari cahaya, kalamNya telah tertulis di ‘Arsy, pokoknya
berada di pangkuan malaikat. Ruhul AMIN

Allah Rabbul
‘Alamin

Ruh AL-AMIN

Hati Muhammad
AL-AMIN

Menerima dengan Hati


Sebagaimana turunnya kepada hati Nabi SAW, maka kita pun menerima
al-Qur’an dengan hati kita, sebelum akal kita. Karena sebelum membaca atau
tadabbur al-Qur’an mesti bersihkan hati kita agar dapat menerimanya dengan
baik, Ikhlas karena Allah, Khusyu’ dalam membaca
Ditulis secara Mutawatir (‫)اَ ْل َم ْنقُ ْو ُل إِلَ ْينَا بِالتَّ َواتُ ِر‬
Mutawatir = orang banyak. Saat al-Qur’an turun, Rasulullah SAW selalu
memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya. Para sahabat pun kemudian
menghafalnya. Sehingga al-Qur’an diulang-ulang dalam membaca oleh semua

22
sahabat. Setiap Ramadhan pun malaikat Jibril mendengarkan bacaan Rasul SAW.
Saat ditulis kembali pada zaman Abu Bakar pun disepakati oleh semua sahabat.

Bernilai Ibadah ketika Membacanya (‫)اَ ْل ُمتَ َعبِّ ُد ِبتِالَ َوتِ ِه‬
Ini beda al-Qur’an dengan kitab lainnya. Membaca saja tanpa mengerti
sudah dinilai ibadah yang pahalanya 10 kebaikan/huruf

‫ ْرفٌ َواَل ٌم‬C‫فٌ َح‬CCِ‫ ْرفٌ َولَ ِكنْ أَل‬C‫و ُل الم َح‬CCُ‫ا اَل أَق‬CC‫ ِر أَ ْمثَالِ َه‬C‫ش‬
ْ ‫نَةُ بِ َع‬C‫س‬
َ ‫سنَةٌ َوا ْل َح‬ ِ ‫َمنْ قَ َرأَ َح ْرفًا ِمنْ ِكتَا‬
َ ‫ب هَّللا ِ فَلَهُ بِ ِه َح‬
ٌ‫َح ْرفٌ َو ِمي ٌم َح ْرف‬

Siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan
dan setiap kebaikan digandakan 10 kalinya. Aku tidak mengatakan bahwa alif-
laam-miim itu satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim
satu huruf. (HR Tirmidzi)
1. Definisi AL-QUR’AN
Secara bahasa, kata “‫ ”القرآن‬ada dalam dua bentuk yaitu:
1. Bentuk MASDAR (kata kerja dasar, verb)
– ُ‫ “قُرْ آنَه‬B:)75:17( ُ‫ ”إِ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُ ْرآنَه‬artinya “membacanya” bukan “al-
Qur’an-nya”
2. Bentuk ISIM (kata benda, noun)
– ِ ‫ ”فَإ ِ َذا قَ َر ْأتَ ا ْلقُ ْرآنَ فَا ْستَ ِع ْذ بِاهَّلل ِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن الر‬kata benda
َ‫ “ا ْلقُ ْرآن‬:)16:98( ‫َّج ِيم‬

Menurut Istilah; Al-Qur’an adalah Kalam Allah( wahyu Allah) , yang diturunkan
kepada hati Muhammad SAW , melalui malaikat Jibril, yang ditulis secara
mutawatir, untuk pedoman hidup manusia, bernilai ibadah bila membacanya.

ْ َ‫ (أ‬Nama= Fungsi Al-Qur’an)


ِ ‫س َما ُء ا ْلقُ ْر‬
2. ‫آن‬
Nama-nama al-Qur’an yang banyak itu menunjukkan fungsi al-Qur’an yang juga
banyak, setiap nama menunjukkan suatu fungsi al-Qur’an
1. )2:2( ُ‫اَ ْل ِكتَاب‬: kumpulan lembaran yang di-binding (dijilid) sehingga menjadi
satu kesatuan yang tidak terpisahkan, meskipun turun secara bertahap
3. )2:185 B,2:2( ‫دَى‬Bُ‫اَ ْله‬: sebagai petunjuk hidup manusia, khususnya mu’min
)25:1( ُ‫اَ ْلفُرْ قَان‬: sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil

23
4. )3:138( ُ‫ ة‬B‫اَلرَّحْ َم‬: sebagai kasih sayang Allah kepada manusia, khususnya
mu’min, tidak membiarkan manusia tanpa petunjuk
5. )16-5:15( ‫اَلنُّوْ ُر‬: sebagai cahaya hidup manusia, khususnya mu’min,
sehingga mampu melihat yang benar/salah
7. )42:52( ‫اَلرُّوْ ُح‬: sebagai ruh umat sehingga umat hidup, tanpanya umat mati
)10:37( ‫اَل ِّشفَا ُء‬: sebagai obat bagi penyakit jiwa dan juga fisik (ruqyah)
ُّ BBB‫اَ ْل َح‬: sebagai kebenaran yang berasal dari Allah, tidak ada
8. )2:147( ‫ق‬
kesalahan di dalamnya
9. )3:138( ُ‫ان‬BBَ‫اَ ْلبَي‬: sebagai penjelasan bagi manusia agar memahami segala
urusan hidupnya
10. )54:17,22 BBB,3:138( ُ‫ة‬BBBَ‫اَ ْل َموْ ِعظ‬: sebagai nasihat bagi yang bodoh agar
mengetahui yang benar
11. )15:9( ‫اَل ِّذ ْك ُر‬: sebagai pengingat bagi yang lupa dan silap

3. Kedudukan Al-Qur’an (‫) َم َكانَةُ ا ْلقُ ْرآن‬


Merupakan sumber utama hukum Islam, dari berbagai nama al-Qur’an
kita mengetahui bagaimana kedudukan al-Qur’an itu diantaranya: Kitab berita dan
kabar (‫ا ُر‬BBَ‫أ ِ َواألَ ْخب‬Bَ‫) ِكتَابُ النَّب‬Kitab hukum dan perundangan (‫ ِر ْي َع ِة‬B‫الش‬
َّ ‫ابُ ْال ُح ْك ِم َو‬BBَ‫) ِكت‬Kitab
perjuangan (‫) ِكتَابُ ْال ِجهَا ِد‬Kitab tarbiyah (‫) ِكتَابُ التَّرْ بِيَّ ِة‬Pedoman hidup (‫) ِم ْنهَا ُج ْال َحيَا ِة‬Kitab
ilmu pengetahuan (‫) ِكتَابُ ال ِع ْل ِم‬
3.1. Kitab Berita dan Kabar (‫) ِكتَابُ النَّبَأ ِ َواألَ ْخبَا ُر‬

• Berita dan kabar umat terdahulu dan yang akan datang


• Tentang penciptaan alam semesta dan segala isinya
• Tentang akhir kehidupan orang mu’min, kafir, dan munafik
• Tentang kemenangan orang mu’min dan kekalahan musuh-musuhnya
• Tentang berbagai hal

3.2. Kitab Hukum dan Perundangan (‫ِكتَابُ ْال ُح ْك ِم َوال َّش ِر ْي َع ِة‬
• Kitab hukum dan perundangan pertama yang tersusun secara kemas dan
lengkap

24
• Hukum yang adil, Hukum yang sempurna, Hukum yang sesuai dengan
perkembangan zaman
• Syari’at jangan dipahami hanya terbatas pada masalah qisas (hukuman
setimpal), tapi shalat, zakat, haji, adab terhadap jiran, hutang-piutang, dll
3.3. Kitab Perjuangan (‫) ِكتَابُ ْال ِجهَا ِد‬
Jihad (perjuangan) = bersungguh-sungguh dan berterusan, Maknanya sangat
luas
Jihad harta, Jihad jiwa, Jihad pendidikan dan pengajaran, Jihad lisan, Jihad
politik
3.4. Kitab Tarbiyah (‫) ِكتَابُ التَّرْ بِيَّ ِة‬
• Pendidikan umat menuju kejayaan, Bukan setakat teori, tapi contoh
nyatanya ada (Nabi SAW dan para sahabat), Dari umat yang dihinakan
menjadi umat terbaik
• Pendidikan yang lengkap:
– jiwa, jasad, akal
– anak, remaja, dewasa
– Laki-laki dan perempuan
– Individu, masyarakat, negara
3.5. Pedoman Hidup (‫) ِم ْنهَا ُج ْال َحيَا ِة‬
• Selalu kembali kepada Al-Qur’an tatkala menghadapi permasalahan hidup
• Apapun kedudukan kita, pedomannya adalah al-Qur’an
– Sebagai anak, ayah, ibu
– Sebagai rakyat atau pemimpin
– Sebagai pekerja atau majikan
– Sebagai orang awam atau ulama
3.6. Kitab Ilmu Pengetahuan (‫) ِكتَابُ ال ِع ْل ِم‬
• Segala ilmu pengetahuan ada dalam al-Qur’an
• Hanya saja, kebanyakan bersifat global  ditindaklanjuti dengan
eksperimen
• Kadang bersifat isyarat saja  dipahami apa makna yang sebenarnya
• Umat Islam menjadi umat yang cemerlang dalam ilmu pengetahuan

25
B . BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
Berinteraksi dengan Al-qur’an merupakan suatu kewajiban bagi setiap
muslim. Bentuk interaksi itu dapat berupa membaca, memhami, mengamalkan,
mengajarjan, menghafalnya.
Dr. Yusuf al-Qaradhawi mengatakan “ Rambu-rambu tersebut dengan
berpedoman pada kaidah-kaidah yang telah disepakati oleh jumhur ‘ulama,
sehingga diharapkan apa yang ingin dicapai dari setiap interaksi itu dapat
terwujud”.
ِ ‫َضى ْا ِإل ْي َما ِن بِا ْلقُ ْر‬
1. ‫آن‬ َ ‫( ُم ْقت‬Tuntutan-tuntutan Iman Kepada Al-Qur’an)
Tuntutan 1: Berhubungan Erat dengan Al-Qur’an

ُ‫َخ ْي ُر ُك ْم َمنْ تَ َعلَّ َم ا ْلقُ ْرآنَ َو َعلَّ َمه‬

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR.


Bukhari)
• Indikatornya ada empat:
1). Tilawah (membaca)
2). Memahaminya( menghayatinya)
3). Menerapkannya( mengamalkannya)
4). Menjaganya ( menghafalnya)
Indikator 1: Tilawah ( Membacanya )
• Ini indikator yang paling rendah
• Seberapa dekat hubungan kita al-Qur’an dapat dilihat dari seberapa
BANYAK kita membaca al-Qur’an
• Dari hadits Abdullah bin Amr ra dapat disimpulkan bahwa petunjuk Rasul
SAW dalam membaca al-Qur’an
– Minimal : khatam 1 bulan sekali
– Maksimal : 3 hari sekali khatam

‫ث‬ ُ ‫ش ْه ٍر قَا َل إِنِّي أُ ِطي‬


ٍ ‫ق أَ ْكثَ َر فَ َما َزا َل َحتَّى قَا َل فِي ثَاَل‬ َ ‫ا ْق َرإِ ا ْلقُ ْرآنَ فِي ُك ِّل‬

Bacalah (khatamkan) Al-Qur’an setiap bulan. Ibnu Amr berkata,


“Sungguh aku mampu lebih.” Ia terus minta lebih hingga Nabi
bersabda, “Tiga hari.” (HR Bukhari)

26
Perlu Strategi
• Untuk mencapai tilawah yang semestinya perlu pasang strategi
– Tentukan waktu yang paling nyaman bagi kita untuk tilawah
(misal, ba’da shubuh atau setiap selesai shalat fardhu atau sebelum
tidur)
– Mencatat tanggal khatam kita sebagai evaluasi
– Bila belum mampu sebulan sekali khatam, tentukan berapa mampu
kita memulainya (siapa yang sudah berniat, sudah memulai, insya
Allah sudah dicatat sudah sampai)
Komitmen 2 lembar setiap selesai shalat
Indikator 2: Memahami atau membaca tafsirnya
• Ini lebih sukar dari tilawah
• Mana yang lebih baik, tilawah banyak tapi tidak sempat baca tarjamah
atau tilawah sedikit sambil membaca tarjamah?
• Dua-duanya kurang baik
• Idealnya, tilawah banyak sambil membaca tarjamah
• Tapi keduanya tidak boleh dipertentangkan
• Membaca tarjamah itu usaha minimal dalam memahami al-Qur’an
• Sepatutnya dengan membaca tafsir (anjuran: Tafsir Ibnu Katsir)
• ِ ‫ا‬CCَ‫و اأْل َ ْلب‬CCُ‫ َذ َّك َر أُول‬Cَ‫ ِه َولِيَت‬Cِ‫ َّدبَّ ُروا آَيَات‬Cَ‫ا َر ٌك لِي‬CCَ‫ َك ُمب‬C‫اهُ إِلَ ْي‬CCَ‫اب أَ ْن َز ْلن‬C
38:29 ‫ب‬ ٌ Cَ‫ ِكت‬ agar mereka
mentadabburi ayat-ayatnya
• 47:24 ‫ب أَ ْقفَالُ َها‬
ٍ ‫ أَفَاَل َيتَ َدبَّرُونَ ا ْلقُ ْرآَنَ أَ ْم َعلَى قُلُو‬ tidak kah mereka menghayati
al-quran, ataukah hati mereka terkunci?
• ْ ‫أَفَاَل يَتَ َدبَّرُونَ ا ْلقُ ْرآَنَ َولَ ْو َكانَ ِمنْ ِع ْن ِد َغ ْي ِر هَّللا ِ لَ َو َجدُوا فِي ِه‬
4:82 ‫اختِاَل فًا َكثِي ًرا‬

Indikator 3: Menerapkan atau mengamalkannya


• Ini lebih sukar lagi
• Tapi ini tidak akan dapat kecuali memahaminya
• Ibnu Mas’ud menggunakan cara 10 ayat demi 10 ayat
• Sayyid Quthb: ‫( اَلتَّلَقِّي لِلتَّ ْنفِ ْي ِذ‬disampaikan untuk dilaksanakan)
• Sarana untuk melatih penerapan al-Qur’an: halaqah

27
Indikator 4: Menjaga dengan cara menghafalnya
• Ini puncak hubungan erat kita dengan al-Qur’an: menjaga ketiganya dan
menjaga dari penentangnya
• Menghafal dan mendakwahkannya
• ِّ ‫إِنَّا نَ ْحنُ نَ َّز ْلنَا‬
15:9 َ‫الذ ْك َر َوإِنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬
– Allah telah menjaga al-Qur’an dengan penjagaan yang ketat
• َ ‫( ُخ ِذ ا ْل ِكت‬ambillah Al Kitab itu dengan sungguh-sungguh)
19:12 ‫َاب بِقُ َّو ٍة‬
2. Mentarbiyah Jiwa dengan Al-Qur’an
a. Secara bahasa TARBIYAH berasal dari kata
1. ْ‫( َربَا – يَرْ بُو‬berkembang/bertambah)
2. ‫( َربِ َي – يَرْ بَى‬tumbuh dan semakin besar)
3. ُّ‫( َربَّ – ي َُرب‬memperhatikan/memelihara)
b. Secara istilah TARBIYAH itu
1. MENGENALI potensi manusia
2. MEMBINA DAN MENUMBUHKAN potensi yang sudah dikenali
3. MENYALURKAN DAN MENEMPATKAN potensi yang sudah dibina
dan ditumbuhkan
SECARA BERTAHAP( ‫)اَلتَّد َُّر ُج‬

‫تَ ْح ِويْ ُل النَّتِْي َج ِة‬


‫ْح َر َك ِة‬
َ ‫تَ ْح ِويْ ُل ال‬ ‫إِلَى الْغَايَِة‬
‫إِلَى النَّتِْي َج ِة‬
‫تَ ْح ِويْ ُل ال ِْفك َْر ِة‬ )‫ض ِاة اهلل‬ َ ‫(م ْر‬َ
‫ْح َر َك ِة‬
َ ‫إِلَى ال‬
‫تَ ْح ِويْ ُل ال َْم ْع ِرفَ ِة‬
‫إِلَى ال ِْفك َْر ِة‬
‫تَ ْح ِويْ ُل‬
‫ْج َهال َِة إِلَى‬ َ ‫ال‬
‫ال َْم ْع ِرفَ ِة‬

28
3: Tunduk pada Hukum-hukumnya
• Al-Qur’an adalah hukum yang paling adil
– Tidak dipengaruhi oleh rasa sayang (6:152)
– Tidak dipengaruhi oleh rasa benci (5:8)
– Meskipun kepada diri sendiri (4:135)
• Hukumnya tidak kontradiktif (4:82)
• Hukumnya paling lengkap (6:38)
• Hukumnya sesuai dengan fitrah manusia (73:20, 4:101-102)
4. Mendakwahkan Al-Qur’an
• Berdakwah (mengajak manusia) adalah KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM
• 3:104 MINKUM: seluruh umat Islam
• Rasul SAW pun menyatakan, “Sampaikan dariku walaupun satu ayat.”
• Mengajak untuk membacanya, memahaminya, menerapkannya, dan
menjaganya
• Mengajak untuk mentarbiyah jiwa dengannya
• Mengajak untuk berhukum dengannya
Tatacara Dakwah
• 16:125 Allah memberikan tatacara berdakwah sesuai dengan realitanya
1. HIKMAH (bijaksana)
– Dengan bahasa mereka 14:4, 27:16
2. MAU’IZAH HASANAH (nasihat yang baik, jika tidak menentangnya)
3. AHSANUL JIDAL (debat yang terbaik kepada para pendebatnya)
5. Menegakkan Al-Qur’an di muka Bumi
• 42:13 kewajiban menegakkan agama sudah diberikan kepada Ulul Azmi
• Imam Hasan Al-Banna memberikan tahapan penegakkan agama:
1. Perbaikan diri sendiri
2. Pembentukan keluarga muslim
3. Bimbingan masyarakat
4. Pembebasan tanah air dari setiap penguasa asing
5. Memperbaiki keadaan pemerintah

29
6. Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk
kemaslahatan umat Islam
7. Penegakan kepemimpinan dunia

C. Alqur’an Sains
 Ghodul bashar (Qs. Annur : 34)
 Gunung (Qs. Al Anbiya : 30)
 Orbit (Qs. Al Anbiya : 33)
 Tiga lapis rahim (Qs. Az Zumar: 6)
 Tiga tahap janin (Qs. Al Mu’minun : 12)
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.Yaitu orang-
orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): ”Ya Tuhan kami tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. 3.Ali Imran: 190-
191)
BIG BANG
Proses terciptanya Alam semesta melalui sebuah ledakan besar
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. 21. Al Anbiyaa’: 30)
GALAKSI

Diameter Galaksi 100.000 tahun cahaya, didalamnya terdapat 100 milyar benda-
benda sebesar matahari

Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik

30
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan.
Masing-masing bere-dar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan
(makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu
meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (QS. AR-R’AD:2)
THE BLACK HOLE
Hasil foto teleskop infrared Chandra tahun 2002. Kepadatan massa Black
Hole: 2,6 juta kali Matahari. Jaraknya 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Terdapat
100 milyar Bintang dalam satu Galaksi semuanya Thawaf .
THAWAF ALAM SEMESTA
Seluruh Planet berputar mengelilingi pusat, inilah thawaf alam semesta
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada
Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun lagi Maha Pengampun QS. 17. Al Israa’: 44
NEBULA
Nebula adalah kumpulan 100 milyar galaksi yang berbentuk seperti bunga
mawar berwarna merah
ِ ‫س َما ُء فَ َكانَتْ َو ْر َدةً َكال ِّده‬
‫َان‬ َّ ‫ت ال‬ ِ َّ‫شق‬َ ‫) فَإ ِ َذا ا ْن‬37
‫ي َءاالَ ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن‬ ِّ َ ‫) فَبِأ‬38
Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan)
minyak. Maka nikmatTuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55.
Ar-Rahmaan: 37-38)
Kesimpulan
 Jangan Tinggalkan Al Qur’an
 Kunci kejayaan ummat
 Syafaat untuk orangtua

Kepustakaan

31
Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah, Jakarta : Departemen Agama RI. 1984
Al-Qardawi, Yusuf, Berinteraksi dengan al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press,
1999
Ali, H.A. Mukti, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam, Bandung: Mizan,
1990
______, al-Sunnah sebagai Sumber Iptek dan Peradaban: Diskursus Konstektual
dan Aktualisasi Sunnah Nabi SAW dalam Iptek dan Peradaban, Jakarta: Pustaka
al-Kautsar, 1999
Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992
_______, Wawasan al-Qur’an, Bandung:Mizan, 1996
. Zulfahman Siregar, MA, (Buku Teks Agama Islam STKIP Adzkia), Padang, PT
Jasa Surya 2015

32

Anda mungkin juga menyukai