Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

Laporan keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk
perusahaan (entitas pengendali) dari satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang
dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas individual tersebut adalah satu entitas atau
perusahaan. Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar
dari perusahaan lain.
Dua perusahaan dianggap perusahaan dengan hubungan istimewa ketika suatu perusahaan
mengendalikan perusahaan lain atau kedua perusahaan berada dibawah pengendalian yang sama
perusahaan lain. Umumnya laporan keuangan konsolidasi dianggap lebih berguna disbanding
laporan keuangan terpisah perusahaan individual jika perusahaan – perusahaan tersebut
berhubungan istimewa.
KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi terutama ditujukan untuk kepentingan pihak – pihak yang
memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti manajemen induk,
pemegang saham, kreditur, dan penyedia dana lain ke induk perusahaan.
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing – masing perusahaan yang
dimasukkan dalam laporan konsolidasi tidak diungkapkan, kinerja atau posisi buruk dari
satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang baik dari perusahaan
lainnya.
2. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan karena
sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang
belum dibagikan. Begitu pula karena laporan keuangan konsolidasi termasuk aset anak
perusahaan, tidak semua aset yang ditampilkan tersedia untuk pembagian dividen induk
perusahaan.
3. Karena rasio – rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dihitung
berdasarkan informasi gabungan, rasio – rasio tersebut tidak mewakili perusahaan mana
pun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.
4. Akun – akun yang sama dari perusahaan – perusahaan berbeda yang digabungkan dalam
konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan.
5. Informasi tambahan tentang masing – masing perusahaan atau kelompok perusahaan
yang termasuk dalam konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi
tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan
menjadi sangat banyak.
LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAAN
Karena anak perusahaan secara legal terpisah dari induk perusahaan, kreditur, dan pemegang
saham anak perusahaan umumnya tidak mempunyai klaim terhadap induk perusahaan dan juga
pemegang saham anak perusahaan tidak mendapat bagian dari lana induk perusahaan. Karena
itu, laporan keuangan konsolidasi biasanya hanya mempunyai sedikit kegunaan bagi mereka
yang berkepentingan untuk memperoleh informasi tentang aset, modal, atau laba individual anak
perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI : KONSEP DAN STANDAR
Laporan keuangan konsolidasi ditujukan untuk memberikan gambaran yang jelas dari
keseluruhan posisi dan aktivitas dari suatu entitas ekonomi yang terdiri dari sejumlah perusahaan
yang berhubungan istimewa. Standar konsolidasi saat ini telah ditetapkan dalam PSAK No. 4
“Laporan Keuangan Konsolidasi”. Berdasarkan standar tersebut, anak perusahaan harus
dikonsolidasi kecuali induk perusahaan dibatasi untuk mempunyai pengendalian, jika konsolidasi
anak perusahaan tidak diterapkan, maka anak perusahaan dilaporkan sebagai investasi pada
perusahaan lain.
Pengendalian langsung biasanya terjadi jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham biasa di
perusahaan lain. Pengendalian tidak langsung terjadi jika saham biasa suatu perusahaan
dimiliki oleh satu atau lebih perusahaan yang semuanya dalam pengendalian bersama.
Dalam kondisi tertentu, pemilik mayoritas saham (walau 50% kepemilikan) anak perusahaan
mungkin tidak mampu untuk mempunyai kendali. Contoh seperti anak perusahaan dalam
keadaan pailit atau reorganisasi legal dimana pada saat itu pengendalian ada pada pengadilan
atau trustee yang ditunjuk pengadilan. Contoh lain, misalnya anak perusahaan ada di negara lain
dan negara tersebut memberikan batasan pada anak perusahaan yang mencegah pengembalian
laba atay aset ke induk perusahaan.
Perbedaan periode fiskal antara induk perusahaan dan anak perusahaan tidak menyebabkan
konsolidasi tidak diterapkan atas anak perusahaan tersebut. Alternatifnya, menyesuaikan periode
fiskal masing – masing, menyesuaikan data laporang keuangan anak perusahaan tiap periode
untuk meletakkan data tersebut dengan dasar yang konsisten dengan periode fiskal anak
perusahaan, Bapepam-LK Indonesia maupun standar akuntansi yang berlaku memperbolehkan
konsolidasi dari laporan keuangan anak perusahaan tanpa menyesuaikan periode fiskal anak
perusahaan jika periode fiskal tidak berbeda lebih dari tiga bulan dari periode fiskal induk
perusahaan dan jika dilakukan pengakuan terhadap kejadian – kejadian yang mempunyai
pengaruh material terhadap posisi keuangan atau hasil operasi.
KEPEMILIKAN MINORITAS
Saham lain dari anak perusahaan yang tidak dimiliki induk perusahaan disebut pemegang saham
“nonpegendali” atau “minoritas”. Klaim dari pemegang saham tersebut atas laba dan aset neto
anak perusahaan disebut kepemilikan nonpengendali atau kepemilikan minoritas.
Pemegang saham minoritas jelas mempunyai klaim atas aset dan laba anak perusahaan karena
adanya kepemilikan saham mereka. Karena umumnya semua set, kewajiban, dan laba anak
perusahaan dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi, klaim pemegang saham minoritas
atas hal – hal tersebut harus dilaporkan. Klaim pemegang saham minoritas atas aset neto anak
perusahaan umumnya disajikan di antara kewajiban dan ekuitas pemegang saham di neraca
konsolidasi. Beberapa perusahaan menyajikan kepemilikan minoritas di bagian kewajiban,
walaupun jelas tidak memenuhi definisi legal atau akuntansi dari kewajiban. Bagian laba neto
anak perusahaan yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas umumnya dikurangi dari laba yang
tersedia untuk semua pemegang saham untuk menghasilkan laba neto konsolidasi dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Walaupun alokasi tersebut tidak memenuhi definisi beban, biasanya
diperlakukan seperti perlakuan beban umumnya.
LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
Laporan keuangan yang di dalamnya terdapat kelompok perusahaan – perusahaan yang
mempunyai hubungan istimewa tanpa adanya induk perusahaan atau pemilik lain disebut
laporan keuangan gabungan. Laporan keuangan gabungan umumnya dibuat jika seseorang,
bukan perusahaan, memiliki atai mengendalikan beberapa perusahaan dan ingin menggabungkan
semuanya dalam satu kumpulan laporan keuangan.
Prosedur yang digunakan untuk membuat laporan keuangan gabungan intinya sama dengan
prosedur yang digunakan untuk membuat laporan keuangan konsolidasi. Semua piutang dan
utang antarperusahaan, transaksi antar perusahaan, serta laba dan rugi antarperusahaan yang
belum direalisasi harus dieliminasi dengan cara yang sama dalam pembuatan laporan keuangan
konsolidasi. Walaupun induk perusahaan tidak dimasukkan dalam entitas pelaporan, setiap
kepemilikan antarperusahaan, dan bagian terkait dari ekuitas pemegang saham, harus dieliminasi
dengan cara yang sama dengan eliminasi investasi induk perusahaan di anak perusahaan dalam
pembuatan laporan keuangan konsolidasi. Sisa ekuitas pemegang saham dari perusahaan dalam
entitas pelaporan dibagi menjadi kepemilikan mayoritas dan minoritas.
Entitas Bertujuan Khusus dan Entitas Kepemilikan Variabel
Walaupun standar konsolidasi sehubungan dengan perusahaan kadang-kadang kurang jelas dan
perlu diperbarui, tetapi standar konsolidasi sehubungan dengan persekutuan atau entitas jenis lain
seperti trusts dapat dikatakan hampir tidak ada. Banyak perusahaan menggunakan entitas khusus
untuk tujuan yang diperbolehkan, pelaporan keuangan tidak selalu dapat menangkap substansi
ekonomis dari hubungan tersebut. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir entitas khusus mulai
memberikan keseragaman dalam pelaporan keuangan perusahaan yang mempunyai hubungan
entitas tersebut. PSAK 4 menetapkan standar konsolidasi dalam kondisi dimana suatu
perusahaan mengendalikan perusahaan lainnya dan menetapkan kepemilikan hak suara
mayoritas sebagai kondisi umum yang menyebabkan perlunya konsolidasi.
PERTIMBANGAN LAIN—PENDEKATAN YANG BERBEDA UNTUK KONSOLIDASI
Terdapat beberapa teori yang berbeda yang dapat menjadi dasar dalam pembuatan laporan
keuangan konsolidasi. Pilihan teori konsolidasi dapat mempunyai pengaruh signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasi dalam kasus dimana induk perusahaan mempunyai kepemilikan
dalam saham biasa anak perusahaan yang tidak dimiliki seluruhnya. Tiga alternatif teori
konsolidasi yaitu:
1. Perorangan (proprietary)
2. Induk perusahaan (parent company)
3. Entitas (entity)
Teori perorangan dan teori entitas dapat dilihat terletak pada ujung yang saling berbeda dari
suatu spektrum dengan teori induk perusahaan terletak diantaranya. Walaupun profesi akuntansi
belum mengadopsi salah satu dari teori tersebut secara keseluruhan prosedur konsolidasi yang
secara tradisional digunakan dalam praktik semakin mendekati pendekatan induk perusahaan.
Teori Konsolidasi
Teori perorangan dari akuntansi menganggap perusahaan adalah kepanjangan dari pemilikinya.
Aset, kewajiban, pendapatan,dan beban perusahaan dianggap merupakan bagian dari pemiliknya.
Teori induk perusahaan mungkin lebih sesuai dengan perusahaan modern dan pembuatan
laporan keuangan konsolidasi dibandingkan pendekatan perorangan. Sebagai teori kepemilikan,
teori entitas berfokus pada perusahaan sebagai entitas ekonomi terpisah bukan pada hak
kepemilikan dari pemegang saham.
Perbandingan antara Teori-teori Alternatif
Perbandingan jumlah yang dimasukan dalam neraca konsolidasi bagi induk perusahaan dan anak
perusahaan yang tidak dimiliki seluruhnya, untuk pendekatan teori konsolidasi yang berbeda. Di
teori perorangan hanya aset dan kewajiban anak perusahaan sebesar bagiab kepemilikan induk
perusahaan yang termasuk dalam neraca konsolidasi, dengan jumlah berdasarkan nilai wajar aset
dan kewajiban tersebut per tanggal kepemilikan mayoritas anak perusahaan yang diperoleh.
Pendekatan induk perusahaan memasukkan semua aset dan kewajiban anak peusahaan di neraca
konsolidasi, namun hanya bagian induk atas peningkatan nilai wajar dan goodwill yang
dimasukkan dalam laporan konsolidasi. Seluruh nilai aset dan kewajiban anak perusahaan
dimasukkan di neraca konsolidasi berdasarkan metode entitas. Jumlah yang tertera dalam laporan
keuangan didasarkan pada nilai wajar penuh pada tanggal penggabungan usaha, dan nilai penuh
goodwill dimasukkan seluruhnya berapa pun persentase kepemilikan yang dimiliki induk
perusahaan. Jumlah kepemilikan non pengendali yang dilaporkan di neraca konsolidasai
didasarkan sebesar bagian prorporsi dari total aset neto anak perusahaan, termasuk goodwill.
Praktik Saat Ini
Prosedur yang saat ini digunakan dalam praktik tidak hanya merupakan pendekatan induk
perusahaan tapi juga termasuk elemen pendekatan entitas. Jumlah dari aset neto anak perusahaan
yang diakui di neraca konsolidasi pada tanggal akuisisi pada praktiknya sama dengan pendekatan
induk perusahaan. Penentuan laba neto pada praktiknya mengikuti pendekatan induk perusahaan,
kecuali perlakuan transaksi antar perusahaan yang umumnya konsisten dengan pendekatan
entitas.

Praktik di Masa Depan


Di masa depan ada kemungkinan perubahan menuju pendekatan entitas dimana mengharuskan
perhitungan laba neto konsolidasi untuk entitas konsolidasi secara keseluruhan dan
mengalokasikan laba tersebut antara kepemilikan pengendali dan non pengendali.

Anda mungkin juga menyukai