Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Chairul Tanjung lahir tanggal 16 Juni 1962 di Jakarta, dalam keluarga yang
sederhana. Meskipun begitu, beliau berani mengambil jurusan Kedokteran Gigi yang
biayanya tidak murah. Beliau ialah Chairul Tanjung, anak dari seorang wartawan waktu masa
orde lama yang menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil, tetapi akibat perubahan menjadi
orde baru yang berseberangan secara politik dengan penguasa akhirnya sang ayah dipaksa
menutup usaha persnya, beliau pun bangkrut serta menjual seluruh harta benda miliknya
termasuk rumahnya untuk melunasi hutang-hutang yang menumpuk. Beliau sekeluarga
akhirnya pindah dan tinggal di kamar losmen yang sempit.
Beliau dan keenam saudaranya hidup berkecukupan. Ia pun mulai berbisnis dari dasar
sekali, berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Selanjutnya, ia
membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya,
Jakarta Pusat tapi pada akhirnya mengalami kebangkrutan.
Setelah itu beliaupun bersekolah di SD Van Lith Jakarta dan lulus pada tahun 1975.
Beliaupun melanjutkan ke SMP Van Lith Jakarta yang satu atap dengan SD nya terdahulu
dan akhirnya lulus pada tahun 1978. Beliau melanjutkan ke SMA Negeri 1 Budi Utomo yang
berada di Jakarta dan akhirnya Lulus pada tahun 1981. Selepas menyelesaikan sekolahnya di
SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia. Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia
mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Kegiatan disamping pendidikan diatas yang dijalaninya ialah sebagai Anggota Komite
Penasihat Prakarsa Jakarta yaitu Restrukturisasi Perusahaan, Delegasi Indonesia untuk Asia-
Europe Business Forum, Anggota Pacific Basin Economic Council, Pengurus Yayasan
Kesenian Jakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia, Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, dan Ketua Yayasan
Indonesia Forum.
Ia membangun relasi dengan berbagai perusahaan, baik yang sudah ternama bahkan
dengan perusahaan yang tidak terkenal sekalipun. Ia mengarahkan bisnisnya ke konglomerasi
(perusahaan yang punya beragam bisnis dan memungkinkan tidak ada kaitan antara satu sama

1
lain) dengan mereposisikan dirinya kepada tiga bisnis inti, yaitu Keuangan, Properti dan
Multimedia.
Chairul Tanjung saat ini melejit namanya bahkan kariernya semakin menanjak.
Namanya semakin dikenal. Bagaimana tidak, selain menjadi bos dari CT Corp, ia juga
mengembangkan sayapnya dengan mereposisi bisnis penyiaran Trans Corp dan Trans TV.
Tidak hanya sampai di situ, pengusaha sukses yang memiliki Bank Mega ini juga
sempat ditunjuk sebagai Menko Perekonomian oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pada tanggal 16 Mei 2014 dimana saat itu ia sedang menjabat sebagai Ketua Komite
Ekonomi Nasional (KEN).
Chairul Tanjung saat itu menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri oleh
karena ia mencalonkan diri untuk maju menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto
dalam Pilpres tahun 2014 melalui dukungan dari Partai Gerindra, PKS, Golkar dan PPP.
Chairul Tanjung yang kini dikenal sebagai orang terkaya urutan ke-937 di dunia versi
majalah Forbes ini sempat berdagang kecil-kecilan untuk membayar uang kuliahnya karena
kondisi finansial yang tidak menguntungkan pada saat itu. Demi membiayai kebutuhan
kuliahnya, ia pernah berdagang buku-buku kuliah, fotokopi hingga jasa pembuatan kaos.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja prestasi dan keberhasilan Chairul Tanjung dalam wirausaha
2. Apa kiat kiat – kiat sukses Chairul Tanjung dalam wirausaha
3. Apa tantangan dan upaya Chairul Tanjung dalam wirausaha

1.3 Tujuan
Agar mahasiswa dapat menjadikan Chairul Tanjung sebagai contoh untuk menambah
wawasan tentang perjuangan hidup dan untuk dapat mencontoh sikapnya dalam
berwirausaha, hingga usahanya menjadi sukses dan berkembang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prestasi dan Keberhasilan Chairul Tanjung


Karir beliau dimulai saat di bangku perkuliahan. Demi memenuhi kebutuhan kuliah,
Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di
kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan
sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat,
tetapi pada akhirnya mengalami kebangkrutan.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga
rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi
sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan
tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena
perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya
semakin berkembang. Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di
bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi
Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance.
Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung
propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo.
Dibidang penyiaran dan multimedia pun CT Corp memiliki sebuah stasiun TV
ternama meliputi Trans TV, Trans 7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle,
dan Trans Studio.
Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para Group
mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3 triliun. Setelah
akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia
adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV9,5%, dan Onesia BV
11,5%.
Beliaupun akhirnya menandatangani dan membeli sebagian besar saham Carrefour,
yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MOU (memorandum of
understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di
Perancis.

3
2.2 Kiat - Kiat Kesuksesan Chairul Tanjung dalam Wirausaha
Chairul Tanjung berbagi rahasia suksesnya menjadi pengusaha. Menurut pria yang
masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes tersebut, modal utama
untuk menjadi seorang pengusaha bukanlah modal yang besar.
Namun yang terpenting, seorang calon pengusaha tidak boleh cengeng dan mudah
menyerah. Apa yang disampaikannya bukanlah omong kosong belaka. Namun lebih
berdasarkan pada pengalamannya sebagai seorang pengusaha sukses. Ia mengaku saat
memulai membangun kerajaan bisnisnya, ia sudah terbiasa bekerja lebih dari 18 jam per hari.
Menurut Chairul, itu dilakukan untuk mewujudkan impiannya, yang sering dianggap
terlalu. Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja ikhlas. Setelah itu, imbuh
dia, baru menyerahkan segala hasil kerja keras yang dilakukannya kepada Tuhan.
Tips lainnya untuk menjadi seorang pengusaha sukses di tanah air yaitu harus mampu
menciptakan bisnis yang tidak biasa (unusual). Dirinya mencontohkan bagaimana seorang
pengusaha air mineral, AQUA, menciptakan peluang yang tidak dipikirkan orang kebanyakan
sebelumnya. Dan akhirnya AQUA diikuti oleh banyak pengusaha lain untuk terjun di bisnis
air kemasan.
Kegigihan Chairul Tanjung dalam memperoleh pendidikan. Bagi Chairul Tanjung
“Bahwa Pertemanan yang baik dapat membantu proses Perkembangan Bisnis”. Semangat
Chairul Tanjung untuk Bangkit dalam Keterpurukan dan Sifat Pantang Menyerah. Dapat
diambil dari cerita singkat Chairul Tanjung bahwa suatu kesuksesan itu dapat dicapai dengan
tanggung jawab, merupakan sikap dan perilaku yang menanggung segala akibat dari
perbuatan atau tindakan yang telah dilakukannya. Ini diwujudkan dalam perilaku yang
konsekuen dan tuntasdalam melaksanalkan sesuatu, konsisten, dan diharapkan
penyelesaiannya dapat dilakukan sampai akhir. Perilaku ini diwujudkan dalam hubungannya
dengan diri sendiri.
“Wahai teman-teman, dunia yang penuh dosa dan penuh duka ini berlalu bagaikan sebuah
sungai yang alirannya di rintangi oleh batu besar (yang dimakan arus air) yang berat.
Tekunlah, bangkitlah, dan seberangilah ia. Tinggalkanlah persahabatan dengan orang-orang
tercela dan tidak bertanggung jawab. Sebrangilah sungai kehidupan untuk pencapaiannya.”

2.3 Tantangan dan Upaya Chairul Tanjung dalam Wirausaha


Chairul juga pernah beberapa kali mengalami jatuh bangun dalam merintis usahanya.
Saat ia mencoba merintis usaha penjualan alat-alat kedokteran, Chairul mengalami

4
kebangkrutan karena lebih banyak yang datang hanya untuk sekedar nongkrong ketimbang
membeli. Tapi kegagalannya tersebut tidak membuatnya jera.
Ia pun mencoba peruntungan dengan berbisnis di bidang kontraktor. Benar saja,
dalam waktu yang relatif singkat Chairul mendapat order membangun pabrik sumpit. Namun
sayang, di tengah jalan si pengordernya malah mengalami kesulitan keuangan yang membuat
proyek ini makrak. Padahal demi proyek ini, Chairul rela menjual mobilnya. Kegagalannya
kali ini membuatnya harus rela naik-turun bus.
Tidak lama berselang, Chairul bertemu dengan Chiam, seorang warga Negara
Singapura yang tertarik dengan pelayanan sempurna yang di berikan oleh Chairul. Lalu ia
mendapatkan order darinya untuk membangun pabrik sepatu. Namun, Chairul mengalami
kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan pada saat itu. Ia sama sekali tidak memiliki
uang untuk modal dalam menjalani proyek pembangunan tersebut.
Setelah mendengar penjelasan dari Chairul akhirnya Chiam mengerti. Namun, dengan
usaha yang cukup keras akhirnya Chiam berhasil membujuk Chairul untuk membangun
pabrik sepatu tersebut dengan menggandeng seorang temannya. Di proyek kali ini Chairul
tidak mengeluarkan uang sama sekali, karena Chairul memberikan bangunan pabrik sumpit
yang mangkrak sebagai modal usaha. Bangunan didapatkan Chairul dari pengorder pabrik
sumpit yang tidak sanggup membayar semua biaya bangunan yang telah setengah jalan.
Berkat kerja keras dan semangat juangnya, dewi fortuna tak pernah rela berjauhan
dengan si Anak Singkong ini. Pembangunan pabrik sepatu yang telah terbangun itu
menghabiskan seluruh modal yang dimiliki Chairul dan teman-temannya. Masih ada
keperluan lain yang harus segera dipenuhi oleh Chairul dkk untuk dapat menjalankan usaha
ini. Kemudian seorang partner mengenalkan Chairul dengan direktur Bank Exim. Inilah
pertama kalinya Chairul meminjam uang dengan nominal yang terbilang besar yaitu 1,5
milyar, pada saat itu Chairul baru berumur 25 tahun. Langkah yang terlalu berani untuk anak
seusia dia saat itu.
Mereka pun menggunakan uang tersebut untuk membeli peralatan kerja dan segala
perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk membuat sepatu. Namun setelah sample sepatu
dikirim, tak ada satupun order yang mereka dapatkan. Untuk pertama kalinya Chairul
mengalami krisis percaya diri karena mengetahui bahwa mereka telah kehabisan uang.
Tapi, berkat semangat juang dan kerja kerasnya, keberuntungan tak mau jauh-jauh
dari Chairul. Seorang teman lama Chiam datang dan membantu mereka dalam mencari order.
Berkat bantuan itu, Chairul dan teman-temannya dibanjiri orderan sepatu yang siap untuk

5
mereka kirim dan dipasarkan ke Eropa. Usaha ini mengalami kemajuan sangat pesat hingga
usianya mencapai angka 32 tahun, dan ia pun menikahi seorang wanita cantik bernama Anita
dan dikaruniai 2 orang anak.
Chairul Tanjung percaya bahwa mimpi-mimpi besarnyalah yang membuatnya sukses
seperti sekarang. Kesuksesannya tak lepas dari mimpi-mimpi besarnya. Dalam setiap
keputusan yang di ambil oleh Chairul, semua tidak pernah lepas dari mimpi-mimpi
besarnya. Saat ini dia telah memiliki 3 bisnis inti, jasa keuangan, media (Trans TV dan Trans
7), dan bisnis perkebunan. Kalau saja pada saat itu ayahnya tidak pernah mengalami
kebangkrutan mungkin Chairul tidak akan pernah menjadi seperti sekarang ini. Dia hanya
seorang pemuda yang menggunakan segenap kekuatannya untuk menjadikan semua
mimpinya menjadi kenyataan.
Chairul Tanjung bisa mencapai kesuksesan seperti ini bukan karena beliau adalah
orang super. Ini dikarenakan beliau sangat pandai dalam membangun jaringan atau
networking. Bagi Chairul, membangun jaringan adalah segalanya bahkann diatas modal itu
sendiri. Ketiak bisnisnya lesu maka jaringan bisa diandalkan.
Membangun jaringan tidak hanya pada orang atau perusahaan yang sudah ternama
saja, pada perusahaan yang belum ternama pun juga perlu karena siapa tahu esoknya kita
memerlukan bantuan mereka bahkan pada seorang kurir pun menjaga networking sangat
dibutuhkan.
Dalam membangun bisnisnya, Chairul sangat sabar menapaki tangga bisnisnya.
Selain kerja keras, pantang menyerah dan jaringan, kesabaran juga sangat penting. Chairul
menyarankan agar tidak melakukan cara-cara instan karena itu hanya akan menjadi api dalam
sekam bagi bisnisnya. Menurut beliau, resep sukses dalam membangun dan mengembangkan
bisnis adalah networking atau jaringan. Orang terkaya Indonesia 2014 tersebut sering
memberi saran kepada para pebisnis muda Indonesia untuk sabar dalam menjalani proses dan
bersedia menapaki tangga dalam membangun bisnisnya satu demi satu. Kisah sukses ini
dapat menjadi inspirasi bagi kita yang tidak hanya diperuntukkan oleh pengusaha atau calon
pengusaha tetapi bagi semua yang ingin mengambil teladan dari manisnya kerja keras dan
sikap pantang menyerah dalam berbagai bidang yang kita tekuni.
Selain masuk dalam daftar deretan 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes,
di dalam negeri sendiri CT yang merupakan salah satu dari 40 orang terkaya di Indonesia
juga dinobatkan oleh majalah Warta Eknomi sebagai tokoh bisnis paling memberi pengaruh
di tanah air. Beliau bukanlah pengusaha yang kaya mendadak, melainkan bersusah payah

6
menempuh segala rintangan dalam membangun kerajaan bisnisnya yang sekali lagi ditunjang
oleh kegesitannya menjalin kedekatan dengan enterpreneur-enterpreneur lain yang kelak akan
mendukung bisnis besarnya.
Agar semakin banyak orang yang terinspirasi dengan perjalanan hidup dan
kesuksesan CT, beberapa waktu lalu Chairul Tanjung membuat sebuah buku yang berjudul
“Chairul Tanjung Si Anak Singkong”. Buku ini sukses di pasaran dan meledak menjadi best
seller yang dibaca berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Buku ini pun semakin
mengangkat popularitas pebisnis yang satu ini.
Menurut Chairul Tanjung yang berbagi rahasia suksesnya menjadi wiraswastawan
dalam bukunya, modal utama untuk menjadi pengusaha bukanlah besarnya modal yang ia
kucurkan dalam bidang bisnis yang dirintisnya melainkan sikap tidak mudah menyerah dan
tidak boleh cengeng. Kata-kata ini tentu bukan merupakan omong kosong karena dikatakan
oleh seorang pengusaha yang telah malang melintang dalam dunia bisnis selama puluhan
tahun dan telah berhasil membuktikan resep tersebut hingga menjadi salah satu dari orang
terkaya Indonesia 2014.
Saat baru saja merintis bisnisnya ia telah terbiasa bekerja hingga 18 jam sehari demi
meraih mimpi menjadi pengusaha sukses. Beliau bahkan mengatakan bahwa semua orang
dapat meraih posisi sebagaimana dirinya dengan potensi yang baik dalam bidang manajerial
dan enterpreneur yang baik. Selain tak gampang menyerah dan tidak cengeng, satu lagi resep
kesuksesannya sebagai pengusaha adalah sikap iklas dan memasrahkan hasil kerja keras yang
telah dilakukan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Untuk menjadi pengusaha yang berhasil, CT menambahkan, seorang calon pengusaha
harus mampu berinovasi menciptakan suatu produk yang tidak biasa sehingga menarik rasa
penasaran dan minat masyarakat. Beliau mencontohkan pengusaha air mineral AQUA yang
pada awalnya banyak diremehkan karena memiliki ide menjual air kemasan tetapi justru
mampu mendapatkan kesuksesan dengan produk uniknya. Dengan demikian ide awal ini
justru banyak ditiru pengusaha lain untuk terjun dalam bisnis yang sama.

7
BAB III
PENUTUP.

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari uraian di atas adalah, bahwa Chairul Tanjung dapat
meraih kesuksesan bukan saat  ia berada dalam keluarga yg bercukupan, tetapi ia sukses pada
saat keluarganya jatuh miskin. Dia berjuang untuk dapat membiayai kuliahnya dengan
berbagai cara seperti berjualan buku kuliah stensilan, kaos dan lainya. Ia  juga bekerja keras
untuk membantu kedua orang tuanya. Setelah  lulus kuliah, ia mencoba berbagai bidang
pekerjaan. Dan dengan semangat dan kegigihannya ia dapat memperoleh kesuksesan seperti
saat ini. Oleh karena itu kita sebagai siswa dapat meneladani sifat pantang menyerah beliau.
Chairil tanjung adalah sosok yang harus kita teladani. Dengan pemikiran dan kerja kerasnya
dia bisa menjadi sosok yang membanggakan. Dengan adanya buku si anak singkong kita bias
belajar banyak untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses. Bersungguh sungguh,pantang
menyerah,serta kerta keras adalah kuci kesuksesan dia. Keberhasilan chairil tanjung tidak
terlepas dari ketidaktahuannya sehingga beliau langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh
bangun, Chairil Tanjung trampil dan menguasai bidangnya. Chairil tanjung selalu luwes
terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti
itu beliau meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar.

3.2 Saran
Sebagai  pengusaha yang sukses Chairul Tanjung harus tetap rendah hati, agar
menjadi teladan yang baik bagi pelajar di seluruh Indonesia. Dan untuk seluruh mahasiswa
agar mencontoh sikap dari Chairul Tanjung dalam bekerja keras dan berusaha, agar tidak
menyesal di kemudian hari.

8
DAFTAR PUSAKA
 http://www.analisaforex.com/04/11/2014/kisah-sukses-orang-terkaya-di-indonesia-
chairul-tanjung/11623.html
 http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/biografi-chairul-tanjung-
anak-singkong.html
 http://profil.merdeka.com/indonesia/c/chairul-tanjung/
 http://www.daftar.co/10-pengusaha-sukses-indonesia/
 http://berbagiilmusederhana124.blogspot.com/2016/02/contoh-makalah-pengusaha-
terkenal.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai